Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan masalah nasional
yang perlu mendapat prioritas utama karena sangat menentukan
kualitas sumber daya manusia (SDM) pada generasi mendatang.
Tingginya angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan
angka kematian balita (AKABA), serta lambatnya penurunan ketiga
angka tersebut, menunjukkan bahwa pelayanan KIA sangat mendesak
untuk ditingkatkan baik dari segi jangkauan maupun kualitas
pelayanan. Pemberian air susu ibu (ASI) menjadi salah satu upaya
dalam rangka kesehatan ibu dan bayi sehingga pemberian ASI juga
menjadi indikator dari penurunan AKI, AKB dan AKABA hingga titik
serendah-rendahnya.
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu.
Sedangkan Air Susu Ibu Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada
bayi sejak dilahirkan selama 6 bulan, tanpa menambahkan atau
mengganti dengan makanan atau minuman lain, kecuali obat-obatan
(WHO, 2017).
Pemberian Air Susu Ibu secara eksklusif selama 6 bulan merupakan
hak setiap bayi karena dapat menyelamatkan kehidupan bayi dan
memberikan dampak yang baik bagi kesehatan ibu. Pemberian Asi
Eksklusif telah dicanangkan pemerintah sejak tahun 1980. Namun
demikian baru pada tahun 1990 disosialisasikan pertama kali secara
luas di Indonesia. Kebijakan berlanjut dengan dikeluarkannya
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.450/MENKES/IV/2004 tentang
Pemberian Air Susu Ibu secara eksklusif selama 6 bulan dan
dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih dengan pemberian
makanan tambahan yang sesuai pada bayi Indonesia.

1
Peraturan tersebut didukung oleh adanya Peraturan Pemerintah nomor
33 tahun 2012 tentang Pemberian Asi Eksklusif.
Pemberian Asi Eksklusif selama 6 bulan telah terbukti untuk
kesehatan, salah satunya dapat ,engurangi tingkat morbilitas dan
mortalitas bayi yang disebabkan oleh infeksi saluran pencernaan,
meningkatkan perkembangan kognitif, meningkatkan ketahanan hidup
bayi, menghindari alergi dan menjamin kesehatan bayi yang optimal.
Pemberian Asi Eksklusif juga memberikan manfaat bagi ibu yaitu dapat
menurunkan resiko perdarahan pasca persalinan, menurunkan resiko
terkena kanker payudara dan sebagai alat kontrasepsi alami.
Sedangkan bayi yang tidak diberi Asi Eksklusif akan mudah terkena
penyakit infeksi, diare atau susah BAB, obesitas, kram usus, alergi
makanan dan stunting.
Dari data Kementrian Kesehatan RI, cakupan pemberian Asi Eksklusif
tahun 2018 adalah 65%, sedangkan dari hasil analisis data Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) tahun 2018
cakupan Pemberian Asi Eksklusif di wilayah kerja UPT Puskesmas
Lemong adalah 37%, sedangkan target yang harus dicapai adalah
100%. Data pemberian Asi Eksklusif pada tahun 2019 tidak jauh dari
data pada tahun 2018.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam kegiatan habituasi di
UPT Puskesmas Lemong penulis tertarik untuk mengambil isu
rancangan aktualisasi Pembentukan Kelompok Ibu Peduli Asi Guna
Meningkatkan Pengetahuan Tentang ASI Eksklusif di wilayah kerja
UPT Puskesmas Lemong.

B. Tujuan dan Manfaat


Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan aktualisasi ini adalah
meningkatkan pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif di wilayah kerja
UPT Puskesmas Lemong sehingga dapat mensukseskan bayi lulus
ASI Ekslusif dengan mencapai target 100%.

2
Manfaat dari kegiatan rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut
:
1. Bagi Stakeholder
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Asi Eksklusif
terutama ibu hamil dan menyusui di wilayah UPT Puskesmas
Rawat Inap Lemong.
2. Bagi Organisasi
Meningkatkan cakupan pemberian Asi Eksklusif sehingga dapat
meningkatkan mutu pelayanan puskesmas.
3. Bagi Peserta
Meningkatkan kompetensi dalam memberikan pelayanan di
Puskesmas Lemong.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembahasan rancangan aktualisasi ini dibatasi pada
kegiatan yaitu :
1. Pengumpulan data ibu hamil dan menyusui
2. Pembuatan kuisioner sebelum dan sesudah kegiatan
3. Pembentukan kelas ibu peduli asi yang beranggotakan ibu hamil
dan menyusui.
4. Penyuluhan tentang Asi eksklusif
5. Pembuatan pelayanan konseling media online

Anda mungkin juga menyukai