DETERMINATION OF NIFEDIPIN IN HUMAN PLASMA AND ITS USE IN
BIOEQUIVALENCE STUDY
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum Biofarmasetika
Dosen Pengampu : Ayu Shabrina., M. Farm
Disusun Oleh : Kelas A Golongan 2 Herlina Andriani (165010061)
LABORATORIUM KIMIA FARMASI
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 2018 A. Latar Belakang Nifedipin merupakan obat golongan calcium channel blocker (CCB) yang digunakan untuk pengobatan antihipertensi dan angina. Bioavailabilitasnya sangat rendah dan secara termal tidak stabil. Karena sifat farmakkinetik dan karakteristik dari nifedipin tidak begitu baik maka untuk menentukan kadar nifedipin didalam plasma menjadi sulit. Metode untuk menentukan kadar nifedipin yang pernah dilakukan yaitu : kromatografi gas, metode voltametri, HPLC, deteksi elektro kimia, dan LC-MS-MS tetapi belum pernah ada yang melakukan LC-MS. B. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui dan mempelajari evaluasi bioequivalen 2. Mengetahui dan mempelajari metode validasi LC/MS yang belum pernah dilakukan C. Alat dan Bahan Alat 1. Kromatografi cair 10ADvp 2. Spektrometri massa 2010EV instrumen quadrupole tunggal 3. Komputer dilengkapi LC – MS Solution 3.0 Bahan 1. Nifedipin (kemurnian > 99%) 2. Dimethoxanate (kemurnian 99%) 3. Metanol 4. Air suling 5. Pelarut n-heksana-diklorometana (3: 2), eter-nheksana asetat (3: 2) dan dietil eter 6. Agen alkalis (NaOH 1M) 7. Fase gerak : methanol-H2O (66:34 v/v) 8. Fase diam : kolom C18 D. Cara Kerja 1. Optimasi Ekstraksi Ekstraksi cair-cair diambil untuk isolasi nifedipin dari plasma. Pelarut n-heksana- diklorometana, eter-nheksana asetat dan dietil eter setelah dicek ada signifikan dalam efisien ekstraksi. Dietil eter yang sudah digunakan akan diuapkan sampai kering. Agen alkalis (NaOH) dievaluasi seberapa banyak adanya zat endogen 2. Persiapan standar dan kualitas kalibrasi sampel control Larutan stok nifedipin (10µg/ml) dan larutan standar dimethoxanate 100µg/ml) kedalam methanol disiapkan. Keduanya disimpan dalam ruang gelap dan dalam botol gelap pada suhu 20◦C Seri konsentrasi nifedipin (1000, 750, 500, 250, 100, 20, 10 ng/ml) dalam methanol disiapkan. Semua larutan nifedipine dari berbagai konsetrasi disimpan suhu 4◦C terlindung dari cahaya selama 2 minggu. Sampel standar kalibrasi yang baru disiapkan dalam 1ml plasma kosong dengan penambahan 100µL larutan nifedipin kalibrasi dan 100µL standar internal yang digunakan untuk menghasilkan serangkaian standar sebagai kurva kalibrasi dengan konsentrasi masing-masing 1, 2, 10, 25, 50 dan 100 ng/ml nifedipine dan 2 ng/ml standar internal. Qualitas control sampel disiapkan dengan konsentrasi rendah (2ng/ml), sedang (25ng/ml) dan tinggi (75ng/ml) dengan cara yang sama seperti sampel plasma untuk kalibrasi. 3. Penyiapan sampel Sampel darah dikumpulkan dalam tabung yang mengandung heparin. Sentrifugasi pada 3000g selama 10 menit, plasma yang terpisah dikumpulkan dan disimpan dalam keadaan terang pada suhu −20◦C. Sebelum analisis, sampel plasma dicairkan pada 18◦C. 100µl larutan standar internal ditambahkan untuk 1 ml sampel plasma, tetapi tidak untuk sampel plasma kosong. Sampel kemudian dinetralkan dengan penambahan 100µl dari 1M Larutan NaOH, dan ekstraksi cair-cair menggunakan 4 ml dietil eter sebagai pelarut ekstraksi. Setelah itu, divortex selama 2 menit, supernatan 10ml dipindahkan ke tabung sentrifugasi lainnya dan diuapkan sampai kering di bawah aliran nitrogen 32◦C. Residu dilarutkan dalam 100µl metanol, kemudian divortex selama 1 menit, dipindahkan ke 0,2ml tabung ependrof dan disentrifugasi pada 12.000g selama 5 menit, volume 20µl disuntikkan ke kolom. Semua percobaan dilakukan di bawah lampu merah lemah. 4. Metode Validasi LC/MS Setelah pemisahan dengan LC, nifedipine dan dimethoxanate pertama kali diuji coba secara langsung dalam spektrometri massa menggunakan ionisasi APCI. Spektrometer massa diatur untuk menghasilkan dan memilih ion pseudomolekul terprotonasi [M + H] + (pada m/z 347,0 untuk nifedipine, m/z 359,15 untuk dimethoxanate) sebagai ion target (m/z) sebagai kuantifikasi dalam mode SIM. Pengujian spesifisitas dievaluasi dengan membandingkan sampel plasma kosong dari enam sukarelawan sehat dan tidak mengambil sampel plasma nifedipine dan sampel plasma kosong yang dibubuhi nifedipine dan dimethoxanate. Prosedur efisiensi ekstraksi diamati pada konsentrasi rendah (2ng/ml), sedang (25ng/ml) dan tinggi (75ng/ml). Pemulihan dihitung dengan membandingkan luas puncak masing-masing kromatogram dari sampel yang diekstraksi relatif terhadap standar yang tidak diproses mengandung jumlah yang setara dari senyawa dalam metanol. Stabilitas nifedipine dalam sampel plasma diselidiki melalui tiga siklus freeze-thaw menggunakan sampel Qualitas Control. Stabilitas analit dalam plasma dan sampel diselidiki pada suhu dan waktu yang berbeda. Selama studi stabilitas, dua kurva kalibrasi standar disiapkan pada setiap batch analitis. 5. Studi Bioequivalen Penelitian ini terbuka, acak, dua kelompok dengan waktu 8 hari. Periode pertama, relawan dari grup A menerima dosis 20mg tunggal tablet nifedipin dari DiSha, sementara relawan dari grup B menerima dosis 20mg tunggal tablet nifedipine dari GuoFeng. Selama periode kedua, diulangi langkah pertama secara terbalik. Tablet diberikan dipagi hari, dengan 250ml air. Relawan menerima makan siang dan makan malam, masing-masing 4 dan 10 jam setelah obatdiberikan. Relawan tidak minum alcohol, kopi atau minuman yang mengandung xanthine lainnya selama penelitian. Selanjutnya, mereka tidak minum obat lain, 2 minggu sebelum penelitian. Sampel darah dikumpulkan pada waktu 0 sebelum diberikan obat dan pada wakttu 0,5 , 1, 1,5 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 8 , 10 , 12 , 15 , 24 , 36 jam setelah dosis. Sampel disentrifugasi dan plasma disimpan pada -20◦C. E. Hasil Penelitian 1. Metode Validasi Bio-Analisis Gambar 1.Spektrum massa nifedipine dan dimethoxanate menggambarkan ion puncak: (a) Nifedipine m/z 347.0 dan (b) dimethoxanate m/z 359.15 masing-masing sebagai ion molekul nifedipin dan dimethoxanate yang terprotonasi. Hal ini menunjukkan spektrum massa mengalami pemindaian nifedipine dan dimethoxanate. Typical total ions chromatograms (TICs) dari plasma kosong, plasma kosong yang diberi nifedipine (25ng/ml) dan dimethoxanate (2µg/ml), dan sampel plasma diperoleh 4 jam setelah dosis oral tunggal 20 mg tablet nifedipine dari sukarelawan yang sehat. 2. Evaluasi Bioequivalensi Gambar 2. Representatif TICs dari plasma kosong (a) plasma yang diberi dimethoxanate 2µg/ml dan nifedipin 25ng/ml. (b) sampel plasma 4 jam setelah dosis oral tunggal 20mg tablet nifedipine lepas lambat (uji preparat). (c) puncak 1 dimethoxanate; puncak 2 nifedipin
Gambar 3. Rata-rata (±S.D.) konsentrasi-waktu plasma nifedipine setelah pemberian oral
tunggal tablet nifedipine 20 mg berkelanjutan-rilis dari dua perusahaan ke 20 subjek sukarelawan pria sehat. Gambar 4. Profil konsentrasi-waktu plasma setelah dosis oral tunggal 20mg uji produk referensi (a) atau (b) untuk 20 subjek pria sehat. F. Pembahasan Metode analitik yang dikembangkan untuk kuantifikasi nifedipine dalam sampel plasma menunjukkan spesifisitas, sensitivitas, linieritas, presisi, dan akurasi yang bagus pada seluruh rentang konsentrasi plasma yang signifikan secara klinis dan dapat dicapai secara terapi, memungkinkan penggunaannya dalam uji bioekivalensi. Metode analitik menunjukkan beberapa keunggulan dibandingkan metode lain yang pernah dipublikasi. Metode yang diusulkan oleh Dai dkk. (2001) tidak cocok untuk analisis nifedipine karena kondisi termal tidak stabil. Ekstraksi cair-cair menggunakan dietil eter sebagai ekstraksi pelarut lebih ekonomis Ekstraksi cair-cair menggunakan campuran pelarut n-hexane dan diklorometana atau dari eter asetat dan n-heksana, tetapi butuh waktu lebih banyak untuk menguapkan supernatan hingga kering, yang berisiko untuk nifedipine karena kondisi termal tidak stabil. Selain itu, metode HPLC yang dikembangkan oleh penulis jurnal membutuhkan 15 menit untuk setiap analisis kromatografi. Tetapi metode dalam jurnal membutuhkan paling banyak 8 menit. Analisis varians mengungkapkan tidak adanya jangka waktu dan efek produk tetapi keberadaan efek kelompok menunjukkan hamparan profil konsentrasi-waktu plasma individu setelah dosis oral tunggal 20mg atau uji produk referensi untuk dua puluh subjek pria sehat. Perbedaan individu yang menonjol ditampilkan, yang menunjukkan bahwa tablet nifedipine rilis berkelanjutan harus diberikan dengan resep dokter. Data ditunjukkan oleh Dai dkk. (2001) mengungkapkan pemberian tablet oral dosis tunggal (30mg), hasil yang didapatkan Cmax, AUC0-∞ dan Tmax adalah 39,38 ± 17,09 ng/ml, 722,59 ± 622,88 ng jam/ml dan 7,00 ± 5,26 jam, penelitian pada jurnal karena adanya perbedaan dosis. Perbedaan tersebut dapat disebabkan oleh produsen yang berbeda, berbagai mekanisme pelepasan obat atau eksipien, dan subjek yang berbeda. Menurut jurnal penelitian, kekuatan uji statistik adalah 95,4% untuk Cmax ; 104,2% AUC0-t ; 103,3% AUC0–∞ ; dan kepercayaan 90% ; rasio Cmax (86,6-105,2%) ; AUC0–t (97,8-110,9%) ; AUC0–∞ (96,5-110,4%) ; produk uji dan referensi berada dalam interval (80,0–125,0% AUC, dan 70–143% Cmax), diusulkan oleh SFDA (2005) ). Hal ini dapat disimpulkan bahwa uji persiapan tablet nifedipine dari DiSha (Weihai, Cina), dan persiapan referensi tablet nifedipine dari GuoFeng (Qingdao, China), bersifat bioekivalen dan, dengan demikian dapat digunakan secara bergantian, tetapi perlu dengan saran dokter untuk efek kelompok. G. Kekurangan Penelitian dan Saran Penulis tidak melakukan uji pada wanita sehat Bahasa pada jurnal terlalu rumit