Anda di halaman 1dari 2

Kini,

Aku berdiri sendiri.

Tanpa satu pun sandaran atau penompang rasa lelah ini,

Lelah yang begitu teramat lelah.

Hingga jiwa ini tak kuat menahan bendungan hujan yng teramat deras.

Haruskah menyukai mu sesulit ini?

Haruskah seletih ini?

Aku hanya menyukai mu,

Dan aku tak akan pernah berharap dari rasa itu.

Karena aku tau,resikonya lebih besar dari pada tekat ku.

Tapi haruskah aku merasakan pilu ini.

Pilu yang hanya dirasakan oleh para musafir cinta,

Bukan aku.

Aku hanya butiran debu,

Yang akan hilang bila disapu oleh hujan.

Dan akan kembali bila kau membuat kemarau panjang.

Bisakah kau menatap ku sebentar,

Hanya sebentar.

Aku ingin kau mentap ku dan mataku akan menjelaskan padamu,

Bahwa aku lah orang yang selama ini merindukanmu dalam diam,

Menyukai mu dalam halusinasiku,

Mendoakan mu dalam setiap tarikan nafasku,

Dan mengikhlaskan mu dalam tangis dengan orang lain.

Aku selalu tersenyum,karena aku tau kau bukan untukku dan aku tak pantas
dengan mu.

Karna kita adalah dua zat yang berbeda dan tak bisa disatukan dalam satu
penemuan.
Aku tau kau lebih memilih yang sempurna,

Tidak aku...

Karena aku jauh dari kata sempurna .

Tapi apakah kau tau?

Yang sempurna belum bisa membuat mu nyaman,

Yang cantik belum bisa memastikan bahwa kau tak bosan memandang nya.

Yang memiliki segala nya belum tentu bisa memberi semua rasa tulus kepadamu.

Aku hanya berpesan,

Bila kau ingin bahagia maka carinya wanita dengan segala kekurangannya,

Mengapa?karena kekurangannya itulah kelebihan mu.

Dan kekuranganmu adalah kelebihannya.

Suatu hubungan bukan hanya menyatukan dua insan yang saling mencintai,

Tapi saling melengkapi itu lah tujuan pasangan.

Anda mungkin juga menyukai