Anda di halaman 1dari 7

ESTIMASI PRODUKSI PADI DENGAN MENGGUNAKAN NDVI (NORMALIZED

DIFFERENCE VEGETATION INDEXS) PADA LAHAN SAWAH HASIL SEGMENTASI


CITRA ALOS DI KABUPATEN KARANGANYAR

Sarono
sarono34@gmail.com

Sigit Heru Murti B.S


sigit@geo.ugm.ac.id

Abstract
Karanganyar is one of the rice-producing areas, but in the last three years, rice production in
the region has decreased. The dynamics indicate the need for a study on the estimated paddy
production in Karanganyar. One way to assess the estimated production of rice that can produce good
data is to use remote sensing.
The purpose of this study is to calculate the estimate of rice production in the district of
Karanganyar using NDVI (Normalized Difference Vegetation Index), map the wetland using ALOS
AVNIR 2 recording date October 19, 2009 with motede segmentation OBIA (Object Based Image
Analysis), calculate the accuracy of estimated production using linear regression and wetland
mapping accuracy with an error matrix method. Collection of field data using the 84 sample points
were surveyed on June 15 to 17, 2015.
Results covering an area 32,927.5 hectares of rice fields, with 96.43 % mapping accuracy and
94.58 % accuracy area. Estimates of production resulting from the process of linear regression
of NDVI and reached 177,839.85 tons with 5.41 tons/ha on the low slopes and 5.16 tons/ ha on the
high slopes. The accuracy of the calculation of the estimated rice production amounted to 81.91% on
lower slopes and 90.88% on the high slopes.

Keywords: estimating rice productivity, ALOS, Object Based Image Analysis (OBIA), Normalized
Difference Vegetation index (NDVI), linear regression

Abstrak
Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu daerah penyangga pangan, namun pada 3 tahun
terakhir produksi padi di wilayah tersebut mengalami penurunan. Dinamika tersebut menunjukkan
perlu adanya kajian mengenai estimasi produksi padi di Kabupaten Karanganyar. Salah satu cara untuk
mengkaji estimasi produksi padi yang menghasilkan data baik dan berkualitas adalah dengan
menggunakan penginderaan jauh.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengitung estimasi produksi padi di Kabupaten Karanganyar
menggunakan metode NDVI (Normalized Difference Vegetation index), memetakan lahan sawah
dengan menggunakan ALOS AVNIR 2 tanggal perekaman 19 Oktober 2009 dengan motede
segmentasi OBIA (Object Based Image Analysis), menghitung akurasi estimasi produksi dengan
menggunakan regresi linier dan akurasi pemetaan lahan sawah dengan metode matrik kesalahan.
Pengambilan data lapangan menggunakan 84 titik sampel yang disurvey pada 15-17 Juni 2015.
Hasil pemetaan sawah seluas 32.927,5 Ha dengan nilai akurasi pemetaan sebesar 96,43% dan
akurasi luas 94,58 %. Estimasi produksi yang dihasilkan dari proses NDVI dan regresi linear mencapai
177.839,85 ton dengan nilai produktivitas 5,41 ton/ha pada lereng rendah dan 5,16 ton/ha pada lereng
tinggi. Akurasi perhitungan estimasi produksi padi tersebut sebesar 81,91% pada lereng rendah dan
90,88% pada lereng tinggi.

Kata kunci: estimasi produksi padi, ALOS, Object Based Image Analysis (OBIA), Normalized
Difference Vegetation Index (NDVI), regresi linear

1
Pemanfaatan dengan
PENDAHULUAN menggunakan data beresolusi
Kabupaten Karanganyar menengah dapat menjadi salah satu
merupakan salah satu kabupaten di pilihan dimana data memberikan
Jawa Tengah yang memiliki peran cakupan cukup luas dan kedetilan
sebagai lumbung padi. Luas lahan yang cukup baik dalam analisa
yang difungsikan sebagai lahan estimasi produksi padi. Pada
pertanian, khususnya pertanian padi penelitian ini digunakan data citra
adalah seluas 45,256 Ha menurut ALOS AVNIR. Citra tersbeut
catatan BPS pada tahun 2012. Kondisi memiliki resolusi spasial sebesar 10 m
fisik lahan kabupaten ini yang berada dengan saluran yang digunakan adalah
pada lereng Gunung Lawu mendukung saluran biru, hijau, merah, hingga
aktivitas pertanian. perpanjangan inframerah deakt (near
Berdasarkan data dari infrared).
pemerintah Kabupaten Karanganyar Klasifikasi multispektral dapat
hasil produksi padi setiap tahun selalu membantu untuk analisa mengenai
berubah-ubah, dan tren tiga tahun estimasi produksi. Namun, ketelitian
terakir selalu mengalami penurunan. yang dihasilkan masih dirasa kurang
Dinamika hasil produksi padi yang mendetil, sehingga memerlukan
fluktuatif tiap tahun menunjukkan metode lain yang menghasilkan
kajian mengenai estimasi produksi informasi lebih baik. Salah satu solusi
padi di daerah Kabupaten Karanganyar yang dianggap mampu menghasilkan
menarik untuk dilakukan kajian. output yang lebih baik adalah dengan
Kajian mengenai estimasi mengkomparasikan pemrosesan citra
produksi telah banyak dilakukan secara spektral melalui NDVI dengan
sebelumnya dan dilakukan dengan proses Object Based Image Analysis
menggunakan berbagai metode. (OBIA).
Seiring dengan perkembangan Berdasarkan penjelasan diatas,
teknologi, kemampuan analisis tujuan dari penelitian ini antara lain :
estimasi produksi yang lebih efisien 1. Melakukan pemetaan lahan
dapat dilakukan dengan pertanian sawah di Kabupaten
mengaplikasikan ilmu penginderaan Karanganyar menggunakan
jauh. Menurut Heru Murti (2013) metode segmentasi Citra ALOS.
dalam penelitiannya, pengukuran 2. Melakukan estimasi produksi padi
estimasi produksi dapat dilakukan di Kabupaten Karanganyar
dengan menggunakan pendekatan menggunakan metode NDVI
spektral dan Normalized Difference berdasarkan hasil segmentasi citra
Vegetation Index (NDVI). Disamping ALOS.
hal tersebut, sebagian besar penelitian 3. Menghitung tingkat ketelitian hasil
mengenai estimasi produksi lebih estimasi produksi padi di
condong menggunakan data citra Kabupaten Karanganyar
resolusi menengah. menggunakan data penginderaan
jauh.

2
membedakan objek sawah dan non
sawah.
METODE PENELITIAN Proses kedua pada citra ALOS
Penelitian ini dilakukan untuk terkoreksi adalah pemrosesan NDVI
memetakan lahan pertanian eksisting sehingga menghasilkan citra utuh yang
hingga melakukan analisa estimasi sudah memiliki nilai NDVI sebagai
produksi pada pertanian sawah. Hasil kerapatan vegetasi. Algoritma yang
pengukuran akan dilakukan uji akurasi digunakan dalam proses NDVI adalah
sehingga ketelitian penelitian dapat sebagai berikut.
diketahui.
Data yang digunakan
bersumber dari citra ALOS 2009
dengan,
wilayah Kabupaten Karanganyar yang
BV nir = nilai kecerahan saluran
kemudian dilakukan koreksi
inframerah dekat
radiometrik dan geometrik. Citra
BV r = nilai kecerahan saluran
tersebut diolah pada dua proses yang
merah
berbeda. Pengolahan pertama yang
Hasil dari proses NDVI akan
dilakukan adalah pengolahan OBIA,
kemudian dilakukan masking dengan
dimana citra akan diekstraksi sehingga
hasil OBIA sehingga informasi yang
menghasilkan informasi sawah dan
digunakan selanjutkan sudah berupa
non-sawah.
nilai NDVI pada lokasi-lokasi yang
Perolehan informasi tersebut
diduga sebagai sawah. Untuk
membutuhkan beberapa tahapan
mendapatkan hasil yang baik, kegiatan
dengan percobaan trial and error
lapangan pada penelitian ini
segmentasi multiresolusi untuk
dilakukan.
medapatkan hasil paling idela. Berikut
Kegiatan survei lapangan
tabel mengenai parameter yang
dilakukan untuk memperoleh data
digunakan dalam proses segmentasi.
produksi dan luasan sawah pada
sampel-sampel yang ditentukan secara
Tabel 2.1. Parameter segmentasi
acak dan berstrata (stratified random
sampling). Disamping itu, kegiatan
lapangan juga digunakan untuk
melakukan uji akurasi interpretasi
penggunaan lahan dari hasil OBIA.
Perhitungan estimasi dilakukan
Hasil dari segmentasi OBIA dengan membagi sampel menjadi dua
tersebut kemudian dilakukan proses bagian, bagian pertama digunakan
klasifikasi. Pada proses ini digunakan sebagai perhitungan estimasi dengan
beberapa rule sehingga memperoleh model regresi dan kelompok sampel
hasil yang dianggap sudah mampu keduan digunakan sebagai uji akurasi
model regresi tersebut. Pada proses
pembuatan model regresi juga dibagi

3
berdasarkan kelas lereng yakni lereng Oleh sebab itu, identifakasi yang
rendah (datar hingga landai) dan dilakukan juga banyak menggunakan
lereng tinggi (bergelombang hingga pengetahuan local (local knowledge)
curam). Pembagian kelas lereng untuk meminimalkan kesalahan yang
dimaksudkan karena produksi padi diperoleh saat pemrosesan citra
pada lereng yang relatif curam berlangsung.
semakin menurun. Klasfikasi dilakukan untuk
Adapun uji akurasi lainnya memperjelas identifikasi objek.
yaitu uji akurasi luas. Uji akurasi ini Penetapan rule digunakan untuk
digunakan untuk mengetahui akurasi menyeleksi objek yang benar-benar
dari proses OBIA yang digunakan. Uji dianggap sebagai objek sawah.
akurasi luas dilakukan dengan
membandingkan luasan sampel objek
yang merupakan hasil proses OBIA
dengan luasan objek yang sama dari
hasil digitasi visual. Digitasi
menggunakan interpretasi visual Gambar 4.2. Proses klasifikasi objek.
dianggap memiliki akurasi yang lebih Klasifikasi dilakukan hingga
baik untuk menetapkan batas suatu 10 kali, dimana pada klasifikasi ke-10
objek. tersebut, objek yang benar-benar
diidentifikasi sebagai sawah telah
ditentukan. Hasil dari klasifikasi ini
HASIL DAN PEMBAHASAN
yang digunakan untuk menentukan
Hasil segementasi yang lokasi titik sampel lapangan.
digunakan merupakan hasil dari
percobaan kelima. Pada hasil
segementasi tersebut, digunakan skala
parameter paling kecil yang dianggap
sebagai parameter paling baik dan
tidak mengalami overestimate.

Gambar 4.3. Peta hasil klasifikasi lahan


sawah menggunakan OBIA.
Peta pada gambar 4.3
Gambar 4.1 Hasil segmentasi dengan ditampalkan dengan peta lereng
OBIA pada percobaan kelima. beracuan dengan klasifikasi lereng
Proses segmentasi yang FAO, namun terdapat modifikasi
dilakukan mendapatkan beberapa sehingga menghasilkan dua klasifikasi
kendala, diantaranya adalah saja. Sebanyak 90% wilayah lahan
gangguang dari bayangan dan wan.

4
sawah yang teridentifikasi berada pada sedangkan 45 titik berada pada lereng
lereng rendah. rendah dan 26 titik di lereng tinggi.
Titik yang berada di lereng rendah di
bagi menjadi dua kelompok, sebanyak
25 sampel digunakan sebagai
parameter untuk mengukur estimasi
produksi dengan menggunakan regresi
linear. Adapun pada lereng tinggi,
jumlah titik sampel yang digunakan
untuk mengukur estimasi produksi
padi adalah sebanyak 13 titik.
Berdasarkan hasil analisa
Gambar 4.4.Peta NDVI pada lereng
regresi linear, model estimasi produksi
rendah.
padi pada lereng rendah memiliki nilai
Gambar diatas menunjukkan
determinasi sebesar 0,6587, sedangkan
sebaran sawah di lereng rendah dan
pada lereng tinggi sebesar 0,7323.
intensitas kerapatan vegetasi dengan
Nilai produktivitas padi memiliki
nila kecerahan sebagai parameter
hubungan yang positif.
kerapatan vegetasinya. Sebaran
tersebut sangan berbeda jauh dengan
sebaran pada lereng tinggi. Sebaran
lahan sawah pada lereng tinggi dapat
dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.6. Regresi linear estimasi


produksi padi dengan NDVI.

Setiap model regresi dilakukan


uji akurasi untuk mengetahui
Gambar 4.5. Peta NDVI pada lereng ketepatan model dalam
tinggi. merepresentasikan hasil penelitian. Uji
Data dari hasil lapangan akurasi dilakukan dengan regresi
berupa nilai produksi dan dengan menggunakan nilai
produktivitas padi pada wilayah produktivitas hasil model pertama
sampel.Titik sampel yang diperoleh dengan data lapangan. Data lapangan
adalah sebanyak 84 sampel. Terdapat yang digunakan merupakan kelompok
3 titik sampel yang memiliki sampel kedua, sehingga lokasi sampel
penggunaan lahan non sawah,

5
berbeda dengan sampel pada model tinggi di wilayah bagian tengah
yang digunakan sebelumnya. kabupaten tersebut.

Gambar 4.7. Regresi untuk uji akurasi Gambar 4.9 Peta estimasi produksi lereng
model. tinggi
Berdasarkan gambar 4.7, Hasil perhitungan estimasi
persamaan regresi untuk uji akurasi produksi padi di lereng tinggi dengan
model memiliki nilai determinasi yang kemiringan di atas 10% diperoleh hasil
cukup baik. Pada model lereng rendah, produktivitas rata-rata sebesar 5,16
diperoleh nilai sebesar 0,8191 ton/ha dengan luas area sawah sebesar
sedangkan pada lereng rendah adalah 1.311,24 ha di wilayah lereng tinggi
sebesar 0,9088 dengan korelasi positif. dan nilai produksi total sebesar
6.777,15 ton. Total produksi padi di
Kabupaten karanganyar yang di
peroleh dalam penelitian ini adalah
177.839,85 ton.
Uji akurasi juga dilakukan
untuk menguji hasil interpretasi
menggunakan citra ALOS dan uji
akurasi geometri hasil segmentasi. Uji
akurasi hasil interpretasi ditunjukkan
dengan kebenaran interpretasi pada
proses laboratorium dengan
Gambar 4.8 Peta estimasi produksi padi penggunaan lahan sawah di lapangan.
di lereng rendah
Uji akurasi dilakukan dengan
Hasil perhitungan nilai estimasi
produksi padi di lereng rendah dengan
menggunakan metode point sampling
kelas lereng dibawah 10% diperoleh hasil accuracy yakni cek lapangan dengan
171.062,7 ton dengan produktivitas sampel titik. Hasil dari uji akurasi
rata-rata padi sebesar 5,41 ton/ha dari penggunaan lahan adalah sebesar
luas area sawah sebesar 31.616,26 ha. 96,43% dengan rincian dari 81 titik
Berdasarkan gambar 4.8 distribusi sampel sawah, 3 diantaranya yang
persebaran nilai produktivitas lebih salah identifikasi.

6
Adapun akurasi geometri 81,91% pada lereng rendah dan
dilakukan pada penelitian ini. Akurasi 90,88% pada lereng tinggi.
geometri dilakukan dengan
membandingkan luasan geometri
berdasarkan proses OBIA dengan DAFTAR PUSTAKA
geometri yang dihitung berdasarkan Danoedoro, Projo. 2012. Pengantar
geometri digitasi hasil interpretasi Penginderaan Jauh Digital.
visual. Yogyakarta. Penertbit ANDI
Tabel 4.1. UJi akurasi geometri JAXA. 2008. ALOS Data Users
Hanbook Revition C. Japan ;
Japan Aerospace Exploration
Agency
Murti, Sigit Heru. 2013. Pemodelan
Uji akurasi geometri dilakukan Spasial Untuk Estimasi
pada 5 sampel berbeda dengan hasil Produksi Padi Dan Tembakau
akurasi total 94,58%. Nilai hasil uji Berdasarkan Citra
tersebut termasuk dalam kategori baik. Multiresolusi (Kasus Untuk
Produksi Padi di Kabupaten
KESIMPULAN Wonosobo dan Sragen, serta
Produksi Tembakau di
Kesimpulan dari penelitian ini
Kabupaten Temanggung,
antara lain
Provinsi Jawa Tengah).
1. Segmentasi OBIA (Object Based
Disertasi. Yogyakarta ; Fakutas
Image Analysis) dapat digunakan
Geografi UGM
untuk identifikasi pemetaan lahan
Salazar; Kogan; dan Roytman. 2007.
sawah menggunakan Citra ALOS
Remote Sensing and GIS based
AVNIR yang menghasilkan lahan
wheat crop acreage estimation
sawah seluas 32.927,5 Ha dengan
of Indore district, M.P.
nilai akurasi pemetaan sebesar
International Journal of
96,43% dan akurasi luas 94,58 %.
Remote Sensing ; Vol. 28, No.
2. Estimasi produksi padi yang
17, 10 September 2007, 3795–
dihasilkan dari proses NDVI
3811.
(Normalized Difference Vegetation
Trimble. 2011. eCognition Developer
index ) dan regresi linear mencapai
User Guide. Jerman :
177.839,85 ton dengan nilai
Trimble Documentation.
produktivitas 5,41 ton/ha pada
USGS. 1998. National Spatial Data
lereng rendah dan 5,16 ton/ha pada
Infrastructure;Part 3:
lereng tinggi.
National Standard for Spatial
3. Akurasi perhitungan estimasi
Data Accuracy. USA: US
produksi padi di Kabupaten
Geological Survey
Karangnyar menggunakan citra
ALOS AVNIR tahun 2009 sebesar

Anda mungkin juga menyukai