PERTANYAAN :
b. Phosfolipid adalah molekul lipid yang merupakan komponen utama membran sel.
Jenis lipid ini terdiri dari kepala kelompok fosfat dan dua ekor asam lemak lipid yang
bersifat molekul amphipathic. karena sifat ampipathic yang mempunyai gugus
Hidrofilik akan menempel pada air dan gugus Hidrofobil akan menempel di lipid. Itu
berarti bahwa fosfolipid dapat membentuk membran stabil yang tidak tembus
terhadap sebagian besar zat hanya dengan saling menempel.
3. Jelaskan struktur membran organel dan kaitannya dengan membran sel menurut teori asal
usul endosymbiosis.
teori endosymbiosis (Symbiogenesis) adalah teori evolusi tentang asal-usul sel eukariotik
dari organisme prokariotik.teori ini menyatakan bahwa mitokondria dan mungkin organel
lain dari sel eukariotik mewakili prokariota yang sebelumnya hidup bebas, yang diambil satu
di dalam yang lain dalam proses endosimbiosis. Membran bagian dalam kloroplasatau
bagian dalam mitokondria kemungkinan berasal dari membran prokariotik simbiotik, protein
transpor yang disebut porin ditemukan di membran luar mitokondria, kloroplas; memiliki
beberapa enzim dan sistem transpor yang mirip dengan ditemukan pada membran plasma
prokariota modern.
Jadi, struktur membran organel merupakan evolusi dari awal terbentuknya membran sel
eukariotik yang menjadi membran dalam mitokondria atau kloroplas yang akhirnya
membentuk membran organela lainnya.
4. Jelaskan tentang asal usul dinding sel sekunder pada sel tumbuhan
Dinding sel sekunder terbentuk dari dinding sel primer bagian dalam. Proses ini terbentuk
melalui penebalan dinding sel primer, yakni penambahan bahan-bahan dinding sel yang
baru.
Ada dua proses yang dikenal Aposisi (Penempatan bahan baru di atas permukaan lapisan
yang telah ada) dan Instususepsi (Penambahan partikel baru di antara posisi yang telah ada).
Proses aposisi penting dalam penebalan dinding, sedangkan instususepsi penting dalam
perluasan dinding sel. Pada umumnya kedua proses itu berjalan bersama.
Menurut teori Pertumbuhan Multinet, penebalan dan peningkatan permukaan dinding
primer terjadi melalui pemisahan mikroserabut yang melintang dan mengubah orientasinya.
Perubahan orientasi yang dimaksud adalah pada awal pembentukan lamela yang hampir
seluruhnya berorientasi tegak. Mikroserabut ditambahkan secara sentripetal. Pada sistem
mikroserabut selulosa dapat diasumsikan bahwa menurut teori pertumbuhan multinet,
serabut ditambahkan pada dinding sel yang tumbuh dengan cara aposisi.
Proses instususepsi didukung oleh Teori Pertumbuhan Mozaik. Menurut teori ini, matriks
dinding yang terdiri atas hemiselulosa dan pektin terus-menerus disekresikan tidak hanya ke
dalam lamela yang berbatasan dengan sitoplasma, tetapi juga ke dalam lamela luar.
Dinding sel sekunder terbentuk di dalam dinding sel primer yang telah berhenti bertambah
pada area permukaan ketika sel tersebut sudah dewasa penuh. Dengan demikian, dinding
sel sekunder ditemukan di antara dinding sel primer dan dan membran sel. Tidak semua sel
tumbuhan membentuk dinding sel sekunder. Hanya terjadi pada sel tertentu, misanya
trakeid, elemen pembuluh, dan sklerenkim. Dinding sel sekunder dibangun dari selubung
berlapis mikrofibril selulosa, dimana serat-seratnya paralel dalam setiap lapisan.
Dinding sel sekunder terdiri dari selulosa dan polisakarida lain, lignin, dan glikoprotein.
5. Jelaskan struktur dinding sel jamur dan fungsi dari strukturnya tersebut.
Struktur dinding sel jamur didominasi oleh polysakarida (sekitar 30 - 60 % berupa beta-
glucan dan polimer mannan sugar), sekitar 15 - 30 % protein (sebagian besar mannoprotein)
dan juga mengandung 5 - 20 % lipid dan sebagian kecil chitin.
Fungsi dinding sel Jamur dilihat dari struktur pembentuknya antara lain :
Senyawa Polisakarida beta-Glucan (mengandung Glukosa) yang memiliki berbagai
aktifitas biologis sebagai antitumor, antioksidan, antikolesterol, antipenuaandini,
dan peningkat sistem imun (Kulickle et al. 1996; Lee et al. 2001 cit Nurfajarwati
2006) sehingga berfungsi untuk merangsang sel-sel sistem kekebalan tubuh
(makrofag) dan membantu mengatasi infeksi bakteri.
Polisakarida mannan-oligosakarida/MOS (mengandung mannosa) memiliki
kemampuan untuk mengikat fimbria seperti benang pada bakteri patogen yang
mencegah mereka menempel pada dinding usus , dengan demikian mencegah
stabilisasi dan kolonisasi serta multiplikasi yang dihasilkan, hingga tingkat penyakit,
sehingga telah terbukti sebagai solusi yang paling mampu untuk diet bebas
antibiotik. Sehingga dapat berfungsi (1) mencegah diare, dengan cara mengikat
bakteri patogen dalam usus dan membawanya keluar menuju usus besar; (2)
memiliki aktivitas prebiotik sehingga berfungsi sebagai sumber nutrisi untuk
pertumbuhan bakteri menguntungkan dalam usus besar; (3) dalam industri anggur;
mampu mengikat komponen yang menghalangi proses fermentasi.
Lapisan kaku dinding sel jamur mengandung polisakarida Kitin. Kitin, juga ditemukan
di exoskeleton serangga, memberikan kekuatan struktural untuk dinding sel jamur.
Dinding melindungi sel dari pengeringan dan predator. Kitin dan kitosan memiliki
kegunaan yang sangat luas dalam kehidupan sehari-hari misalnya sebagai adsorben
limbah logam berat dan zat warna, pengawet, anti jarnur, kosmetik, farmasi,
flokulan, anti kanker, dan anti bakteri (Prashantb &Tbaranatban, 2007; Stephen.
1995; Lee, et 01., 1999; Liu, et 01" 2006).