Anda di halaman 1dari 11

Nama: Faras Hana putri R

Kelas:IX-B
Mapel:Tugas PKN

Biografi BJ Habibie, Sang Presiden Ahli Pesawat Terbang yang


Visioner (INFOGRAFIS)
Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng[1] (lahir
di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936; umur 82 tahun)
adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Ia
menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan
presiden pada tanggal 21 Mei1998. Jabatannya digantikan
oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terpilih sebagai
presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999.
Dengan menjabat selama 2 bulan dan 7 hari sebagai wakil
presiden, dan 1 tahun dan 5 bulan sebagai presiden, Habibie
merupakan Wakil Presiden dan juga Presiden Indonesia dengan
masa jabatan terpendek. Saat ini namanya diabadikan sebagai
nama salah satu universitas di Gorontalo, menggantikan
nama Universitas Negeri Gorontalo.

Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara,


pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo.
Ayahnya yang berprofesi sebagai ahli pertanian berasal dari
etnis Gorontalo dan memiliki keturunan Bugis, sedangkan ibunya
beretnis Jawa. R.A. Tuti Marini Puspowardojo adalah anak seorang
spesialis mata di Yogya, dan ayahnya yang bernama Puspowardjojo
bertugas sebagai pemilik sekolah.

B.J. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 Mei
1962, dan dikaruniai dua orang putra, yaitu Ilham Akbar Habibie dan
Thareq Kemal Habibie.

 Nama Lengkap: Prof. Dr.-Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie


 Nama Populer: BJ Habibie
 Istri: Hasri Ainun Besari
 Tempat, Tanggal Lahir: Pare-pare, 25 Juni 1936
 Masa Menjabat Presiden: 21 Mei 1998-20 Oktober 1999
 Pendidikan: SMAK Dago, Bandung, Institut Teknologi Bandung (ITB), RWTH Aachen
 Anak: Ilham Akbar, Thareq Kemal

Bacharuddin Jusuf Habibie merupakan nama lengkap dari BJ Habibie. Beliau lahir pada 25
Juni 1936 di Kota Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Presiden ketiga Indonesia ini menempuh
pendidikan SMA di SMAK Dago, Kota Bandung pada tahun 1954. Ia kemudian melanjutkan
pendidikan di ITB (Institut Teknologi Bandung). Namun, hanya beberapa bulan di ITB
kemudian Ia memutuskan untuk mengikuti jejak teman-temannya untuk bersekolah di
Jerman. Namun berbeda dengan yang lainnya, Ia tidak menggunakan beasiswa dari Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliahnya di Jerman melainkan dengan
menggunakan biaya sendiri dari ibunya yaitu R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Mengingat
pesan Bung Karno tentang pentingnya penguasaan Teknologi yang berwawasan nasional
yaitu teknologi maritim dan teknologi dirgantara dikala Indonesia waktu itu masih
berkembang akhirnya BJ Habibie diberi kesempatan belajar di Jerman.

 Masa kecil
Biografi BJ Habibie diawali dengan masa kecil beliau. BJ Habibie lahir di Pare-
Pare pada 25 Juni 1936 dengan nama Bacharuddin Jusuf Habibie. Ayahnya
bernama Alwi Abdul Jalil Habibie adalah seorang ahli pertanian dan berasal
dari Gorontalo. Sedangkan sang Ibu bernama R.A. Tuti Marini Puspowardojo
adalah seorang spesialis mata yang berasal dari Yogyakarta. Habibie adalah
anak keempat dari total delapan bersaudara. Habibie juga tumbuh dalam
keluarga religius dimana ayah beliau seringkali membacakan ayat suci Al-
Qur’an semenjak beliau kecil.

Habibie menyatakan jika ayat suci yang dibacakan ayahnya selalu mampu
membuat dirinya tenang. Tak heran jika sang ayah pun kerap membacakan ayat
Al-Qur’an untuknya satu sampai dua juz. Kebiasaannya sejak kecil yang sering
mendengarkan Al-Qur’an memberikan pengaruh yang positif pada dirinya
sehingga ketika Habibie kecil usia 3 tahun, dirinya sudah mampu membaca Al-
Qur’an dengan lancar. Sejak kecil memang Habibie sudah dikenal sebagai anak
yang cerdas. Dari biografi BJ Habibie dapat diketahui bahwa beliau
tumbuh dalam keluarga yang religious. Ayahnya, Alwi Abdul Jalil selalu
membacakan ayat suci Al-qur’an setiap harinya. Bahkan Habibie sendiri
mengatakan bahwa ia selalu merasa tenang apabila sang ayah
membacakan Al-qur’an di hadapannya masa

Dalam satu hari ayahnya biasa membacakan satu sampai dua


juz. Dari kebiasaan tersebut tak heran apabila Habibie dapat
membaca Al-qur’an dengan fasih pada usia 3 tahun.

Habibie kecil sangat gemar membaca dan olahraga


menunggang Kuda. Karena kebiasaannya itu ia dikenal
sangat cerdas ketika masih berada di sekolah dasar. Beliau
harus kehilangan seorang ayah disaat usianya 14 tahun
karena ayahnya terkena serangan jantung saat shalat Isya
bersamanya pada tanggal 3 September 1950.

Setelah sang ayah meninggal, kemudian ibunya menjual


rumah dan kendaraan lalu pindah ke Bandung bersama
Habibie dan saudaranya. Di Bandung Habibie melanjutkan
sekolah di Gouverments Middlebare School, di sekolah ini ia
mulai terlihat prestasinya dan menjadi sosok favorit
dikalangan siswa lainnya

- Masa pendidikan
 Membaca biografi BJ Habibie seolah tidak akan lengkap rasanya jika tanpa mengenal
latar belakang pendidikannya. Memasuki usia sekolah, otak Habibie pun kian cerdas.
Namun sedihnya dirinya harus ditinggalkan sang ayah ketika usianya masih sangat
muda yaitu 14 tahun. Sang ayah meninggal lantaran serangan jantung. Karena
ayahnya selaku kepala keluarga meninggal, maka sang Ibulah yang menggantikan
peran dan berjuang secara ekstra untuk bisa menanggung biaya hidup seluruh anggota
keluarga. Pada akhirnya, sang Ibu memutuskan menjual rumah lalu pindah ke
Bandung. Habibie muda pun menempuh pendidikannya di SMAK Dago lalu
melanjutkan kuliah di ITB yang saat itu bernama Universitas Indonesia Bandung
dengan jurusan Teknik Mesin

 Belum selesai kuliahnya di ITB, beliau kemudian mendapat beasiswa dari Mendikbud
saat itu untuk bisa melanjutkan pendidikannya di Jerman. Di saat pemerintahan
Presiden Soekarno saat itu, pemerintah sedang banyak membiayai para anak bangsa
untuk bisa bersekolah ke luar negeri untuk bisa menimba ilmu di sana. Di antara
ratusan pelajar, Habibie saat itu masuk ke rombongan kedua yang khusus dikirim ke
negara luar. Di jerman, Habibie bersekolah di Rhein Westfalen Aachen Technische
Hochschule dengan jurusan Teknik Penerbangan spesialisasi Konstruksi pesawat
terbang.

 Pendidikan Habibie di luar negeri ini bukan kursus yang kilat, namun memang
pendidikan bertahun-tahun dan disambi dengan bekerja secara praktik. Awalnya,
Habibie hanya tertarik untuk membangun pesawat komersial sesuai ide Presiden
Soekarno saat itu yang kemudian memunculkan perusahaan PT PAL dan salah
satunya IPTN. Sampai di Jerman, Habibie memang telah bertekad kuat untuk bisa
sukses nantinya karena melihat jerih payah dari sang Ibu dalam membiayai
pendidikan hingga kehidupannya. Di tahun 1955, mahasiswa Indonesia yang sedang
belajar di sana diberikan beasiswa penuh dan diantara teman yang lain, hanya Habibie
yang memiliki paspor swasta atau paspor hijau.

 Biografi BJ Habibie di masa pendidikannya belum selesai begitu saja. Semasa


liburannya, beliau menjadikannya kesempatan emas untuk bisa belajar, ikut ujian dan
juga mencari uang sehingga bisa membeli buku. Namun jika masa libur habis, maka

seluruh kegiatannya dikesampingkan dan hanya fokus pada belajar. Hal ini berbeda
dengan teman lainnya dimana ketika libur mereka lebih suka bekerja dan mencari
pengalaman tanpa memikirkan ujian.
 Di tahun 1960, beliau mampu mendapatkan gelar Diploma Ing di Jerman dari
Technische Hochschule dan predikatnya adalah Cum Laude atau sempurna dengan
nilainya rata-rata adalah 9,5. Dengan mendapatkan gelar Insinyur ini, beliau pun
mendaftarkan diri bekerja di Firma Talbot yang merupakan industri kereta api di
Jerman. Saat itu, Firma Talbot tersebut sedang butuh wagon dengan volume yang
besar. Hal ini lantaran wagon itu akan mengangkut barang ringan dengan volume
besar. Talbot butuh wagon dengan jumlah 1000 dan mendapati persoalan ini, maka
Habibie pun berusaha mengaplikasikan cara konstruksi dalam membuat sayap
pesawat terbang lalu diterapkan pada wagon yang ternyata membuahkan hasil.

 Biografi BJ Habibie tentang pendidikan beliau berlanjut ke gelar doktornya dimana


beliau melanjutkan studi ke Technische Hochschule Die Facultaet de Fuer
Maschinenwesen Aachen untuk mendapatkan gelar doktor. Di tahun 1962, BJ Habibie
menikah dengan Hasri Ainun Habibie lalu memboyongnya ke Jerman. Hidupnya saat
itu begitu sulit dimana beliau seringkali harus berjalan kaki ke tempat kerja yang
jaraknya jauh demi menghemat dalam pengeluaran uangnya. Selain itu Habibie pun
harus pulang malam padahal tetap harus belajar untuk studinya

Pekerjaan dan karier


Habibie pernah bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm, sebuah
perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman, sehingga
mencapai puncak karier sebagai seorang wakil presiden bidang
teknologi. Pada tahun 1973, ia kembali ke Indonesia atas permintaan
mantan presiden Soeharto.
Ia kemudian menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi sejak
tahun 1978 sampai Maret 1998. Sebelum menjabat sebagai Presiden (21
Mei 1998 – 20 Oktober 1999), B.J. Habibie adalah Wakil Presiden (14
Maret 1998 – 21 Mei 1998) dalam Kabinet Pembangunan VII di bawah
Presiden Soeharto. Ia diangkat menjadi ketua umum ICMI (Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia), pada masa jabatannya sebagai menteri.
 Masa Kepresidenan
Habibie mewarisi kondisi keadaan negara kacau balau pasca
pengunduran diri Soeharto pada masa orde baru, sehingga
menimbulkan maraknya kerusuhan dan disintegerasi hampir seluruh
wilayah Indonesia. Segera setelah memperoleh kekuasaan Presiden
Habibie segera membentuk sebuah kabinet. Salah satu tugas
pentingnya adalah kembali mendapatkan dukungan dari Dana Moneter
Internasional dan komunitas negara-negara donor untuk program
pemulihan ekonomi. Dia juga membebaskan para tahanan politik dan
mengurangi kontrol pada kebebasan berpendapat dan kegiatan
organisasi.
Pada era pemerintahannya yang singkat ia berhasil memberikan
landasan kukuh bagi Indonesia, pada eranya dilahirkan UU Anti
Monopoli atau UU Persaingan Sehat, perubahan UU Partai Politik dan
yang paling penting adalah UU otonomi daerah. Melalui penerapan UU
otonomi daerah inilah gejolak disintegrasi yang diwarisi sejak era Orde
Baruberhasil diredam dan akhirnya dituntaskan di era presiden Susilo
Bambang Yudhoyono, tanpa adanya UU otonomi daerah bisa dipastikan
Indonesia akan mengalami nasib sama seperti Uni
Soviet dan Yugoslavia.
Pengangkatan B.J. Habibie sebagai Presiden menimbulkan berbagai
macam kontroversi bagi masyarakat Indonesia. Pihak yang pro
menganggap pengangkatan Habibie sudah konstitusional. Hal itu sesuai
dengan ketentuan pasal 8 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa "bila
Presiden mangkat, berhenti, atau tidak dapat melakukan kewajibannya
dalam masa jabatannya, ia diganti oleh Wakil Presiden sampai habis
waktunya". Sedangkan pihak yang kontra menganggap bahwa
pengangkatan B.J. Habibie dianggap tidak konstitusional. Hal ini
bertentangan dengan ketentuan pasal 9 UUD 1945 yang menyebutkan
bahwa "sebelum presiden memangku jabatan maka presiden harus
mengucapkan sumpah atau janji di depan MPR atau DPR".
Langkah-langkah yang dilakukan BJ Habibie di bidang politik adalah:

 Memberi kebebasan pada rakyat untuk menyalurkan aspirasinya sehingga


banyak bermunculan partai-partai politik baru yakni sebanyak 48 partai
politik
 Membebaskan narapidana politik (napol) seperti Sri Bintang
Pamungkas (mantan anggota DPR yang masuk penjara karena mengkritik
Presiden Soeharto) dan Muchtar Pakpahan (pemimpin buruh yang dijatuhi
hukuman karena dituduh memicu kerusuhan di Medan tahun 1994)
 Mencabut larangan berdirinya serikat-serikat buruh independen
 Membentuk tiga undang-undang yang demokratis yaitu :

1. UU No. 2 tahun 1999 tentang Partai Politik


2. UU No. 3 tahun 1999 tentang Pemilu
3. UU No. 4 tahun 1999 tentang Susunan Kedudukan DPR/MPR

Di bidang ekonomi, ia berhasil memotong nilai tukar rupiah terhadap


dollar masih berkisar antara Rp 10.000 – Rp 15.000. Namun pada akhir
pemerintahannya, terutama setelah pertanggungjawabannya ditolak
MPR, nilai tukar rupiah meroket naik pada level Rp 6500 per dolar AS
nilai yang tidak akan pernah dicapai lagi di era pemerintahan
selanjutnya. Selain itu, ia juga memulai menerapkan independensi Bank
Indonesia agar lebih fokus mengurusi perekonomian. Untuk
menyelesaikan krisis moneter dan perbaikan ekonomi Indonesia, BJ
Habibie melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
 Melakukan restrukturisasi dan rekapitulasi perbankan melalui
pembentukan BPPN dan unit Pengelola Aset Negara
 Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah
 Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolarhingga di bawah Rp. 10.000,00
 Membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar
negeri
 Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan IMF
 Mengesahkan UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan
Persaingan yang Tidak Sehat
 Mengesahkan UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
 Menurut pihak oposisi, salah satu kesalahan terbesar yang ia
lakukan saat menjabat sebagai Presiden ialah memperbolehkan
diadakannya referendum provinsi Timor Timur (sekarang Timor
Leste). Ia mengajukan hal yang cukup menggemparkan publik saat
itu, yaitu mengadakan jajak pendapat bagi warga Timor Timur
untuk memilih merdeka atau masih tetap menjadi bagian dari
Indonesia. Pada masa kepresidenannya, Timor Timur lepas dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjadi negara terpisah
yang berdaulat pada tanggal 30 Agustus 1999.
 Kasus inilah yang mendorong pihak oposisi yang tidak puas
dengan latar belakang Habibie semakin giat menjatuhkannya.
Upaya ini akhirnya berhasil saat Sidang Umum 1999, ia
memutuskan untuk tidak mencalonkan diri lagi setelah laporan
pertanggungjawabannya ditolak oleh MPR.
 Pandangan terhadap pemerintahan Habibie pada era awal
reformasi cenderung bersifat negatif, tapi sejalan dengan
perkembangan waktu banyak yang menilai positif pemerintahan
Habibie. Salah satu pandangan positif itu dikemukan oleh L.
Misbah Hidayat dalam bukunya Reformasi Administrasi: Kajian
Komparatif Pemerintahan Tiga Presiden.[6]
“ Visi, misi dan kepemimpinan presiden Habibie dalam
menjalankan agenda reformasi memang tidak bisa dilepaskan
dari pengalaman hidupnya. Setiap keputusan yang diambil
didasarkan pada faktor-faktor yang bisa diukur. Maka tidak
heran tiap kebijakan yang diambil kadangkala membuat orang
terkaget-kaget dan tidak mengerti. Bahkan sebagian kalangan
menganggap Habibie apolitis dan tidak berperasaan. Pola

kepemimpinan Habibie seperti itu dapat dimaklumi mengingat
latar belakang pendidikannya sebagai doktor di bidang
konstruksi pesawat terbang. Berkaitan dengan semangat
demokratisasi, Habibie telah melakukan perubahan dengan
membangun pemerintahan yang transparan dan dialogis.
Prinsip demokrasi juga diterapkan dalam kebijakan ekonomi
yang disertai penegakan hukum dan ditujukan untuk
kesejahteraan rakyat. Dalam mengelola kegiatan kabinet
sehari-haripun, Habibie melakukan perubahan besar. Ia
meningkatkan koordinasi dan menghapus egosentisme
sekotral antarmenteri. Selain itu sejumlah kreativitas mewarnai
gaya kepemimpinan Habibie dalam menangani masalah
bangsa.[7] Untuk mengatasi persoalan ekonomi, misalnya, ia
mengangkat pengusaha menjadi utusan khusus. Dan
pengusaha itu sendiri yang menanggung biayanya. Tugas
tersebut sangat penting, karena salah satu kelemahan
pemerintah adalah kurang menjelaskan keadaan Indonesia
yang sesungguhnya pada masyarakat internasional.
Sementara itu pers, khususnya pers asing, terkesan hanya
mengekspos berita-berita negatif tentang Indonesia sehingga
tidak seimbang dalam pemberitaan.
Seperti yang sudah dikemukakan di awal tadi dimana
menariknya biografi BJ Habibie ini juga karena ada rumus yang
diberi nama Faktor Habibie. Rumus yang satu ini dapat menghitung
keretakan hingga ke atom pesawat terbang sekalipun sehingga beliau
diberi julukan Mr Crack. Di tahun 1967, BJ Habibie mendapatkan
gelar Profesor Kehormatan atau Guru Besar dari ITB. Selain itu, dari
ITB juga BJ Habibie mendapatkan penghargaan tertinggi yakni
Ganesha Praja Manggala.
Dengan segala kejeniusan yang dimilikinya, tak heran jika beliau
mendapatkan banyak pengakuan dari lembaga kelas internasional
mulai dari Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt, yakni lembaga
penerbangan di Jerman, The Royal Aeronautical Society London yang
ada di Inggris, The Academie Nationale de l’Air et de l’Espace dari
Prancis, The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences dari
Swedia dan bahkan The US Academy of Engineering dari Amerika
Serikat. BJ Habibie juga pernah mendapatkan penghargaan yang amat
bergengsi yaitu Edward Warner Award serta Award von Karman
dimana penghargaan ini hampir setara penghargaan Hadiah Nobel.
Langkah dari sang visioner ini memang banyak dikagumi, namun
banyak juga yang jadi kontroversi. Tiap kali BJ Habibie yang juga
peraih penghargaan Theodore van Karman Award yang bergengsi ini
mengunjungi Jerman, maka beliau tak pernah luput dari pemberitaan
di sana. Jika dilihat lagi, BJ Habibie hanya kuliah di ITB setahun saja
lalu 10 tahun melanjutkan pendidikannya ke Jerman lalu bekerja di
MBB Gmbh Jerman yang merupakan industri penerbangan
terkemuka. Setelah itu beliau kembali ke Indonesia memenuhi
panggilan dari Presiden Indonesia, Soeharto saat itu.
Kembalinya BJ Habibie ke Indonesia

Biografi BJ Habibie masih tetap berlanjut setelah beliau kembali ke


Indonesia. Di Indonesia sendiri, Habibie kemudian menjabat sebagai
Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT selama 20 tahun dan memimpin
perusahaan BUMN Industri Strategis selama 10 tahun. Di tahun 1995,
beliau berhasil memimpin proyek pembuatan pesawat yang diberi
nama N250 Gatot Kaca dimana menjadi pesawat yang dibuat pertama
oleh Indonesia.
Setelah ditutupnya PT. IPTN, BJ Habibie yang pada masa itu masih
menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi diangkat menjadi wakil
Presiden untuk mendampingi Presiden Soeharto pada tanggal 14 Maret
1998.

Setelah beberapa bulan menjabat sebagai wakil presiden, gejolak politik


di Indonesia memanas. Presiden Soeharto yang telah menjabat puluhan
tahun diminta untuk lengser oleh rakyat Indonesia. Setelah mencapai
puncaknya, Presiden Soeharto mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei
1998.

Lengsernya Presiden Soeharto dari jabatannya pada saat itu maka


secara otomatis wakil Presiden BJ Habibie diangkat menjadi Presiden
yang baru. Namun tak lama menjabat BJ Habibie pun dipaksa lengser
setelah adanya sidang umum MPR tahun 1999. Hal itu dikarenakan
lepasnya wilayah Timor Timur dari wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).

Meskipun hanya 1,5 tahun beliau menjabat sebagai Presiden Republik


Indonesia, Habibie tetap berusaha untuk mengembalikan kondisi negara.
Beberapa keputusan yang diambilnya pada masa itu adalah lahirnya UU
tentang Otonomi daerah. Kemudian beliau memberi kebebasan rakyat
untuk beraspirasi sehingga Indonesia dapat membuat berbagai partai
politik yang baru.

Selain itu mata uang Indonesia dapat ditekan dari 15 ribu rupiah per dolar
menjadi dibawah 10 ribu saja. Beliau juga mampu melikuidasi bank yang
bermasalah pada masa itu. Setelah lengser dari jabatan Presidennya, BJ
Habibie menjadi rakyat biasa dan kembali bermukim di Jerman.

Pesawat yang dirancang oleh BJ Habibie ini bukanlah pesawat yang


dibuat secara asal-asalan melainkan sudah dipikir dan didesain
matang dengan ilmu yang dimiliki oleh BJ Habibie. Pesawat yang
diciptakannya ini sudah bisa dibilang mampu terbang tanpa oleng
berlebihan dengan teknologi canggih dan terdepan kala itu dan
bahkan sudah dipersiapkan untuk bisa 30 tahun ke depan. Untuk
melengkapi desain awalnya saja, BJ Habibie butuh waktu selama 5
tahun. Pesawat ini juga menjadi satu-satunya pesawat yang turboprop
di dunia dimana menggunakan teknologi Fly By Wire.
Saat itu pesawat N250 Gatot Kaca ini telah terbang hingga 900 jam
dan selangkah lagi bisa masuk sertifikasi untuk Federal Aviation
Administration. DI zamannya, PT IPTN sudah membangun pabrik
pesawat hingga ke Amerika dan Eropa demi bisa menjaring pasaran
di negara itu. Meski begitu banyak yang memandang remeh pada
pesawat buatan asli Indonesia tersebut. Di bawah komando BJ
Habibie, IPTN berhasil mempekerjakan hingga 16.000 orang.

- Pasca kepresidenan
Setelah ia tidak menjabat lagi sebagai presiden, ia lebih memilih
tinggal di Jerman daripada di Indonesia. Tetapi, ketika era
kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono, ia kembali aktif sebagai
penasihat presiden untuk mengawal proses demokratisasi di
Indonesia lewat organisasi yang didirikannya Habibie Center.
B. J. Habibie juga menjabat sebagai Komisaris Utama dari PT.
Regio Aviasi Industri, perusahaan perancang pesawat terbang R-
80.
Perjuangan BJ Habibie sebagai anak bangsa yang selalu
berusaha untuk menggapai cita-cita demi kemajuan
pembangunan Indonesia memang penuh liku tajam
kehidupan. Banyak sekali pengalaman hidupnya yang bisa
dijadikan pelajaran mulai dari kerja kerasnya ketika
bersekolah di Jerman, perjuangan di kancah politik, hingga
cinta setia dan penuh kasihnya bersama sang istri yang tiada
tara menjadikan kisahnya sangat layak untuk bisa diketahui
seluruh bangsa Indonesia yang dibentuk ke dalam sebuah film
bertajuk Habibie dan Ainun.
Setelah membaca Biografi BJ Habibie apakah kalian
masih ragu untuk berkarya? Setiap pemuda dapat
mengharumkan nama Indonesia dengan berkarya di
kancah nasional ataupun internasional.

Anda mungkin juga menyukai