Anda di halaman 1dari 5

Fungsi sistem respirasi

Pertukaran antara O2 dan CO2 antara organisme dan lingkungan.


Jadi, sistem respirasi menyediakan oksigen (O2) bagi tubuh dan membuang
karbondioksida (CO2) dari tubuh. O2 yang dihirup, dipakai untuk metabolisme dalam
sel, dan CO2 yang dibuang sistem respirasi adalah hasil akhir metabolisme di dalam
sel.
Frekuensi pernafasan: 12-16 kali permenit.

Paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari
gelembung-gelembung udara (=alveoli). Jika alveoli dibentangkan, luas permukaannya
lebih kurang 90 m2. Di alveoli inilah, terjadi pertukaran O2 dan CO2.

Paru dibungkus oleh selaput yang bernama pleura. Pleura dibagi menjadi
dua.: Pleura viseral, yaitu selaput paru yang langsung membungkus paru-paru, dan
pleura parietal, yaitu selaput paru yang melapisi bagian dalam dinding dada. Antara
kedua pleura ini terdapat rongga (kavum) yang disebut kavum pleura. Pada keadaan
normal, kavum pleura ini dalam keadaan vakum/ hampa udara, sehingga paru dapat
berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang berguna untuk
meminyaki permukaannya (pleura), menghindarkan gesekan antara paru-paru dan
dinding dada dimana ketika bernafas.
Sistem kardiovaskuler dan sistem respirasi bekerja bersama-sama,
menyediakan O2 untuk jaringan/ sel-sel dan membuang CO2 dari jaringan/ sel-sel.
Transportasi ini melibatkan 4 proses:

1. Ventilasi paru, bernafas


2. Difusi paru, pertukaran O2 dan Co2 antara paru dan darah
3. Transport O2 lewat darah
4. Difusi di tingkat kapiler, pertukaran O2 dan CO2 antara darah (kapiler) dan
jaringan.

Dua proses pertama dinamakan respirasi eksternal, sedang yang ke-4 adalah
respirasi internal.

Saluran Nafas dan Paru:

Saluran nafas dimulai dari lubang hidung yang merupakan pintu keluar masuk
udara.
Fungsi rongga hidung: Menghangatkan udara, Melembabkan udara, Menyaring
udara (dengan bulu-bulu hidung, lapisan mukosa, silia dan dinding-dinding
penghalang). Tidak ada partikel yang berdiameter lebih besar daripada 4-6 mikron
yang dapat memasuki paru, bila udara memasuki hidung. Partikel asap rokok
ukurannya kira-kira 0,3 mikron sehingga dapat mencapai alveoli.

Refleks batuk:
Refleks batuk penting bagi kehidupan, karena merupakan cara
mempertahankan saluran udara paru bebas dari benda asing. Bronchus, trachea
sangat peka, sehingga benda asing apapun akan menimbulkan refleks batuk.
Refleks bersin:
Refleks bersin mirip dengan refleks batuk, bedanya ia berlangsung pada saluran
hidung, bukan saluran pernafasan bagian bawah.

Dari rongga hidung, udara melanjutkan perjalanannya ke pharynxà larynx -->


trachea --> bronchus --> bronchilus --> bronchiolus terminalis --> bronchiolus
respiratorius --> ductus alveolaris --> sacus alveolaris --> alveoli.

Proses pertukaran gas terjadi mulai dari bronchiolus respiratorius sampai


alveoli (tetapi terutama di alveoli). Dinding alveoli sangat tipis dan mengandung
pembuluh darah kapiler. Gas-gas dapat berdifusi dengan mudah karena dinding alveoli
sangat tipis. Luas dinding alveoli pada kedua paru: 70-90 m2.
Rongga dada
Rongga dada adalah ruangan dimana sebagian besar ditempati oleh paru.
Rongga dada dibentuk oleh 12 vertebrata thoracales, 12 pasang costae, sternum.
Sebelah atas rongga dada ini terbuka sedang sebelah bawah dibatasi diafragma. Sikap
diafragma dalam keadaan istirahat melengkung keatas (ekspirasi), sikapnya akan
mendatar bila otot-ototnya berkontraksi (inspirasi) (gambar)
Pada waktu inspirasi, volume rongga dada naik, karena ada pengembangan
rongga dada ke arah sefalokaudal dan anteroposterior. Pendataran diafragma pada
waktu inspirasi akan menambah arah sefalokaudal sehingga mendesak isi rongga
perut. Pernafasan cara ini disebut pernafasan abdominal. Pada inspirasi yang kuat,
pengembangan arah anteroposterior disebut pernafasan kostal. Umumnya pernafasan
menggunakan kedua cara ini, dan disebut pernafasan kosto-abdominal.
Inspirasi normal terutama disebabkan oleh kontraksi diafragma dan otot-otot
intercostalis externa. Ekspirasi, biasanya merupakan proses yang pasif. Mengempisnya
rongga dada kembali ke keadaan semula karenapengaruh berat costa dan elastisitas
paru. Bila ada kesukaran bernafas atau ekspirasi kuat, otot-otot ekspirasi bekerja.
Pengaturan Pernafasan
Meskipun otot-otot pernafasan berperan dalam membantu kelancaran gerakan
udara keluar masuk paru, namun kontrol utama dari pernafasan secara otomatis
berasal dari timbulnya impuls saraf secara ritmis pada bagian otot, yang bernama
Medulla Oblongata dan Pons.

Refleks Hearing-Breur
- Bila paru menjadi teregang, reseptor regang mengirim impuls ke pusat pernafasan
yang mana mereka menghambat inspirasi, sehingga akan menghalangi pengembangan
selanjutnya, disebut refleks pengembangan Hering-Breur
- Bila reseptor regang menjadi tak teregang lagi (selama ekspirasi), impuls dari
reseptor ini berhenti, sehingga memungkinkan inspirasi mulai lagi, disebut refleks
pengempisan Hering-Breur.

Faktor-faktor Kimia yang Memacu Pusat Respirasi


Tekanan karbondioksida, kadar ion Hidrogen dan tekanan Oksigen,
1. Peningkatan sedikit tekanan CO2 pada daerah arterial, mempunnyai pengarug sangat
kuat pada pusat respirasi, sehingga ventilasi naik dan dalamnya tarikan juga naik
(harga ventilasi alveolar dapat melipat 10x diatas normal)
2. Kadar ion Hidrogen yang meningkat dalam cairan tubuh akan meningkatkan ventilasi
(maksimal meningkat 5x di atas normal)
3. Penurunan tekanan O2 akibat konsumsi pada kerja, dapat meningkatkan freqkuensi
dan dalamnya tarikan nafas (meningkat 1 2/3 x normal)
VENTILASI PARU
Ventilasi paru lebih sering disebut bernafas, dalam istilah awam, memasukkan
udara ke paru dan mengluarkan udara dari paru.
Ventilasi Paru adalah udara yang diekspirasikan atau diinspirasikan per menit.
Pada orang dewasa normal = 5-8liter/ menit. Pada keadaan kerja keras dalam waktu
pendek dapat meningkat menjadi 120 liter/ menit pada wanita, 180 liter/ menit pada
pria. Pada olahragawan terlatih dapat mencapai lebih dari 200 liter/ menit.
Kenaikan ventilasi paru akibat kenaikan frekuensi pernafasan (istirahat 12-16 x per
menit, waktu berolahraga: 50-60 x per menit) dan peningkatan volume tidal
(istirahat: 0,5 liter, olahraga: 3 liter)
Volume Tidal: volume udara yang diinspirasikan dan diekspirasikan dengan setiap
pernafasan normal. Jumlahnya: 500 ml pada dewasa muda normal
Ruang Mati/ Dead Space: udara yang mengisi saluran pernafasan pada setiap tarikan
nafas. Udara ini tidak berguna untuk oksigenasi darah. Jadi volume udara yang
memasuki alveolus pada setiap inspirasi sama dengan tidal volume dikurangi volume
ruang mati. (volume ruang mati normal = 150 ml)

Anda mungkin juga menyukai