PPH Badan
PPH Badan
I. Pendahuluan
Kewajiban untuk menghitung sendiri,
menyetor dan melaporkan PPh
terutang merupakan implementasi
dari sistem self assessment yang
dianut di Indonesia. Tidak terkecuali
untuk Wajib Pajak Badan. Pajak
penghasilan badan dikenakan atas
penghasilan kena pajak setelah
dilakukan koreksi fiskal. PPh
Terutang dihitung dengan
mengalikan tarif pajak penghasilan
dengan jumlah penghasilan kena
pajak.
Contoh penghitungan:
Jumlah Peredaran Bruto Tahun 2015 Rp 54.000.000.000,-
Jumlah Penghasilan Kena Pajak Tahun 2015 Rp 4.000.000.000,-
PPh Badan Terutang = 25% x Rp 4.000.000.000,- = Rp Rp 1.000.000.000,-
http://www.ortax.org/ortax/?mod=studi&page=show&id=79 30/10/2018
Tarif dan Fasilitas PPh Badan | Ortax - your center of excellence in taxation Page 2 of 7
b. Pasal 17 ayat 2b
Tarif ini diterapkan pada wajib pajak badan dalam negeri yang berbentuk
perseroan terbuka yang memperoleh pengurangan tarif sebesar 5% lebih rendah
dari tarif normal. Untuk mendapatkan fasilitas pengurangan tarif ini Wajib Pajak
harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. paling sedikit 40% (empat puluh persen) dari jumlah keseluruhan saham
yang disetor dicatat untuk diperdagangkan di bursa efek di Indonesia
b. Saham sebagaimana dimaksud point a harus dimiliki oleh paling sedikit oleh
300 (tiga ratus) Pihak.
c. Masing-masing Pihak sebagaimana dimaksud dalam point b hanya boleh
memiliki saham kurang dari 5% (lima persen) dari keseluruhan saham yang
ditempatkan dan disetor penuh
d. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c harus
dipenuhi dalam waktu paling singkat 183 (seratus delapan puluh tiga) hari
kalender dalam jangka waktu 1 (satu) Tahun Pajak.
Contoh penghitungan:
Pada tahun 2015 saham PT. Y Tbk. yang disetor dicatat untuk diperdagangkan
dibursa efek di Indonesia sebesar 60%. Saham yang disetor dicatat untuk
diperdagangkan dibursa efek di Indonesia tersebut dimiliki oleh 400 pihak.
Diantara 400 pihak, Masing-masing pihak persentase kepemilikannya tidak
melebihi 5%, Kondisi tersebut terjadi selama 190 (seratus delapan puluh dua)
hari dalam 1 (satu) tahun pajak.
PT. Y Tbk memenuhi syarat, sehingga PT. Y Tbk memperoleh fasilitas penurunan
tarif.
Jumlah PKP dalam tahun pajak 2015 Rp 1, 25 Miliar
PPh yang terutang = (25% - 5%) x Rp1,25 Miliar = Rp 250 Juta
http://www.ortax.org/ortax/?mod=studi&page=show&id=79 30/10/2018
Tarif dan Fasilitas PPh Badan | Ortax - your center of excellence in taxation Page 3 of 7
http://www.ortax.org/ortax/?mod=studi&page=show&id=79 30/10/2018
Tarif dan Fasilitas PPh Badan | Ortax - your center of excellence in taxation Page 4 of 7
Contoh penghitungan 1 :
Total peredaran bruto PT A dalam Tahun Pajak 2015 sebesar
Rp4.500.000.000,00 (empat miliar lima ratus juta rupiah). Rinciannya adalah
sebagai berikut:
a. Peredaran bruto dari penghasilan yang:
Dikenai PPh bersifat final berdasarkan
1. Rp2.500.000.000,00
PP Nomor 46 Tahun 2013
Dikenai PPh bersifat final atas jasa
2 Rp1.500.000.000,00
konstruksi
3 Dikenai PPh tidak bersifat final Rp 500.000.000,00
Jumlah Rp4.500.000.000,00
d. Koreksi fiskal :
1) Peredaran bruto dari penghasilan (Rp2.500.000.000,00)
yang dikenai PPh bersifat final
berdasarkan PP Nomor 46 Tahun
2013
2) Peredaran bruto dari penghasilan (Rp1.500.000.000,00)
yang dikenai PPh bersifat final atas
jasa konstruksi
3) Biaya untuk mendapatkan, menagih,
dan memelihara penghasilan yang Rp2.300.000.000,00
dikenai PPh bersifat final berdasarkan
PP Nomor 46 Tahun 2013
4) Biaya untuk mendapatkan, menagih,
dan memelihara penghasilan dari Rp1.300.000.000,00
penghasilan yang dikenai PPh
bersifat final atas jasa konstruksi
Jumlah (Rp 400.000.000,00)
http://www.ortax.org/ortax/?mod=studi&page=show&id=79 30/10/2018
Tarif dan Fasilitas PPh Badan | Ortax - your center of excellence in taxation Page 5 of 7
Seluruh Penghasilan Kena Pajak dikenai tarif sebesar 50% dari tarif Pajak
Penghasilan badan yang berlaku karena jumlah peredaran bruto PT A tidak melebihi
Rp 4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah).
Contoh penghitungan 2 :
http://www.ortax.org/ortax/?mod=studi&page=show&id=79 30/10/2018
Tarif dan Fasilitas PPh Badan | Ortax - your center of excellence in taxation Page 6 of 7
III. Penutup
Secara umum tarif pajak penghasilan terdapat dalam UU No 36 Tahun 2008 Pasal
17. Dengan mengedepankan prinsip keadilan dan peningkatan daya saing,
pemerintah memberikan fasilitas berupa pengurangan tarif. Dalam melaksanakan
hak dan menjalankan kewajiban PPh Badan, wajib pajak harus memperhatikan dan
mencermati berbagai ketentuan yang diatur dalam berbagai ketentuan perpajakan,
tidak terkecuali ketentuan terkait tarif dan fasilitas PPh Badan.
IV. Referensi
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2013 Tentang Penurunan
Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri Yang Berbentuk
Perseroan Terbuka
3. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE - 02/Pj/2015 Tentang Penegasan
Atas Pelaksanaan Pasal 31E Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983
http://www.ortax.org/ortax/?mod=studi&page=show&id=79 30/10/2018
Tarif dan Fasilitas PPh Badan | Ortax - your center of excellence in taxation Page 7 of 7
http://www.ortax.org/ortax/?mod=studi&page=show&id=79 30/10/2018