Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai mana yang telah disebutkan dalam undang-undang No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menjelaskan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
pontensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual agama, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan, Negara. Dengan demikian pendidikan
merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia .
suatu bangsa akan maju apabila memiliki pendidikan yang berkualitas.
Pendidikan diindonesia saat ini tiada henti mengalami pasang surut.
Tantangan pendidikan yang sangat besar serta mutu pendidikan yang mengalami
keterpurukan baik dalam hal pengetahuan maupun dalam pendidikan nilai-nilai
manusia membuat sistem pendidikan diindoneisa belum mampu beranjak lebih
baik lagi.
Salah satu aspek penting dalam sistem pendidikan adalah dengan adanya
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Fungsi menajemen tenaga pendidik
adalah perekrut, penyelesaian, pengangkatan, penempatan dan pelatihan dalam
pemutusan hubungan kerja sumber daya manusia, dan kaitannya dalam sistem
pendidikan adalah untuk mendaya gunakan tenaga kependidikan secara efektif
dan efesien untuk mencapai hasil yang optimal.
Sebagai tenaga kependidikan harus memiliki kemampuan professional dalam
upaya meningkatkan mutu pendidikan. Untuk mendapatkan tenaga kependidikan
yang berkompeten maka harus dilaksanakan proses pengandaan tenaga
kependidikan yang tepat sehingga mampu melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik.
Dalam proses rekrutmen tenaga kependidikan yang baik harus melalui
tahapan-tahapan diantaranya, menentukan hasil informasi analisis pekerjaan,
mengumpulkan infromasi tentang latar belakang, mengumpulkan infromasi
analisis pekerjaan, meninjau informasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
Jadi proses rekruitmen ini dapat memenuhi kualitas guru yang diinginkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan jenis-jenis tenaga pendidik?
2. Apa saja tahapan dalam pengadaan tenaga pendidik?
3. Apa faktor – faktor yang melatarbelakangi adanya pengangkatan dan
penempatan tenaga pendidik?
4. Bagaimana proses pembinaan dan pengembangan tenaga pendidik?
5. Apa alasan terjadinya pemberhentian tenaga pendidik?

C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui pengertian dan jenis-jenis tenaga pendidik?
2. Mengetahui tahapan dalam pengadaan tenaga pendidik?
3. Mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi adanya pengangkatan dan
penempatan tenaga pendidik?
4. Mengetahui proses-proses pembinaan dan pengembangan tenaga pendidik?
5. Mengetahui alasan terjadinya pemberhentian tenaga pendidik?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Jenis-Jenis Tenaga Pendidik

1. Pengertian Tenaga Pendidik


Manajemen berbasis sekolah (MBS) merupakan bagian dari strategi
pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan melalui
desentralisasi pendidikan. Penerapan MBS diharapkan dapat memperkuat
kehidupan demokratisasi, desentralisasi kewenangan, sumber daya, dan
dana ditingkat sekolah. Manajemen berbasis sekolah terdiri dari tenaga
pendidikan dan tenaga pendidik, pendidik dan tenaga kependidikan
adalah dua profesi yang sangat berkaitan erat dengan dunia pendidikan
sekalipun lingkup keduanya berbeda.
Menurut UUSPN No.20 Tahun 2003 khususnya Bab 1 Pasal 1 Ayat
(5) menyebutkan bahwa tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat
yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan, sedangkan tenaga pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi senagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan fasilitator dan sebutan lain
yang sesuai dengan kekhususannya. Dimana pendidik dan kependidikan
memenuhi syarat yang ditentukan oleh undang-undang yang berlaku,
diangkat oleh pejabat yang berwenang, diserahi tugas dalam suatu jabatan
dan digaji pula menurut aturan yang berlaku.
Dari definisi diatas jelas bahwa tenaga kependidikan memiliki
ruang lingkup “profesi” yang lebih luas, yang juga mencangkup
didalamnya tenaga pendidik, pustakawan, staf pusat sumber belajar, staf
administrasi. Kepala sekolah adlah diantara kelompok “profesi” yang
masuk dalam kategori tenaga kependidikan. Sementara mereka yang
disebut pendidik adalah orang – orang yang dalam melaksanakan
tugasnya akan berhadapan langsung dengan peserta didiknya dalam suatu
proses yang sistematis, terencana, dan bertujuan.
Segala aktifitas yang dilakukan oleh para pendidik dan tenaga
kependidikan harus mengarah pada keberhasilan pembelajaran yang
dialami oleh para peserta didiknya. Berbagai bentuk pelayanan
administrasi dilaksanakan dalam rangka menunjang keberhasilan proses
pemeblajaran yang dilaksanakan oleh guru, proses pengelola dan
pengembangan serta pelayanan – pelayanan teknis yang dilakukan oleh
para manajer sekolah juga harus mendorong terjadinya proses
pembelajaran yang berkualitas dan efektif.

2. Jenis – Jenis Tenaga Kependidikan


Tenaga kependidikan merupakan seluruh komponen yang terdapat
dalam instansi atau lembaga pendidikan yang tidak hanya mencangkup
guru saja melainkan keseluruhan yang berpartisipasi dalam pendidikan,
diantaranya :
 Tenaga pendidik
Tenaga pendidik terdiri atas, pengejar, pembimbing, penguji, dan
pelatih.
 Tenaga fungsional kependidikan
Tenaga fungsional kependidikan terdiri atas, pengawas, peneliti, dana
pengembang dibidang pendidikan dan pustakawan.
 Tenaga teknis kependidikan
Tenaga teknis kependidikan terdiri atas laboran dan teknisi sumber
belajar.
 Tenaga pengelola satuan pendidikan
Tenaga pengelola sataun pendidikan terdiri atas kepala sekolah,
direktur, ketua, rector, dan pimpinan satuan pendidikan luar sekolah.
 Tenaga administrasi
Tenaga administrasi terdiri atas staf tata usaha ( suharsimi arikunto,
2013 : 164)

B. Pengadaan Tenaga Kependidikan

Pengadaan tenaga kependidikan merupakan langkah pertama yang


mencerminkan keberhasilan suatu lembaga mencapai tujuannya. Jika tenaga
pendidik yang diterima kompeten, maka usaha untuk mewujudkan tujuan relatif
mudah. Sebaliknya, apabila tenaga kependidik yang diperoleh kurang memenuhi
syarat, sulit bagi lembaga mencapai tujuan (malayu, S.P.Hasibuan, 2000:28)
Pengadaan tenaga pendidik ini harus mendapat perhatian yang serius serta
didasarkan pada analisis pekerjaan (job analysis), uraian pekerjaan (job
descripson), spesifikasi pekerjaan (job specification), persyaratan pekerjaan (job
requitmen), dan evaluasi pekerjaan (job evaluation), pengayaan pekerjaan (job
enrichment), perluasan pekerjaan (job enlargement), dan penyerderhanaan
pekerjaan (work simplification).
Untuk mendapatkan tenaga kependidikan dan pendidik yang berkualitas dan
memenuhi prinsip the right man on the right place, maka dilakukan kegiatan
perekrutan yang diawali dengan kegiatan seleksi, terlebih dahulu ditetapkan
kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan untuk menduduki jabatan tertentu.
Pada umumnya, kualifikasi meliputi: keahlian, pengalaman, umur, jenis kelamin,
pendidikan, keadaan fisik dan lainnya
Menurut kementerian pendidikan dan kebudayaan (KEMENDIKBUD) yang
dilansir oleh Sindonews, KEMENDIKBUD mendorong agar lemabag pendidik
tenaga tenaga kependidikan (LPTK) untuk mendidik guru agar bias menguasai
minimal dua mata pelajaran (mapel), diharapkan guru disekolah pun bias
mengajar lebih dari satu mapel. Menteri pendidikan dan kebudayaan
(mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, kemendikbud meminta kampus-
kampus pencetak guru untuk menyelenggarkan pendidikan mayir dan minor.
Hal ini artinya, jika calon guru mengambil jurusan bahasa Indonesia maka
harus juga menguasai bahasa inggris atau bahasa asing lainnya. Penyelenggaraan
pendidikan mayor dan minor pada calon guru diharapkan dapat mempersiapkan
anak-anak menghadapi era industri 4.0.
Para guru yang mengikuti pelatihan dikenalkan dengan pembelajaran aktif
dengan memakai strategi mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi. Ini
merupakan sebuah strategi pembelajaran yang memudahkan guru untuk
menyusun perencanaan pembelajaran yang menyenangkan dan mengaktifkan
siswa untuk lebih kreatif dan inovatif.
Seleksi adalah kegiatan memilih calon-calon yang dilaksanakan melalui
kegiatan seleksi administratrif. Proses seleksi pegawai merupakan salah satu
bagian yang teramat penting dalam keseluruhan proses manajemen sumber daya
manusia. Dikatakan demian karena, jika dalam organisasi terdapat sekolompok
pegawai yang memenuhi tuntutan organisasional atau tidak sangat tergantung
pada cermat tidaknya proses seleksi itu dilaksanakan
Dalam pelaksanakan seleksi calon tenaga pendidik, penting mempertimbangkan
sebagai berikut:
a) Surat lamaran bermaterai atau tidak
b) Ijazah sekolah dan daftar nilai
c) Surat keterangan pekerjaan dan pengalaman
d) Melaksanakan tes wawancara (manullang marihot, 2008 : 35-37)

Dalam proses seleksi, para pelamar harus melewati tiga tahap, yaitu (1)
Praseleksi, (2) seleksi, (3) Pasca seleksi, tahap dimana terjadi penolakkan dan
penerimaan pelamar yang melibatkan daftar kemampuan pelamar, bagian
personalia, pembuatan kontrak dan penempatan pegawai.

a) Praseleksi adalah tahapan bahwa suatu sistem keputusan yang dijabarkan


dalam bentuk prosedur dan kebijakan sistem dapat membantu memfokuskan
upaya organisasi dalam mencapai tujuan seleksi.
b) Seleksi adalah tahapan penting dimana dilakukan penyelidikan refrensi dan
latar belakang mereka yang lolos proses penyaringan awal. Dalam konteks
ini , ada dua aspek yang harus dicermati, yaitu penilaian data dan pelamar,
serta implikasi tanggung jawab dari keputusan seleksi.
c) Pasca seleksi adalah tahapan dimana para pelamar dievaluasi hasilnya
berdasarkan data pelamar dan pertimbangan efektifitas pelamar untuk
melakukan pekerjaannya

C. Pengangkatan dan Penempatan Tenaga Pendidik

Setelah diperoleh dan ditentukan calon pegawai yang akan diterima, kegiatan
selanjutnya adalah mengusahakan supaya calon pegawai tersebut menjadi
anggota organisasi yang sah sehingga mempunyai hak dan kewajiban sebagai
anggota organisasi atau lembaga.
Di Indonesia, untuk pegawai negeri sipil, promosi atau pengangkatan pertama
biasanya sebagai calon PNS dengan masa percobaan satu atau dua tahun,
kemudian ia mengikuti latihan prajabat, dan setelah lulus diangkat menjadi
pegawai negeri sipil penuh. Setelah pengangkatan pegawai, kegiatan berikutnya
adalah penempatan atau penugasan. Dalam penempatan atau penugasan ini
diusahakan adanya kongruensi yang tinggi antara tugas yang menjadi tanggung
jawab pegawai dengan karakteristik pegawai. Untuk mencapai tingkat
kongruensi yang tinggi dan membantu personil supaya benar-benar siap secara
fisik dan mental untuk melaksanakan tugas-tugasnya, perlu dilakukan fungsi
orientasi, baik sebelum atau sesudah penempatan (Suharno, 2008 : 24 ).

1. Pengangkatan Tenaga Kependidikan


Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diangkat untuk pertama kali dalam
jabatan guru harus memenuhi syarat :
a) Berijazah paling rendah Sarjana (S1) atau Diploma IV (D-IV) dan
bersertifikat pendidik
b) Pangkat paling rendah Penata Muda , golongan ruang III/a
c) Memiliki kinerja yang baik yang dinilai dalam masa program induksi
d) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) paling kurang bernilai baik dalam 1
(satu) tahun terakhir
Pengangkatan pertama kali sebagaimana dimaksud adalah pengangkatan
untuk mengisi lowongan formasi jabatan fungsional guru melalui
pengangkatan calon pegawai negeri sipil. Surat keputusan pengangkatan
pertama kali dalam jabatan guru dibuat menurut contoh formulir yang sudah
disediakan sesuai peraturan perundang-undangan. Pengangkatan PNS dari
jabatan lain ke dalam jabatan guru dapat dipertimbangkan dengan ketentuan
sebagai berikut :
a) Memenuhi syarat yang ditetapkan peraturan perundang-undangan
b) Memiliki pengalaman sebagai guru paling singkat 2 (dua) tahun
c) Usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun

Di samping persyaratan sebagaimana dimaksud, pengangkatan PNS


dalam jabatan fungsional guru dilaksanakan sesuai formasi jabatan
fungsional, dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Pengangkatan PNS Pusat dalam jabatan fungsional guru dilaksanakan


sesuai formasi jabatan fungsionalguru yang ditetapkan oleh Menteri
yang bertanggungjawab dibidang pendayagunaan aparatur negara
setelah mendapat pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara.
b) Pengangkatan PNS Daerah dalam jabatan fungsional guru dilaksanakan
sesuai formasi jabatan fungsional. Guru ditetapkan oleh Kepala Derah
masingh-masing setelah mendapat persetujuan tertulis Menteri yang
bertanggungjawab dibidang pendayagunaan aparatur negara dan setelah
mendapat pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara (Hartani,
2011 : 112).

Sebelum melaksanakan tugas negara, seorang pegawai negeri sipil harus


mengangkat sumpah/janji pegawai negeri sipil di atas atasan yang
berwenang menurut agama atau kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa.
Hal ini dilakukan karena pegawai negeri sipil yang diberikan kepercayaan
melaksanakan tugas negara ini harus melaksanakan tugas sebaik-baiknya
dengan penuh keikhlasan, kejujuran dan tanggung jawab. Jadi seorang
pegawai negeri sipil diharapkan tidak akan melakukan hal-hal yang
menyimpang dan dapat menimbulkan efek negatif terhadap lembaganya.

Ada juga lowongan CPNS bagi penyendang disabilitas dengan formasi


syarat:

1. Memiliki kualifikasi pendidikan baik jenjang pendidikan maupun


program studi yang sesuai dengan persyaratan jabatan, yang dibuktikan
dengan fotokopi/salinan sah ijazah, dengan ketentuan: Untuk lulusan
perguruan tinggi dalam negeri, program studi telah terakreditasi oleh
BAN-PT pada saat kelulusan. Untuk lulusan perguruan tinggi luar
negeri, telah memperoleh penyetaraan ijazah dari pejabat yang
berwenang (Eks Ditjen DIKTI Kemdikbud atau Direktorat
Pembelajaran, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan,
Kemenristekdikti)
2. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,75 (dalam skala 4,00)
dibuktikan dengan transkrip yang dilegalisir oleh pejabat yang
berwenang (serendah-rendahnya Dekan atau yang sederajat)
3. Penyandang Disabilitas dinyatakan memenuhi persyaratan apabila
memenuhi seluruh kriteria: Dapat melihat, mendengar dan berbicara
dengan baik, mampu melaksanakan tugas seperti menganalisa,
mengetik, menyampaikan ide/gagasan dan diskusi.

2. Penempatan Tenaga Kependidikan


Setelah proses penyaringan atau seleksi para calon guru dan karyawan
atan ditempatkan sesuai dengan formasi yang ada dan latar belakang
pendidikan yang dimiliki.
Menurut PP No. 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 13 Tahun 2002
bahwa pengangkatan dan penempatan harus memiliki kualifikasi dan tingkat
pendidikan yang ditentukan dimana akan mendukung pelaksanaan tugas
dalam jabatannya secara profesional, khususnya dalam upaya penerapan
kerangka teori, analisis maupun metodologi pelaksanaan tugas dalam
jabatannya (Suharsimi Arikunto, 2011 : 174 ).
Selain yang disebutkan di atas, pegawai negeri sipil juga harus
memiliki kompetensi jabatan yang diperlukan. Kompetensi yang dimaksud
yaitu kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seseorang berupa
pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang sesuai dalam
pelaksanaan tugas dalam jabatannya, sehingga dapat dapat melaksanakan
tugasnya secara efisien dan efektif. Apabila hal tersebut terlaksana maka
akan tercipta keselarasan dalam penempatan atau penugasan dengan hasil
yang diperoleh.

D. Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Kependidikan

Pembinaan tenaga pendidik dan kependidikan merupakan strategi untuk


memenuhi kebutuhan organisasi pendidikan di masa depan. Pembinaan tenaga
kependidikan diadakan dalam upaya mengelola dan mengendalikan pegawai
selama melaksanakan kerja di lembaga/sekolah. Dalam upaya pembinaan tenaga
kependidikan, dilaksanakan pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan
merupakan upaya peningkatan pegawai agar lebih berkualitas dalam kenirjanya
(Rugaiyah, 2011 : 80).
Pembinaan dan pengembangan tenaga pendidik meliputi pembinaan dan
pengembangan profesi dan karier. Pembinaan dan pengembangan profesi
pendidik meliputi kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi
social, dan kompetensi professional. Kebijakan strategis pembinan dan
pengembangan profesi dan karier guru (pendidik) pada satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah daerah atau pemerintah ditetapkan
oleh peraturan menteri (Hartani, 2011 : 121).
Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pemerintah, pemerintah daerah dan penyelenggara pendidikan oleh
masyarakat berkewajiban untuk membina dan mengembangkan tenaga
kependidikan yang berlaku menurut Satuan Pendidikan yang diselenggarakan
oleh pemerintah maupun yang diselenggarakan oleh penyelenggara pendidikan
oleh masyarakat. Pernyataan tersebut terdapat dalam pasal 44 Bab XI tentang
Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Pemerintah dan pemerintah daerah wajib
memberikan anggaran untuk meningkatkan profesionalitas dan pengabdian
(guru) pendidik pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah,
pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Dengan adanya pengembangan tenaga kependidikan ini, tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan dituntut untuk mengembangkan dirinya dalam berbagai
aspek pendidikan. Upaya pengembangan yang dimaksud bisa dilaksanakan
secara individual dan melalui organisasi profesi.
Upaya pengembangan atau peningkatan profesi secara individual dapat
dilakukan melalui berbagai cara sebagai berikut :
1. Peningkatan melalui penataran
2. Peningkatan profesi melalui belajar sendiri
3. Peningkatan profesi melalui media massa
Upaya peningkatan profesi melalui organisasi profesi dapat dilakukan dengan
mengikuti perkumpulan yang memiliki ikatan-ikatan tertentu dari satu jenis
keahlian. Bentuk-bentuk kegiatan dalam upaya peningkatan profesi melalui
organisasi antara lain berupa :
1. Diskusi kelompok
2. Ceramah ilmiah
3. Karyawisata
4. Bulletin organisasi (Suryosubroto , 2004 : 191-192)
Salah satu usaha peningkatan dan pembinaan pegawai adalah dengan adanya
promosi atau kenaikan pangkat. Sebagaimana telah disebutkan diatas, pembinaan
pegawai didasarkan pada system karier dan system prestasi kerja.
a) System karier
System karier yaitu suatu system kepegawaian dimana untuk
pengangkatan pertama dilakukan berdasarkan kecakapan yang bersangkutan.
Dalam system ini dimungkinkan seorang pegawai mendapat kenaikan angkat
tanpa ujian jabatan. System karier dibagi menjadi dua, yaitu system karier
terbuka dan system karier tertutup. Pada system karier terbuka, semua warga
Negara berkesempatan menduduki jabatan dalam suatu unit organisasi.
Sedangkan pada system karier tertutup, jabatan dalam suatu unit organisasi
hanya dapat didudui oleh pegawai yang telah ada dalam suatu organisasi
tersebut.
b) Sistem prestasi kerja
kepegawaian dimaksud dengan sistem prestasi kerja adalah suatu
system kepegawaian dimana untuk pengangkatan seseorang dalam suatu
jabatan didasarkan pada kecakapan atau prestasi yang telah dicapai oleh
orang tersebut. Dimana prestasi yang dimaksud adalah prestasi yang sudah
dibuktikan secara nyata.
c) Kenaikan pangkat
Kenaikan pangkat bagi suatu pegawai suatu penghargaan bagi pegawai
yang merupakan suatu bagian dari promosi. Kenaikan pangkat telah
ditetapkan pada tanggal 1 April dan 1 Oktober (kecuali beberapa kenaikan
pangkat yang ditetapkan berlakunya secara khusus) (Suharsimi Arikunto,
2013 : 180-181).

E. Pemberhentian Tenaga Kependidikan

Pemberhentian tenaga kependidikan merupakan proses yang membuat


seseorang tenaga kependidikan tidak dapat melaksanakan tugas pekerjaan atau
fungsi jabatannya baik untuk sementara waktu maupun untuk selama lamanya.
Aturan pemberhentian pegawai harus jelas, pemberhentian karena
pengunduran diri harus lihat apakah pegawai yang bersangkutan memiliki ikatan
atau perjanjian tertentu sekolah atau tidak. Sedangkan pemberhentian karena
memasuki usia pension sebaiknya didahului oleh program persiapan pension.
Pemberhentian dengan hormat tenaga kependidikan atas dasar:
a) Permohonan sendiri
b) Meninggal dunia
c) Mencapai batas usia pendidikan, dilaksanakan oleh penyelenggara satuan
pendidikan yang berangkutan dan telah disahkan dalam undang-undang.
Pemberhentian tidak dengan hormat tenaga kependidikan dilaksanakan atas
dasar:
a) Hukuman jabatan
b) Akibat pidana penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuasan hukum tetap.
Selain itu, dalam pemberhentian tenaga kependidikan dapat dilakukan sebab
lain diantaranya sebagai berikut:
a) Pemberhentian atas permohonan sendiri
b) Pemberhentian karena melakukan pelanggaran
c) Pemberhentian karena tidak sehat jasmani ataupun rohani
d) Pemberhentian karena meninggalkan tugas
e) Pemberhentian karena meninggal dunia
Pemberhentian atau pensiunan pegawai negara sipil diatur dalam
Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1979. Menurut Rugiyah (2011 : 96 )
Pemberhentian PNS dapat tejadi karena permintaan sendiri, mencapai batas
usia pensiunan, adanya penyerdehanan organisasi, tidak cakap jasmani atau
rohani, meninggalkan tugas, meninggal dunia atau hilang dan lain-lain.
Dalam pemahaman secara umum pemberhentian dan pemensiunan
merupakan konsep yang sama, yaitu sama-sama terjadi pemutusan kerja.
Pemensiunan adalah pemberhentian karyawan ( Tenaga Kependidikan) atas
keinginan lembaga, undang-undang, atau keinginan karyawan sendiri.
Pemberhentian harus didasarkan UU No. 12 Tahun 1964 KUHP dan Seizin
panitia perselisihan pegawai dan peusahaan daerah (P4D) (Rugaiyah, 2011 :
96).
Setelah mengalami pensiunan, seseorang akan memperoleh hak-hak sesuai
ketentuan. Hak pensiunan PNS diatur dalam Undang-undangan No. 11 tahun
1969. Pensiunan maksudnya adalah berhentinya seseorang yang telah selesai
menjalankan tugasnya sebagai pegawai negeri sipil karena telah mencapai
batas yang telah ditentukan atau karena menjalankan hak atas pensiunannya.
Batas usia seseorang ini dapat diperpanjang menjadi (1) 65 tahun bagi
pegawai negeri sipil yang memangku jabatan ahli peneliti dan peneliti, guru
besar, lektor kepala dan lektor, dan jabatan lain yang ditentukan oleh presiden,
(2) 60 tahun bagi pegawai negeri sipil yang memangku jabatan eselon I dan
eselon II, pegawai, guru sekolah menengah sampai dengan SMTA (Kepala
sekolah dan pengawas), dan (3) 65 tahun bagi pegawai negeri sipil yang
memangku jabatan sebagai hakim (Rugaiyah,2011 : 97).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai