Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 3210-3219 http://j-ptiik.ub.ac.id

Implementasi Modul Monitoring Kapasitas Baterai Pada Perangkat


Embedded
Yohana Kristinawati1, Sabriansyah Rizqika Akbar2, Rizal Maulana3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1yohanakristinawati96@gmail.com, 2sabrian@ub.ac.id, 3rizal_lana@ub.ac.id

Abstrak
Saat ini topik isu kelangkaan energi menjadi hal yang cukup sering dibahas dalam pengembangan
teknologi yang modern contohnya wireless sensor network (WSN). Dari sejumlah implementasinya,
masalah utama WSN adalah mengenai konsumsi energi. Hal ini diakibatkan oleh catu daya pada node
hanya disuplai oleh baterai untuk operasinya, sehingga memiliki cadangan energi yang terbatas. Jika
salah satu node mati, maka akan merubah performansi jaringan dalam hal routing dan topologi. Dalam
penelitian ini dilakukan implementasi modul pengukur kapasitas baterai pada perangkat embedded.
Ketika informasi kapasitas baterai yang digunakan perangkat baterai diketahui, maka dapat diperkirakan
berapa lama perangkat embedded akan tetap menyala, sehingga dapat mendukung pengembangan lebih
lanjut mengenai penghematan energi pada perangkat embedded. Dalam implementasinya, modul
menggunakan resistor shunt untuk memperoleh besar tegangan drop yang kemudian dengan
menggunakan Hukum Ohm dapat diperoleh besar arus yang mengalir. Ketika sudah diketahui besar
arusnya, maka kapasitas baterai dapat dihitung. Pemrosesan nilai dilakukan menggunakan
mikrokontroler arduino nano. Kemudian informasi kapasitas baterai dan arus ditampilkan pada LCD
16X2 . Diperoleh kesimpulan bahwa modul dapat mengukur arus yang mengalir pada perangkat
embedded dan modul dapat melakukan perhitungan kapasitas baterai yang digunakan oleh perangkat
embedded serta memiliki tingkat presisi 94,56% dalam mengukur kapasitas baterai.
Kata kunci: mikrokontroler, resistor shunt, baterai
Abstract
Nowadays, the topic about energy scarcity issue becomes quite often discussed in the development of
modern technologies such as wireless sensor network (WSN). From many of its implementations, WSN's
main problem is about energy consumption. This is happened because the power supply of the node only
supplied by a battery for its operation, so it has limited energy reserves. If one node dies, it will change
the network performance in terms of routing and topology. In this study, a battery capacity measurement
module is implemented on an embedded device. If the battery capacity information of the battery is
known, then the approximate time of how long the embedded device can continue running will also be
known, and so it can support the further development of energy savings on embedded devices. In its
implementation, the module uses a shunt resistor to obtain a the value of drop voltage which is then can
be used to measure the current flowing on an embedded device using Ohm's Law. When the current is
known, the battery capacity can be calculated. Value processing is done by using arduino nano
microcontroller. The module then provides battery capacity information in the form of percent value
and the current flow value on the embedded device via LCD. It is concluded that the module can measure
the current flow of the embedded device and the module can also calculates the battery capacity that
used by the embedded device. The module works with a 94,56% precision level in measuring battery
capacity.
Keywords: microcontroller, shunt resistor, battery.

energi menjadi hal yang cukup sering dibahas


1. PENDAHULUAN dalam pengembangan teknologi yang modern
Saat ini topik pembahasan isu kelangkaan contohnya wireless sensor network (WSN).
Wireless sensor network (jaringan sensor

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 3210
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3211

nirkabel) adalah suatu jaringan nirkabel yang


terdiri dari kumpulan node sensor yang tersebar 2.1.1 Menghubungkan Resistor Shunt
di suatu area tertentu (sensor field). Dari dengan Arduino Nano sebagai Modul
sejumlah permasalahan pada implementasinya, Pada perancangan ini resistor shunt
masalah utama WSN adalah mengenai konsumsi dihubungkan ke mikrokontroler agar nilai
energi (IoT WSN and the Problem of Short tegangan drop pada salah satu kaki dapat dibaca
Battery Life, 2015). Hal ini di akibatkan oleh oleh mikrokontroller melalui pin analog karena
catu daya pada node hanya di suplai oleh baterai nilai nya berupa sinyal analog. Resistor yang
untuk operasinya, sehingga memiliki cadangan digunakan berukuran 10Ω. Skematika resistor
energi yang terbatas. Jika salah satu node mati, shunt yang terhubung dengan mikrokontroler
maka akan merubah performansi jaringan dalam terdapat pada Gambar 1.
hal routing dan topologi.
Dengan fenomena permasalahan
mengenai energi pada pengembangan teknologi,
maka dalam penelitan ini akan membangun
sebuah sistem monitoring kapasitas baterai pada
perangkat embedded. Embeded system adalah
sebuah sistem (rangkaian elektronik) digital
yang merupakan bagian dari sebuah sistem yang
lebih besar, yang biasanya bukan berupa sistem
elektronik. Embedded system adalah sistem
yang memiliki tujuan khusus yang dirancang
untuk melakukan sejumlah kecil fungsi khusus
untuk aplikasi tertentu (Mouaaz Nahas, 2012).
Pembangunan sistem ini akan
memanfaatkan resistor shunt dalam pengukuran
arus listrik yang digunakan ketika sistem sedang
bekerja. Resistor shunt adalah resistor dengan Gambar 1. Perancangan Pengukuran Tegangan
tingkat presisi yang tinggi yang bisa digunakan menggunakan Resistor Shunt
untuk mengukur arus yang mengalir pada suatu
rangkaian elektronik atau suatu beban 2.1.2 Menghubungkan Resistor Shunt dan
(Herlambang, 2012). Teknik yang digunakan Arduino Nano dengan LCD sebagai
untuk mengukur arus pada listrik AC maupun Modul
DC adalah dengan memanfaatkan voltage drop Pada perancangan ini arduino nano yang
pada resistor. telah tehubung dengan resistor shunt
Diharapkan modul ini dapat bermanfaat dihubungkan ke LCD 16X2 yang berfungsi
dalam pemberian informasi kapasitas baterai sebagai penampil arus dan kapasitas baterai oleh
yang digunakan perangkat embedded selama modul. Skematika menghubungkan arduino
perangkat tersebut bekerja serta dalam nano dan resistor shunt LCD 16X2 terdapat
pengembangan yang lebih lanjut dapat pada Gambar 2.
mendukung dalam penghematan energi pada
perangkat embedded.

2. PERANCANGAN DAN
IMPLEMENTASI

2.1. Perancangan Perangkat Keras


Gambar 2. Menguhubungkan Resistor Shunt
Perancangan perangkat keras dilakukan
dengan Perangkat Embedded
dengan :

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3212

2.1.3 Menghubungkan Resistor Shunt dan 40mA yang merupakan besar arus maksimal
Arduino Nano dengan LCD sebagai modul yang diperoleh dari datasheet arduino
Modul nano.
Pada perancangan ini resistor shunt
dihubungkan secara seri dengan dengan 2.2.3 Pengukuran Kapasitas Baterai oleh
perangkat embedded yang akan diukur dan Modul
sumber tegangan yang dalam sistem ini
Dalam perancangan ini perhitungan
menggunakan powerbank. Berikut adalah
kapasitas baterai yang tersedia dilakukan
skematik dari resistor shunt yang terhubung
dengan mengubah nilai arus (mA) yang telah
dengan perangkat embedded dan arduino nano
dihitung menjadi nilai mili ampere hour (mAH).
terdapat pada Gambar 3.
Nilai persentase diperoleh dari selisih antara
nilai kapasitas baterai dengan nilai mAH yang
telah diperoleh dibagi dengan nilai kapasitas
baterai total dan dijadikan ke dalam bentuk
persen.
Dalam pengukuran kapasitas baterai ini
juga mengunakan memori EEPROM untuk
menyimpan kondisi jumlah baterai sebelumnya.
Dengan menggunakan EEPROM ini, sistem
Gambar 3. Skematik menghubungkan Resistor dapat menyimpan kapasitas baterai sebelumnya
Shunt dengan Perangkat Embedded saat sistem mati dan dihidupkan kembali.
Arus Per Jam (mAH)= Arus (mA)/3600 (2)
2.2 Perancangan Pengukuran Kapasitas
Baterai oleh Modul
Kemudian untuk menghitung besar
Pada perancangan ini dibagi menjadi kapasitas baterai, dilakukan perhitungan sebagai
beberapa sub bagian sebagai berikut : berikut :
2.2.1 Pembecaan Nilai Tegangan oleh Modul
Pada perancangan ini arduino nano
sebagai modul menerima input tegangan melalui
pin analog (A0). Pin analog pada arduino nano
secara langsung terhubung dengan converter (2)
yang disebut dengan istilah analog-to-digital 2.2.4 Menampilkan Besar Arus dan
converter (ADC). Converter ini berfungsi untuk Kapasitas Baterai melalui LCD
mengubah nilai masukan analog yang masih
berbentuk sinyal voltase yang diubah ke dalam Besar besar arus dan kapasitas baterai
bentuk digital/desimal. Converter ADC ini yang tersisa akan ditampilkan melalui LCD
memiliki resolusi 10 bit yang berarti nilai yang sebagai media interface sehingga pengguna
dikonversi berkisar antara 0-1023. dapat melihat besar arus dan kapasitas baterai
tanpa melalui serial monitor arduino. Pada LCD
Dalam perhitungan nya. maka nilai juga akan menampilkan waktu selama sistem
voltase yang diperoleh melalui pin A0 harus di berjalan.
konversikan oleh ADC sesuai besar resolusinya
0-1023. 2.2.5 Pengaturan State Perangkat Embedded
2.2.2 Pengukuran Besar Arus pada
Perangkat Modul Pada perancangan ini akan mengatur
Pada perancangan ini perhitungan besar perangkat embedded yang akan diukur yaitu
arus dilakukan dengan menerapkan Hukum arduino uno. Dalam penelitian ini arduino akan
Ohm. Nilai tegangan yang digunakan nilai hasil diukur dalam mode state active, mode sleep, dan
pembacaan dari pin analog A0 arduino nano dan saat menyalakan 4 lampu LED. Pada mode
nilai hambatan yang digunakan adalah resistor active terdapat indikator lampu LED merah yang
shunt sebesar 10 Ohm. Nilai arus diperoleh dari menyala, sedangkan pada saat mode sleep lampu
nilai tegangan dibagi dengan nilai hambatan LED akan mati.
dengan besaran miliampere (mA) ditambah

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3213

2.3 Implementasi Perangkat Keras


Implementasi ini dilakukan dengan :
2.3.1 Menghubungkan Resistor Shunt
dengan Arduino Nano sebagai Modul
Pengukuran tegangan diawali dengan
menghubungkan resistor shunt ke pin
mikrokontroler A0 dan ground seperti pada
Gambar 4.

Gambar 1. Menghubungkan Modul dengan


Perangkat Embedded
2.4 Implementasi Perangkat Lunak
Sesuai dengan perancangan yang telah
dibuat. implementasi dibagi menjadi beberapa
sub bagian sebagai berikut :
Gambar 4. Menghubungkan Arduino Nano dengan
2.4.1 Implementasi Pembacaan Nilai
Resistor Shunt Tegangan oleh Modul
2.3.2 Menghubungkan Resistor Shunt dan Pada implementasi ini arduino nano
Arduino dengan LCD 16X2 sebagai menerima input tegangan melalui pin analog
Modul (A0). Agar nilai voltase dapat dibaca dalam
Pada implementasi ini arduino nano yang bentuk desimal, maka harus dikalikan dengan
telah tehubung dengan resistor shunt resolusinya seperti tertera pada arduino IDE
dihubungkan ke LCD 16X2 yang berfungsi pada Gambar 7. Nilai bacaan pin A0 dikalikan
sebagai penampil arus dan kapasitas baterai oleh dengan besar resolusi converter yaitu 5 volt
modul. Implementasi menghubungkan arduino sebagai tegangan maksimal yang dapat diterima
nano dan resistor shunt LCD 16X2 terdapat oleh pin analog dibagi 1024 yang merupakan
pada Gambar 5. nilai resolusi converter.
Tegangan = 5 / 1024 x tegangan (pin A0) (1)
.

Gambar 7. Program pada Arduino IDE dalam


Membaca Nilai Tegangan

Gambar 7. Menghubungkan Arduino Nano dan 2.4.2 Implementasi Pengukuran Besar Arus
Resistor Shunt dengan LCD sebagai Modul
pada Perangkat Embedded oleh Modul
2.3.3 Menghubungkan Modul dengan
Perangkat Embedded Pada implementasi pengukuran besar arus
Dalam implementasinya modul ini dilakukan pada arduino nano menggunakan
dihubungkan secara seri dengan dengan Hukum Ohm. Dalam sistem ini hambatan yang
perangkat embedded yang akan diukur dan digunakan adalah resistor shunt berukuran 10
sumber tegangan yang dalam sistem ini Ohm serta nilai arus ditambahkan dengan besar
menggunakan powerbank. Seperti pada arus arduino nano yang diambil dari datasheet
perancangan. perangkat embedded yang akan yaitu sebesar 40mA. Implementasi ini terdapat
diukur adalah Arduino Uno. Implementasi pada Gambar 8.
menghubungkan modul dengan perangkat
embedded dapat dilihat pada Gambar 6. Arus (mA) = Tegangan (pin A0) + 40 mA
Hambatan (RShunt) (2)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3214

Dalam implementasi ini. LCD berfungsi


untuk menampilkan besar arus dan kapasitas
baterai serta pemberian tampilan waktu
selama sistem berjalan. Syntax
lcd.setCursors () berfungsi untuk
Gambar 8. Program pada Arduino IDE dalam menentukan posisi karakter yang akan
Mengukur Arus ditampilkan pada LCD. syntax lcd.print()
berfungsi untuk menampilan nilai pada
2.4.3 Implementasi Pengukuran Kapasitas variabel yang dimaksud. dalam sistem ini
Baterai oleh Modul adalah kapasitas baterai dalam bentuk ,
persen besar arus, dan waktu. Implementasi
Dalam implementasi perhitungan
kapasitas baterai yang tersedia oleh modul. maka ini dapat dilihat pada Gambar 10.
dilakukan pengubahan nilai arus
miliampere(mA) yang telah diperoleh melalui
perhitungan sebelumnya pada arduino nano akan
diubah menjadi besaran miliampere hour (mAH)
yang kemudian dilakukan perhitungan
presentase kapasitas baterai yang tersedia sesuai
dengan perancangan yang telah dibuat. Dalam
sistem ini menggunakan baterai sebesar 3200
mAH. Untuk mengubah arus mA menjadi mAH
dilakukan perhitungan sebagai berikut :
Arus Per Jam (mAH)=Arus (mA)/3600 (3)

Kemudian untuk menghitung besar Gambar 10. Menampilkan Besar Arus dan Kapasitas
Melalui LCD
kapasitas baterai, dilakukan perhitungan
2.4.5 Implementasi Pengaturan State
sesuai perancangan sebagai berikut : Perangkat Embedded
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 (%) =
𝐵𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 − 𝑚𝐴𝐻 𝐸𝑚𝑏𝑒𝑑𝑑𝑒𝑑
𝑋 100% Pada implementasi ini perangkat
𝐵𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
embedded yang akan diukur yaitu arduino uno
(4) diatur dalam 3 mode. Arduino akan diukur
Serta dalam pengukuran kapasitas baterai ini dalam mode state active, mode sleep. dan saat
dengan syntax EEPROM.writeFloat () dan menyalakan 4 lampu LED. Pada mode active
EEPROM.writeFloat() untuk penyimpanan dan terdapat indikator lampu LED merah yang
pembacaan kapasitas baterai ke dalam memori menyala, sedangkan pada saat mode sleep lampu
EEPROM. Implementasi pengukuran kapasitas LED akan mati. Untuk mengaktifkan ke mode
baterai terdapat pada Gambar 9. sleep. maka diperlukan library sleep mode.
Dalam implementasinya. perangkat embedded
akan berada pada mode active dengan
menyalakan lampu LED merah. Kode program
mode active terdapat pada Gambar 11.

Gambar 9. Program pada Arduino IDE dalam


Mengukur Kapasitas Baterai

2.4.4 Menampilkan Besar Arus dan


Kapasitas Baterai melalui LCD

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3215

Gambar 11. Implementasi Mode Active Perangkat


Embedded

Dalam implementasi perangkat embedded


mode sleep, dilakukan dengan menggunakan
library sleep seperti pada Gambar 12.
Gambar 13. Implementasi Perangkat Embedded
untuk Menyalakan 4 LED

3. PENGUJIAN DAN ANALISIS

3.1 Pengujian Pengukuran Tegangan dan


Arus
Pengujian ini bertujuan untuk
mengukur besar tegangan dan arus yang
digunakan oleh perangkat embedded dalam
3 state, mode active,mode sleep, dan
menyalakan 4 LED. Pengujian ini juga
Gambar 5. 2 Implementasi Mode Sleep Perangkat bertujuan untuk mengukur tingkat akuras
Embedded modul dalam mengukur tegangan dan arus.
Prosedur yang dilakukan pada pengujian ini
Implementasi perangkat embedded dalam adalah dengan menghubungkan kaki resistor
menyalakan 4 LED dilakukan seperti pada yang terhubung dengan perangkat embedded ke
Gambar 13. pin analog (A0). Kemudian nilai tegangan
merupakan hasil pembacaan setiap 2 detik pada
pin A0 dan dan diubah menjadi nilai desimal.
Nilai arus diperoleh dengan hukum Ohm
tegangan dibagi hambatan (resistor shunt).
Perangkat embedded diukur dalam 3 state active
mode, sleep mode, dan menyalakan 4 LED.
Hasil pengukuran tegangan ditampilkan pada
serial monitor dan hasil pembacaan arus
ditampilkan pada LCD. Kemudian hasil
pengukuran tegangan oleh modul dibandingkan
dengan hasil pengukuran tegangan oleh
multimeter. Pengukuran tegangan pada resistor
shunt dengan alat ukur multimeter dilakukan
dengan meletakkan kabel merah multimeter
pada kaki positif resistor shunt dan meletakkan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3216

kabel hitam ke kaki negatif resistor shunt. Selain


itu, hasil pengukuran arus oleh modul juga
dibandingkan dengan hasil pengukuran arus
menggunakan multimeter. Pengukuran arus
dengan alat ukur multimeter dilakukan dengan
memutus bagian yang menghubungkan
perangkat embedded dengan resistor shunt,
kemudian meletakkan kabel merah multimeter
pada bagian perngkat embedded dan kabel hitam
multimeter pada kaki postifi resistor shunt.
Hasil pembacaan tegangan ditampilkan
pada serial monitor. Data di tampilkan setiap 2
detik sekali. Hasil pengujian modul dalam
mengukur tegangan terdapat pada Gambar 14,
Gambar15, Gambar 16 dan hasil pengujian
pengukuran arus oleh modul terdapat pada
Gambar 17, Gambar 18, dan Gambar 19.

Gambar 15. Hasil Pengujian Tegangan pada


saat Perangkat Embedded Mode Sleep

Gambar 14. Hasil Pengujian Tegangan pada saat


Perangkat Embedded Mode Active

Gambar 16. Hasil Pengujian Tegangan pada


saat perangkat Embedded menyalakan 4 LED

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3217

Tabel 1. Tabel Pengukuran Tegangan dan Arus

Gambar 17. Hasil Pengujian Arus pada saat


Perangkat Embedded Mode Active

Dari hasil pengujian pengukuran tegangan


dan arus oleh modul pada perangkat embedded
dalam 3 state (mode active, mode sleep, dan
menyalakan 4 LED), modul berhasil melakukan
Gambar 18. Hasil Pengujian Arus pada saat
Perangkat Embedded Mode Sleep
pengukuran tegangan dan arus. Tingkat akurasi
modul dalam mengukur tegangan dan arus
dibandingkan dengan pengukuran tegangan dan
arus menggunakan multimeter sebesar 89,27%.

3.2 Pengujian Pengukuran Kapasitas


Baterai
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
besar kapasitas baterai yang tersisa saat
digunakan oleh perangkat embedded bekerja.
Prosedur yang dilakukan pada pengujian ini
adalah dengan engubah nilai arus (mA) menjadi
mili ampere hour (mAH), kemudian menghitung
besar kapasitas baterai dengan perhitungan
Gambar 19 Hasil Pengujian Arus pada saat baterai life time. Setelah itu menampikan
perangkat Embedded menyalakan 4 LED kapasitas baterai pada LCD. Mengukur akurasi
Hasil pengujian tingkat akurasi modul modul dalam mengukur kapasitas baterai dengan
dalam mengukur tegangan dan arus terdapat menjalankan modul selama beberapa waktu
pada Tabel 1. Pada tabel besar tegangan yang dengan perangkat embedded yang diukur dalam
diukur oleh modul merupakan nilai rata-rata dari kondisi 3 state, active mode, sleep mode, dan
10 data tegangan yang ditampilkan pada seriap menyalakan 4 LED. Waktu pengujian dihitung
monitor untuk setiap kali pengujiannya. berdasarkan waktu penurunan baterai sebesai
0,1% dan 0,5%. Lama waktu uji ini diperoleh
dari perhitungan baterai life. Baterry life adalah
lama baterai dapat hidup ketika digunakan oleh
suatu beban. Dengan menggunakan besar arus

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3218

rata-rata yang telah diukur pada pengujian dapat dimanfaatkan sebagai pengukur kapasitas
sebelumnya perangkat embedded dalam active baterai yang cukup akurat.
mode sebesar 0,06mA ditambah 40mA sebagai
arus pada modul, maka diperoleh nilai battery 4. KESIMPULAN
life dalam mode active sebagai berikut : Berdasarkan perancangan, implementasi,
Battery Life Time = Kapasitas Total Baterai / Konsumsi Daya pengujian, dan analisis yang telah dilakukan,
= 3200 mAH / 40,06 mA maka penulis menyimpulkan:
1 Implementasi modul untuk mengukur besar
= 79,8801797 Hour (5)
arus yang mengalir dilakukan dengan
Untuk menghitung waktu penurunan baterai mengambil nilai tegangan drop pada kaki
dilakukan dengan cara sebagai berikut : resistor melalui analog pin arduino. Nilai
Time (Baterai turun 0,1%) =(Battery Life Time)/1000 arus dihitung dengan menggunakan hukum
=79,8801797/1000
ohm dengan tegangan berupa hasil
pengukuran pada pin analog serta nilai
= 0,798801797
hambatan berupa besar ohm resistor shunt.
= 287,56 Second (6) 2 Implementasi modul untuk mengukur
kapasitas baterai pada perangkat embedded
Untuk pengukuran battery life dan
dilakukan dengan mengubah nilai arus (mA)
penurunan baterai sebesar 0,5% dilakukan
yang telah dihitung menjadi nilai mili
seperti persamaan (5) dan (6), dengan arus pada
ampere hour (mAH). Nilai mAH yang telah
mode sleep sebesar 0,04mA dan ketika
diperoleh akan dibandingkan dengan
menyalakan LED sebesar 0,17mA ditambah
kapasitas baterai total yang kemudian
40mA sebagai arus yang digunakan oleh modul.
digunakan untuk mengukur besar presentase
Hasil pengujian pengukuran kapasitas kapasitas baterai.
baterai perangkat embedded oleh modul dan 3 Berdasarkan hasil pengujian, tingkat akurasi
pengukuran akurasinya terdapat pada Tabel 6.2. modul dalam melakukan pengukuran
Tabel 2. Pengujian Akurasi Kapasitas Baterai kapasitas baterai sebesar 94,56%.
Penurunan Hasil Hasil
No
State
Perangkat
Presentase Perhitung- Pengukur-
Akurasi
Dari penelitian ini terdapat saran untuk
Kapasitas an Manual an Modul
Embedded
Baterai (Detik) (Detik) pengembangan yang lebih lanjut
Mode 272 1. Disarankan monitoring kapasitas baterai ini
1. 0,1% 287,64 94,56%
active
dapat dikirim kepada pengguna
2.
Mode
active
0,1% 287,64
270
93,87% menggunakan internet agar dapat dipantau
Mode 1424
dari jarak jauh.
3. 0,5% 1.438,2 99,01%
active
2. Melakukan penelitian lebih lanjut dengan
Mode 1424
4.
active
0,5% 1.438,2 99,01% memperhatikan real capacity baterai yang
5. Mode sleep 0,1% 287,712 272 94,54% digunakan
6. Mode sleep 0,1% 287,712 272 94,54%

7. Mode sleep 0,5% 1.438,56 1424 98,98%


5. DAFTAR PUSTAKA
8. Mode sleep 0,5% 1.438,56 1424 98,99%

9.
Menyalakan
4 LED
0,1% 286,7811
270
94,15% Arduino. (2017). Retrieved january 8, 2018,
Menyalakan 274
from Arduino: https://www.arduino.cc/
10. 0,1% 286,7811 9,54%
4 LED
Ai Fitri Silvia, E. H. (2014). Rancang Bangun
Menyalakan 1424
11.
4 LED
0,5% 1433,9 99,31% Akses Kontrol Pintu Gerbang Berbasis
12.
Menyalakan
0,5% 1433,9
1424
99,31%
Arduino dan Android. ELECTRANS,
4 LED
VOL.13, 1-10.
94,56%
Akurasi (Rata-rata)
AutomationIndo. (2016, June 15). Efisiensi
Dari hasil pengujian pada Tabel 6.2 diatas, Energi Berbasis IoT. Retrieved
modul memiliki tingat akurasi 94.56% dalam September 5, 2017, from Automation
pengukuran kapasitas baterai. Dengan nilai Indo:
akurasi tersebut, dapat di analisa bahwa modul http://www.automationindo.com/article
memiliki tingkat akurasi yang cukup baik dan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3219

/307/eifsiensi-energi-internet-of-things- untuk membangun Sistem Deteksi.


iot#.Wa4o06CCy00 Seminar Nasional Teknologi Informasi
& Komunikasi Terapan .
Herlambang. (2012, January 28). Shunt Resistor
– The brief introduction. Retrieved Shunt Resistor. (n.d.). Retrieved january 8, 2018,
November 23, 2017, from nubie lab: from Resistor Guide:
http://www.nubielab.com/elektronika/s http://www.resistorguide.com/shunt-
hunt-resistor-the-brief-introduction resistor/
IoT WSN and the Problem of Short Battery Life. Silvio Ziegler, R. C.-C. (APRIL 2009). Current
(2015, July 7). Retrieved January 8, Sensing Techniques: A Review. IEEE
2018, from Wireless Sensor Networks SENSORS JOURNAL, VOL. 9, NO. 4, ,
Magazine: 354.
http://www.wsnmagazine.com/iot-
Srividyadevi P., P. D. (2013). Measurement of
wireless-sensors-and-the-problem-of-
Power and Energy Using Arduino .
short-battery-life/
Research Journal of Engineering
Kho, D. (2017). Pengertian, Rumus dan Bunyi Sciences, 10-15.
Hukum Ohm. Retrieved january 8, 2018,
TechnoLabs, S. (n.d.). LCD 16x2 Aplhanumeric.
from Teknik Elektronika:
Retrieved january 8, 2018, from
http://teknikelektronika.com/pengertian
Amazon:
-rumus-bunyi-hukum-ohm/
https://www.amazon.in/Alphanumeric-
Matthias Spang, N. H. (2017). Evaluation of Display-JHD162A-Arduino-
Current Measurement Accuracy for a Yellow/dp/B00XT53RI0
Power Module. ISBN 978-3-8007-4424-
WSN-Magazine. (2015, July 7). IoT WSN and
4, 438.
the Problem of Short Battery Life.
Nahas, A. M. (2012). Ways for Implementing Retrieved January 8, 2018, from
Highly-Predictable. In A. M. Mouaaz Wireless Sensor Networks Magazine:
Nahas, Embedded Systems – Theory and http://www.wsnmagazine.com/iot-
Design Methodology (p. 3). Makkah: wireless-sensors-and-the-problem-of-
InTech. short-battery-life/
Rouse, M. (2017, June). microcontroller. ZonaElektro. (2014, August 6). Mengenal Jenis
Retrieved January 5, 2018, from IoT Dan Fungsi Pada Multimeter. Retrieved
Agenda: January 8, 2018, from Zona Elektro:
http://internetofthingsagenda.techtarget. http://zonaelektro.net/mengenal-jenis-
com/definition/microcontroller dan-fungsi-pada-multimeter/
S.N.M.P. Simamora, D. R. (2012). Teknik
Embedded-system dalam Terapannya

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai