Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DARI RIS HINGGA KEMBALI KE RI

DI SUSUN

- CUCUN NOVIA RIANTI

-IGNASIA LALA

-JUNIARTI

-KURNIASIH

-YUNIK KRISTINA

KELOMPOK:3

KELAS:XI IIS4

MAPEL:SEJARAH INDONESIA

GURU BIDANG STUDI:TENI LOVITASARI

TAHUN AJARAN

2018/2019
Kata pengantar

Rasa syukur,kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat yang di
limpahkan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.makalah yang berjudul dari
RIS hingga ke RI merupakan suatu bentuk nyata partisipasi kami dalam mengerjakan tugas dari
guru disekolah guna melengkapi nilai tugas sejarah indonesia.dengan adanya tugas ini bisa
meningkatkan minat membaca siswa/siswi dalam membaca serta meningkatkan pengetahuan
siswa/siswi dalam mempelajari tentang dari RIS hingga kembali ke RI.semoga makalah ini dapat
menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran dan diharapkan peserta didik dapat
mengembangkan daya,wawasan,dan imajinasi untuk meningkatkan pemahaman mengenai
sejarah indonesia yaitu dari RIS hingga kembali ke RI.akhirnya,makalah ini masih banyak
kekurangannya.oleh karena itu,mohon kritik dan saran pembaca untuk penyempurnaannya

Sandai, April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar .............................................................................................................

Daftar isi ......................................................................................................................

BAB1 ...........................................................................................................................

a.Pendahuluan ..............................................................................................................

b.Rumusan masalah .....................................................................................................

c.Tujuan .......................................................................................................................

BAB2 pembahasan .......................................................................................................

isi ................................................................................................................................

BAB3penutup................................................................................................................

a.kesimpulan...............................................................................................................

b. saran .....................................................................................................................

Daftar pustaka ............................................................................................................


BAB 1

a. PENDAHULUAN

Pada tanggal 15 juli 1946, Dr.H.J.Van mook memprakarsai penyelenggaraan konfrensi diMilano,
Sulawesi selatan.konfrensi ini di hadiri oleh beberapa utusan daerah yang telah di kuasai
Belanda.konfrensi milano membahas pembentukan negara-negara bagian dari suatu negara
federal,berawal dari konfrensi tersebut,Van mook atas nama negara Belanda mulai membentuk
negara-negara boneka yang tujuannya adalah untuk mengepung dan memperlemah keberadaan
Republik Indonesia.dengan terbentuknya negara-negara boneka,RI dan negara-negara bagian
akan dengan mudah diadu domba oleh Belanda.hal ini merupakan perwujudan dari politik
kolonial Belanda,yaitu devide et impera.

Sejak kembalinya para pemimpin RI ke Yogyakarta 6 juli 1949, perundingan dengan BFO yang
telah di rintis di bangka di mulai lagi. yang di bahas dalam perundingan itu adalah pembentukan
pemerintah peralihan sebelum terbentuknya negara Indonesia serikat. kemudian pada tanggal 19-
22 juli 1949, diadakan perundingan diantara kedua belah pihak, yang disebut konfrensi antar
Indonesia. konfrensi itu memperlihatkan bahwa politik devide et impera Belanda untuk
memisahkan daerah-daerah di luar Republik dari Republik Indonesia,mengalami kegagalan.

b. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dari pembahasan ini
adalah;

1. menjelaskan latar belakang terbentuknya konstitusi RIS

2. menjelaskan tentang sistem pemerintahan yang berlaku pada masa konstitusi RIS

3. menjelaskan tentang penghapusan negara-negara bagian dan penggabungan diri ke dalam


negara Republik Indonesia

c. TUJUAN

Adapun tujuan dari pembahasan latar belakang diatas antara lain,yaitu ;

1. untuk mengetahui dan memahami tentang latar belakang terbentuknya konstitusi RIS

2. untuk mengetahui dan memahami tentang sistem pemerintahan yang berlaku pada masa
konstitusi RIS

3. untuk mengetahui dan memahami tentang penghapusan negara-negara bagian dan


penggabungan diri ke dalam negara RI
BAB 2

PEMBAHASAN

1.Sejarah Republik Indonesia Serikat (Terbentuknya RIS, Konstitusi dan Permaasalahan dalam
pemerintahan RIS)

Sejarah Republik Indonesia Serikat (Terbentuknya RIS, Konstitusi dan Permasalahan) -


Republik Indonesia Serikat atau RIS dibentuk pada tanggal 27 Desember 1949. Pembentukan
RIS merupakan wujud kesepakatan antara Belanda, Indonesia dan Bijeenkomst voor Federal
Overleg (BFO) dalam Konferensi Meja Bundar. Pada saat itu, kesepakatan disaksikan oleh
perwakilan PBB yaitu United Nations Commission for Indonesia (UNCI). RIS diketuai oleh
Presiden Soekarno dan Mohammad Hatta selaku Perdana Menteri. Sejarah Republik Indonesia
Serikat (RIS) tersebut meliputi proses terbentuknya RIS, Konstitusi RIS, serta permasalahan
dalam pemerintahan RIS.

Sejarah Republik Indonesia Serikat (RIS) dilatar belakangi oleh Agresi Militer Belanda ke II
yang terjadi pada 19 Desember 1048. Pada Agresi Militer tersebut terjadi penyerangan Belanda
terhadap Yogyakarta yang pada saat itu merupakan ibukota Indonesia. Selain itu, Moh. Hatta,
Soekarno, Sjahrir beserta tokoh lainnya juga ditangkap oleh pihak Belanda. Karena Ibukota
Indonesia telah dikuasai oleh Belanda, pihak Indonesia membentuk Pemerintah Darurat
Republik Indonesia atau PDRI yang bertempat di Sumatera. PDRI diketuai oleh Sjafruddin
Prawiranegara. Kali ini saya akan menjelaskan tentang sejarah Republik Indonesia Serikat (RIS)
yang meliputi proses terbentuknya RIS, Konstitusi RIS, dan permasalahan dalam pemerintahan
RIS. Berikut ulasan selengkapnya.Sejarah Republik Indonesia Serikat (Terbentuknya RIS,
Konstitusi dan Permasalahan).Seperti yang sudah saya jelaskan di atas bahwa sejarah Republik
Indonesia Serikat (RIS) dilatar belakangi oleh Agresi Militer Belanda ke II. Agresi Militer ini
mengakibatkan Belanda memperoleh kecaman dari beberapa pihak. Salah satunya ialah pihak
Amerika Serikat yang memberikan ancaman kepada pihak Belanda bahwa Amerika akan
menghentikan segala bantuan yang diberikan. Akibat ancaman tersebut membuat pihak Belanda
melakukan perundingan dengan Indonesia. Akhirnya timbul kesepakatan Perjanjian Roem
Royem antara Belanda dengan Republik Indonesua pada tanggal7Mei 1949.

Terbentuknya RIS dan Konferensi Meja Bundar Selanjutnya saya akan menjelaskan sejarah
Republik Indonesia Serikat (RIS) yang meliputi proses pembentukannya. Terbentuknya RIS
diawali dengan pertemuan Konferensi Meja Bundar yang terjadi pada tanggal 23 Agustus - 2
November 1949. Pertemuan tersebut diprakarsai oleh UNCI dan dilaksanakan di Den Haag,
Belanda. Pertemuan ini dihadiri oleh pihak Belanda, Indonesia dan BFO. Kemudian Pemerintah
RI membentuk delegasi berdasarkan Konferensi Meja Bundar yang meliputi Drs. Moh. Hatta
(Ketua) dan beberapa anggota seperti Ir. Djuanda, Mr. Moh. Roem, Mr. Abdul Karim
Pringgodigdo, Prof. Dr. Supomo, Mr. Muwardi, Mr. Suyono Hadinoto, Kolonel TB Simatupang,
dr. J. Leimena, Dr. Sumitro Djojohadikusumo, Mr. Ali Sastroamidjojo, dan dr. Sukiman.
Delegasi Indonesia ini dibentuk pada tanggal 4 Agustus 1949.Dalam sejarah Republik Indonesia
Serikat (RIS) terdapat satu perwakilan dari beberapa pihak. Dari pihak Belanda (J.H. van
Maarseveen) dan dari BFO (Sultan Hamid II). Terbentuknya RIS ditengahi oleh wakil UNCI
yaitu Merle Conhran, Critley, dan R. Heremas. Konferensi meja bundar menghasilkan beberapa
kesepatan seperti:Penyerahan kedaulatan bagi Indonesia tanpa disertai syarat apapun dan pihak
Belanda tidak dapat menarik kembali kedaulatan tersebut.

Belanda akan diberikan izin baru atas perusahaannya, dikembalikan hak miliknya serta akan
diberikan jaminan atau konsensi dari RIS.

Hutang hutang Belanda yang telah ada sejak tahun 1942 akan di tanggung oleh RIS.

Karesidenan Irian Barat akan diselesaikan statusnya dalam kurun waktu 1 tahun.

Pembentukan Repubilk Indonesia Serikat atau RIS yang termasuk aliansi Belanda

Pengakuan Belanda terhadap Indonesia terjadi pada tanggal 27Desember1949. Pengakuan


tersebut didasari oleh penyerahan kedaulatan (soevereiniteitsoverdracht) yang telah ditandatangi
di Istana Dam, Amsterdam, Belanda. Pengakuan tersebut menimbulkan kekhawatiran tersendiri
bagi pihak Belanda. Hal ini dikarenakan pengakuan Belanda sebelumnya pada tahun 1945 akan
berakibat aksi polisionil yang akan terjadi pada tahun 1945 sampai tahun 1949. Hal tersebut yang
menjadi awal sejarah Republik Indonesia Serikat (RIS) dalam proses terbentuknya
RIS.Keputusan Konferensi Meja Bundar mengakibatkan beberapa pihak kecewa karena diduga
keluar dari gerakan semangat Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Hal ini membuat
beberapa anggapan bahwa kemerdekaan Indonesia diperoleh sebagai hadiah saja. Kekecewaan
tersebut diperparah dengan Indonesia yang diharuskan untuk membayarkan hutang Belanda
sebanyak 6,5 milyar gulden. Namun setelah itu disekapati pihak Indonesia hanya cukup
membayar 4,5 milyar gulden. Sejarah Republik Indonesia Serikat (RIS) dalam proses
terbentuknya RIS membuat Indonesia terdiri dari 7 Negara Bagian beserta 9 Daerah Otonom.
Berikut 7 nama negara bagian Indonesia yaitu :

Negara Republik Indonesia (RIS)

Negara Jawa Timur

Negara Sumatera Selatan

Negara Sumatera Timur

Negara Pasundan, termasuk Distrik Federal Jakarta

Negara Madura
Negara Indonesia Timur

terdapat 9 daerah otonom (berdiri sendiri) yang tidak termasuk federasi seperti:

Daerah Banjar

Kalimantan Timur (tidak termasuk bekas wilayah Kesultanan Pasir)

Jawa Tengah

Belitung

Kalimantan Barat (Daerah Istimewa)

Riau

Kalimantan Tenggara

Bangka

Dayak Besar

Konstitusi RIS

Selanjutnya terdapat sejarah Republik Indonesia Serikat (RIS) yang meliputi Konstitusi RIS.
Pada saat Konferensi Meja Bundar, pihak BFO dengan Indonesia juga menandatangani
perjanjian yang membahas tentang Konstitusi RIS. Perjanjian tersebut terjadi pada tanggal 29
Oktober 1949. Perjanjian Konstitusi RIS ditandatangani oleh pemimpin 16 negara atau daerah
yang tergabung dengan RIS seperti:Susanto Tirtoprodjo (Negara Indonesia) berdasarkan
Perjanjian Renville

Ide Anak Agoeng Gde Agoeng (Negara Indonesia Timur)

Mohammad Jusuf Rasidi (Bangka)

Jamani (Kalimantan Tenggara)

Radja Mohammad (Riau)

Sultan Hamid II (Daerah Istimewa Kalimantan Barat)

Radja Kaliamsyah Sinaga (Negara Sumatera Timur)

Djumhana Wiratmadja (Negara Pasundan)

Abdul Malik (Negara Sumatera Selatan)

Mohammad Hanafiah (Daerah Banjar)


Muhran bin Haji Ali (Dayak Besar)

Raden Soedarmo (Negara Jawa Timur)

P. Sosronegoro (Kalimantan Timur)

A. Mohammad Jusuf (Belitung)

R.V. Sudjito (Jawa Tengah)

A.A Tjakraningrat dari Negara Madura

Menurut Konstitusi RIS dalam sejarah Republik Indonesia Serikat (RIS), membuat
pembentukannegara federasi yang meliputi:

Negara Republik Indonesia yang mencakup beberapa wilayah yang termasuk dalam Perjanjian

Renville.

Negara yang dibentuk Belanda melalui Konferensi Malino seperti Negara


Indonesia Timur (Cokorde Gde Sukowati selaku Prediden dan Najamudin Daeng
Maewa selaku Perdana Menteri), Negara Sumatera Timur (Dr. Mansyur selaku
wakil), Negara Sumatera Selatan (Abdul Malik selaku wakil), Negara Madura
(Cokroningrat selaku wakil), dan Negara Jawa Timur (Wiranata selaku wakil).

Negara kesatuan yang dapat berdiri sendiri.

Daerah yang bukan termasuk daerah bagian.

Konstitusi RIS dalam sejarah Republik Indonesia Serikat (RIS) dibentuk atas
persetujuan antara BFO dengan Indonesia. Namun di sisi lainnya terdapat
organisasi KNIP yang melaksanakan sidang pada tanggal 6 sampai 14 Desember
1949 mengenai hasil Konferensi Meja Bundar. Sebenarnya terbentuknya RIS
merupakan wujud penyelewengan paling besar dari proklamasi kemerdekaan.
Tetapi KNIP menerima keputusan dalam KMB karena tidak ada jalan lainnya. Hal
ini juga dikarenakan oleh naskah konstitusi RIS yang bersifat tetap dan tidak dapat
dirubah. Untuk mengantisipasi hal hal yang akan terjadi, KNIP memilh wakil dari
masing masing 12 negara anggota KNIP agar dapat menjadi dewan perwakilan dari
RIS.Sidang KNIP yang membahas tentang hasil Konferensi Meja Bundar dihadiri
oleh 325 anggota dari KNIP. Dimana pada saat itu terdapat 31 orang yang
meninggalkan sidang, 62 orang yang menolak dan 226 orang yang menyetujui
hasil KMB. Kemudian KNIP menyetujui hasil KMB pada tanggal 15 Desember
1949. Berdasarkan persetujuan tersebut terdapat beberapa peristiwa Konstitusi RIS
dalam sejarah Republik Indonesia Serikat yang meliputi:Pengadaan pemilihan
Presiden RIS yang memiliki calon tunggal yakni Ir. Soekarno pada tanggal 15
Desember 1949.

Pemilihan Ir. Soekarno sebagai Presiden RIS pada tanggal 16 Desember 1949.

Melantik Ir. Soekarno sebagai Presiden RIS pada tanggal 17 Desember 1949.

Melantik Kabinet RIS dan Perdana Menteri (Drs. Moh. Hatta) yang dilakukan oleh
Presiden Soekarno pada tanggal 20 Desember 1949.Permasalahan Dalam
Pemerintahan RIS Pada tanggal 23 Desember 1949, RIS dipimpin oleh Drs. Moh.
Hatta. Dalam masa pemerintahan tersebut terdapat beberapa permasalahan RIS
yang termasuk dalam sejarah Republik Indonesia Serikat. Permasalahan dalam
pemerintahan RIS ini meliputi ekonomi yang semakin buruk, terjadi kerusuhan,
dam merusak mental masyarakat. Pada saat itu terdapat kebijakan Gunting
Syafruddin yaitu kebijakan keuangan pemerintah sebagai solusi inflasi dan defisit
anggaran. Kebijakan ini mengharuskan terjadinya pemotongan uang anggaran
belanja pada tanggal 19 Maret 1950.Menurut sejarah Republik Indonesia Serikat,
permasalahan dalam pemerintahan RIS tidak hanya itu. Adapula pengurangan
kepegawaian sipil maupun militer. Hal ini dikarenakan keuangan negara yang tidak
cukup untuk membayar gaji mereka. Mereka yang telah dikeluarkan akan
ditampung oleh pihak pemerintah. Masalah ini membuat beberapa diantaranya
ditransmigrasikan ke beberapa daerah. Namun dalam pemerintahan RIS, masalah
kepegawaian ini belum dapat diselesaikan dengan tuntas. RIS membentuk tenaga
militer yang dinamakan APRIS atau Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat
yang anggotanya berasal dari TNI dan sebagian bekas KNIL. Personil KNIL
meliputi 33.000 orang yang dilebur menjadi anggota APRIS hingga menjadi 30
perwira. Namun sebenarnya TNI dengan KNIL merupakan musuh dan rival. Hal
ini membuat goncangan psikologis bagi TNI. Pembentukan APRIS menimbulkan
permasalahan dalam pemerintahan RIS dalam sejarah Republik Indonesia Serikat.
PihakKNIL menolak TNI masuk ke dalam APRIS dan menuntut agar KNIL
sebagai aparat negara bagian. Sedangkan TNI keberatan untuk menjalin kerjasama
dengan pihak KNIL.Menurut sejarah Republik Indonesia Serikat, permasalahan
dalam pemerintahan RIS dalam bidang militer membuat konflik baru di Bandung.
Hal ini mengakibatkan terjadinya pemberontakan yang dilakukan oleh Angkatan
Perang Ratu Adil atau APRA. APRA memberikan ultimatum kepada pemerintahan
RIS. Selain itu Negara Pansundan juga menuntut pemerintahan RIS agar negaranya
tidak dibubarkan serta menuntut agar tentara Pasundan diakui.Permasalahan dalam
pemerintahan RIS yang termasuk dalam sejarah Republik Indonesia Serikat cukup
banyak. Seperti Sultan Hamid II menuntut kekuasaan ditempatnya dan menolak
masuknya TNI. Selain itu ia juga tidak mengakui menteri pertahanan dari RIS.
Adapula gerakan Andi Aziz yang berada di Ambon, Makassar. Kemudian dikenal
dengan nama Republik Maluku Merdeka atau RMS. Setelah itu muncul
pemberontakan DI/TII Kartosuwiryo yang membuat pemerintahan RIS semakin
kacau.

Kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Awal tahun 1950 merupakan periode krusial bagi Indonesia. Pertentangan dan
konflik untuk menentukan bentuk negara bagi bangsa dan negara Indonesia tengah
berlangsung. Pada satu sisi, secara resmi saat itu Indonesia merupakan negara
federal, sebagaimana hasil Konferensi Meja Bundar (KMB). Akan tetapi, pada saat
yang bersamaan muncul gerakan yang menentang keberadaan negara federal itu.
Gerakan ini eksis bukan saja dari kalangan elit. Tetapi juga dikalangan masyarakat
bawah. Gerakan tersebut menghendaki diubahnya bentuk negara federal menjadi
Negara Kesatuan.Dengan diratifikasinya hasil-hasil KMB oleh KNIP yang
bersidang tanggal 6-15 Desember 1949, terbentuklah Republik Indonesia Serikat
(RIS). Negara yang berbentuk federal ini terdiri dari 16 negara bagian yang
masing-masing mempunyai luas daerah dan jumlah penduduk yang berbeda.
Negara bagian yang terpenting, selain Republik Indonesia yang mempunyai daerah
terluas dan penduduk yang terbanyak, ialah Negara Sumatra Timur, Negara
Sumatra Selatan, Negara Pasundan, Dan Negara Indonesia Timur. Sebagian besar
negara bagian yang tergabung dalam RIS mendukung untuk terbentuknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) (poesponogoro, 2008:301).
Bagian terpenting dari keputusan KMB adalah terbentuknya Negara Republik
Indonesia Serikat. Memang hasil KMB diterima oleh pemerintah Republik
Indonesia. Namun hanya setengah hati. Hal ini terbukti dengan adanya
pertentangan dan perbedaan antar kelompok bangsa.

Dampak dari terbentuknya negara RIS adalah konstitusi yang digunakan bukan
lagi UUD 1945, melainkan konstitusi RIS tahun 1949. Dalam pemerintahan RIS
jabatan presiden dipegang oleh Ir. Soekarno, dan Drs. Mohammad hatta sebagai
perdana menteri. Berdasarkan pandangan kaum nasionalis pembentukan RIS
merupakan strategi pemerintah kolonial Belanda untuk memecah belah kekuatan
bangsa indonesia sehingga belanda akan mudah mempertahankan kekuasaan dan
pengaruhnya di Republik Indonesia.

Reaksi rakyat atas terbentuknya RIS terjadinya demontrasi-demontrasi ynag


menghendaki pembubaran RIS dan penggabungan beberapa Negara bagian RIS.

Belanda membentuk federal sementara yang akan berfungsi sampai terbentuknya


negara Indonesia Serikat. Dalam hal ini, RI baru akan diizinkan masuk dalam NIS
jika permasalahan dengan Belanda sudah dapat teratasi. Selain itu, Belanda
berusaha melenyapkan RI dengan melaksanakan Agresi Militer II. Belanda
berharap jika RI dilenyapkan, Belanda dapat dengan mudah mengatur negara-
negara bonekanya. Akan tetapi, perhitungan Belanda melesat. Agresi militer
belanda II, menyebabkan Indonesia mendapatkan simpati dari negara
Internasional. Akhirnya, Belanda harus mengakui Kedaulatan Indonesia
berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar.

Pada tanggal 27 Desember 1949 diadakan penandatanganan pengakuan kedaulatan.


Dengan diakuinya kedaulatan RI oleh Belanda, Indonesia berubah menjadi Negara
Serikat. Akibatnya terbentuklah Republik Negara Serikat. Meskipun demikian,
bangsa Indonesia bertekad untuk mengubah RIS menjadi Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Kurang dari delapan bulan masa berlakunya, RIS berhasil
dikalahkan oleh semangat persatuan bangsa Indonesia.
2.Proses kembalinya ke NKRI

1. Beberapa negara bagian membubarkan diri dan bergabung dengan RI, Negara
Jawa Timur, Negara Pasundan,Negara Sumatra Selatan, Negara Kaltim, Kalteng,
Dayak, Bangka, Belitung dan Riau.

2. Negara Padang bergabung dengan Sumatra Barat, Sabang bergabung dengan


Aceh.

3. Tanggal 5 April 1950 RIS hanya terdiri dari : Negara Sumatra Timur, Negara
Indonesia Timur, Republik Indonesia.

4. Ketiga negara ini (Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur,


Negara Sumatra Timur) kemudian bersama RIS sepakat untuk kembali ke negara
kesatuan dan bukan melabur ke dalam Republik.

5. Pada tanggal 3 April 1950 dilangsungkan konferensi antara RIS- NIS-


NST.Kedua negara bagian tersebut menyerahkan mendatnya kepada perdana
Menteri RIS Moh. Hatta pada tanggal 12 Mei 1950.

6. Pada 19 Mei 1950 diadakan kesepakatan dan persetujuan yang masing-masing


diwakili oleh : RIS oleh Moh. Hatta, RI oleh dr. Abdul Halim.

7. Hasil kesepakatan “ NKRI akan dibentuk di Jogjakarta, dan pembentukan


panitia perancang UUD.

8. Pada 15 Agustus 1950, setelah melalui berbagai proses, dilakukan pengesahan


UUS RIS yang bersifat sementara sehingga dikenal dengan UUD’S 1950. Ini
menunjukkan akan terjadi perubahan. UUD’s ini di sahkan oleh presiden RIS.
UUD RIS terdiri dari campuran UUD 45 dan UUD RIS.

9. Pada 17 Agustus 1950. RIS secara resmi dibubarkan dan Indonesia kembali ke
bentuk negara kesatuan.Indonesia mengalami perubahan bentuk Negara kesatuan
menjadi Negara federal bukan saja disebabkan oleh faktor dalam negeri, tetapi ada
hubungannya dengan kehadiran Belanda. Kuatnya keinginan Belanda sebagai
Negara koloni untuk mempertahankan pengaruh dan kekuasaanya di Indonesia
membuat Negara ini sempat mengalami perubahan bentuk Negara.
Terjadinya perubahan dari Negara federal menjadi Negara kesatuan tidak dapat
disangkal disebabkan dukungan politik dari masyarakat Indonesia terhadap ide
Negara federal sesunguhnya sangat lemah. Ide negara federal muncul dari ambisi
politik orang-orang Belanda yang sepertinya takut negerinya tidak lagi mempunyai
peran di Asia. Oleh karena itulah ketika masalah kemerdekaan Indonesia sudah
tidak dapat ditawar lagi, mereka memperkenalkan ide mengenai pembentukan
negara federal.Republik Indonesia Serikat yang berbentuk federal itu tidak
disenangi oleh sebagian besar rakyat Indonesia, karena sistem federal digunakan
oleh Belanda sebagai muslimat untuk menghancurkan RI selain itu bentuk negara
serikat tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia dan tidak sesuai dengan
cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945.
Disamping itu, konstitusi federal dianggap hanya menimbulkan perpecahan. Hal
tersebut mendorong keinginan untuk kembali ke negara kesatuan. Pada dasarnya
pembentukan negara-negara bagian adalah keinginan Belanda, bukan kehendak
rakyat karena Belanda ingin menanamkan pengaruhnya dalam RIS. Rapat-rapat
umum diselenggarakan di berbagai daerah, juga demontrasi-demontrasi yang
membentuk pembubaran RIS. Sebagian dari pemimpin RI termasuk yang ada
dalam parlemen, bertekad untuk secepat mungkin menghapus sistem federal dan
membentuk negara kesatuan.
BAB 3

a. KESIMPULAN

Dari makalah yang terdapat diatas kita dapat mengambil kesimpulannya bahwa menjelaskan
latar belakang terbentuknya konstitusi RIS,menjelaskan tentang sistem pemarintahan yang
berlaku pada masa konstitusi RIS,dan menjelaskan tentang penghapusan negara-negara bagian
dan penggabungan diri kedalam NEGARA REPUBLIK INDONESIA,itu sangatlah penting
untuk dipelajari karena agar kita mengetahui semua tentang sejarah terbentuknya indonesia

b. SARAN

saran kami supaya minatilah buku-buku tentang sejarah dan pelajarilah dengan sebaik-baiknya
agar kelak bisa menjadi perbekalan supaya kita tidak menyesal dikemudian hari karena
kecerobohan malas membaca guna untuk menambah wawasan kita agar bisa disampaikan
keanak cucu kita
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu

Anda mungkin juga menyukai