Anda di halaman 1dari 3

RESUME SOCIOLOGY

Disusun oleh:

1. Mutiara Safina / 1910413084


2. Meilani Saputri / 1910413086
3. Dewi Septiani / 1910413095
4. Bianca Ananda Safira / 1910413100
5. Vivih Ashfia Haq / 1910413101

TOPIK PEMBAHASAN

”PASANGAN LGBT DI RT SEBELAH”

a. Sudut pandang Teori Fungsionalis


Pada teori ini dijelaskan bahwa individu sebagai bagian dari masyarakat yang
berada dalam sistem sosial yang benar, sistem sosial ini bekerja untuk
menciptakan stabilitas tatanan sosial. Jika di kaji menggunakan teori ini
pasangan LGBT di RT sebelah tersebut dapat merusak tatanan sosial yang
sudah ada di dalam masyarakat itu sendiri. Pasangan LGBT tersebut justru
hanya menganggu keteraturan masyarakat yang sebelumnya sudah teratur.
Dalam sudut padang agama manapun pun melarang hal yang bertentangan
dengan agama, seperti LGBT itu sendiri karena tidak sesuai dengan kaidah –
kaidah dalam keagamaan. Jadi, menurut teori fungsionalis yang
dikemukakan oleh Karl Marx LGBT dapat merusak tatanan sosial karena
tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ada dalam masyarakat. Menurut
kami, harus adanya pembelajaran mengenai sexual education melalui
keluarga sejak dini. Kemudian perlunya aturan yang sangat ketat jika
diterapkan melalui sistem sosial teori fungsionalis.
b. Sudut pandang Teori Konflik
Teori ini menjelaskan ketidakmerataan distribusi kekuasaan & kekayaan
yang menciptakan kesenjangan kelas sosial. Dalam hal ini terdapat 2 tipe
masyarakat, pertama yaitu masyarakat yang sesuai dengan nilai nilai sosial
yang sesuai ditetapkan kemudian ada masyarakat yang tidak sesuai nilai
sosial hingga menjadi LGBT. Dalam hal ini dua tipe masyarakat saling
memperjuangkan hak mereka yang berbeda. Hal ini menyebabkan adanya
konflik dalam tatanan sosial, mereka menganggap bahwa hak mereka itu
benar dan perlu diperjuangkan. Masyarakat LGBT berfikir bahwa mereka
tidak menganggu tatanan sosial yang ada dalam masyarakat. Pasangan LGBT
menganggap bahwa hal yang diyakininya sekarang adalah benar dan tidak
mengganggu kehidupan masyarakat karena mereka mempunyai hak atas apa
yang mereka pilih , tetapi masyarakat tetangga menganggap bahwa kaum
LGBT melanggar aturan dan norma yang tidak sesuai dengan tatana sosial.
mereka menganggap bahwa pasangan LGBT adalah anomali sosial yang jika
dibiarkan bisa merusak generasi penerus bangsa dan mengganggu kehidupan
bermasyarakat , masyarakat pun menghimbau dan meminta pemerintah untuk
tegas dalam menangani masalah ini, Dengan adanya tuntutan dalam fakta
sosial inilah yang menyebabkan mereka saling memperjuangkan haknya.
Menurut kami, hal yang perlu dilakukan adalah melalui mediasi antar pihak
yang bersangkutan. Perlunya sosialisasi tentang LGBT bagi setiap
masyarakat, karena trend LGBT ini sangat cepat dan perlunya kita sebagai
warga negara Indonesia menyangkal hal ini karena tidak sesuai dengan nilai
– nilai pancasila. Perlunya tekanan dari masyarakat juga agar pihak yang
berada di jalur LGBT merasa hal tersebut salah dan tidak sesuai dengan
budaya masyarakat, perlunya juga pemerintah untuk jeli dalam menghadapi
hal ini dengan membuat undang-undang yang berhubungan tentang LGBT
ini , masyarakat juga harus aktif dalam mengenali adanya kelainan gender
LGBT ini agar bias disembuhkan dengan segera ,kemudian dia akan menaati
nilai dan norma yang berada di masyarakat.
c. Sudut pandang Teori Interaksi Simbolik
Teori ini menganalisis masyarakat berdasarkan makna subjektif yang
diciptakan individu sebagai basis perilaku dan tindakan sosialnya, individu
meyakini bukan berdasarkan secara objektif yang benar. Dalam hal ini kaum
LGBT memiliki asumsi tindakan yang mereka lakukan itu benar padahal
menurut fakta sosial tidak dibenarkan/ tidak sesuai dengan derajat dan
martabat baik laki – laki maupun perempuan. Sejatinya setiap insane di
dunia ini berpasang – pasangan. Sebagai laki – laki juga tugasnya menjadi
suami yang bekerja untuk menafkahi istri dan anak – anaknya, kemudian
sebagai istri juga melayani suami dan mendidik anak.

Anda mungkin juga menyukai