Anda di halaman 1dari 6

CESS (Journal of Computer Engineering System and Science) p-ISSN :2502-7131

Vol. 3 No. 2 Juli 2018 e-ISSN :2502-714x

EVALUASI KINERJA DOSEN UNIV.SARI MUTIARA INDONESIA


DENGAN MENGGUNAKAN METODE PREFERENCE RANKING
ORGANIZATION METHOD FOR ENRICHMENT EVALUATION
(PROMETHEE)
Page | 122
Burhanuddin Damanik1, Markus Bangun2
Program Studi Sistem Informasi Universitas Sari Mutiara Indonesia
Jl. Kapten Muslim No. 79 Medan
1
damanikus@yahoo.com, 2bangun@gmail.com

Abstrak - Penilaian kinerja dosen di Universitas Universitas Sari Mutiara Indonesia dilakukan
oleh Lembaga Penjaminan Mutu. Penilaian kinerja dilakukan berdasarkan kriteria yang ada,
yaitu penilaian Tri Dharma Perguruan Tinggi, kehadiran bimbingan konsultasi dan penilaian
diluar tugas utama. Dalam penilaian kinerja yang dilakukan belum ada software khusus yang
membantu proses penilaian, dalam perhitungan nilai juga hanya didapat dari perkalian nilai
setiap kriteria dengan bobot, dengan penggunaan metode diharapkan penghitungan akan lebih
detail. Berdasarkan kondisi yang ada dibutuhkan suatu sistem yang dapat membantu proses
penilaian kinerja dan sistem yang memenuhi kondisi tersebut adalah sistem pendukung
keputusan karena sistem dapat membantu mengambil keputusan berdasarkan kriteria yang ada.
Sistem pendukung keputusan menggunakan metode Preference Ranking Organization Method
For Enrichment Evaluation (PROMETHEE), alasan memilih metode ini karena dalam
perhitungan komputasi efisien dan memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari
alternatif- alternatif keputusan dalam bentuk matematis sederhana, selain itu metode ini juga
didasarkan pada konsep dimana alternatif terpilih yang tidak hanya memiliki jarak terpendek
dari solusi ideal positif, namun juga jarak terpanjang dari solusi ideal negatif. Hasil dari
penelitian ini adalah sistem pendukung keputusan dapat digunakan untuk menilai kinerja
setiap dosen di Universitas Sari Mutiara Indonesia dengan lebih tepat berdasarkan kriteria yang
ada.

Kata kunci - Penilaian kinerja dosen, Sistem Pendukung Keputusan, PROMETHEE

I. PENDAHULUAN lepas dari proses evaluasi Beban Kerja Dosen (BKD)


Penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi yang harus sudah dilaksanakan sebelumnya, karena
tak lepas dari peran dosen. Dosen merupakan tenaga salah satu kriteria penilaian yang ada dalam proses
akademik yang bertugas merencanakan dan pemilihan dosen berprestasi merupakan hasil BKD
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil dan memenuhi BKD merupakan syarat untuk bisa
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan terlibat dalam pemilihan dosen berprestasi. Adapun
pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kelemahan dalam proses pemilihan dosen berprestasi
pada masyarakat (Dirjendikti, 2010). Berdasarkan berdasarkan hasil evaluasi laporan kegiatan pemilihan
Undang-undang Republik Indonesia No 14 tahun 2005 akademisi berprestasi tahun 2010 adalah sebagai
tentang Guru dan Dosen, Pasal 51 Ayat (1) Butir b, berikut. 1. Pelaksanaan pemilihan dosen berprestasi
bahwa dosen berhak mendapatkan promosi dan hanya berjalan setelah adanya surat dari Dirjendikti
penghargaan sesuai dengan kinerja akademiknya. sehingga waktu untuk sosialisasi dan seleksi nya
Dengan adanya penghargaan atas kinerja dosen singkat. 2. Masih tingginya tingkat subjektivitas dalam
diharapkan dapat meningkatkan motivasi di kalangan proses pemilihan dimana masih adanya peserta yang
dosen yang tentunya akan berdampak pada dipilih ditunjuk secara langsung tanpa melalui seleksi
pengembangan manajemen akademik di perguruan di unit kerjanya, sehingga hasilnya kurang
tinggi. Selain itu, sistem penghargaan juga merupakan memuaskan. 3. Kekurangpahaman peserta atas
unsur penting dan berperan dalam menumbuh kelengkapan yang harus dipersiapkan untuk mengikuti
kembangkan suasana akademik, yang pada akhirnya seleksi menyebabkan keragaman dalam penilaian,
dapat mempercepat perkembangan masyarakat ilmiah sehingga tim penguji kadang terlalu timpang tindih
masa kini dan masa yang akan datang. Maka sudah menilai antara peringkat pertama dengan kedua dan
sepantasnya bila setiap perguruan tinggi dapat ketiga karena kurang optimalnya persiapan peserta.
memberikan penghargaan bagi dosen yang memiliki Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan terlihat
prestasi yang membanggakan bagi perguruan bahwa proses pemilihan dosen berprestasi merupakan
tingginya. permasalahan yang melibatkan banyak komponen atau
Sistem penghargaan terhadap dosen tersebut kriteria yang dinilai (multi kriteria), sehingga dalam
diterapkan dengan melakukan pemilihan dosen penyelesaiannya diperlukan sebuah sistem pendukung
berprestasi. Proses pemilihan dosen berprestasi tidak keputusan dengan multi kriteria. Salah satu metode

Page 122
CESS (Journal of Computer Engineering System and Science) p-ISSN :2502-7131
Vol. 3 No. 2 Juli 2018 e-ISSN :2502-714x

sistem pendukung keputusan yang multi kriteria sistem pengambilan keputusan merupakan bagian tak
adalah Preference Ranking Organization Method For terpisahkan dari totalitas sistem organisasi
Enrichment Evaluation (PROMETHEE). Promethee keseluruhan. Sistem organisasi paling tidak mencakup
digunakan untuk penentuan urutan (prioritas) dalam sistem fisik (sistem operasional), sistem manajemen
analisis multi kriteria. Promethee cukup efektif dalam (sistem keputusan), dan sistem informasi(Suyadi,
Page | 123 menyederhanakan dan mempercepat proses 2000.)
pengambilan keputusan dengan pengaplikasian Sistem fisik (sistem operasional) mencerminkan
metode yang mudah dan lebih sederhana untuk jumlah proses transformasi dari input (masukan) menjadi
kriteria ataupun alternatif yang banyak. Dengan output (keluaran) melalui serangkaian
mengacu terhadap permasalahan di atas maka dibuat mekanisme/proses dengan melibatkan sumber daya
sistem pendukung keputusan dosen berprestasi yang manusia dan non manusia (mesin, uang, bahan baku,
didalamnya mencakup proses evaluasi Beban Kerja energi, informasi, dan lain – lain).Sistem manajemen
Dosen (BKD) dan pemilihan dosen berprestasi dengan yang tidak lain merupakan sistem yang menghasilkan
menggunakan metode Promethee. Dengan adanya keputusan – keputusan yang diperlukan guna
sistem yang berbasis komputer diharapkan dapat menjamin kelancaran sistem fisik. Oleh karena itu
menjadi solusi atas permasalahan yang ada. sistem manajemen ini menghasilkan sejumlah
keputusan, maka sering pula sistem manajemen ini
II. TINJAUAN PUSTAKA disebut sebagai sistem keputusan.
A. Definisi Sistem Pendukung Keputusan Ketajaman keputusan yang dihasilkan dipengaruhi
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat oleh kelengkapan dan keakuratan informasi yang
didefinisikan sebagai suatu program komputer yang dilibatkan didalam proses pengambilan keputusan itu
menyediakan informasi dalam domain aplikasi yang sendiri. Maka peranan sistem informasi sangat penting
diberikan oleh suatu model analisis keputusan dan dalam menyediakan informasi pendukung keputusan.
akses ke database, dimana hal ini ditujukan untuk Informasi ini bisa bersifat vertikal (top-down maupun
mendukung pembuat keputusan (decision maker) botton-up), horizontal, ataupun diagonal.Aliran
dalam mengambil keputusan secara efektif baik dalam informasi vertikal secara top-down mencerminkan
kondisi yang kompleks dan tidak terstruktur.Sistem adanya informasi strategis yang diterjemahkan
pengambilan keputusan merupakan bagian yang tak menjadi informasi taktis dan operasional. Aliran
terpisahkan dari totalitas sistem organisasi informasi horizontal merupakan pertukaran informasi
keseluruhan. Bahwa sistem organisasi paling tidak antar bagian atau fungsi yang posisinya secara
mencakup sistem fisik (sistem operasional), sistem strukturalberada pada tingkatan yang sama; misalnya
manajemen (sistem keputusan), dan system informasi. antar manajer produksi dan manajer keuangan. Aliran
Organisasi yang bergerak dibidang produksi informasi diagonal bisa terjadi antara bagian atau
maupun jasa, tidak lepas dari problematika fungsi – fungsi organisasi yang secara struktural
manajemen pada umumnya. Perubahan struktur pasar, berbeda tingkatnya. Dari uraian diatas diperlukan
produk, teknologi produksi, organisasi dan yang suatu bentuk Sistem Pendukung Keputusan.
lainnya terus terjadi sehingga berpengaruh pada Tujuannya adalah untuk membantu pengambil
kebijaksanaan manajemen yang dijalankan salah satu keputusan memilih berbagai alternatif keputusan yang
kiat untuk menyiasati problematika tersebut adalah merupakan hasil pengolahan informasi– informasi
dengan mengembangkan serta meningkatkan potensi yang diperoleh.
sumber daya yang tersedia.
Olehkarena itu, penempatan dan pemanfaatan B. PreferenceRanking Organization Method for
sumber daya pada posisi yang tepat mutlak Enrichment Evaluation
diperlukan. Dalam hal ini, pengelolaan dan Promethee adalah satu dari beberapa metode
pemberdayaan sumber daya secara tepat sangat penentuan urutan atau prioritas dalam analisis
berperan karena merupakan suatu pendekatan strategis multikriteria. Metode ini dikenal sebagai metode yang
terhadap pendekatan kinerja organisasi. Untuk itu efisien dan simple, tetapi juga yang mudah diterapkan
sangat diperlukan sebuah sistem pendukung keputusan dibanding dengan metode lain untuk menuntaskan
yang efektif, yang tidak memisahkan antara manusia, masalah multikriteria. Metode ini mampu
sarana/prasarana, dan sistem manajemen secara mengakomodir kriteria pemilihan yang bersifat
keseluruhan agar dapat mencapai tujuan organisasi. kuantitatif dan kualitatif. Masalah utamanya adalah
Dalam menjalankan aktivitasnya, sekalipun didukung kesederhanaan, kejelasan dan kestabilan. Dugaan dari
oleh potensi ekosistem dan aksesibilitas yang serba dominasi kriteria yang digunakan dalam Promethee
prospektif, namun disisi lain pengambilan keputusan adalah penggunaan nilai dalam hubungan outranking.
kerap dihadapkan pada masalah utama dalam Menurut Hunjak (1997:161), masalah pembuatan
penentuan masalah strategis yang sulit direalisasikan keputusan dengan multikriteria dapat dituliskan
akibat persepsi heterogen sejalan dengan kepentingan sebagai berikut.
keputusan masing–masing individu / kelompok yang
terlibat dalam pengambilan keputusan. Sementara itu Max{f1(a),f2(a),…,fk(a) : a ∈ A
............... ....... (1)

Page 123
CESS (Journal of Computer Engineering System and Science) p-ISSN :2502-7131
Vol. 3 No. 2 Juli 2018 e-ISSN :2502-714x

Jika A adalah set dari alternatif pilihan yang 1. Dominasi kriteria yaitu memilih beberapa
mungkin terjadi, f1, f2, ..., fk adalah kriteria yang kriteria dalam perancangan Sistem
mana telah dievaluasi sebelumnya. Apabila semua Pendukung Keputusan ini.
kriteria memiliki tingkat kepentingan yang tidak sama, 2. Menentukan fungsi preferensi untuk
pembobotannya dapat ditandai dengan w1,w2, ..., wk. keperluan aplikasi
Page | 124 Data dasar untuk evaluasi dengan metode Promethee 3. Menghitung Indeks Preferensi Multikriteria
disajikan pada Tabel 1. 4. Tahap terakhir yaitu Promethee
perangkingan
TABEL 1
DATA EVALUASI
B. Perhitungan Menggunakan Metode Preference
fj Ranking Organization For Enrichment Evaluation
f1(.) f2(.) (. fk(.) (PROMETHEE).
) Untuk lebih jelasnya, penulis akan menjelaskan
perhitungan menggunakan metode Promethee yang
w1 w2 ... wj ... wk akan dimulai dengan menentukan kriteria terlebih
f1 f2 Fj Fk dahulu sesuai dengan studi kasus yang terjadi pada
a1 ... ... penentuan evaluasi kinerja dosen. Untuk setiap
(a1) (a1) (a1) (a1)
kriteria memiliki bobot yang dapat digunakan
f1 f2 Fj Fk sebagai parameter penentuan kelayakan.
a2 ... ...
(a2) (a2) (a2) (a2) Pada kasus ini, tidak ada beda (sama penting)
.. .. .. .. .. .. .. antara a dan b jika dan hanya jika kriteria f(a) =
f(b); apabila kriteria pada masing-masing alternatif
f1 f2 Fj Fk memiliki nilai berbeda, pembuat keputusan
ai ... ...
(ai) (ai) (ai) (ai) membuat preferensi mutlak untuk alternatif
memiliki nilai yang baik. Untuk langkah awal yaitu
f1 f2 Fj Fk
an ... ... terlebih dahulu tentukan dominasi kriteria dan buat
(an) (an) (an) (an)
bobot penilaian masing-masing pada kriteria-kriteria
(Sumber: Hunjak (1997:161)) tersebut. Dominasi kriteria yaitu memilih beberapa
Menurut Hunjak (1997:167), promethee dapat kriteria dalam perancangan Sistem Pendukung
dijelaskan dalam tiga tahapan: Keputusan ini. Adapun kriteria-kriteria sebagai
1. Mengumpulkan semua struktur preferensi inputannya yaitu pekerjaan, penghasilan per bulan,
Memaparkan kriteria yang dijadikan untuk jumlah tanggungan, dan kondisi fisik bangunan.
mendapatkan pertimbangan dari rentang deviasi
dalam penilaian sebuah altenatif dari tiap kriteria 1) Kriteria
yang ada. Kriteria yaitu memilih beberapa kriteria sebagai
2. Mengumpulkan relasi yang dominan kebutuhan pembuatan aplikasi perancangan Sistem
Relasi outrangking dibuat sesuai dengan estimasi Pendukung Keputusan ini. Berikut bobot penilaian
dari alternatif dari semua kriteria. Total tingkatan pada kasus Sistem Pendukung Keputusan Penentuan
dari preferensi adalah suatu alternatif yang mana penentuan evaluasi kinerja dosen dengan Metode
mendominasi dari hitungan untuk masing-masing Preference Ranking Organization For Enrichment
pasangan alternatif yang lain. Evaluation (PROMETHEE).
3. Analisis keputusan
Metode promethee I memberikan sebuah 1. Kriteria Kehadiran
peringkat sebagian dari set A. Informasi akan Kriteria Bobot
alternatif yang tidak memiliki tandingan juga Kurang 50
telah diberikan. Metode promethee II akan Cukup 60
memberikan peringkat yang komplit dari set A. Baik 70
Sangat Baik 80

III. METODOLOGI PENELITIAN 2. Kriteria Pengajaran


A. Langkah-langkah Dalam Penerapan Metode Kriteria Bobot
Promethee Kurang 50
Perhitungan menggunakan metode Promethee ini Cukup 60
cukup panjang dalam penerapannya yaitu dengan cara Baik 70
membandingkan setiap alternatif pertama dengan Sangat Baik 80
alternatif kedua, alternatif ketiga, dan seterusnya.
Adapun langkah-langkah dalam perhitungan
Promethee yang digunakan dalam pembuatan
keputusan itu sendiri adalah sebagai berikut :

Page 124
CESS (Journal of Computer Engineering System and Science) p-ISSN :2502-7131
Vol. 3 No. 2 Juli 2018 e-ISSN :2502-714x

3. Kriteria Penelitian (C,D)=1+0+0+0+0+1


Kriteria Bobot (D,C)=0+1+0+0+1+0
Kurang 50
Cukup 60 3) Menghitung Indeks Preferensi Multikriteria
Baik 70 (A,B)= 1/6 (0+0+1+0+1+0) =2/6= 0.3333
Page | 125 Sangat Baik 80 (B,A)=1/6 (0+0+0+0+0+0) = 0
(A,C)=1/6 (1+1+0+0+1+0) =3/6 = 0.5
4. Kriteria Pengabdian Masyarakat (C,A)=1/6 (0+0+0+1+0+1) =2/6 =0.3333
Kriteria Bobot (A,D)=1/6 (1+0+0+0+0+1) =2/6 = 0.3333
Kurang 50 (D,A)=1/6 (0+0+0+1+1+0) =2/6=0.3333
Cukup 60 (B,C)=1/6 (1+1+0+0+0+0) =2/6=0.3333
Baik 70 (C,B)=1/6 (0+0+1+1+0+1) =3/6=0.5
(B,D)=1/6 (1+0+0+0+0+1) =2/6=0.3333
Sangat Baik 80
(D,B)=1/6 (0+0+1+1+1+0) =3/6=0.5
(C,D)=1/6 (1+0+0+0+0+1) =2/6 = 0.3333
5. Kriteria Bimbingan dan konsultasi
(D,C)=1/6 (0+1+0+0+1+0) =2/6 =0.3333
Kriteria Bobot
Kurang 50
A B C D Juml
Cukup 60 ah
Baik 70
Sangat Baik 80 A 0.333 0.5 0.333 1.166
3 3 6
6. Tugas Lain Diluar Tugas Utama
Kriteria Bobot B 0 0.333 0.333 0.666
Kurang 50 3 3 6
Cukup 60
Baik 70 C 0.333 0.5 0.333 1.166
Sangat Baik 80 3 3 6

7. Tabel hasil penilaian D 0.333 0.5 0.333 1.166


No Nilai 3 3 6
Kriteria
Urut A B C D
Jumla 0.666 1.333 1.166 0.999
1 F(1) 80 80 70 60
h 6 3 6 9
2 F(2) 70 70 60 70
3 F(3) 70 60 70 70
4 F(4) 60 60 70 70 4) Menghitung Leaving Flow
5 F(5) 70 60 60 80 Leaving flow, digunakan untuk menentukan urutan
6 F(6) 70 70 80 60 prioritas pada proses promethee yang menggunakan
Jumlah 420 400 410 410 urutan parsial. Perhitungan ini menggunakan formula
(9). Hasil perhitungan Leaving Flow :
2) Menghitung nilai preferensi
Pada tahap ini dilakukan perbandingan antara satu
alternatif dengan alternatif lainnya, dengan A=1/(4-1) * 1.1666 = 0.3889
caramengurangkan nilai alternatif pertamadengan B=1/(4-1)* 0.6666= 0.222
alternatif kedua, kemudian dihitung nilai C= 1/(4-1) * 1.1666 = 0.3889
preferensinya sesuai dengan tipe preferensi yang D=1/(4-1) * 1.1666 = 0.3889
digunakan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada
hasil perhitungan dibawah ini : 5) Menghitung Entering Flow
Selain Leaving flow untuk menentukan urutan
(A,B)=0+0+1+0+1+0 prioritas pada proses promethee yang menggunakan
(B,A)=0+0+0+0+0+0 urutan parsial juga digunakan perhitungan Entering
(A,C)=1+1+0+0+1+0 flow. Perhitungan ini menggunakan formula:
(C,A)=0+0+0+1+0+1
(A,D)=1+0+0+0+0+1 A=1/(4-1) * 0.6666 = 0.222
(D,A)=0+0+0+1+1+0 B=1/(4-1)* 1.3333= 0.444
(B,C)=1+1+0+0+0+0 C= 1/(4-1) * 1.1666 = 0.3889
(C,B)=0+0+1+1+0+1 D=1/(4-1) * 0.9999 = 0.333
(B,D)=1+0+0+0+0+1
(D,B)=0+0+1+1+1+0

Page 125
CESS (Journal of Computer Engineering System and Science) p-ISSN :2502-7131
Vol. 3 No. 2 Juli 2018 e-ISSN :2502-714x

6) Menghitung Net Flow c. Tampilan Data Kriteria


Net flow, digunakan untuk menghasilkan
keputusan akhir penentuan urutan dalam
menyelesaikan masalah sehingga menghasilkan urutan
lengkap.
Page | 126
A= 0.3889 – 0.222 = 0.1669
B= 0.222 – 0.444 = -0.222
C= 0.3889 -0.3889 =0
D= 0.3889 – 0.333 = 0.0559

Tabel Ranking Metode Promethee Dari tabel


dibawah ini dapat dilihat alternatif A mempunyai nilai
net flow terbesar yaitu 0.1669

Alternat Leavin Entrin Net Rangki


if g Flow g Flow Flow ng
Gbr 3. Tampilan Data Kriteria
A 0.3889 0.222 0.166 1
9 d. Tampilan Data Dosen
B 0.222 0.444 - 4
0.222
C 0.3889 0.3889 0 3
D 0.3889 0.333 0.055 2
9

IV. PEMBAHASAN
a. Tampilan Login

Gbr 4. Tampilan Data Dosen

e. Tampilan Data Penilaian

Gbr 1. Tampilan Login

b. Tampilan Halaman Utama

Gbr 5. Tampilan Data Penilaian

Gbr 2. Tampilan Halaman Utama

Page 126
CESS (Journal of Computer Engineering System and Science) p-ISSN :2502-7131
Vol. 3 No. 2 Juli 2018 e-ISSN :2502-714x

f. Tampilan Hasil Penilaian

Page | 127

Gbr 6. Hasil Penilaian

V. PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis, perancangan, dan
implementasi, telah berhasil dibangun sebuah sistem
pendukung keputusan yang dapat menentukan
keputusan secara objektif. Sistem yang telah dibuat
mengacu pada rumusan masalah yang ada yaitu sistem
dapat menentukan dosen terbaik sesuai ketentuan
dengan melakukan perhitungan dengan metode
Preference Ranking Organization Method for
Enrichment Evaluation (Promethee).

REFERENSI
[1] Amelia, Pemrograman Sistem Informasi.Surabaya: Sekolah
Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer
Surabaya
[2] Arhami, Muhammad. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar.
Yogyakarta: Andi Offset.
[3] Brans, Jean-Pierre & Mareschal, Bertrand. Tanpa tahun. How
To Decide Promethee. ULB and VUB Brussels Free
Universities.
[4] Hasan, I. 2002. Pokok – Pokok Materi Teori Pengambilan
Keputusan. Jakarta: Ghalia Indonesia..
[5] Hunjak, Tihomir, 1997, Mathematical foundations of the
methods for multicriterial decision making, Mathematical
Communications.
[6] Jogiyanto, HM. 1995. Analisa dan Desain Sistem Informasi.
Yogyakarta: Andi Offset.
[7] Suryadi K. dan M. A Ramdhani, 1998, Sistem Pendukung
Keputusan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Page 127

Anda mungkin juga menyukai