Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT . atas berkah dan rahmatnya , saya dapat menyusun makalah ini dengan judul :
“Makalah Saka Wira Kartika krida navigasi darat”
Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi persyaratan pendapatan krida naigasi darat
Ucapan terima kasih kepada Kakak Instruktur ,dan Kakak Pamong saka wira yang
Akhirnya penulis berharap , semoga dengan makalah ini dapat membantu Anggota Pramuka yang telah mendidik
saya menjadi lebih baik
Sangat disadari bahwa makalah yang saya ini , baik isi maupun teknik penulisannya masih banyak kekurangannya
, oleh karena saya sebagai penulis makalah ini akan dengan senang hati menerima kritik dan sarannya untuk
menyempurnakan makalah ini . Kurang lebihnya saya minta maaf .

BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
satuan karya pramuka (saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan
pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. satuan karya diperuntukkan
bagi para pramuka penegak dan pramuka pandega atau para pemuda usia antara 16-25 tahun dengan syarat
khusus. setiap satuan karya memiliki beberapa krida, dimana setiap krida mengkususkan pada subbidang ilmu
tertentu yang dipelajari dalam satuan karya tersebut. setiap krida memiliki syarat kecakapan khusus untuk
memperoleh tanda kecakapan khusus kelompok kesatuan karyaan yang dapat diperoleh pramuka yang bergabung
dengan krida tertentu di saka tersebut.
sebagai penggiat kegiatan alam bebas, pengetahuan tentang medan merupakan sebuah modal yang harus dimiliki.
pengetahuan penguasaan medan akan mempermudah kita untuk mencapai tujuan tertentu dan target tertentu
dalam kegiatan alam bebas. selain itu, penguasaan medan ini juga dapat berguna dalam kegiatan-kegiatan
kemanusiaan. untuk pelaksanaan tugas sar, evakuasi, dll. pengetahuan tentang medan ini antara lain meliputi
survival, teknik hidup di alam bebas, dan navigasi darat. selain mungkin ada bebarapa materi pendukung seperti
perencanaan perjalanan, kesehatan perjalanan, komunikasi lapangan, pengetahuan geologi, pengetahuan
lingkungan,
kemampuan saya dalam melakukan praktik navigasi dara yang kurang menguasai,membuat saya ingin
meningkatkan tentang pengetahuan dan kemampuan saya dalam navigasi darat.salah satunya saya ingin
mempelajari tentang pengetahuan kompas siang dan kompas malam,dan pengetahuan peta dan medan.

b. Manfaat Dan Tujuan


Manfaat
Manfaat dari makalah ini yaitu dapat dijadikan sebagai acuan pembelajaran untuk dapat menguasai pemahaman
dalam krida navigasi darat.
Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan saya dalam bidang navigasi
dara.serta untuk memenuhisalah satu persyaratan untuk mendapatkan krida navigasi darat.

BAB II

KRIDA NAVIGASI DARAT


A. NAVIGASI DARAT
navigasi darat adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya maupun pada peta.
berkaitan dengan pengertian tersebut, pemahaman tentang kompas dan peta serta cara penggunaannya mutlak
harus dikuasai.
navigasi darat merupakan teknik menentukan posisi dan arah lintasan di peta maupun pada medan sebenarnya
(khususnya di daratan). keahlian ini sangat mutlak dimiliki oleh penggemar kegiatan alam terbuka karena
akanmemudahkan perjalanan kita ke daerah yang khususnya belum kita kenal sama sekali disamping itu, keahlian
ini sangat berguna dalam usaha pencarian korban kecelakaan tersesat atau bencana alam untuk itu dibutuhkan
pemahaman kompas dan peta serta teknik penggunaannya.

B. MACAM-MACAM SKK BESERTA MATERI SKK


Syarat-syarat kecakapan khusus adalah suatu syarat yang harus dipenuhi oleh peserta didik satuan karya.berikut
ini adalah macam-macam SKK beserta pembahasannya.
1. PENGETAHUAN PETA DAN MEDAN

a. Pengertian Peta dan Medan.


Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi yang yang dipindahkan ke dalam bidang
datar, baik benda alam maupun benda buatan manusia yang dapat dipertanggungjawaban kebenarannya. Peta
merupakan penggambaran dua dimensi pada bidang datar dari sebagian atau seluruh permukaan bumi yang
dilihat dari atas, dan diperkecil atau diperbesar dengan perbandingan tertentu. Peta yang diperlukan untuk
keperluan navigasi darat adalah peta topografi atau peta kontur. Peta topografi memetakan tempat-tempat di
permukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan
satu garis kontur mewakili satu ketinggian. Medan adalah bagian dari permukaan bumi dengan segala benda
yang tidak bergerak di atas permukaannya, baik benda alam maupun benda buatan manusia. Jenis-jenis peta
antara lain :

1. Peta Topografi. Peta Topografi adalah peta yang menggambarkan posisi mendatar dan tegak dari semua
benda medan yang tidak bergerak di permukaan bumi.
2. Peta Tematik. Adalah peta yang berisi gambaran satu atau dua tema khusus yang di susun berdasarkan
data statistik seperti peta jenis tanah dan peta perairan.
(a) Peta Jenis Tanah adalah peta yang hanya menjelaskan jenis tanah yang terdapat pada suatu wilayah (jenis
tanah alluvial endapan sungai, tanah liat berpasir dan tanah lempung.
(b) Peta perairan adalah peta yang hanya menjelaskan unsur perairan yang terdapat pada suatu wilayah
(sungai,
(c) danau, rawa dan waduk). Contoh sebagai berikut :

b. Pengertian Tanda-tanda Peta


Tanda-tanda Peta. Tanda peta adalah sejumlah gambar pengganti yang mewakili bagian medan, benda
medan dan tanda medan. Tanda-tanda peta dapat dibedakan menurut warna dan bentuknya.
Tanda peta menurut warna.
1. Warna Hitam. Untuk menunjukkan sebagian besar benda-benda medan buatan manusia (misalnya jalan
KA, tanda titik ketinggian, batas daerah dan tumbuh-tumbuhan).
2. Warna Biru. Untuk menunjukkan tanda-tanda perairan (sungai, sawah, danau).
3. Warna Merah. Untuk menentukan tanda-tanda peta berupa konstruksi dari batu/bangunan, jalan keras.
4. Warna Hijau. Untuk menentukan tanda-tanda peta berupa daerah/tempat yang didiami manusia
(perkampungan).
5. Warna Cokelat. Untuk menentukan tanda-tanda peta berupa ketinggian (kontur, kedalaman permukaan
bumi dan sebagian jalan keras lebih rendah).

C. Mengenal Tanda Medan

Kemampuan mengenal tanda medan sangatlah mutlak untuk dikuasai jika kita hendak melakukan navigasi
darat. Tanda-tanda medan dapat dijadikan acuan untuk penentuan lokasi dan pengenalan medan supaya arah
perjalanan tidak melenceng hingga terjadi hal-hal buruk seperti tersesat. Tanda-tanda medan dapat dikenali
dari bentang alam yang ada di sekitar, misalnya punggungan, puncak bukit, jalan setapak, jalan raya, sungai,
tebing, muara, delta, anak sungai, pemukiman, daerah tertentu,

c. Bagian – Bagian Peta


1. Judul Peta
Merupakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta bersangkutan. Judul peta tertera di bagian atas tengah peta.
2. Nomor Peta
Nomor peta merupakan nomor registrasi dari badan pembuat peta. Selain itu juga sebagai petunjuk apabila kita
memerlukan peta daerah lain di sekitar daerah yang dipetakan tersebut. Nomor peta terdapat di sebelah kanan
atas peta.
3. Koordinat Peta
Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan dengan sistem sumbu yaitu garis-garis
yang saling berpotongan tegak lurus (garis bujur dan lintang). Sistem koordinat mengenal penomoran dengan 4
angka atau 6 angka. Untuk daerah yang luas dipakai penomoran 4 angka, dan untuk daerah yang lebih sempit
dengan penomoran 6 angka.
4. Kontur
Merupakan garis khayal yang menghubungkan titik-titik ketinggian sama dari permukaan laut. Sifat-sifat garis
kontur antara lain :
a. Merupakan penunjuk ketinggian tertentu (pada peta biasanya tercantum nilai ketinggiannya)
b. Garis kontur dengan ketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur lebih tinggi, kecuali untuk
medan khusus seperti kawah
c. Garis kontur tidak pernah saling berpotongan
d. Beda ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap, walaupun kerapatannya berubah-ubah.
e. Daerah datar memiliki kontur yang renggang, sedangkan daerah terjal memiliki kontur yang rapat.
f. Punggungan gunung/bukit terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk huruf “U” yang ujungnya
melengkung menjauhi puncak.
g. Lembah terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk “V” yang ujungnya tajam dan menjorok ke
puncak
5. Skala
Merupakan perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak horizontal di lapangan. Contoh :
1 : 25.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 25.000 cm jarak sebenarnya
1 : 50.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 50.000 cm jarak sebenarnya.
6. Tahun Peta
Menunjukkan tentang tahun pembuatan peta tersebut. Semakin baru tahun peta, maka data pada peta tersebut
semakin baru.
7. Legenda Peta
Memuat keterangan-keterangan pada peta. Misalnya jalan, sungai, pemukiman, dll

e. Pengertian Koordinat Peta.


Titik koordinat adalah pertemuanantara garis tegak dengan garis mendatar di atas peta. Pada setiap lembar
peta terdapat grid (garis tegak lurus) yang membentuk kotak bujur sangkar yang disebut karvak.
Menghitungnya dari Barat ke Timur (KI/KA), selanjutnya dari Sealatan ke Utara (BA/TAS).
Contoh : Koordinat 8 angka.
Co. 2343 3056 artinya X = 2343
Y = 3056

f. Tehnik Menyambung Peta.


Bila daerah yang dipelajari luas, maka peta yang digunakan terdiri dari beberapa lembar peta. Untuk
menyambung peta-peta tersebut dapat dilihat pada petunjuk nomor peta yang terdapat pada setiap lembar peta
di bagian kiri bawah (ada 9 kotak bujur sangkar kecil yang masing-masing berisi nomor peta dan kotak yang di
tengah diarsir).

PETUNJUK NOMOR HELAI PETA

36/XXXVII-B 37/XXXVII-A 37/XXXVII-B

36/XXXVII-D 37/XXXVII-C 37/XXXVII-D

36/XXXVIII-B 37/XXXVIII-A 37/XXXVIII-B


g. Pengertian Kedar Peta.
Kedar peta adalah perbandingan jarak mendatar antara dua titik di peta dengan dua titik yang samadi medan.
Untuk menghitung kedar dapat kita gunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
K : Kedar
JM : Jarak Mendatar di Medan.
JP : Jarak di Peta.

Contoh soal :
Diketahui :
JP : 2 cm.
JM : 1000 m.
Ditanya :
Berapa kedarnya ?
Jawab :
h. Pengertian Sudut Tanjakan.
Sudut tanjakan adalah perbandingan selisih dua titik ketinggian dengan jarak mendatarnya dimedan. Bagi
anggota pramuka sangat penting untuk mengetahui terjalnya suatu tanjakan karena dengan mengetahui
terjalnya suatu tanjakan tersebut kita dapat melakukan pergerakan lanjutan di lapangan sebenarnya.

Untuk perbandingan antara selisih tinggi dengan jarak mendatar maka satuan panjangnya harus sama (meter).
1) Perbandingan antara selisih tinggi dengan jarak mendatar.
Contoh : Selisih Tinggi = 25 meter, Jarak mendatar = 100 meter.
2) Menyatakan selisih tinggi dengan jarak mendatar dalam derajat.

Catatan :
(a) T radial = 57,3
(b) Rumus diatas dapat digunakan untuk sudut tanjakan yang lebih kecil dari 30
(c) Perhitungan untuk lereng-lereng yang mendaki dinyatakan dengan tanda Plus (+), sedangkangkan yang
menurun dinyatakan dengan tanda Minus (-) dalam penulisannya.

i. Orientasi Peta

Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (atau dengan kata lain
menyamakan utara peta dengan utara sebenarnya). Sebelum anda mulai orientasi peta, usahakan untuk
mengenal dulu tanda-tanda medan sekitar yang menyolok dan posisinya di peta. Hal ini dapat dilakukan
dengan pencocokan nama puncakan, nama sungai, desa dll. Jadi minimal qanda tahu secara kasar posisi anda
dimana. Orientasi peta ini hanya berfungsi untuk meyakinkan anda bahwa perkiraan posisi anda dipeta adalah
benar. Langkah-langkah orientasi peta:
1. Usahakan untuk mencari tempat yang berpemandangan terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan
yang menyolok.
2. Siapkan kompas dan peta anda, letakkan pada bidang datar
3. Utarakan peta, dengan berpatokan pada kompas, sehingga arah peta sesuai dengan arah medan
sebenarnya.
4. ari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekitar anda, dan temukan tanda-tanda medan tersebut di
peta. Lakukan hal ini untuk beberapa tanda medan.
5. ingat tanda-tanda itu, bentuknya dan tempatnya di medan yang sebenarnya. Ingat hal-hal khas dari tanda
medan.
5. SKK PENGETAHUAN PETA DAN MEDAN.
a. Umum.
1. Pramuka Siaga. (Tidak diadakan).
2. Pramuka Penggalang.
a) Mengetahui dan mengerti tentang peta dan medan.
b) Mengetahui dan mengerti tanda-tanda peta.
c) Mengetahui bagian-bagian dan pengertian peta Topografi.
d) Mengetahui bagian-bagian dan pengertian peta Tematik.
3. Pramuka Penegak.
a) Memahami dan dapat menentukan koordinat peta.
b) Memahami dan mampu cara menyambung peta.
c) Mengetahui bagian-bagian dan pengertian peta Topografi.
d) Mengetahui bagian-bagian dan pengertian peta Tematik.

4. Pramuka Pandega.
a) Menguasai dan mahir menentukan koordinat peta.
b) Menguasai dan mahir cara menghitung kedar peta.
c) Dapat menjelaskan pengetahuan peta dan medan.
d) Telah melatih sekurang-kurangnya 2 ( dua ) orang pramuka penggalang dan seorang pramuka
penegak sehingga memperoleh TKK Kompas Siang dan Kompas Malam

B. KOMPAS SIANG DAN KOMPAS MALAM

a. Pengertian Kompas.
Kompas adalah alat yang umum digunakan untuk menentukan arah dan sudut dilapangan.kompas Merupakan
penunjuk arah mata angin dengan ketentuan sudut derajat dari arah utara magnetis bumi. Kompas yang biasa
digunakan untuk keperluan navigasi darat adalah kompas bidik dan kompas orienteering.Bagian-bagian
kompas yaitu:

1. Visir
2. Dial
3. Tutup dial
4. Garis sasaran bidik,
5. Jarum penunjuk,
6. Kaca pembesar
7. Tempat jari
8. Piringan derajat
9. Skala piringan derajat

b. Orientasi Peta dengan Kompas


Sebelum peta digunakan terlebih dahulu peta harus diorientasi sehingga peta tersebut terletak horizontal
dalam kedudukan utara/selatan peta sesuai dengan utara selatan medan. Cara mengorientasi peta dengan
Kompas :
a. Buka peta dan letakkan di atas bidang datar.
b. Buka kompas dan letakkan di atas peta.
c. Himpitka garis rambut dan tanda baca yang bercahaya pada kompas sejajar dengan garis grid utara
selatan pada peta.
d. Putar peta dan kompas sehingga jarum kompas searah dengan garis utara magnit.
e. Dengan demikian peta telah terorientasi kea rah utara.
c. Pengertian Kompas Siang dan Kompas Malam..
a) Pengertian Kompas Siang.
Kompas Siang adalah suatu cara yang digunakan untuk menentukan arah/menuju sasaran yang telah di
tentukan pada siang hari. Langkah-langkah penggunaan kompas siang adalah :
(1) Buka tutup kompas hingga berdiri tegak.
(2) Letakkan/angkat prisma ke atas kaca kompas.
(3) Masukan ibu jari ke dalam cincin kompas dan luruskan telujuk ke depan sehingga rapat pada bagian tutup
kompas dengan maksud agar pada waktu kompas dibidikkan tidak bergerak.
(4) Dari tiang bidikan, kedua kaki rapat/sikap sempurna dan menghadap penuh ke sasaran.
(5) Bawa kompas ke depan mata dan langsung membidik, mata yang tidak membidik dipejamkan.
(6) Lihat standar melalui prisma.
(7) Luruskan garis rambut pada tutup kompas dengan sasaran.
(8) Baca garis-garis/angka derajat dalam kompas melalui prisma yang sejajar dengan garis rambut pada kaca
kompas dan sasaran.
(9) Itulah sudut yang di maksud.
(10) Melaksanakan Back Azimuth ( Bidikan ke belakang ) sebagai koreksi sudut jurusan.

b) Pengertian kompas malam.

Kompas malam adalah suatu cara yang di gunakan untuk menentukan arah/menuju sasaran yang telah
ditentukan yang dilaksakan pada malam hari. Langkah-langkah penggunaan kompas pada malam hari
adalah:
(1) Buka tutup kompas hingga rata.
(2) Kendorkan sekrup pengapit.
(3) Putar kaca kompas sesuai sudut yang dikehendaki.
(4) Kencangkan sekrup pengapit.
(5) Kompas dibawa ke depan dada.
(6) Putar badan dan kompas sehingga jarum kompas yang bercahaya berhimpit dengan tanda baca yang
bercahaya.
(7) Garis rambut dan tanda baca yang bercahaya menunjukkan arah kompas.

AZIMUTH DAN BACK AZIMUTH

Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat. Azimuth disebut juga sudut
kompas. Jika anda membidik sebuah tanda medan, dan memperolah sudutnya, maka sudut itu juga bisa
dinamakan sebagai azimuth. Kebalikannya adalah back azimuth. Dalam resection back azimuth diperoleh
dengan cara:
1. Jika azimuth yang kita peroleh lebih dari 180º maka back azimuth adalah azimuth dikurangi 180º. Misal
anda membidik tanda medan, diperoleh azimuth 200º. Back azimuthnya adalah 200º- 180º = 20º
2. Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari 180º, maka back azimuthnya adalah 180º ditambah azimuth.
Misalkan, dari bidikan terhadap sebuah puncak, diperoleh azimuth 160º, maka back azimuthnya adalah
180º+160º = 340º
Dengan mengetahui azimuth dan back azimuth ini, memudahkan kita untuk dapat melakukan ploting peta
(penarikan garis lurus di peta berdasarkan sudut bidikan). Selain itu sudut kompas dan back azimuth ini dipakai
dalam metode pergerakan sudut kompas (lurus/ man to man-biasa digunakan untuk “Kompas Bintang”).
Prinsipnya membuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan cara membidikaan kompas ke depan dan ke
belakang pada jarak tertentu.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Titik awal dan titik akhir perjalanan di plot di peta, tarik garis lurus dan hitung sudut yang menjadi arah
perjalanan (sudut kompas). Hitung pula sudut dari titik akhir ke titik awal. Sudut ini dinamakan back
azimuth.
2. Perhatikan tanda medan yang menyolok pada titik awal perjalanan. Perhatikan tanda medan lain pada
lintasan yang dilalui.
3. Bidikkan kompas seusai dengan arah perjalanan kita, dan tentukan tanda medan lain di ujung lintasan/titik
bidik. Sudut bidikan ini dinamakan azimuth.
4. Pergi ke tanda medan di ujung lintasan, dan bidik kembali ke titik pertama tadi, untuk mengecek apakah
arah perjalanan sudah sesuai dengan sudut kompas (back azimuth).
5. Sering terjadi tidak ada benda/tanda medan tertentu yang dapat dijadikan sebagai sasaran. Untuk itu dapat
dibantu oleh seorang rekan sebagai tanda. Sistem pergerakan semacam ini sering disebut sebagai sistem
man to man.

6. SKK KOMPAS SIANG DAN KOMPAS MALAM.


a. Umum
1) Pramuka Siaga.
a) Dapat menyebutkan bagian-bagian dari kompas.
b) Dapat menyebutkan arah mata angin.

2) Pramuka Penggalang

a) Mengetahui dan mengerti bagian-bagian kompas prisma.


b) Dapat menggunakan kompas prisma pada siang dan malam hari.
c) Mampu menentukan sudut besaran derajat.
3) Pramuka Penegak.
a) Memahami bagian-bagian kompas prisma.
b) Memahami dan mampu melaksanakan orientasi peta dengan kompas.
c) Mampu menjelaskan kegunaan kompas prisma.
d) Dapat menentukan besaran sudut jurusan pada kompas prisma.
e) Telah melatih sekurang-kurangnya seorang pramuka penggalang sehingga memperoleh TKK Kompas
Siang dan Kompas Malam.

4) Pramuka Pandega.
a) Menguasai dan mahir bagian-bagian kompas prisma.
b) Menguasai dan mahir melaksanakan orientasi peta dengan kompas.
c) Menguasai dan mahir melaksanakan kompas siang dan kompas malam.
d) Mampu menjelaskan tentang cara menentukan besaran sudut jurusan pada kompas prisma.
e) Telah melatih sekurang-kurangnya 2 (dua) orang pramuka penggalang dan seorang pramuka penegak
sehingga memperoleh TKK Kompas Siang dan Kompas Malam.

C. PENGETAHUAN RESECTION DAN INTERSECTION

RESECTION
Prinsip resection adalah menentukan posisi kita dipeta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang
dikenali. Teknik ini paling tidak membutuhkan dua tanda medan yang terlihat jelas dalam peta dan dapat
dibidik pada medan sebenarnya (untuk latihan resection biasanya dilakukan dimedan terbuka seperti kebun
teh misalnya, agar tanda medan yang ekstrim terlihat dengan jelas).
Tidak setiap tanda medan harus dibidik, minimal dua, tapi posisinya sudah pasti.
Langkah-langkah melakukan resection:
1. Lakukan orientasi peta
2. Cari tanda medan yang mudah dikenali di lapangan dan di peta, minimal 2 buah
3. Dengan busur dan penggaris, buat salib sumbu pada tanda-tanda medan tersebut (untuk alat tulis paling
ideal menggunakan pensil mekanik-B2).
4. Bidik tanda-tanda medan tersebut dari posisi kita dengan menggunakan kompas bidik. Kompas
orienteering dapat digunakan, namun kurang akurat.
5. Pindahkan sudut back azimuth bidikan yang didapat ke peta dan hitung sudut pelurusnya. Lakukan ini
pada setiap tanda medan yang dijadikan sebagai titik acuan.
6. Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi kita dipeta.

INTERSECTION

Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di peta dengan menggunakan dua atau lebih
tanda medan yang dikenali di lapangan. Intersection digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi
suatu benda yang terlihat dilapangan tetapi sukar untuk dicapai atau tidak diketahui posisinya di peta.
Syaratnya, sebelum intersection kita sudah harus yakin terlebih dahulu posisi kita dipeta. Biasanya sebelum
intersection, kita sudah melakukan resection terlebih dahulu.
Langkah-langkah melakukan intersection adalah:
1. Lakukan orientasi peta
2. Lakukan resection untuk memastikan posisi kita di peta.
3. Bidik obyek yang kita amati
4. Pindahkan sudut yang didapat ke dalam peta
5. Bergerak ke posisi lain dan pastikan posisi tersebut di peta. Lakukan langkah 1-3
6. Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek yang dimaksud.

7. SKK PENGETAHUAN RESECTION DAN INTERSECTION.

a. Umum.
1) Pramuka Siaga. (tidak diadakan)
2) Pramuka Penggalang.
a) Mengetahui dan mengerti kegunaan dari Resection (mengikat ke depan) dan Intersection (mengikat ke
belakang).
b) Mengetahui dan mengerti cara melaksanakan Resection (mengikat ke depan) dan Intersection (mengikat
ke belakang).
c) Dapat menyebutkan alat yang digunakan dalam pengetahuan Resection (mengikat ke depan) dan
Intersection (mengikat ke belakang).
3) Pramuka Penegak.
a) Memahami dan mampu menjelaskan Resection (mengikat ke depan) dan Intersection (mengikat ke
belakang).
b) Dapat melaksanakan Resection (mengikat ke depan) dan Intersection (mengikat ke belakang).
c) Telah melatih sekurang-kurangnya seorang Pramuka Penggalang sehingga memperoleh TKK
Pengetahuan Resection (mengikat ke depan) dan Intersection (mengikat ke belakang).

4) Pramuka Pandega.
a) Menguasai dan mahir menjelaskan Resection (mengikat ke depan) dan Intersection (mengikat ke
belakang).
b) Mahir melaksanakan Resection (mengikat ke depan) dan Intersection (mengikat ke belakang).
c) Dapat menentukan obyek baru untuk melaksanakan Resection (mengikat ke depan) dan Intersection
(mengikat ke belakang).
d) Telah melatih sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Pramuka Penggalang dan seorang Pramuka Penegak
memperoleh TKK Pengetahuan Resection (mengikat ke depan) dan Intersection (mengikat ke belakang).
DGPS

DGPS (Differential Global Positioning System) adalah sebuah sistem atau cara untuk meningkatkan GPS,
dengan menggunakan stasiun darat, yang memancarkan koreksi lokasi. Dengan sistem ini, maka ketika alat
navigasi menerima koreksi dan memasukkannya kedalam perhitungan, maka akurasi alat navigasi tersebut
akan meningkat. Oleh karena menggunakan stasiun darat, maka sinyal tidak dapat mencakup area yang luas.
Walaupun mempunyai perbedaan dalam cara kerja, SBAS (Satelite Based Augmentation System) secara
umum dapat dikatakan adalah DGPS yang menggunakan satelit. Cakupan areanya jauh lebih luas
dibandingkan dengan DGPS yang memakai stasiun darat. Ada beberapa SBAS yang selama ini dikenal, yaitu
WAAS (Wide Area Augmentation System), EGNOS (European Geostationary Navigation Overlay Service),
dan MSAS (Multi-functional Satellite Augmentation System). WAAS dikelola oleh Amerika Serikat, EGNOS
oleh Uni Eropa, dan MSAS oleh Jepang. Ketiga system ini saling kompatibel satu dengan lainnya, artinya alat
navigasi yang dapat menggunakan salah satu sistim, akan dapat menggunakan kedua sistem lainnya juga. Pada
saat ini hanya WAAS yang sudah operasional penuh dan dapat dinikmati oleh pengguna alat navigasi di dunia.
Walaupun begitu, sebuah DGPS dengan stasiun darat yang berfungsi baik, dapat meningkatkan akurasi
melebihi/sama dengan peningkatan yang dapat dicapai oleh SBAS.
Secara umum, bisa dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu “real time (langsung)” dan “Post processing (setelah
kegiatan selesai)”. Maksud dari ‘real time’ adalah alat navigasi yang menggunakan sinyal SBAS ataupun
DGPS secara langsung saat digunakan. Sedangkan ‘post processing’ maksudnya adalah data yang
dikumpulkan oleh alat navigasi di proses ulang dengan menggunakan data dari stasiun darat DGPS. Ada
banyak stasiun darat DGPS diseluruh dunia yang dapat kita pakai untuk hal ini, baik versi yang gratis maupun
berbayar, bahkan kita dapat langsung menggunakannya melalui internet.
Walaupun DGPS ataupun SBAS dapat meningkatkan akurasi, tetapi dengan syarat sinyal yang dipancarkan
berisikan koreksi untuk wilayah dimana kita menggunakan alat navigasi. Bila tidak berisikan koreksi data bagi
wilayah tersebut, tidak akan terjadi peningkatan akurasi.

Bagian-bagian GPS

a. Tombol power untuk menghidupkan dan mematikan GPS.


b. Page untuk menampilkan GPS.
c. Mark untuk menandai koordinat dari posisi yang diinginkan.
d. Go to untuk menuju ke titik-titik yang sudah kita tandai/waypoint yang dinginkan.
e. Enter untuk konfirmasi pemasukan data.
f. Quit untuk kembali ke menu sebelumnya.
g. In dan out untuk menaikkan dan menurunkan skala peta.
h. Rocker untuk memilih menu,posisi clan memasukkan data.
i. Halaman satelit
j. Halaman posisi.
k. Halaman peta.
l. Halaman navigasi.
m. Halaman menu.
2) Pengoperasian Alat GPS.

a) Menghidupkan. Tekan tombol merah (bergambar lampu) sehingga akan muncul layar seperti gambar.
b) Jika alat belum dapat menjejak sinyal satelit, maka akan keluar layar konfigurasi angka-angka berupa
gambar dua lingkaran dan beberapa tanda nomor satelit.
c) Tunggu sampai alat akan munculkan layar inisial (CHOOSE INIT).
d) Pilih country, tekan Enter daftar negara akan muncul, lalu dengan tombol besar, panah ke atas dan ke
bawah, pilih indonesia tekan enter kemudian tunggu.
e) Layar status satelit akan muncul dan alat sedang mencari sinyal satelit yang nomornya tergambar pada
layar.
f) Tunggu sampai sinyal-sinyal dapat terjejak dengan tanda diagram batang di atas nomor-nomor yang ada.
Sinyal satelit yang terjejak ditandai dengan diagram batang, makin kuat sinyal makin tinggi batang
tergambar.
g) Setelah jumlah minimum sinyal satelit dapat terjejak, maka alat akan menampilkan layar posisi secara
otomatis seperti gambar :
h) Mematikan alat. Tekan tombol merah (gambar lampu) sampai pesawat akan padam sendiri.

ALAT NAVIGASI BERBASIS SATELIT

Banyak sekali jenis alat navigasi yang disediakan oleh pasar, dari berbagai macam pabrik hingga berbagai
macam fitur yang disediakan. Hal ini bisa membuat seorang pemula menjadi bingung dalam memilih.
Kebutuhan masing-masing pengguna tidaklah sama, sehingga hanya pengguna yang dapat menentukan
pilihannya. Orang lain hanya dapat memberikan informasi atau berbagi pengalaman saja.
*Mengapa
Supaya tidak salah dalam memilih, tanyakan pada diri sendiri ‘Mengapa ingin membeli alat navigasi berbasis
satelit?’. Bila pertanyaan ini belum terjawab dengan pasti, coba pikirkan kegiatan sehari-hari apa saja yang
mungkin dapat dipermudah dengan kehadiran alat ini. Apakah sering bepergian, atau memancing, atau
mendaki gunung, dan lain-lain. Bentuk kegiatan berhubungan erat dengan jenis alat yang dibutuhkan. Sebagai
contoh, alat navigasi yang diperuntukkan bagi penggunaan kendaraan bermotor biasanya tidak dilengkapi
dengan kompas, sehingga tidak akan banyak membantu ketika mendaki gunung atau ketika memancing dilaut.
*Harga
Berapa besar biaya yang rela dikeluarkan untuk memiliki alat navigasi ini? Apakah memang diperlukan untuk
membeli alat baru atau dapat memakai alat bekas pakai? Seringkali harga merupakan unsur terpenting ketika
menentukan pilihan. Bila menggunakan sistim A-GPS, maka akan ada biaya tambahan untuk transfer data.
*Layar Alat Navigasi
Perlu diingat bahwa telpon genggam atau PDA yang sekarang dimiliki, dapat digunakan sebagai alat navigasi.
Beberapa telpon genggam sudah memiliki kemampuan navigasi. Disarankan bagi pemula untuk tetap
menggunakan telpon genggam atau PDA yang sudah dimiliki sehingga akan jauh mengurangi biaya yang
diperlukan. Mungkin layar telpon genggam atau PDA berukuran kecil, tetapi alat navigasi yang beredar
dipasaran juga banyak yang memiliki ukuran layar kecil. Sebagai contoh, seri Etrex produk Garmin, memiliki
layar berukuran 3,3 x 4,3 cm. Apakah memerlukan layar untuk menampilkan peta? Berapa besar layar yang
diinginkan? Apakah diperlukan layar berwarna? Memang dengan kehadiran layar berwarna akan menambah
kenyamanan dalam menggunakan alat, tetapi juga akan menambah harga. Periksa juga apakah gambar pada
layar dapat dengan mudah dilihat dibawah sinar matahari. Jangan lupa, makin besar ukuran layar, maka akan
makin rentan pecah ketika digunakan dalam kegiatan.

*Alat terpisah

Banyak telpon genggam atau PDA yang sudah dilengkapi dengan kemampuan navigasi. Apakah diperlukan
alat terpisah atau dapat menggunakan telpon genggam? Bagi orang yang jarang sekali keluar kota, atau jarang
sekali melakukan kegiatan outdoor, mungkin menggunakan telpon genggam yang dilengkapi dengan alat
navigasi sudah cukup. Bila ingin menggunakan telpon genggam atau PDA, periksalah sistim operasinya.
Menurut pengalaman, program Garmin Mobile XT adalah program yang paling mudah dan nyaman
digunakan. Alasan paling utama adalah mudah mendapatkan peta versi gratis, dan tidak selalu diperlukan
biaya tambahan dari operator telpon selular. Periksa juga apakah telpon genggam/PDA memiliki koneksi
Bluetooth, yang akan diperlukan ketika menggabungkan dengan Bluetooth GPS. Periksa apakah layar PDA
atau telpon genggam yang dipakai sekarang memiliki ukuran yang nyaman untuk melihat peta. Bagaimana bila
menggunakan sistim A-GPS?
*Kapasitas Penyimpanan

Masing-masing alat memiliki kapasitas penyimpanan yang berbeda-beda. Kapasitas yang besar tentunya dapat
menampung lebih banyak data. Tetapi tidak semua pengguna memerlukan hal ini, biasanya diperlukan ketika
melakukan perjalanan jauh atau lama, dimana tidak memungkinkan untuk memindahkan data kedalam
komputer. Tetapi bila alat memiliki slot kartu memori, dapat digunakan kartu memori yang berukuran besar
ataupun menyediakan memori cadangan. Periksa kapasitas kartu memori yang dapat digunakan alat tersebut.
Periksa juga data apa saja yang dapat disimpan, dan apakah alat dapat menyimpan Track log, tidak semua alat
navigasi dapat melakukan ini.

*Daya tahan baterai


Daya tahan batere perlu dipertimbangkan bila akan digunakan pada perjalanan ke daerah yang sulit
mendapatkan listrik. Tetapi dapat diatasi dengan membawa batere cadangan ataupun solar charger
(menggunakan matahari).
*Bentuk
Alat navigasi yang tersedia di pasaran memiliki beragam bentuk. Periksalah apakah anda menyukai bentuknya.
Cobalah untuk memegang alat tersebut, dan rasakan pegangannya. Alat yang terasa licin atau tidak dapat
dipegang secara mantap, tentunya dapat menimbulkan kesulitan ketika digunakan dilapangan. Cobalah untuk
menekan-nekan tombol yang ada, apakah mudah dalam penggunaan.
*Tahan air
Apakah diperlukan alat yang tahan air? Bila tidak akan digunakan untuk aktivitas outdoor, mungkin fasilitas
ini tidak diperlukan. Alat yang dapat mengapung diatas air mungkin diperlukan bila banyak melakukan
aktivitas yang berhubungan dengan sungai atau laut. Jangan lupa bahwa kantung plastic juga dapat digunakan
untuk melindungi alat dari air.
*Akurasi

Alat-alat navigasi berbasis satelit yang sekarang beredar dipasaran memiliki tingkat akurasi yanag hampir
sama. Tentunya alat-alat yang diperuntukkan bagi kegiatan survey memiliki tingkat akurasi yang
mengagumkan, tetapi jenis ini tidak diperlukan bagi pengguna biasa. Cobalah periksa spesifikasi alat, akurasi
yang 10 meter

KEGUNAAN
• Militer
GPS digunakan untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau mengetahui posisi pasukan berada.
Dengan cara ini maka kita bisa mengetahui mana teman mana lawan untuk menghindari salah target, ataupun
menetukan pergerakan pasukan.
• Navigasi
GPS banyak juga digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. Beberapa jenis kendaraan telah dilengkapi
dengan GPS untuk alat bantu nivigasi, dengan menambahkan peta, maka bisa digunakan untuk memandu
pengendara, sehingga pengendara bisa mengetahui jalur mana yang sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.
• Sistem Informasi Geografis
Untuk keperluan Sistem Informasi Geografis, GPS sering juga diikutsertakan dalam pembuatan peta, seperti
mengukur jarak perbatasan, ataupun sebagai referensi pengukuran.
• Sistem pelacakan kendaraan
Kegunaan lain GPS adalah sebagai pelacak kendaraan, dengan bamtuan GPS pemilik kendaraan/pengelola
armada bisa mengetahui ada dimana saja kendaraannya/aset bergeraknya berada saat ini.
• Pemantau gempa
Bahkan saat ini, GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakan untuk memantau pergerakan tanah, yang ordenya
hanya mm dalam setahun. Pemantauan pergerakan tanah berguna untuk memperkirakan terjadinya gempa,
baik pergerakan vulkanikataupun tektonik

8. SKK PENGETAHUAN GLOBAL POSITION SYSTEM (GPS).

a. Umum.
1) Pramuka Siaga.(Tidak diadakan)
2) Pramuka Penggalang.
a) Mengetahui dan mengerti kegunaan dari alat GPS.
b) Mengetahui dan mengerti bagian-bagian alat GPS.
c) Dapat mengoperasikan alat GPS.
3) Pramuka Penegak.

a) Memahami kegunaan alat GPS.


b) Memahami dan mampu menjelaskan dan kegunaan dari bagian-bagian alat GPS.
c) Memahami dan mampu mengoperasikan alat GPS.
d) Telah melatih sekurang-kurangnya seorang Pramuka Penggalang sehingga memperoleh TKK Pengetahuan
Global Position System (GPS).

4) Pramuka Pandega.
a) Menguasai kegunaan alat GPS.
b) Menguasai dan mahir menjelaskan dan kegunaan dari bagian-bagian GPS.
c) Menguasai dan mahir mengoperasikan alat GPS.
d) Telah melatih sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Pramuka Penggalang dan seorang Pramuka Penegak
sehingga memperoleh TKK Pengetahuan Global Position System (GPS).

C. STRATEGI PENCAPAIAN SKK


Dalam pencapaian skk,tentunya harus melakukan beberapa tahap proses pencapaian skk terkait agar dalam
pencapaiannya skk dapat berjalan dengan lancar.Berikut ini adalah cara saya untuk bisa mencapai skk terkait.
1. Saya akan mencari materi-materi yang tentunya berkaitan dengan skk yang ingin dicapai.
2. Setelah mendapatkan meteri itu,saya akan merncoba memahaminya.
3. Jika memang ada materi yang kurang paham ataupun tidak dapat dipahami sama sekali,saya akan
menanyakannya ke instruktur saka maupun pimpinan saka.Mudah-mudahan dengan cara ini saya dapat
memahami materinya secara keseluruhan.
4. Setelah pemahaman saya mencukupi untuk pengujian skk,saya akan menanyakan kepada siapa saya
harus diuji.
5. Setelah ditunjukkan siapa orang yang akan menguji skk terkait,saya akan nghubungi orang tersebut
untuk pengujian skk.
6. Kemudian saya akan melakukan pengujian skk bersama pengujinya.
7. Setelah lulus,akan diadakan pengambilan tkk.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
kesimpulan dari makalah yang di susun ini,saya berniat untuk mengambil syarat kecakapan khusus kompas
siang dan kompas malam.untuk bisa mendapatkan tanda kecakapan khusus kompas siang dan kompas
malam,tentunya harus menguasai materi yang bersangkutan dengan syarat kecakapan khusus tersebut.harus
melalui beberapa tahap untuk bisa mendapatkan tkk kompas siang dan kompas malam.

Mengetahui
Ketua

Sekbid Saka Wirakartika Zakaria Kartika Peserta Wirakartika

Muh. Jalaluddin Nofi Abdurrahman

Anda mungkin juga menyukai