Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif korelation dengan
metode kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan usia, lokasi
pemasangan, lama pemasangan, jenis cairan, jenis obat yang dimasukan dan
perawatan infus dengan kejadian flebitis (Nursalam, 2008). Rancangan
penelitian ini adalah rancangan retrospektif dimana pengambilan data variabel
bebas (lama pemasangan dan perawatan infus) dilakukan terlebih dahulu, dan
crossectional dimana pengambilan data variabel usia, jenis kelamin, lokasi
pemasangan, jenis cairan, jenis obat yang dimasukan, dan kejadian flebitis
dilakukan saat itu juga.

B. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Rata-
rata kejadian flebitis tiap bulan di RSUD Kota Semarang tahun 2010
sebanyak 5 orang. Sedangkan populasi penelitian ini adalah pasien yang
mengalami infeksi flebitis.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan metode sampling
tertentu untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi. Sampel adalah
pasien yang mengalami flebitis pada bulan Agustus 2011 di RSUD Kota
Semarang. Pengambilan sejumlah sampel jika subjek yang akan diteliti
kurang dari 100, lebih baik diambil semua (Arikunto, 2006).

Sampel penelitian ini berdasarkan pada kriteria inklusi. Kriteria inklusi


dalam penelitian ini adalah : pasien yang dirawat di RSUD Kota

27
28

Semarang, pasien mengalami flebitis tanpa memperhitungkan faktor usia,


jenis kelamin, dan riwayat penyakit, dan pasien dalam keadaan sadar dan
kooperatif. Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah
Purposive Sampling, yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada
suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan
kriteria yang sudah diketahui sebelumnya. Sampel dalam penelitian ini
adalah sejumlah 19 pasien.

C. Variabel dan Definisi Operasional


Variabel dan definisi operasional dalam penelitian diuraikan dalam tabel 3.1.
Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Cara dan Hasil Ukur Skala


Alat Ukur
Variabel
independen
1 Demografi
pasien
a. Usia Umur pasien dihitung Check list Umur dalam tahun Rasio
dari lahir sampai
dengan yang ulang
tahun terakhir
b. jenis kelamin Ciri seksual responden Check list 1. Laki-laki Nominal
yang dibedakan atas 2. Perempuan
laki-laki dan
perempuan
2 Lokasi Tempat atau lokasi Check list 1. Vena metacarpal Nominal
pemasangan vena perifer yang 2. Vena sevalica
infus digunakan pemasangan 3. Vena sapheneous
infus sejak dirawat di 4. Vena lainya
rumah sakit
3 Lama Waktu pemasangan Check list Waktu dalam hari Rasio
pemasangan infus sejak dipasang
infus sampai terjadinya
flebitis
4 Jenis cairan Jenis cairan infus yang Check list 1. Isotonik Ordinal
infus digunakan sebagai 2. Hipotonik
terapi pasien 3. Hipertonik
29

No Variabel Definisi Operasional Cara dan Hasil Ukur Skala


Alat Ukur
5 Jenis obat Jenis obat yang Check list 1. Antibiotik (Kalium Nominal
dimasukan melalui Klorida, Vancomycin
infus pada pasien yang Amphotrecin B)
dirawat di rumah sakit 2. Anti konfulsam
(diazepam)
3. Anti mikroba
(Cephalosporins,
Midazolam)
4. Obat lain
6 Perawatan tindakan yang Check list 1. Dilakukan perawatan Nominal
infus dilakukan perawat 2. Tidak dilakukan
dengan mengganti perawatan
balutan/plester pada
area insersi infus
Variabel
independen
7 Kejadian Inflamasi vena yang Check list 1. Ringan : 1-2 Ordinal
flebitis disebabkan oleh iritasi 2. Sedang : 3-4
kimia maupun mekanik 3. Berat : 5
dinilai dengan Visual
Infusion Phlebitis score

D. Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Semarang,
diruang Ruang Prabu Kresna, Parikesit, Yudhistira, Bima, Arimbi, dan
Banowati.

E. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan selama satu bulan pada bulan Agustus 2011.

F. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2009), masalah etika yang harus diperhatikan antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Informed Consent atau lembar persetujuan
Lembar persetujuan diberikan kepada sampel penelitian yang setuju
berpartisipasi dalam penelitian ini untuk ditandatangani. Sebelum sampel
penelitian menandatangani lembar persetujuan penelitian, peneliti
30

memberikan informasi kepada sampel penelitian tentang tujuan dan sifat


sukarela dalam mengikuti penelitian ini.
2. Confidentiality atau kerahasiaan
Peneliti menjaga rahasia identitas penelitian dengan tidak mencantumkan
nama (cukup dengan kode responden) pada setiap kuesioner. Peneliti juga
menjaga kerahasiaan data penelitian dengan menyimpannya pada
file/komputer pribadi yang tidak memungkinkan diakses orang lain.
3. Kerahasiaan nama (anonimity)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil riset.

G. Alat Pengumpul Data


Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
check list yang terdiri dari data demografi responden (usia responden, jenis
kelamin, lama rawat, dan riwayat penyakit), lokasi pemasangan, lama
pemasangan, jenis cairan, jenis obat yang dimasukkan melalui infus dan
perawatan infus. Instrument juga berisi penilaian kejadian flebitis yang
merujuk pada Skor Visual Flebitis (lampiran 5)

H. Prosedur Pengumpulan Data


Tahap-tahap pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Setelah memperoleh surat ijin untuk melakukan penelitian dari Fakultas
Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang,
peneliti mendatangi lokasi penelitian yaitu di RSUD Kota Semarang.
2. Peneliti memberikan informasi tentang tujuan penelitian dan keikutsertaan
dalam penelitian ini kepada calon responden, bagi yang setuju
berpartisipasi dalam penelitian ini diminta untuk menandatangani lembar
persetujuan penelitian (informed consent).
31

3. Peneliti membagikan lembar persetujuan penelitian (informed consent)


kepada responden penelitian yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian
untuk ditandatangani.
4. Peneliti menanyakan kepada responden tentang usia responden, jenis
kelamin, lama rawat, riwayat penyakit, dan lama pemasangan kemudian
mencatatnya dalam lembar check list.
5. Peneliti mengobservasi lokasi pemasangan infus, jenis cairan, jenis obat
yang dimasukan melalui infus dan perawatan infus kemudian mencatatnya
dalam lembar check list.
6. Lembar check list yang telah dikumpulkan diperiksa kelengkapan
jawabannya.

I. Rencana Analisis Data


1. Pengolahan Data
Menurut Suyanto dan Salamah (2009), setelah kuesioner diisi oleh
peneliti, maka data diolah melalui tahapan sebagai berikut :
a. Editing
Editing adalah meneliti kembali apakah isian dalam lembar kuesioner
sudah lengkap dan diisi, editing dilakukan ditempat pengumpulan data,
sehingga jika ada kekurangan data dapat segera dikonfirmasikan pada
responden yang bersangkutan.
b. Coding
Coding adalah suatu kegiatan memberi kode pada variabel penelitian.
Coding pada masing-masing variabel adalah :
1) Jenis kelamin : laki-laki kode 1 dan perempuan kode 0.
2) Lokasi pemasangan : vena metacarpal kode 3, vena sevalica kode
2, Vena sapheneous kode 1, vena lainya kode 0.
3) Jenis cairan : isotonik kode 2, hipotonik kode 1, dan hipertonik
kode 0.
4) Jenis obat : Antibiotik kode 3, Anti konfulsam kode 2, Anti
mikroba kode 1, dan obat lain kode 0
32

5) Perawatan infus : dilakukan perawatan kode 1, tidak dilakukan


kode 0.
6) Kejadian flebitis : ringan kode 1, sedang kode 2, dan berat kode 3.
c. Tabulating
Tabulating adalah langkah memasukkan data-data hasil penelitian
kedalam tabel-tabel sesuai kriteria yang telah ditentukan.
d. Entry Data
Entry data adalah proses memasukkan data kedalam kategori tertentu
untuk dilakukan analisis data.
2. Analisis Data
Setelah semua data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah
menganalisis data, sehingga data tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan,
adapun data dianalisis dengan menggunakan bantuan program komputer.
Analisa data penelitian ini adalah :
a. Analisis univariat
Analisis univariat adalah analisa yang dilakukan menganalisis tiap
variabel dari hasil penelitian (Notoadmodjo, 2005). Analisa data untuk
variabel umur, dan lama pemasangan disajikan dalam bentuk tendensi
sentral berupa mean, median dan standar deviasi. Analisa data untuk
variabel jenis kelamin, lokasi pemasangan, jenis cairan, jenis obat dan
perawatan infus menggunakan statistik deskriptif dalam bentuk
distribusi frekuensi dan prosentase.
b. Analisis Bivariat
Analisa data bivariat adalah analisa yang dilakukan lebih dari dua
variabel (Notoatmodjo, 2005). Analisa bivariat berfungsi untuk
mengetahui hubungan antara usia responden, lokasi pemasangan, lama
pemasangan, jenis cairan, dan perawatan infus. Adapun analisa data
yang digunakan sebagai berikut :
33

Variabel Variabel Analisa data


Dependen Independent
Flebitis Usia Korelasi pearson
Flebitis Jenis kelamin Chi square
Flebitis Lokasi pemasangan Chi square
Flebitis Lama pemasangan Korelasi pearson
Flebitis Jenis cairan Chi square
Flebitis Jenis obat Chi square
Flebitis Perawatan infus Chi square

Analisis uji Chi-Square digunakan untuk dengan syarat bila expected


number pada tiap-tiap sel >5 dan bila expected number dari tiap-tiap
sel ada yang nilainya <5 maka dilakukan uji pengganti, yaitu Fisher
exact test. Sebelum melakukan analisa korelasi pearson dilakukan uji
normalitas menggunakan Saphiro Wilk. Jika p ≥ 0,05 maka data
berdistribusi normal dan jika p < 0,05 maka data berdistribusi tidak
normal. Apabila berdistribusi tidak normal menggunakan uji Korelasi
Rank Spearman.

Berdasarkan uji statistik dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha


diterima bila didapatkan nilai p ≤ 0,05 dan Ho diterima dan Ha ditolak
bila didapatkan nilai p > 0,05.

Anda mungkin juga menyukai