Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KRITIS ARTIKEL

ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN DALAM


MENCAPAI TARGET PENDAPATAN DI PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA II TANJUNG MORAWA

OLEH
KELOMPOK I

ZULFIKY MAKBUL
MUH. REZA ZURAIN
SAHRI
DIMAN

JURUSAN/PROGRAM STUDI AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
NOBEL INDONESIA
MAKASSAR
2019
A. Masalah Yang Diangkat Dalam Penelitian
Adapun masalah yang diangkat dalam artikel penelitian ini mengenai
apakah anggaran penjualan di PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa
telah berfungsi sebagai alat pengendalian dalam pencapaian pendapatan usaha
dengan melihat pokok permasalahan pada seberapa besar biaya anggaran sebagai
alat pengendalian dalam mencapai target pendapatan PT. Perkebunan Nusantara
II Tanjung Morawa.

B. Teori Yang Digunakan


Adapun uraian teoritis yang digunakan dalam penelitian ini dilandasi
dengan teori menurut Nafarin (2004:30), yang menjelaskan bahwa anggaran
sangat memiliki peran penting bagi para manajemen dalam mencapai tujuannya
dengan melihat dari berbagai fungsinya diantaranya sebagai fungsi perencanaan,
fungsi pelaksanaan, fungsi pengawasan/ pengendalian dengan cara
membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran) dan melakukan tindakan
perbaikan apabila dipandang perlu (apabila terdapat penyimpangan yang
merugikan)

C. Metode Penelitian (Objek/Informan, Lokasi, Tahun Penelitian)

Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode


sebagai berikut:

1. Deskriftif
Deskriftif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok
manusia, suatu obek, suatu kondisi suatu system pemikiran atau suatu
peristiwa dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta yang diselidiki.
2. Komperatif
Penelitian komperatif adalah penelitian yang membandingkan keberadaan
suatu variable atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada
waktu berbeda.
3. Lokasi, Objek dan Waktu Pelaksanaan
a. Lokasi peneitian dilakukan oleh penulis adalah di PT. Perkebunan
Nusantara II Tanjung Morawa yang terletak di Jl. Tanjung Morawa No.2
Medan.
b. Objek penelitian ini adalah “Anggaran Penjualan Sebagai Alat
Pengendalian Dalam Mencapai Target Pendapatan pada PT. Perkebunan
Nusantara II Tanjung Morawa”.
c. Waktu penelitian ditargetkan mulai dari bulan Oktober 2009 s/d Februari
2010.
4. Sumber Data
Jenis data yang dibutuhkan adalah:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh lansung oleh peneliti dari
objek penelitian yaitu PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa.
Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang
berhubungan dengan materi yang telah diteliti.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari objek
penelitian dalam bentuk yang sudah diolah seperi sejarah singkat
perusahaan, struktur organisasi dan laporan keuangan.
5. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah:
a. Teknik Wawancara, melakukan proses Tanya jawab secara langsung
dengan pemimpin departemen atau karyawan lain yang bersangkutan.
b. Teknik Dokumentasi, yaitu dengan cara melakukan pencatatan atau
duplikasi terhadap dokumen-dokumen yang dibutuhkan.
c. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
secara langsung di perusahaan.

D. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis melihat perbandingan antara anggaran
dengan realisasinya untuk mengetahui apakah dalam perusahaan tersebut
mengalami keuntungan atau tidak. Pegawasan anggaran dilakukan setiap tahun
untuk dilakukannya perbaikan sepenuhnya. Yang dilakukan untuk mengetahui hal
tersebut adalah dengan melihat Variance Penjualan periode tahun 2006, 2007, dan
2008 yang terdiri dari dua cara yaitu:
a. Penyimpangan Harga Penjualan, dengan membandingkan harga jual anggaran
dengan harga jual realisai dikalikan dengan volume penjualan.
b. Penyimpangan Volume Penjualan, dengan membandingkan volume penjualan
anggaran dengan volume penjualan realisasi dikalikan dengan harga realisasi.

Setelah menentukan Variance Penjualannya maka tahap selanjutnya yang


dilakukan adalah analisa varians untuk mengetahui tingkat pencapaian
perusahaan.

Berdasarkan analisa varians capaian produksi periode tahun 2006, volume


penjualan dan harga jual untuk ekspor dan local yaitu komoditi kelapa sawit
berada dibawah anggaran. Rendahnya volume penjualan tersebut sejalan dengan
rendahnya pencapaian produksi dilapangan.
Berdasarkan analisa varians capaian produksi untuk periode tahun 2007,
volume penjualan untuk komoditi kelapa sawit berada dibawah anggaran
sedangkan untuk harga jual berada diatas anggaran. Rendahnya volume penjualan
tersebut sejalan dengan rendahnya capaian produksi dilapangan.

Berdasarkan analisa varians capaian produksi periode tahun 2006, volume


penjualan dan harga jual untuk ekspor dan local yaitu komoditi kelapa sawit
berada dibawah anggaran. Rendahnya volume penjualan tersebut sejalan dengan
rendahnya pencapaian produksi dilapangan.

Setelah melakukan analisa, anggaran biaya operasional PT. Perkebunan


Nusantara II Tanjung Morawa terdapat perbandingan antara anggaran biaya
operasional dengan realisasinya pada tahun 2006, 2007 dan 2008 terdapat elemen
biaya operasional yang mengalami peningkatan dan penurunan.

a. Elemen yang mengalami peningkatan di tahun 2006-2007 adalah Hasil


Penjualan, Harga Pokok Penjualan, Biaya Administrasi, Biaya Bunga,
Pendapatan Lain-Lain Dan Biaya Lain-Lain.
b. Elemen yang mengalami peningkatan di tahun 2007-2008 adalah Hasil
Penjualan Harga, Pokok Penjualan, Biaya Penjualan Dan Biaya Lain-Lain.
c. Elemen yang mengalami peurunan di tahun 2006-2007 adalah biaya penjualan
d. Elemen yang mengalami penurunan di tahun 2007-2008 adalah Biaya
Administrasi, Biaya Bunga Dan Pendapatan Lain-Lain.
Anggaran Sebagai Alat Pengendalian

Anggaran laba yang disusun memperlihatkan seluruh kegiatan operasional


perusahaan yang dijalankan oleh PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa
serta menyusun anggaran yang digunakan. Dengan adanya anggaran laba dapat
dilihat suatu perbandingan antara anggaran dengan realisainya. Hal ini dilakukan
untuk mengendalikan biaya-biaya agar dapat tercapai target pendapatan
perusahaan. Pengendalian yang dilakukan perusahan untuk meminimalkan biaya-
biaya yang dapat dikendalikan dan memaksimalkan pendapatan. Dengan
mengetahui selisih dari anggaran dengan realisasinya maka perusahaan dapat
mengambil suatu langkah yang akan dilaksanakan untuk menambah investasi.

Realisasi anggaran laba yang terjadi menurut penulis mengalami fluktuasi, ini
dapat dilihat dari tahun 2006 yang mana perusahaan mengalami kerugian sebesar
Rp. 26.656.302.806 sedangkan pada ttahun 2007 perusahaan mengalami
peningkatan ini dengan dilihat dengan tercapainya laba sebesar Rp.
91.817.920.156 dan pada tahun 2008 perusahaan mengalami penurunan tingkat
laba dari tahun 2007 yaitu sebesar Rp. 61.902.044.000.

Jika ditinjau dari keterlibartan beberapa bagian dalam penyusunan anggaran


menurut penulis sudah cukup baik. Dengan adanya anggaran sebagai alat
pengendalian anggaran juga dijadikan pemacu dalam pelaksanaan operasional
perusahaan. Dalam hal ini anggaran yang disusun oleh pihak manajemen
perusahaan dijadikan sebagai alat penilaian prestasi kerja atau mendorong
manajemen untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.

Kesimpulan Penulis

1. Anggaran penjualan sudah berfungsi sebagai alat pengendalian dalam


perusahaan yaitu dengan membuat laporan yang berisikan perbandingan
antara anggaran perusahaan dengan realisasinya serta menganalisa suatu
varians penjualan yaitu komoditi kelapa sawit.
2. PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa menggunakan metode
kuantitatif dan kualitatif dalam melakukan peramalan penjualan dan
menerapkan pendekatan produksi terhadap proses penyusunan anggarannya
yaitu memperoduksi semua bahan baku yang tersedia dari hasil perkebunan
yang kemudian akan desergap oleh pasar.

E. Saran Untuk Pengembangan Penelitian


Adapun saran dari kami mengenai pengembangan penelitian kedepannya
adalah sebagai berikut:
1. Tidak terdapat hasil penelitian terdahulu sehingga kita dapat mengetahui atau
meninjau perbedaan penelitian ini dengan yang lain.
2. Tidak menyertakan anggaran penjualan dengan pendapatan sehingga
kurangnya informasi yang signifikan yang didapatkan sehingga mengurangi
pemahaman pembaca.
3. Masih kurangnya landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini yang
dijadikan acuan sebagai alat penelitian seperti tidak adanyan landasan teori
tentang anggaran penjualan.
4. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk lebih banyak menggunakan buku
ataupun sumber pendukung lain dan membahas lebih luas lagi sesuai dengan
isu-isu baru yang muncul tentang anggaran penjualan yang dijadikan sebagai
alat pengendalian untuk mencapai target pendapatan agar hasil penelitian
selanjutanya bisa lebih akurat lagi.

Anda mungkin juga menyukai