12x/tahun) (5)
sebagian (4)
Kematian (5)
rawat (3)
Staf
Pengetahuan staf terhadap praktik PPI
kurang 2
Fasilitas
Ketersediaan fasilitas cuci tangan, Alat
pelindung diri, sharp Container, dan tempat 2
sampah kurang
Kebersihan peralatan perawatan pasien
kurang 2
Komunikasi
Komunikasi staf dengan IPCLN kurang 2
Komunikasi IPCLN dengan IPCN Kurang
2
Lingkungan RS
infeksi sehubungan dengan renovasi dan
konstruksi bangunan 1
Surveilans
SSI 2
ISK 2
Plebiitis 2
Outbreak (wabah) penyakit infeksi 1
4
6x/tahun ) (4)
Kadang (Frekuensi 3–
3
3
4x/tahun) (3)
WORKSHEET 2019 RSUD MATRAMAN
Jarang (Frekuensi 1–
Kemungkinan terjadinya
2
2
2
2
2
2
2
2
2x/tahun) (2)
1
1
1
1
1
ONTROL RISK ASSESSMENT AND PRIORITIZATION
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
ada, dilaksanakan & ada
monitoring (1)
Kesiapan organisasi untuk menangani kondisi/ masalah
Dampak x Kemungkinan
1
1
1
8
8
1
1
8
8
8
8
12
16
12
12
18
terjadi x Kesiapan
Numeric
risk level
1 1 1
2 1 2
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 2
1 2 4
4 2 16
1 1 1
Prioriti
8
8
7
6
2
9
SCORING INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT (ICRA) RSUD MATRAMAN
TAHUN 2019
Event / Conditions and Problems Numeric risk level
16
Plebitis
16
Penusukan daerah infeksi > 1x
ISK 4
SSI
2
Priority
9
No Jenis Kelompok Risiko Skor Prioritas Tujuan Strategi
1. Kejadian terpapar cairan 30 1 Menurunkan angka Melakukan sosialisasi
infeksius dan tertusuk kejadian terpapar cairan pencegahan tertusuk jarum
jarum infeksius dan tertusuk pada staf baru dan lama
jarum karena lalai pada POU dan refresh
menjalankan prosedur materi PPI setiap tahun.
sampai 50% dari tahun
2019.
Pembinaan dari head unit
sampai Head of Division
pada staf yang mengalami
sharp injury, contoh:
membuat paper
pencegahan tertusuk jarum.
Monitoring kepatuhan
mencuci tangan dengan
melakukan audit cuci
tangan terfokus di ICU.dan
IPD 31
Memberikan feedback
personal pada dokter
spesialis tentang progres
kepatuhan cuci tangan
dokter tiap 3 bulan.
5. Phlebitis 20 2 Menurunkan kejadian Edukasi staf keperawatan
infeksi luka infus dengan tentang pencegahan infeksi
pemasangan infus lebih luka infus.
dari 3 hari sampai < 3,5%,
bekerjasama dengan
keperawatan
Monitoring pelaksanaanya
melalui audit penerapan
kewaspadaan isolasi
airborne dilakukan setiap
bulan dan dijadikan sarmut
tim PPI.
Evaluasi Progres / analisis
100% perawat & staf baru Hanya 80% staf medis dan
dan 90% perawat & staf non medis lama
lama teredukasi mendapatkan materi
pencegahan tertusuk jarum ulangan pencegahan sharp
& terpapar cairan infeksius. injury.
Kadang (Frekuensi 3–
Memperpanjang lama
12x/tahun) (5)
6x/tahun ) (4)
sebagian (4)
Kematian (5)
4x/tahun) (3)
rawat (3)
Staf
Pengetahuan staff tentang cara
melakukan sterilisasi 2 3
Fasilitas
Ketersediaan fasilitas cuci
tangan, Alat pelindung diri,
sharp Container, dan tempat 2
sampah kurang
Kebersihan peralatan
perawatan pasien kurang 2 3
Pengawasan terhadap
penggunaan antimikroba yang 1
belum sesuai
Komunikasi
Komunikasi staf dengan IPCLN
kurang 2
ungkinan terjadinya
2
2
2
2
2
2
2
2
2x/tahun) (2)
1
1
1
Tidak Pernah (1)
IORITIZATION WORKSHEET 2019
3
3
ada, tidak dilaksanakan
(3)
2
2
2
2
2
2
2
2
ada, tidak selalu
dilaksanakan (2)
1
1
1
ada, dilaksanakan & ada
monitoring (1)
Kesiapan organisasi untuk menangani kondisi/ masalah
Dampak x Kemungkinan
1
8
8
1
1
8
8
8
8
12
12
12
18
terjadi x Kesiapan
Numeric
risk level
8
5
4
8
7
3
4
4
3
5
4
3
1
Prioriti
1 1 1 8
1 1 1 8
1 1 1 8
2 1 2 7
1 1 1 9
1 1 1 9
1 1 1 9
1 1 1 9
INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT AND PRIORITIZATION
WORKSHEET 2019 RSUD MATRAMAN
Event /
Condition Dampak atau Risiko (Financial, Kesehatan,
Kemungkinan terjadinya
s and Legal/Regulasi)
Problems
Kadang (Frekuensi 3–
Memperpanjang lama
Jarang (Frekuensi 1–
Tidak ada cidera (1)
Kehilangan fungsi
12x/tahun) (5)
6x/tahun ) (4)
sebagian (4)
2x/tahun) (2)
Kematian (5)
4x/tahun) (3)
rawat (3)
IGD
Penyuntika
n/ terapi
cairan 2 3
intravaskul
ar
Kepatuhan
kebersihan
tangan 2 2
rendah
Pelaksana
an
tindakan 2 2
aseptic
Pembuang
an sampah
infeksius
2 2
Prosedur dan proses asuhan invasif
Pemberian
terapi
cairan
melalaui
intravaskul
er tidak 2 2
dilakukan
secara
aseptik
Penusukan
daerah
insersi > 1x 2 4
Penyimpan
an obat
intravena
tidak 2 2
sesuai
prosedur
Fasilitas
Ketersedia
an fasilitas
cuci
tangan,
Alat
pelindung
diri, sharp
Container, 2 2
dan tempat
sampah
kurang
Kebersiha
n peralatan
perawatan
pasien 2 3
kurang
1
1
Komunikasi
Komunikas
i staf
dengan 2 2
IPCLN
kurang
Komunikas
i IPCLN
dengan 2 2
IPCN
Kurang
Komunikas
i IPCN
dengan
Depateme 1
n lain
kurang
Lingkungan RS
infeksi
sehubunga
n dengan
renovasi
dan 1
konstruksi
bangunan
Infeksi dari
kontamina
si air baku 1
Infeksi dari
proses
pembersih
an
lingkungan
yang tidak 1
adekuat
Infeksi dari
sistem
ventilasi 1 2
Infeksi dari
proses
penyediaa
n 1
makanan
Infeksi dari
proses
pengolaha 1
n linen
Infeksi dari
proses
pemulasar
aan 1
jenazah
Infeksi dari
proses
pengelolaa
n
limbah/sa 1
mpah
Surveilans
SSI 2
ISK 2
Plebiitis 2 4
Outbreak
(wabah)
penyakit 1
infeksi
3
3
ada, tidak dilaksanakan
(3)
2
2
2
2
ada, tidak selalu
dilaksanakan (2)
Dampak x Kemungkinan
8
8
16
12
12
18
terjadi x Kesiapan
Numeric
risk level
2
3
5
4
3
1
Prioriti
2 8 4
2 8 4
2 12 3
1 1 1 7
1 1 1 8
2 8 4
2 8 5
1 1 1 8
1 1 1 8
1 1 1 8
1 1 1 8
1 2 7
1 1 1 9
1 1 1 9
1 1 1 9
1 1 1 9
1 1 2 7
1 2 4 6
2 16 2
1 1 1 9