Anda di halaman 1dari 5

PERTEMUAN III

INSTRUMEN TRAFO

Instrument transformer ada dua yaitu :

1. Current transformer (trafo arus)

2. Voltage transformer (trafo tegangan)

Fungsi instrument trafo:


1. Mereduksi arus atau tegangan ke nilai yang cukup rendah sehingga aman untuk peralatan proteksi dan
pengukuran.
2. Mengisolasi peralatan proteksi & pengukuran dari sirkuit primer.
3. Agar bisa didapatkan besar arus & tegangan standar untuk keperluan proteksi & pengukuran.

Transformator arus (CT)


Istilah-istilah yang umum dipakai pada CT :

 Rated primary & secondary current, adalah besar arus yang tercantum pada name plate.

Rated primary current


Mis : 5000/5
Rated secondary
current
 Rated primary short time current, adalah besar arus primer yang dapat ditahan dalam waktu tertentu.

Mis : 10 kA dalam 3 detik

 Rated transformation ratio:

Iprim.rated / Isec.rated Misalnya : 5000/5

(dikenal sebagai CT ratio)

 Actual transformation ratio :

Iprim.actual / Isec.actual

Misalkan : rated transf ratio = 1000/5

Arus yang mengalir pada primer = 500 A

Arus yang terukur = 2,49 A (seharusnya 2,50 A)

Actual transf.ratio = 500/2,49

 Burden : Kata lain dari load, besar beban yang tersambung pada belitan sekunder CT dalam VA atu ohm pada Isec.rated

 K r .I s − I p 
 Ratio error :   x 100 %
 Ip 
 
Dimana Kr = rated transf ratio

Ip = Actual primary current

Is = Actual secondary current


PERTEMUAN III

Phase angle error : sudut atau phasor Ip dan kebalikan phasor Is (Adanya perbedaan sudut antara tegangan primer dan
arus primer dengan tegangan sekunder dan arus sekunder). Pergeseran fasa : perbedaan fasa antara vector arus primer
dan sekunder.

 Accuracy limit (kelas ketelitian)

Klasifikasi CT berdasarkan kelas ketelitian, berdasarkan ratio error & phase angle error

Tipe trafo arus:

1. Tipe Belitan

2. Tipe Bar

Jenis-jenis CT

Berdasarkan fungsi dikenal :

1. CT untuk pengukuran : memerlukan tingkat ketelitian 10%-120% I nominal pada beban normal. (>120 % sebaiknya CT
saturated, agar alat ukur terlindungi)

2. CT untuk proteksi : harus sanggup mengakomodasi I sekunder yang terukur pada saat hubung singkat, tanpa mengalami
kejenuhan.
PERTEMUAN III
KARAKTERISTIK TRAFO ARUS

Kurva karakteristik Trafo arus pengukuran

CT pengukuran dirancang untuk bekerja secara akurat/tepat sampai


kondisi beban penuh. Tetapi di atas nilai beban penuh CT
pengukuran akan saturasi dan melindungi peralatan pengukuran
dalam kondisi gangguan.

Kurva karakteristik Trafo Arus untuk Proteksi

Relay Proteksi tidak diharapkan untuk memberi perintah tripping


dalam kondisi normal. Tetapi dikhususkan dapat bekerja pada
setting arus gangguan maksimum.

POLARITAS CT

KONSENSUS ARAH PENGALIRAN ARUS


Bila pada primer arus masuk dari P1 dan Keluar dari P2, maka pada sekunder
arus keluar dari S1 dan masuk dari S2. Begitupun sebaliknya.
PERTEMUAN III
FUNGSI POLARITAS

Polaritas sudah harus diperhatikan bilamana CT tersebut dipakai bersama instrument transformer lainnya. Misalnya: Pada CT
yang dihubungkan secara Y.

Bilamana polaritas CT tidak dipasang dengan benar, maka tidak akan didapatkan hasil yang sesuai dengan kondisi
sebenarnya.

OPEN CIRCUIT CT:


▪ Current transformers umumnya bekerja pada kerataan fluks yang rendah. Inti trafo kemudian memberikan arus
saturasi yang kecil .
▪ Pada kondisi open-circuit, impedansi sekunder menjadi sangat besar dan inti saturasi. Ini akan menginduksikan
tegangan yang sangat tinggi pada primer.
▪ Jika CT dalam kondisi normal memiliki lebih banyak belitan pada sekunder dari primer, tegangan yang
dibangkitkan pada open-circuit CT akan sangat lebih besar dan akan menagarah ke flashover

Trafo Tegangan
PENDAHULUAN

Transformator tegangan dipakai untuk :

▪ Mentransformasi tegangan tinggi ke tegangan rendah yang dipakai untuk pengukuran dan proteksi.

▪ Mengisolir peralatan ukur atau proteksi dari tegangan yang diukur.

KELAS KETELITIAN DAN KEGUNAANNYA

Pada trafo tegangan dikenal 2 macam kesalahan yaitu :

1. Ratio Error ( Kesalahan perbandingan)

K nVs − V p
E=  100 %
Vp

Dimana Kn = perbandingan transformasi nominal

Vp = tegangan primer sebenarnya

Vs = tegangan sekunder sebenarnya

2. Kesalahan Sudut (Phase angle error)

Pergeseran sudut sekunder kurang atau lebih dari 1800.

Penggunaan PT dibedakan untuk pengukuran dan proteksi.

1. Untuk pengukuran : teliti untuk daerah kerja 80 % - 120 % V nominal


PERTEMUAN III
2. Untuk proteksi : relatif ketelitian rendah, tetapi daerah kerjanya dari 5% - 190% V nominal dan pada 2 % tegangan
pengenalnya, kesalahan masih tertentu.

TRAFO TEGANGAN UNTUK PENGUKURAN

Standar kelas ketilitian PT untuk pengukuran ialah :

0,1 - 0,2 - 0,5 - 1,0 - 3,0

dan batas kesalahan, sesuai tabel di bawah :

Kelas % Kesalahan Ratio Tegangan +/- Pergeseran Sudut +/- (menit)

0,1 0,1 5

0,2 0,2 10

0,5 0,5 20

1.0 1.0 40

3,0 3,0 -

Tabel Batas kesalahan transformasi dan pergeseran sudut untuk PT pengukuran.

Tabel ini untuk trafo tegangan, untuk setiap tegangan dari 80% - 120% tegangan pengenal, dengan burden 25% - 100% beban
pengenal (rated burden), pada power factor 0,8 lagging.

TRAFO TEGANGAN UNTUK PROTEKSI

Batas kesalahan transformasi & pergeseran sudut

Kelas % Kesalahan Ratio Tegangan +/- Pergeseran Sudut +/- (menit)

3P 3,0 120

6P 6,0 240

BEBAN DARI TRAFO TEGANGAN

Beban (burden) trafo tegangan ialah beban sekunder dari trafo tegangan.

Semakin besar bebannya, maka ketelitiannya menurun. Contoh :

Untuk beban pengenal (rated burden) =

30 VA → kelas 0,2

50 VA → kelas 0,5

100 VA → kelas 1,0

KONSTRUKSI TRAFO TEGANGAN

- Trafo tegangan dengan inti besi

Belitan primer dan sekunder berupa lilitan yang terpisah. Pada umumnya dipakai pada tegangan menengah & tegangan
tinggi s/d 70 kV

- Trafo tegangan dengan Jenis Kapasitor

Disadap pada tegangan menengah, kemudian diturunkan dengan transformator belitan ke tegangan rendah; umumnya
dipakai pada tegangan tinggi (> 70 kV) dan tegangan extra tinggi (> 500 kV)

Anda mungkin juga menyukai