Anda di halaman 1dari 6

Analisis Faktor Mis Comunication pada kasus Pernyataan Perang Gubernur Maluku

Terhadap KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan)


Anita Ogara, Ayu Oktavia Ningsih, Ghina Syifana Lubis, Heru, M. Dafa Ardhiya Mukti, M.
Rizki Khatami, Rezky Amanda, Viola Maharani
Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya

Abstrak
Kekayaan potensi sumber daya perikanan di Indonesia menjadi aset yang penting
sekaligus salah satu sumber untuk meningkatkan perekonomian negara guna menyejahterakan
masyarakat. Namun, di satu sisi hal tersebut menjadi tantangan yang berat bagi pemerintah
dalam hal pengelolaannya. Kesalahan dalam komunikasi dan koordinasi antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah menjadi permasalahan yang sering kali terjadi di Indonesia. Salah
satu contoh permasalahan tersebut adalah pernyataan perang Gubernur Maluku kepada
Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai bentuk protes Gubernur Maluku terhadap
kebijakan moratorium dari KKP yang dinilai merugikan Maluku. Padahal, akar dari
permasalahan tersebut adalah adanya kesalahan dalam komunikasi dan koordinasi. Penelitian
ini bertujuan untuk memaparkan secara rinci usut permasalahan antara Pemerintah Maluku dan
KKP. Selain, itu dalam hal ini juga di jelaskan upaya penyelesaian dari permasalahan tersebut
serta saran agar kesalahan komunikasi dan koordinasi antar pemerintah dapat diminimalisasi
untuk ke depannya.
Kata kunci: pernyataan perang, kebijakan moratorium, kesalahan komunikasi dan koordinasi

A. PENDAHULUAN dunia. Berdasarkan data Direktorat Jenderal


Pemerintahan Umum, Kementerian Dalam
1. Latar Belakang
Negeri yang dipublikasikan oleh Badan
Indonesia merupakan salah satu Pusat Statistik menyatakan bahwa
negara maritim terbesar di dunia. Indonesia memiliki 17.504 pulau di
Perbandingan luas wilayah daratan dan Indonesia yang tersebar di 32 provinsi
lautan yang ada di Indonesia, yakni luas (sebelum terjadi pemekaran Kalimantan
perairan dengan daratan Indonesia adalah Utara dan Sulawesi Barat).
daratan sebesar 1.922.570 km persegi dan
Hal tersebut menjadikan Indonesia
perairan sebesar 3.257.483 km persegi.
sebagai negara dengan potensi kelautan
Sehingga kelautan di Indonesia menempati
yang begitu besar. Perkiraan kasar Potensi
porsi kurang lebih 70% atau 2/3 luasan
kekayaan laut dari Indonesia sampai akhir
dibandingkan dengan daratan di bumi ini
maret 2019 yang sudah diketahui mencapai
secara geografis. Perbandingan luas
lebih dari Rp 1.700 Triliun atau setara
tersebut belum termasuk di dalamnya
dengan 93 persen dari total APBN
perairan yang ada di daratan, seperti sungai,
Indonesia tahun 2018. Nilai kekayaan
danau, bendungan, dan lainnya.
tersebut bersumber dari ikan, terumbu
Selain menjadi salah satu negara karang, ekosistem mangrove, ekosistem
maritim terbesar di dunia, Indonesia juga lamun, potensi wisata bahari, dan lain
merupakan negara kepulauan terbesar di sebagainya. Sumber potensi kekayaan

1
tersebut hanya berasal dari laut saja. Belum lalu. Pada saat itu Gubernur Provinsi
di tambah dengan potensi yang ada di Maluku, Murad Ismail menyatakan protes
perikanan air tawar. Sehingga wajar jika terhadap kebijakan Kementerian Kelautan
negara Indonesia dinobatkan sebagai dan Perikanan terkait dengan pengelolaan
negara kedua penghasil ikan laut terbesar di potensi kekayaan Laut Arafura. Protes
dunia dengan total produksi 6 juta ton dilakukan dalam bentuk pernyataan perang
pertahun dan peringkat ke tiga sebagai kepada Kementerian Kelautan dan
negara penghasil ikan secara umumnya Perikanan.
dengan total produksi 6,10 juta ton per
Pernyataan perang dinyatakan oleh
tahun.
Gubernur Murad Ismail lantaran Murad
Potensi kekayaan perikanan yang menilai kebijakan moratorium yang di
ada di Indonesia menjadi tantangan terbesar berlakukan oleh Menteri Susi telah
bagi pemerintah dalam mengelola merugikan Maluku. "Ini supaya kalian
kekayaan tersebut. Besarnya potensi semua tahu. Kita perang,” ujar Murad saat
kekayaan perikanan di Indonesia menyampaikan sambutannya dalam acara
menjadikan permasalahan dalam pengambilan sumpah dan pelantikan
pengelolaannya juga menjadi beragam. penjabat Sekda Maluku di kantor Gubernur
Dengan begitu beragamnya permasalahan Maluku, Ambon, Senin 2 september 2019.
pengelolaan perikanan yang ada di Murad menjelaskan, setiap bulan
Indonesia membuat pengelolaan tersebut Kementerian Kelautan dan Perikanan
menjadi kurang maksimal, sehingga banyak mengangkut ikan dari Perairan Arafura
potensi kekayaan perikanan yang ada di untuk diekspor. Namun, Maluku tidak
Indonesia belum dimanfaatkan secara mendapatkan apa-apa dari ekspor itu.
optimal dalam rangka menyejahterakan
Adanya perseteruan antar instansi
masyarakat Indonesia.
pemerintah dalam hal pengelolaan hasil
Adapun salah satu bentuk perikanan laut menjadi persoalan serius
permasalahan dalam pengelolaan perikanan yang harus ditanggapi oleh semua pihak.
yang ada di Indonesia adalah sering terjadi Semua kebijakan pemerintah pada dasarnya
kesalahan dalam komunikasi dan bertujuan untuk memberikan kesejahteraan
koordinasi antara pemerintah pusat dan kepada rakyat. Namun, karena adanya
pemerintah daerah penghasil sumber kesalahan dalam koordinasi menjadikan
perikanan tersebut. Pemerintah daerah adanya perbedaan paham antara pemerintah
sebagai pemegang otonomi daerah pusat dan pemerintah daerah. Sehingga,
memiliki hak dalam mengelola potensi kebijakan pengelolaan hasil perikanan laut
kekayaan tersebut untuk menyejahterakan arafura tidak menjadi solusi bagi
masyarakat daerahnya. Namun, di satu sisi kesejahteraan rakyat, tetapi menjadi
kekayaan tersebut juga harus memberikan permasalahan baru bagi rakyat. Oleh karena
kontribusi bagi anggaran negara untuk itu, perlu adanya sebuah kajian yang
menyejahterakan masyarakat Indonesia membahas tentang penyebab
secara umum. kesalahpahaman dalam kebijakan serta
dampaknya bagi persoalan perikanan di
Salah satu contoh permasalahan
Indonesia.
kesalahan komunikasi dan koordinasi
antara pemerintah daerah dan pemerintah 2. Rumusan Masalah
pusat, yakni permasalahan yang terjadi di
Maluku pada bulan september 2019 yang

2
a. Apa yang melatarbelakangi di Maluku bisa mencapai kurang lebih
pernyataan perang Gubernur sekitar 3 juta ton pertahun, dengan rincian
Maluku terhadap Kementerian 431 ribu ton dari Laut Banda, 631 ribu ton
dari Laut Seram, dan hampir 2 juta ton dari
Kelautan Kelautan dan Perikanan?
Laut Arafura. Sayangnya potensi kelautan
b. Bagaimana kondisi geografi Laut Maluku yang besar ini belum bisa
Arafura serta potensinya untuk dimanfaatkan sebaik mungkin oleh
menjadi Lumbung Ikan Nasional masyarakat Maluku itu sendiri.
(LIN)?
2. Lumbung Ikan Nasional (LIN).
c. Bagaimana upaya perbaikan agar
kesalahan komunikasi dan Lumbung Ikan Nasional (LIN)
koordinasi antara pemerintah pusat merupakan salah satu rancangan program
kerja yang diajukan pada masa
dan pemerintah daerah dapat
pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kala.
diminimalisasi? Program lumbung ikan nasional ini
bertujuan untuk menjadikan Indonesia
3. Tujuan Penelitian
sebagai negara maritime terbesar dan
Penelitian ini bertujuan untuk penghasil ikan terbesar di dunia. LIN pada
menguraikan usut permasalahan dari awalnya dimunculkan karena ada keinginan
pernyataan perang yang dilontarkan oleh untuk mengembangkan kelautan Maluku
Gubernur Maluku sebagai akibat dari Utara yang memiliki potensi kelautan dan
perikanan yang sangat besar. Dengan
kurangnya komunikasi antara pemerintah
menjalankan program LIN ini dapat di
pusat dan pemerintah daerah. Selain itu, asumsikan bahwa para investor perikanan
penelitian ini bertujuan untuk memberikan akan meramaikan perikanan di Maluku
solusi sebagai upaya agar kesalahan Utara. Adapun kegiatan yang dilakukan
komunikasi dan koordinasi untuk oleh Pemerintah Daerah Maluku untuk
selanjutnya dapat diminimalisasi. menarik perhatian para investor agar
meramaikan perairan Maluku adalah
dengan melakukan kegiatan yang bernama
B. Kerangka Teori Widi International Fishing Tournament
(WIFT). WIFT merupakan salah satu
1. Potensi Kelautan dan Perikanan turnamen memancing internasional
Provinsi Maluku. terbesar di Indonesia yang digelar
dikepulauan Widi, Maluku Utara. Kegiatan
Menurut pandangan dunia, Maluku
WIFT banyak mendatangkan masyarakat
merupakan provinsi dengan pontesi
kelautan yang sangat besar dan luas. yang tidak hanya berasal dari ASEAN,
tetapi juga sampai benua Australia dan
Maluku merupakan daerah yang bersifat
Eropa agar mengenali perairan di area
kepulauan dengan wilayah perairan yang
Maluku.
sangat luas, hal itu dapat dilihat melalui
Maluku yang sembilan dari sepuluh Untuk melaksanakan kegiatan LIN
wilayahnya merupakan zona perairan. ini dengan sukses maka diperlukan
Maluku memiliki tiga wilayah pengelolaan kesiapan yang sangat matang dari
perikanan (WPP) yang sangat luas, yaitu pemerintah pusat dan pemerintah daerah itu
Laut Banda, Laut Seram, dan Laut Arafura. sendiri. Kesiapan tersebut mencakup
Dengan tiga laut besar tersebut seharusnya infrastruktur yang baik. Hal ini dikarenakan
Maluku memiliki peluang sumberdaya dengan infrastruktur yang baik maka
perikanan yang tinggi, dapat diperkirakan Maluku Utara bisa menjadi pusat berbagai
dengan perairan yang luas sumberdaya ikan macam industri perikanan seperti industri

3
penangkapan, industri pengelolaan, dan sektor perikanan Maluku merupakan
industry budidaya. Selain itu, kesiapan lain pemberhentian sementara (moratorium)
yang harus disiapkan oleh pemerintah Perizinan Usaha Perikanan Tangkap di
daerah adalah data perikanan seperti data Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara
jumlah nelayan, data pendugaan stok atau Republik Indonesia. Kebijakan ini
Stock Asessment ikan, dan data jumlah merupakan kebijakan perizinan untuk
daerah penangkapan atau Fishing Ground. mengoperasikan kapal perikanan (SIPI),
Semua hal ini merupakan factor penting kapal yang merupakan kapal milik warga
untuk berhasilnya program LIN dalam asing tidak akan diizinkan untuk beroperasi
provinsi Maluku. di wilayah pengelolaan perikanan milik
Indonesia. Diperkirakan ada sekitar 7.000
3. Kebijakan Kementerian Kelautan dan kapal asing yang beroperasi di wilayah
Perikanan di Sektor Perikanan Maluku. perairan Indonesia, sehingga sulit
Kebijakan Kementerian Kelautan membedakan antara kapal yang
dan Perikanan (KKP) dalam sektor dioperasikan oleh masyarakat Indonesia
perikanan Maluku terdiri dari berbagai dengan kapal yang dioperasikan oleh
macam kebijakan. Hal ini bertujuan untuk masyarakat asing yang berusaha mencuri
memajukan perairan di Daerah Maluku. sumberdaya perikanan milik Indonesia.
Salah satu kebijakan yang dibuat oleh KKP Dengan dilaksanakannya moratorium ini
untuk Maluku adalah sistem Dana Bagi maka akan kapal kapal asing akan
Hasil (DBH), dana bagi hasil dapat ditenggelamkan lebih mudah karena
diartikan dengan dana yang dihasilkan dari masyarakat Indonesia hanya boleh
pendapatan lembaga negara dalam suatu beroperasi menggunakan kapal milik
daerah tertentu untuk mendanai kebutuhan Indonesia. Meskipun kapal tersebut
daerah tersebut. Tujuan ditegakkannya merupakan kapal bekas masyarakat asing,
kebijakan Dana Bagi Hasil adalah untuk kapal tersebut tetap dianggap tidak boleh
menyeimbangkan hasil dari suatu daerah beroperasi dalam perairan Indonesia.
antara pusat dan daerah penghasil. Namun dikarenakan banyaknya kapal
Indonesia yang dibuat oleh warga asing,
Kebijakan lain yang dilaksanakan maka banyak nelayan Indonesia yang tidak
oleh KKP di provinsi Maluku adalah bisa melakukan penangkapan ikan di
batasan kapal 30 GT. Kebijakan ini negaranya sendiri. Moratorium ini juga
merupakan kebijakan yang membatasi yang membuat suatu wilayah belum bisa
ukuran kapal tangkap dan kapal pengangkut dijadikan tempat penangkapan ikan bagi
ikan hidup. GT sendiri dapat diartikan masyarakat daerah karena wilayah tersebut
dengan Gross Tonnage atau tonase kotor. masih milik pusat dan hanya pemerintah
Tonase kotor adalah volume ruangan yang pusat yang memiliki hak dan wewenang
ada didalam sebuah kapal, mulai dari untuk melakukan penangkapan di wilayah
geladak kapal, ruangan tertutup kapal, isi tersebut.
ruangan, dan ruangan tertutup paling atas
(Superstructure). Tonase kotor dapat
dinyatakan dengan ton, dan perhitungannya C. METODOLOGI PENELITIAN
dipengaruhi oleh dua variable yaitu total
volume kapal dan faktor pengali Pada penelitian ini digunakan
berdasarkan volume kapal. metode berupa konsep berpikir empiris
terkait dengan permasalahan yang sedang
Kebijakan terakhir yang dilakukan berkembang di lingkungan sekitar.
dalam sector perikanan Maluku adalah Berdasarkan dasar pemikiran tersebut akan
kebijakan Moratorium. Moratorium itu melahirkan sebuah analisis pemecahan
sendiri secara umum dapat diartikan dengan
penundaan. Moratorium yang terjadi dalam

4
masalah sehingga dapat di sajikan saran dan seperti itulah pernyataan Ketua KNPI
solusi dari permasalahan tersebut Maluku.
D. PEMBAHASAN Menteri Kelautan dan Perikanan
mengklarifikasi atas tuntutan dari Gubernur
Pada awalnya permasalahan ini Maluku mengenai moratorium itu sudah
diawali dengan permasalahan kebijakan lama diberhentikan oleh pemerintah sejak
moratorium yang diberlakukan dan lama jadi kapal kapal asing sudah tak bisa
pernyataan Menteri Kelautan dan lagi menangkap ikan diperairan Laut
Perikanan, Susi Pudjiastuti menyatakan Arafura jadi hal yang aneh kalau masih
bahwa ia siap menjadikan Maluku sebagai membicarakan hal tersebut tegas
Lumbung Ikan Nasional atau biasa disebut kementerian kelautan dan perikanan.
dengan LIN. Pernyataan ini sudah Perihal kebijakan ini Gubernur Maluku
dinyatakan sejak tahun 2010 lalu tetapi menyatakan bahwa hasil dari ekspor itu
belum ada implementasinya pada Maluku tidak memiliki dampak apapun untuk
hingga kini, hal ini menyebabkan rakyat Maluku yang ada mereka merasa dirugikan.
Maluku tidak percaya akan pernyataan dari
Menteri Susi Pudjiastuti dan yang akan Jadi permasalahan yang disebabkan
memberikan dana sebesar 1 triliun kepada ini diawali kebijakan moratorium yang
pemerintah Maluku sebagai implementasi diberlakukan Kementerian Kelautan dan
dari program LIN. Gubernur Malukupun Perikanan dianggap merugikan pemerintah
tak tinggal diam dan menyatakan Maluku disektor perikanan karena
pernyataan perang terhadap Menteri banyaknya kapal asing yang banyak
Kelautan dalam penyampaian sambutan mengambil ikan di Laut Arafura dan
pelantikan Pejabat Sekda Maluku di kantor pernyataan Kementerian Kelautan dan
Gubernur Maluku. Pernyataan ini Perikanan mengenai Maluku akan
dilandaskan oleh kegiatan pemerintahan dijadikan Lumbung Ikan Nasional (LIN)
pusat yang selalu mengangkut banyak hasil tak kunjung terlaksana. Ternyata usut
perikanan dari perairan Laut Arafura yang punya usut hal tersebut hanyalah masalah
selalu saja diekspor keluar dan rakyat kurang komunikasi saja antara
Maluku sendiri tidak mendapatkan Kementerian Kelautan dan Perikanan
hasilnya. dengan Gubernur Maluku. Mengapa bisa
dikatakan begitu. Berdasarkan paparan
Laut Arafura adalah daerah laut yang telah ada ini menunjukan bahwa
yang berada diantara Australia dan Pulau
sebenarnya kapal yang dianggap kapal
Papua, tepatnya sebelah selatan Pulau Aru asing tersebut adalah kapal Pemerintah
termasuk wilayah Samudera Pasifik. Laut Pusat yang mengambil di Laut Arafura
Arafura memiliki potensi yang sangat untuk kepentingan ekspor Indonesia yang
banyak dibidang perikanan. Hasil disesalkan adalah daerah Maluku tidak
tangkapnyapun sering diambil pemerintah mendapatkan banyak dampak positif dari
pusat untuk kegiatan ekspor tetapi yang kebijakan pemerintah pusat dan merasa
disayangkan masyarakat Maluku sendiri dirugikan.
tak merasakan hasilnya. Ini yang membuat
Komite Nasional Pemuda Maluku (KNPI) Kementerian Kelautan dan
Provinsi Maluku kembali mengingatkan Perikananpun menyatakan akan
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi mendukung penuh atas kemajuan daerah
Pudjiastuti dengan menyatakan “Ibu Maluku dengan memberi dana tambahan
Menteri jangan tipu kami masyarakat untuk kemajuan perikanan Maluku dan
Maluku. Apa yang sudah dijanjikan menjadikan Maluku sebagai Lumbung Ikan
dihadapan sidang paripurna DPRD Nasional (LIN). Sebenarnya permasalahan
Maluku, harus direalisasi. Kurang lebih

5
ini sudah selesai setelah tanggapan dari
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan Noegroho, Anang dkk. 2013. Profil
Kelautan Dan Perikanan Provinsi Maluku
Berdasarkan uraian yang telah di Untuk Mendukung Industrialisasi Kp.
jelaskan sebelumnya maka disimpulkan Jakarta: Pusat Data, Statistik Dan
bahwa potensi kekayaan sumber daya Informasi Sekretariat Jenderal
perikanan di Indonesia menjadi tantangan Kementerian Kelautan Dan Perikanan.
terbesar bagi masyarakat dan pemerintah
dalam hal pemanfaatannya. Persoalan Patty, Rahmat Rahman. 2019. Gubernur
tentang pernyataan perang Gubernur Maluku Akui Pernyataan Perang ke
Maluku terhadap Kementerian Kelautan Menteri Susi Hanya Main-main. (online).
dan Perikanan merupakan salah satu bentuk https://regional.kompas.com/read/2019/09
persoalan yang diakibatkan dari kurangnya /05/16273231/gubernur-maluku-akui-
pernyataan-perang-ke-menteri-susi-hanya-
komunikasi dan koordinasi antara
main-main?page=all. (Diakses pada
pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
tanggal 14 oktober 2019)
Hal ini menunjukan bahwa adanya
kekurangsiapan pemerintah dalam hal Suryawati, Siti Hajar. 2015. Penilaian
pengelolaan perikanan di Indonesia. Oleh Kesiapan Maluku Sebagai Lumbung
karena itu perlu adanya koordinasi dan Ikan Nasional. Jurnal Sosial Ekonomi
kerja sama yang lebih baik antara Kelautan dan Perikanan. 10(1): 2.
pemerintah pusat dan pemerintah daerah
dalam rangka pengelolaan kebijkaan
perikanan di Indonesia.
2. Saran
Pada masa selanjutnya diharapkan
sistem koordinasi pemerintah pusat dan
pemerintah daerah lebih di perbaiki agar
pengelolaan kebijakan terkait dengan
perikanan di Maluku dan di mana pun dapat
berjalan dengan baik. Sehingga hasil dari
pengelolaan kebijakan yang baik tersebut
dapat berdampak pada kesejahteraan
rakyat.

Daftar Pustaka
Ambari, M. 2019. ‘Perang’ Gubernur
Maluku Karena Kesal Tak Kunjung Jadi
Lumbung Ikan Nasional. (online).
https://www.mongabay.co.id/2019/09/06/p
erang-gubernur-maluku-karena-kesal-tak-
kunjung-jadi-lumbung-ikan-nasional/.
(diakses pada tanggal 14 oktober 2019)

Anda mungkin juga menyukai