Anda di halaman 1dari 2

DETEKSI CAIRAN PADA PENGEBORAN TERHADAP AUS PELAT ASTM A1011

MENGGUNAKAN MATA BOR HSS


Uncy Karangan
Jurusan S1 Teknik Perminyakan A
Email: uncykarangan@gmail.com

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam industri pengeboran minyak dan proses pemesinan, ataupun sumber daya alam
yang lain.terutama pada pembuatan bagian yang berlubang dan membutuhkan ketelitian yang
baik.pada proses pengeboran ini dilakukan dengan keaadan mata bor harus selalu
diperhatikan,guna mendapatkan hasil yang maksimal. Adapunjenis-jenis proses pemesinan yang
bnyak dilakukan yaitu: proses bubut (turning), proses menyekrap (shaping dan planing), proses
pembuatan lubang (drilling), proses mengfreis (milling), proses menggerinda (grinding), proses
menggergaji (sawing), dan terakhir yaitu proses memperbesar lubang (Hengki,2010).
Pengeboran yaitu proses pemesinan yang paling sederhana diantara proses pemesinan
yang lain. biasanya di bengkel atau workshop yang dinamakan proses bor.keausan mata bor juga
menentukan ketelitian produk yang dihasilkan. Gaya normal pengeboran dipengaruhi parameter-
parameter pemesinan yaitu geometri alat potong. Keberadaan pendingin sangat diperlukan,
karena gesekan antara mata bor dan benda kerja akan menghasilkan temperatur yang tinggi.umur
alat potong juga penting untuk menentukan pekerjaan pada pemesinan yang presisi, akurat dan
surface finish. Dalam proses pemesinan kondisi pengerjaan pengeboran khususnya pahat bor
HSSlebih cepat mengalami keausan tanpa diberi pelumas.untuk mengoptimalkan mesin seefektif
mungkin, maka diperlukan suatu pemeriksaan kalkulasi yang meliputi: pemeriksaan dan
kalkulasi bagian-bagian tersebut. Sehingga bisa diperoleh hasil yang maksimal seperti waktu
pengeboran yang tidak terlalu lama dan kondisi mata bor bisa dijaga agar tidak mengalami patah.
1.2 Rumusan Masalah
Penelitian pengaruh kecepatan putaran terhadap laju aus pahatHSS, Pada pengeboran pelat
ASTM A1011.pemotongan logam akan menimbulkan geram(chip) sebagai akibat dari gerak
pemotongan dan gerak makan (feed movement) yang masing-masing gerak dilakukan oleh benda
kerja dan atau perkakas dan kombinasinya.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari penelitian deteksi cairan pelumas pada pengeboran pelat ASTM
1011 adalah untuk mengetahui tingkat keausan pada mata bor, mengetahui prinsip kerja pada
mesin bor yang mempengaruhi putaran tingkat keausan.

DAFTAR PUSTAKA
Hendra,S. 2004. Pengaruh kondisi Pemotongan Terhadap Keausan Pahat.Jakarta
Hengki Inata, 2010. Pengukuran Temperatur Mata Pisau (Cutting Edge) Pahat Pada Proses
Drilling Baja Karbon AISI 1045 Dengan Metode Embedded Thermocouple.
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung.
Joko Waluyo. 2005, Pengaruh Putaran Spindel Utama Mesin Bor Terhadap Keausan Pahat
Dan Parameter Pengeboran Pada proses Pengeboran Dengan Bahan Baja

Anda mungkin juga menyukai