Anda di halaman 1dari 22

Pleno Respi 2-3

 Insiden

 Etiologi

 Manifestasi

 Prosedur
diagnosis
 Komplikasi

 Tatalaksana

 Pemantauan

 Prognosis

 Pencegahan
KASUS 1
 Anak laki-laki berusia 5 tahun, BB 20 kg
 Anamnesis:
 Keluhan utama : demam + nyeri telan
 2 hari demam tinggi mendadak disertai nyeri telan
 Batuk pilek (-), pusing, mual muntah 3x/hari isi
makanan/minuman
 Nyeri sendi (-), bintik merah (-), mimisan (-)
 Sudah berobat ke Puskesmas, diberi penurun panas
belum ada perbaikan

Tambahan anamnesis apalagi yang diperlukan?


KASUS 1
Data tempat tinggal pasien daerah endemik?
• Keluhan utama
• Lokasi
• Awitan mendadak/menetap?
• Kronologis
• Kualitas
remittent/intermitten/
• Kuantitas
hectic fever?
• Gejala penyerta
• Faktor pencetus
• Faktor yang mempemberat
• Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat penyakit keluarga
KASUS 1
 Anamnesis tambahan untuk demam:
 Nyeri saat BAK (-), sering kencing (-), kening keruh (-)
 Anamnesis tambahan untuk nyeri telan:
◼ Coryza (-), mata merah (-)
◼ Ngorok saat tidur, sesak/kesulitan napas (-), riwayat
imunisasi DPT (?)
 Anamnesis tambahan untuk mual muntah:
 Diare (-), sakit perut (-)
KASUS 1
 Gejala penyerta → tinjauan sistem
 Usia
◼ < 60 hari : Serious Bacterial Infection
◼ 2 bulan - 3 tahun : Fever without Source
◼ > 3 tahun : demam dengan fokus infeksi
 Sistem respirasi
 Sistem digestif
 Sistem kardiovaskuler
 Sistem muskuloskeletal

Pemeriksaan fisik apa yang perlu dicari?


KASUS 1

 Pemeriksaan fisik
 Keadaan Umum : sadar, kurang aktif, sakit ringan, suhu
38,7C, denyut nadi 108 x/m, laju napas 28 x/m
 Hidung: discharge (-), tonsil: T3-T3, faring hiperemi (+),
pelebaran pembuluh darah (+), detritus (+), palatal
petechie (+), pembesaran KGB leher (-)
 Cor: bising (-), suara jantung menjauh (-)
 Pulmo: ronkhi (-)
 Abdomen: supel, BU (+) normal, hati dan limpa: tak
membesar, nyeri tekan (-)
 Ekstremitas : t.a.k
Diagnosis banding dan diagnosis kerja?
KASUS 1
 Diagnosis banding
 Tonsilofaringitis bakterial
 Tonsilifaringitis viral
 Diagnosis kerja
 TONSILOFARINGITIS BAKTERIAL

Bagaimana mengarahkan ke infeksi GAS?

◼ Kriteria Mc Isaac
◼ Kriteria Centor
◼ Kriteria modifikasi
KASUS 1
 Kriteria modifikasi

Step 1 Skoring :
▪ Umur ≥ 60 bulan = 3
▪ Bacterial signs =2
▪ Viral signs =0
------------------------------
Total skor =4

Pediatrics 2010;126:e608–e614
A B C
Umur Skor Tanda infeksi bakteri Skor Tanda infeksi Skor
virus
≤ 35 bln 1 Pembesaran kelenjar leher 1 Konjungtivitis 1
36-59 bln 2 Sakit kepala 1 Coryza 1
≥ 60 bln 3 Petekie di langit-langit 1 Diare 1
mulut 1
Nyeri perut 1
Onset cepat (<12 jam)
Skor total = A + B – C
Tanpa pemeriksaan swab tenggorok/RADT
• Skor ≤ 2 : terapi simtomatis
• Skor ≥ 3 : terapi antibiotik
Dengan pemeriksaan RADT
• Skor ≤ 2 : terapi simtomatis
• Skor 3 + RADT  : terapi antibiotik
• Skor ≥ 4 : terapi antibiotik
KASUS 1

 Antibiotik:
 Amoksisilin 50 mg/kgBB/hari setiap 8 jam
selama 10 hari
 Alergi → Eritomisin
KASUS 2
 Anak perempuan berusia 2 tahun, BB 12 kg
 Ax:
 Demam 3 hari tambah tinggi, 2 hari sblm berobat
demam (+) tinggi, turun naik
 Batuk berdahak, pilek dengan sekret kental, agak
kuning, sesak (-)
 BAB cair, frekuensi 2-3 kali/hari, mual/muntah (-)
 Sejak pagi ini demam tambah tinggi, nafsu makan <,
muntah (+) 1x, anak tampak lesu
 Sudah ke dokter, diberi penurun panas, obat batuk dan
amoksisilin, belum ada perbaikan
KASUS 2
 PF:
 KU : sadar, kurang aktif, sakit ringan, sesak (-), suhu
39,8oC, denyut nadi 108 x/m, laju napas 24 x/m
 Konjungtiva tidak hiperemis.
 Hidung discharge mucopurulent, tonsil T1-T1, faring
hiperemi (+), detritus (-), telinga dbN
 Leher: pembesaran KGB (-)
 Jantung: bising (-)
 Paru: dbN
 Hati/limpa: tak membesar, nyeri tekan (-)
 Ekstremitas: t.a.k
KASUS 2
 Lab:
 Hb 11,2 g/dL, lekosit 13.600/uL, Ht 38 vol%, trombosit
250.000/uL, hitung jenis 1/1/5/34/57/2

Apa diagnosisnya?

NASOFARINGITIS AKUT

Viral?
Bakterial?
KASUS 2
KASUS 2
Kriteria Centor Temuan:
• Demam > 39C • Demam (+)
• Eksudat tonsil • Batuk (+)
• Pembesaran KBG leher • Pilek (+)
• Batuk (-) • Diare (+)

Hanya 1 yang (+) Suspek infeksi virus

Sekret mukopurulen (?)

Pada IRA karena virus, sekresi: jernih → putih kental → hijau/


kuning dalam 3 hari
Warna dan opasitas tidak membedakan dari penyakit bakterial
KASUS 2
Nilai normal lekosit dan hitung jenis
Lekosit Limfosit
Usia Segmen Bands Limfosit Monosit Eosinofil Basofil
103/mm3 atipikal
0-3 hari 9.0-35.0 32-62 10-18 19-29 5-7 0-2 0-1 0-8
1-2 mgg 5.0-20.0 14-34 6-14 36-45 6-10 0-2 0-1 0-8
1-6 bln 6.0-17.5 13-33 4-12 41-71 4-7 0-3 0-1 0-8
7 bln – 2 thn 6.0-17.0 15-35 5-11 45-76 3-6 0-3 0-1 0-8
2-5 thn 5.5-15.5 23-45 5-11 35-65 3-6 0-3 0-1 0-8
5-8 thn 5.0-14.5 32-54 5-11 28-48 3-6 0-3 0-1 0-8
13-18 thn 4.5-13.0 34-64 5-11 25-45 3-6 0-3 0-1 0-8

▪ IRA atas dapat ditemukan lekositosis dg hitung jenis shift to the left
▪ Lekosit saat awal dapat sedikit meningkat tanpa bandemia, diikuti
dengan penurunan s/d < 5000/uL setelah 4-7 hari pada ± 50%
kasus faringitis viral → limfosit atipikal, limfositosis atau limfopenia
KASUS 2
 Apa rencana tatalaksana pasien ini?
 Apakah pasien akan diberikan antibiotik?

 Tatalaksana:
 Obat simtomatis
 Observasi tanpa pemberian AB

Tidak atau tunda meresepkan AB Pertimbangkan meresepkan AB


 OMA  OMA bilateral pada anak < 2 tahun
 Sakit tenggorokan akut/faringitis  OMA pada anak dengan otorrhoea
akut/tonsillitis akut  Sakit tenggorokan akut/faringitis
 Common cold/rhinosinusitis akut akut/tonsillitis akut dengan kriteria
 Batuk akut/bronkitis akut Centor ≥ 3
Pediatr Clin N Am 56 (2009) 101–117ca
KESIMPULAN
 IRA atas:
 Infeksi virus >>>
 Infeksi bakteri ±15% GABHS
selamat belajar ...

Anda mungkin juga menyukai