MANAJEMEN PERALATAN
Oleh :
Kelompok 1
C2
1. Made Dwi Adinda Paramita (1861121063)
2. Made Yudi Pramudia (1861121082)
3. Putu Agus Adi Cahaya Putra (1861121086)
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR, BALI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah Manajemen Peralatan dalam memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Peralatan.
Segala hambatan dan rintangan yang kami alami dalam proses penyusunan makalah ini telah
menjadi sebuah pembelajaran bagi kami untuk meningkatkan kinerja dan solidaritas kelompok
sehingga makalah ini diharapkan dapat menjadi makalah yang baik.
Kami harapkan makalah ini dapat membantu para pembaca untuk mengerti tentang
manajemen peralatan. Tetapi kami juga menyadari bahwa kesempurnaan hanyalah milik Tuhan
Yang Maha Esa, untuk itu kami selalu menerima kritik dan saran membangun bagi majunya
makalah ini.
Dengan selesainya makalah ini maka kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Yth. Ir. I Wayan Jawat, M.T selaku Dosen Mata Kuliah Manajemen Peralatan.
2. Rekan-rekan mahasiswa C2 Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa.
3. Orang Tua kami telah membantu dan memberikan dorongan semangat dalam
penyusunan makalah ini.
Akhirnya dengan suatu harapan semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………. 1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………...2
1.4 Manfaat………………………………………………………………………………… 2
2.3 Penjadwalan…………………………………………………………………………... 8
3.2 Saran…………………………………………………………………………………... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
sipil lainnya dapat juga seperti: Surveying, Environmental Engineering, Materials
engineering, Urban engineering, Earthquake engineering. Besarnya lingkup dunia teknik
sipil juga mencerminkan besarnya juga lingkup pekerjaan, organisasi dan metode
pekerjaan. Setiap kegiatan masing-masing konstruksi memiliki ciri khas dan karakter yang
berbeda karena proyek konstruksi bersifat unik. Keunikan proses konstruksi dapat dilihat
dari manajemen proyek itu sendiri serta pemanfaatan peralatan dan perlengkapan
konstruksi serta penerapan metode kerja di lapangan. Setiap pekerjaan konstruksi sangat
memperhatikan kualitas bahan, mutu, waktu dan menghasilkan produk dengan kualitas
optimal dengan biaya yang seminimal mungkin. Selain itu kesiapan alat dan operator yang
ahli juga sangat diperlukan untuk menunjang tingkat efisiensi pekerjaan. Oleh sebab itu
diperlukan manajemen peralatan dengan menggunakan peralatan dan perlengkapan yang
dibutuhkan dengan menerapkan metode kerja yang efektif dan efisien.
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami pengertian manajemen peralatan.
2. Untuk mengetahui pemilihan dan kombinasi alat dalam proyek konstruksi.
3. Untuk mengetahui sistematis penjadwalan dalam proyek konstruksi.
4. Untuk mengetahui sistematis kepemilikan dan pengoperasian alat dalam
konstruksi.
1.4 Manfaat
1. Agar mahasiswa dapat memahami dan mengetahui tentang manajemen
peralatan.
2. Agar mahasiswa dapat menambah pengetahuan dalam suatu bidang konstruksi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
jadi manajemen peralatan dapat diartikan sebagai proses pengelolaan peralatan sejak
peralatan direncanakan penadaannya, sampai peralalan tersebut dihapus. Tahapan
proses kegiatan dalam manajemen peralatan secara garis besarnya meliputi kegiatan-
kegiatan:
perencanaan pengadaan
pengoperasian
pemeliharaan dan perbaikan
penghapusan
Kegiatan khusus yang menunjang semua kegiatan-kegiatan di atas adalah kegiatan
pencatatan data inventarisasi peralatan dan pencatatan data riwayat peralatan.
Pencatatan inventarisasi peralatan ini penting karena peralatan adalah aset atau modal
kekayaan perusahaan. sedangkan pencatatan data riwayat peralatan diperlukan sebagai
3
data penunjang dalam monitoring sebagai bahan untuk evaluasi peralatan. Kegiatan ini
bisa disebut sebagai kegiatan pengendalian. Jadi data-data yang diperoleh sebagai hasil
monitoring serta data hasil evaluasi peralatan diatas serta dilengkapi data inventarisasi
peralatan sangat berguna dalain menunjang kegiatan-kegiatan perencanaan pengadaan
peralatan, pengoperasian peralatan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan serta
kegiatan penghapusan. Untuk dapat memberikan hasil yang baik dalam manajemen
peralatan, maka setiap Individu yang terkait dalam setiap individu yang terkait dalam
setiap kegiatan dalam proses manajemen peralatan dituntut untuk semaksimal mungkin
mengenal peralatan yang ditangani.
4
2.2 Pemilihan Dan Kombinasi Alat
Pada pengerjaan proyek skala besar seperti gedung bertingkat, pengaspalan jalan,
pembuatan landasan pesawat terbang, dan proyek besar lainnya. Penggunaan alat berat
umumnya digunakan. Selain untuk mempercepat waktu pengerjaan. efisiensi dalam nilai
ekonomi pun diperoleh dengan pemanfaatan alat berat. Penggunaan alat berat pada
proyek konstruksi memiliki berbagai jenis sesuai dengan fungsi dan aplikasinya. Oleh
karena itu, diperlukan sistem pengelolaan dan manajemen yang baik. Hal ini bertujuan
agar pola efisiensi waktu, tenaga, serta teknik perawatan pada alat berat tersebut dapat
berjalan dengan baik tanpa memboroskan biaya yang tidak seharusnya dikeluarkan.
Pengelolaan (manajemen) alat berat khususnya pada bidang konstruksi dibagi menjadi
empat skala besar:
a) Pelaksanaan Pekerjaan.
Hal ini meliputi peninjauan lokasi berlangsungnya proyek dan inventarisasi pekerjaan.
Hal yang dilakukan pada saat proses peninjauan adalah plotting atau gambar rencana dan
data di lokasi pengerjaan proyek, penelitian. dan pengukuran. Selain itu dilakukan pula
uji material dan bahan, pengecekan infrastruktur atau acces road. serta penelitian khusus
kondisi masyarakat sekitar, terutama berkaitan dengan masalah sosial. Sedangkan dalam
alokasi atau inventarisasi pekerjaan yang perlu dilakukan adalah menghitung jenis
kegiatan yang harus memakai alat berat serta volumenya. Selain itu, kondisi dan
perhitungan jumlah tenaga yang dibutuhkan. terkait dengan pemakaian fasilitas
infrastruktur harus memiliki ijin terlebih dahulu. untuk fasilitas operasional, jadwal kerja
dan pembagian waktu. penusunan RAB (Rencana Anggaran Biaya). Serta sistem
penanggulangan jika terjadi masalah sosial dan non teknis juga merupakan tugas
inventarisasi pekerjaan.
5
b) Pemilihan, Kombinasi dan Penyediaan Alat Berat
Pemilihan jenis alat berat berdasarkan pertimbangan secara teknis dan ekonomis.
Tujuannya adalah agar dapat menyelesaikan tugas sesuai jadwal kerja dan tidak
melenceng dan prosedur RAB. Dasar yang dijadikan sebagai pertimbangan adalah jenis
pekerjaan yang dilakukan dan kelengkapannya: penggunaan material; dan ukuran alat.
Khusus untuk ukuran alat. akan dipertimbangkan lagi mengenai kondisi medan,
material, jumlah yang bisa dipakai secana maksimal. harga satuan alat. Serta
kemungkinan melakukan kombinasi jenis alat. Pertimbangan lainnya adalah : apakah
alat tersebut sudah menjadi milik sendiri atau harus rnemesannya secara khusus.
Sebagai persiapan untuk maintenance atau perawatan dibutuhkan suku cadang untuk
setiap peralatan. Untuk pengadaanya ada dua hal yang harus diperhatikan. Pertama.
Lokasi lain yang dipindah. peminjaman. penyewaan atau pembelian. baik baru, bekas,
maupun modifikasi. Kedua, sumber pendanaan, yang bisa berasal dan pembiayaan
sendiri atau peminjaman dan bank yang dialokasikan sebagai biaya pendukung. Dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan yang melibatkan alat berat, sering dijumpai penggunaan
peralatan yang lebih dan satu jenis. Sebagai contoh, dalam pembuatan badan jalan baru
atau tracing untuk jalan raya.maka diperlukan alat berat untuk land clearing seperti
bulldozer, pembersihan lahan seperti scrapper. alat penggali seperti excavator atau
backhoe, alat pemuat seperti loader alat pengangkut seperti dump truck. dan alat
pemadat seperti roller. Untuk itu diperlukan suatu keahlian dalam pemilihan peralatan
yang akan digunakan serta rencana yang matang untuk mengkombinasikan dan
berbagai peralatan yang digunakan agar dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut secara
efektif dan efisien. Dalam pemilihan tersebut meliputi pemilihan peralatan yang sesuai
dengan bidang pekerjaannya dan dengan jumlah yang tepat. Dalam pemilihan peralatan
tersebut agar mempertimbangkan produktivitas alat dan umur ekonomis peralatan.
Faktor-fàktor yang mempengaruhi pemilihan peralatan antara lain :
1. Macam atau jenis pekerjaan (pembangunan, rehabilitasi atau pemeliharaan dsb.)
2. Besar dan volume pekerjaan.
3. Kondisi topografi ( tanah rawa,pegunungan,daerah terisolir. dsh.)
4. Sifat proyek ( waktu penyelesaian seperti: cepat,sedang.bertahap,dsb.)
5. Biaya yang tersedia.
Dan faktor l, 2 dan 3 akan dapat ditentukan macam-macam peralatan yang diperlukan.
sedangkan dari faktor 4 dan 5 akan dapat ditentukan jumlah masing-masing peralatan
yang dibutuhkan. Menurut Rostiyanti (2008), dalam pemilihan alat berat ada beberapa
6
faktor yang harus diperhatikan sehingga kesalahan dalam pemilihan alat dapat
dihindari. Faktor - faktor tersebut antara lain:
1. Fungsi yang harus dilaksanakan. alat berat dikelompokkan berdasarkan fungsinya.
seperti untuk menggali. mengangkut, meratakan permukaan. dan lain — lain.
2. Kapasitas peralatan. Pemilihan alat berat didasarkan pada volume total atau berat
material yang harus diangkut atau dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih harus
sesuai sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
3. Cara operasi. Alat berat dipilih berdasarkan arah (horizontal maupun vertikal) dan
jarak gerakan, kecepatan, frekuensi gerakan. dan lain - lain.
4. Pembatasan dan metode yang dipakal. Pembatasan yang mempengaruhi pemilihan
alat berat antara lain peraturan lalu lintas, Biaya, dan pembongkaran. Selain itu
metode konstruksi yang dipakai dapat membuat pemilihan alat dapat berubah.
5. Ekonomi. Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan. Biaya operasi dan
pemeliharaan merupakan faktor penting di dalam pemilihan alat berat.
6. Jenis Proyek. Ada beberapa jenis proyek yang umumnya menggunakan alat berat.
Proyek — proyek tersebut antara lain proyek gedung, pelabuhan, jalan, jembatan,
irigasi, pembukaan hutan, dam, dan lain – lain.
7. Jenis dan daya dukung tanah. Jenis tanah di lokasi proyek dan jenis material yang
akan dikerjakan dapat mempengaruhi alat berat yang akan dipakai. Tanah dapat
dalam kondisi padat, lepas, keras, atau lembek.
8. Kondisi lapangan. Kondisi dengan medan yang sulit dan medan yang baik
merupakan faktor lain yang mempengaruhi pemilihan alat berat
7
d) Analisa perhitungan RAB
Komponen yang dijadikan dasar perhitungan diantaranya volume pekerjaan.
daya dan kapasitas yang dimiliki. dan Harga Satuan Pekerjaan (HSP). HSP dihitung
berdasarkan biaya produksi pada setiap satu jenis, dan satu unit alat, baik biaya
langsung maupun yang tidak langsung. misalnya profit dan pajak.
2.3 Penjadwalan
8
3. Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah jangka waktu pelaksanaan dariseluruh kegiatan
yang dihitung dan pemulaan kegiatan sampai denganseluruh kegiatan berakhir. Waktu
pelaksanaan pekerjaan diperolehdan penjumlahan waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan setiapitem pekerjaan.
Dengan demikian bagan balok tersebut dapat memberikan informasi, kapan suatu kegiatan
dapat dimulai dan kapan harus diakhiri. Penggunaan bagan halok ini biasanya
dikombinasikan dengan kurva “S” (S curve ) sehingga menambah informasi yang dapat
diperoleh dan bagan balok tersebut dalam kegiatan pengendalian yang digunakan sebagai
pengontrol kegiatan pembiayaan secara komulatif untuk jangka waktu atau periode waktu
yang telah ditentukan.Keunggulan dan diagram batang (bar chart) adalah mudah dibuat dan
dipahami. Sangat berfaedah sebagai alat perencanaan dan komunikasi, disamping itu
diagram batang (bar chart) juga mempunyai kelemahan (Soeharto, 1. 1995: 180). yaitu
sebagai berikut :
1. Tidak menunjukkan secara spesifik huhungan ketergantungan antara satu kegiatan
dengan yang lain. sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh
keerlambatan saw kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek.
2. Sukar mengadakan perbaikan atau pembaharuan (updating), karena umumnya harus
dilakukan dengan membuat diagram batang baru, padahal tanpa adanya perubahan
(updating), segera menjadi kuno” dan menurun daya gunanya.
3. Untuk proyek berukuran sedang dan besar, lebih-Iebih yang bersifat komplek,
penggunaan diagram batang (bar chart) akan menghadapi kesulitan menvusun
sedemikian besar jumlah kegiatan yang mencapai puluhan ribu, dan memiliki
keterkaitan tersendiri diantara mereka, sehingga mengurangi kemampuan penyajian
secara sistematis.
9
Sebagai contoh sederhana berikut ini digambarkan tentang bagan balok dan suatu proyek X
yang memiliki 6 ( enam ) kegiatan utama:
Tabel 1.1. Contoh Diagram Batang (Bar Chart) dan sebuah proyek X.
10
1. Kepemilikan Alat
Dalam pengoperasian alat-alat berat perlu dipikirkan bagaimana kepemilikan alat
tersebut diperoleh. Karena kepemilikan alat merupakan investasi bagi suatu
perusahaan baik dengan cara menyewa atau rnembeli
2. Kemampuan Kerja Alat-Alat Berat, adalah kemampuan alat dalam melakukan
kegiatan, mengeruk, menggusur, mengangkut atau memindahkan dari satu tempal
ketempat lain yang diukur dengan satu-satuanl waktu (m3/jam). Dalam menentukan
kemampuan kerja alat perlu dibedakan pengertian antara:
a Kapasias kerja alat, yaitu kemampuan alat dalam menggusur, mengeruk, mengangkut
atau memindahkan tanah dalam satu kali operasi atau satu siklus diukur dalam
m3/siklus.
b Produksi kerja alat, yaitu kemampuan kerja alat dalam menggusur, mengeruk,
memindahkan atau mengangkut tanah ketempat lain diukur dalam satu jam kerja
(m3/jam).
3. Perhitungan Biaya Operasi Alat
Untuk mendapatkan gambaran mengenai proses analisa biaya pekerjaan pemindahan
tanah mekanis, perlu diperhatikan mengenai permasalahan —permasalahan yang ada.
Hal ini akan mempermudah adanya pengertian terhadap faktor-faktor yang ikut
menentukan dalam analisa biaya tersebut. OIeh karna itu perlu dilakukan terlebih
dahulu perhitungan terhadap tingkat produksi alat dan biaya pengoperasian alat terebut
yang tergantung dari :
a. Kemampuan berproduksi.
Kemampuan produksi alat berat tergantung dan kondisi lapangan dimana alat berat
tersebut bekerja, kondisi lapangan yang berat akan menghambat manuver alat tersebut
sehingga akan menunrunkan tingkat produksinya. Disamping itu hambatan lainnya
seperti : pengaruh ketinggian, pengaruh temperature, pengaruh tekanan udara,
keadaan tanah yang akan dikerjakan dan percepatan alat. Selain hambatan dan kondisi
lapangan, kondisi dari alat berat tersebut dapat juga menjadi hambatan, misalnya alat
tersebut baru atau bekas
b. Biaya pengoperasian alat berat, tergantung dari biaya kepemilikan alat yang
dipengaruhi oleh :
1. Faktor-bktor biaya alat, umur alat (life time), bunga modal, asuransi dan nilai sisa
pakai (depresiasi).
11
2. Biaya operasi yang dipengaruhi oleh penggunaan bahan bakar, pelumas
,perbaikan, suku cadang dan biaya operator.
3. Biaya mobilisasi alat.
Perhitungan produksi alat berat sangat mempengaruhi Rencana Anggaran Biaya (RAB)
hingga dituntut pemahaman dalam perhitungan yang benar-benar teliti. Sehingga
simpulan yang dapat ditarik adalah bahwa peralatan akan berdaya guna atau berhasil
guna tinggi bila peralatan tersebut menghasilkan produksi yang tinggi dengan biaya
srtendah mungkin. Untuk mencapai sasaran tersebut maka diperlukan tahapan kerja
yang disusun secara cermat saling berkaitan, hal ini untuk menghindari terjadinya
persoalan atau masalah yang menjurus pada pemanfaatan dana yang tidak bermanfaat
atau tidak mencapai sasaran.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen peralatan dapat diartikan sebagai wujud pengelolaan peralatan dalam usaha
pencapaian sasaran manajemen secara keseluruhan sebagai induknya. Merencanakan
kebutuhan peralatan tidak mungkin akan memberikan hasil yang baik apabila tidak
mengenal betul jenis-jenis peralatan serta fungsi atau kegunaannya, keberhasilan pekerjaan
berawal dari perencanaan kebutuhan dan perencanaan pengadaan peralatan.
3.2 Saran
Dengan adanya saran diatas mengenai manajemen peralatan dan pelaksanaan, pembaca
diharapkan mampu memahami tentang manajemen peralatan, baik dalam pengertiannya,
pemilihan alat, teknik pelaksanaan, pengoperasian alat sampai biaya operasi alat tersebut,
karena sangat diperlukan dalam suatu berjalannya proyek konstruksi
13
DAFTAR PUSTAKA
http://wineebali.com/buku/ir-i-wayan-jawat-manajemen-peralatan-2018/
https://www.academia.edu/29300625/Manajemen_operasional_mesin_dan_peralatan
https://sahdieng.blogspot.com/2017/04/manajemen-peralatan.html
http://serlyanjelina.blogspot.com/2017/04/makalah-manajemen-perlengkapan-logistik.html
14