KATA PENGANTAR
Direktur
Standardisasi Kompetensi dan
Program Pelatihan
DAFTAR ISI
03. Memasang Instalasi Listrik 3.1 Peraturan dan prosedur keselamatan dan
kesehatan kerja diterapkan selama pelaksanaan
pekerjaan.
BATASAN VARIABEL
PANDUAN PENILAIAN
1.2. Keterampilan :
1.2.1. Dasar Konstruksi Instalasi Listrik PLC.
1.2.2. On Site Training Pemasangan peralatan Instalasi Listrik PLC sesuai gambar
rancangan instlasi listrik.
1.2.3. SNI 04 0225-2000 Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
1.2.4. Standar baik nasional maupun internasional tentang instalasi
ketenagalistrikan dan tidak bertentangan dengan Standar Nasional Indonesia
(SNI).
3. Aspek Penting:
3.1. Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.2. Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA pengalaman minimal 1 tahun.
3.3. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen Kompetensi.
3.4. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen Kompetensi
dengan menggunakan, teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat
kerja.
3.5. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.
WAKTU
KRITERIA INDIKATOR MATERI PELATIHAN PELATIHAN
ELEMEN KOMPETENSI
UNJUK KERJA UNJUK KERJA (JP)
Pengetahuan Keterampilan Sikap P K
01. Merencanakan 1.1 Rencana kerja Mampu menyususn Cara menyusun menyususn Cermat, taat asas
Pekerjaan. disusun agar rencana kerja agar penjadwalan rencana rencana kerja
pekerjaan dapat pekerjaan dapat kerja
diselesaikan diselesaikan sesuai
sesuai jadwal jadwal yang ditetapkan.
yang
ditetapkan.
WAKTU
KRITERIA INDIKATOR MATERI PELATIHAN PELATIHAN
ELEMEN KOMPETENSI
UNJUK KERJA UNJUK KERJA (JP)
Pengetahuan Keterampilan Sikap P K
1.3 Alat kerja, Dapat menjelaskan Alat Alat kerja, alat K3 dan menyiapkan alat Cermat, taat asas
Material, K3 dan alat kerja, alat K3 dan alat alat bantu kerja, alat K3 dan
bantu yang bantu alat bantu
dibutuhkan Mampu menyiapkan alat
direncanakan dengan kerja, alat K3 dan alat
benar. bantu sesuai SOP dan
dalam kondisi dapat
bekerja dengan baik dan
aman
Harus Cermat, taat asas
WAKTU
KRITERIA INDIKATOR MATERI PELATIHAN PELATIHAN
ELEMEN KOMPETENSI
UNJUK KERJA UNJUK KERJA (JP)
Pengetahuan Keterampilan Sikap P K
02. Mempersiapkan 2.5 Prosedur Mampu menyiapkan prosedur menyiapkan Teliti, cermat
Pekerjaan pemasangan prosedur pemasangan pemasangan Instalasi prosedur sesuai dengan
Instalasi Listrik fasa Instalasi Listrik fasa Listrik fasa tunggal pemasangan persyaratan yang
tunggal dan fasa tiga tunggal dan fasa tiga dan fasa tiga berlaku.
disiapkan dengan dengan benar sesuai
benar sesuai dengan dengan persyaratan yang
persyaratan yang berlaku.
berlaku.
2.6 Alat kerja, Material, Mampu menyiapkan yang menyiapkan yang Teliti, cermat
K3 dan alat bantu dibutuhkan dan diperiksa alat kerja, Material, dibutuhkan dan sesuai dengan
yang dibutuhkan untuk memastikan K3 dan alat bantu diperiksa untuk persyaratan yang
disiapkan dan berfungsi baik dan aman. memastikan berlaku.
diperiksa untuk
memastikan
berfungsi baik dan
aman.
WAKTU
KRITERIA INDIKATOR MATERI PELATIHAN PELATIHAN
ELEMEN KOMPETENSI
UNJUK KERJA UNJUK KERJA (JP)
Pengetahuan Keterampilan Sikap P K
2.7 Gambar pengawatan Mampu meyiapkan gambar pengawatan meyiapkan gambar Teliti
instalasi listrik fasa gambar pengawatan instalasi listrik fasa pengawatan cermat
tunggal dan fasa tiga instalasi listrik fasa tunggal dan fasa tiga instalasi listrik
disiapkan untuk tunggal dan fasa tiga fasa tunggal dan
diserahkan pada untuk diserahkan pada fasa tiga
personal yang tepat. personal yang tepat.
2.8 Jenis sistem Mampu menyiapkan sistem Perlengkapan menyiapkan Jenis sesuai dengan
Perlengkapan utama Jenis sistem utama dan sistem persyaratan
dan perlengkapan Perlengkapan utama dan perlengkapan Perlengkapan spesifikasi
pelengkap yang perlengkapan pelengkap pelengkap utama dan peralatan yang
dibutuhkan disiapkan yang dibutuhkan sesuai perlengkapan berlaku.
sesuai dengan dengan persyaratan pelengkap yang
persyaratan spesifikasi peralatan yang dibutuhka
spesifikasi peralatan berlaku.
yang berlaku.
WAKTU
KRITERIA INDIKATOR MATERI PELATIHAN PELATIHAN
ELEMEN KOMPETENSI
UNJUK KERJA UNJUK KERJA (JP)
Pengetahuan Keterampilan Sikap P K
03. Memasa 3.1 Peraturan dan
ng Instalasi Listrik prosedur keselamatan Mampu menerapkan Memahami prosedur K3 Dapat menerapkan Teliti dan cermat
dan kesehatan kerja Peraturan dan prosedur prosedur Dalam
diterapkan selama keselamatan dan kesehatan keselamatan dan melaksanakan
pelaksanaan kerja kesehatan kerja di prosedur
pekerjaan. tempat kerja keselamatan dan
kesehatan kerja
3.3 Peralatan/material
Instalasi Listrik Mampu memasang Cara memasang memasang Teliti, cermat
dipasang sesuai Peralatan/material instalasi Peralatan/material Peralatan/material sesuai dengan
dengan spesifikasi PLC instalasi PLC instalasi PLC persyaratan yang
rancangan, standar berlaku
dan persyaratan yang
berlaku.
WAKTU
KRITERIA INDIKATOR MATERI PELATIHAN PELATIHAN
ELEMEN KOMPETENSI
UNJUK KERJA UNJUK KERJA (JP)
Pengetahuan Keterampilan Sikap P K
3.5 Pemeriksaan kualitas Mampu melakukan teknik pemeriksaan melakukan Teliti, cermat
pekerjaan dan Pemeriksaan kualitas pekerjaan Pemeriksaan sesuai dengan
kebenaran pekerjaan dan kebenaran kualitas persyaratan yang
pengawatan dilakukan pengawatan pekerjaan dan berlaku
terus menerus sesuai kebenaran
prosedur. pengawatan
04. Memeriksa Pekerjaan 4.4 Penyimpangan yang Mampu melakukan Penyimpangan yang melakukan Teliti, cermat
berkaitan dengan pemeriksaan ada pemeriksaan sesuai dengan
kondisi lapangan Penyimpangan yang Cara memeriksa Penyimpangan persyaratan yang
ataupun hal lainnya berkaitan dengan kondisi peyimpangan yang berkaitan berlaku
dilakukan pemeriksaan lapangan ataupun hal dengan kondisi
dengan cara lainnya lapangan
pengidentifikasian. ataupun hal
lainnya
4.5 Penyimpangan yang Mampu memilih alternatif Teliti, cermat
terjadi ditetapkan pemecahan Alternatif pemecahan memilih alternatif sesuai dengan
alternatif Penyimpangan yang masalah pemecahan persyaratan yang
pemecahannya sesuai terjadi sesuai prosedur Penyimpangan berlaku
prosedur yang berlaku. yang berlaku
WAKTU
KRITERIA INDIKATOR MATERI PELATIHAN PELATIHAN
ELEMEN KOMPETENSI
UNJUK KERJA UNJUK KERJA (JP)
Pengetahuan Keterampilan Sikap P K
05. Membuat laporan. 5.3 Laporan pemasangan Dapat menjelaskan prosedur membuat Membuat Laporan Teliti, cermat, taat
dibuat sesuai dengan prosedur membuat laporan pemeriksaan pemeriksaan asas
prosedur dan format laporan pemeriksaan sesuai dengan
yang berlaku. Mampu membuat Laporan prosedur dan
pemeriksaan sesuai format yang
dengan prosedur dan berlaku.
format yang berlaku
Harus Teliti, cermat, taat
asas
5.4 Berita acara Dapat menjelaskan Prosedur mengisi cermat, taat asas
pemasangan dibuat prosedur mengisi berita berita acara Mengisi berita
sesuai dengan acara pemeriksaan pemeriksaan acara pemeriksaan
prosedur dan format Mampu mengisi sesuai dengan
yang berlaku. berita acara pemeriksaan prosedur dan
sesuai dengan prosedur format yang
dan format yang berlaku berlaku dan
dan ditanda tangani oleh ditanda tangani
pihak yang terkait. oleh pihak yang
Harus Cermat, taat terkait.
asas
LAMPIRAN
1. BUKU INFORMASI
2. BUKU KERJA
3. BUKU PENILAIAN
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu memasang instalasi
PLC.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi memasang
instalasi PLC guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan
diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Menyusun Perencanaan Pekerjaan meliputi penjadwalan rencana pekerjaan,
menghubungi personil yang berwewang untuk memastikan pekerjaan,
menjelaskan alat kerja, alat K3 dan alat bantu serta merencanakan
perlengkapan utama dan perlengkapan yang dibutuhkan.
2. Mempersiapkan pekerjaan meliputi menyiapkan prosedur pemasangan instalasi
listrik fasa tunggal dan fasa tiga, menyiapkan alat kerja,material, K3 dan alat
bantu serta menggambar pengawatan instalasi listrik fasa tunggal dan fasa tiga,
menyiapkan sistem perlengkapan utama dan pelengkapan pelengkap.
3. Memeriksa pekerjaan meliputi memeriksa penyimoangan, memilih alternatip
pemecahan masalahdan memilih alternatip yang sesuai.
4. Membuat Laporan meliputi membuat laporan pemeriksaan dan mengisi berita
acara pemeriksaan.
BAB II
MERENCANAKAN PEKERJAAN
BAB III
Mempersiapkan Pekerjaan
3. Cara menggambar pengawatan instalasi listrik fasa tunggal dan fasa tiga
Gambar pengawatan instalasi yang telah direncanakan disiapkan sebaik mungkin.
Tujuannya agar gambar dapat dibaca dengan jelas dan mudah dipahami oleh
personel yang tepat yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan
pemasangan instalasi PLC tersebut.
BAB IV
Memasang Instalasi PLC
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Pekerjaan
1. Cara memahami prosedur K3
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu tindakan untuk
pencegahan supaya tidak terjadi kecelakaan pada waktu melakukan atau
tidak suatu kegiatan pekerjaan yang mungkin dapat terjadi kepada si
pekerja maupun kepada orang lain, mesin, alat dan lingkungan kapan saja
dan dimana saja.
Alat-alat keselamatan kerja antara lain:
1. Pakaian kerja atau baju pelindung;
2. Safety shoes
3. Topi atau helm
4. Sarung tangan (Gloves)
5. Kacamata
6. Masker
Pencegahan terjadinya kecelakaan ditempat kerja/praktek harus
memperhatikan beberapa factor antara lain :
Pastikan sempurna alat-alat
Pastikan sempurna pakaian kerja
Harus disiplin dalam menggunakan alat-alat
Harus hati-hati dan konsentrasi pada pekerjaan
Pastikan sudah memahami & menguasai cara kerja suatu mesin atau
alat
Pastikan kondisi tubuh sebelum bekerja dalam keadaan sehat
Unit I/O
Unit I/O merupakan unit antarmuka yang berfungsi mengkonversikan atau
mengubah sinyal sinyal masukan dan keluaran agar CPU dapat
berkomunikasi dengan piranti luar seperti tombol, saklar, sensor, motor
listrik, selenoid, relay, lampu dan lain sebagainya.
Secara singkat cara kerja dan rangkaian internal dari unit I/O dapat dijelaskan
sebagai berikut;
Unit input
Unit input terdiri atas dua macam yaitu input DC dan input AC. Bagaimana
rangkaian input pada PLC?, berikut akan kita pelajari pengertian yang baik
tentang rangkaian input tersebut karena kemungkinan ada kesalahan
sambung pada input yang cukup fatal.
Modul input DC dibuat untuk bekerja dengan tegangan 5, 12, 24, dan 48
volts, hati-hati untuk pembelian PLC sebaiknya disesuaikan dengan
kebutuhan anda tentang rangkaian input yang akan digunakan.
Modul input DC memungkinkan kita menghubungkan rangkaian transistor
baik dari jenis PNP berupa rangkaian sourcing atau NPN yaitu rangkaian
sinking. Jika kita gunakan rangkaian saklar atau saklar limit yang umum
dapat kita abaikan apakah PNP atau NPN. Kita harus ingat bahwa
kebanyakan PLC tidak memberikan kemungkinan mencampur untuk
rangkaian NPN dan PNP. Ketika menggunakan sensor seperti photo-eye,
prox, dll. Kita harus lebih berhati-hati dan melihat dengan cermat tentang
jenisnya NPN atau PNP. (cek pada data dari pabrik)
Perbedaan kedua tipe adalah sambungan ke input PLC apakah ke positip
sumber atau ke ground sumber tegangan. Untuk NPN sensor pemberian
tegangan adalah dengan ground dan PNP sensor diberikan tegangan dari
tegangan positip.
Berikut gambar sambungan output sensor ke input PLC untuk NPN dan PNP.
Pada sensor tipe NPN kita menghubungkan outputnya ke input PLC melalui
pemberian tegangan ground sumber. Jika sensor tidak diberikan dari
sumber yang sama maka diharuskan untuk menghubung ground kedua
sumber tegangan. Tipe ini umumnya dipakai di daerah Amerika utara.
Banyak perancang system pengendali mengatakan bahwa jenis PNP adalah
lebih aman dan lebih baik karena diberikan tegangan sumber melalui
ground.
Pada sensor tipe PNP kita menghubungkan outputnya ke input PLC melalui
pemberian tegangan positip sumber. Jika sensor tidak diberikan dari sumber
yang sama maka diharuskan untuk menghubung positip kedua sumber
tegangan. Tipe ini umumnya dipakai di daerah Eropa.
Terminal PLC yang bisa digunakan oleh pemakai adalah terminal yang
berlabel COMMON, INPUT 0000, INPUT 0001, INPUT xxxx... dan untuk
terminal common kemungkinan dihubungkan ke V+ atau ground. Dimana
terminal ini dihubungkan tergantung pada tipe sensor, ketika menggunakan
sensor tipe NPN dihubungkan ke V+ dan ketika digunakan sensor PNP maka
terminal common ini dihubungkan ke 0V (ground).
Saklar umum seperti limit switch, pushbutton, toggle, dsb. dihubungkan ke
input dengan cara yang mirip. Satu sisi saklar dihubungkan langsung ke V+
dan sisi yang lain dihubungkan ke input PLC, dengan asumsi bahwa terminal
common dihubungkan ke 0V (ground). Dan jika terminal common terhubung
ke V+ maka hubungan ke saklar dilakukan kebalikan dari rangkaian yang
pertama.
Dalam PLC biasanya sudah dilengkapi dengan rangkaian photo-coupler yang
berfungsi untuk mengisolasi rangkaian internal PLC dengan input dari luar
PLC. Hal ini dimaksudkan untuk mengeliminasi kemungkinan adanya
gangguan listrik (noise) ke dalam rangkaian internal PLC. Rangkaian photo-
coupler bekerjanya berdasarkan konversi sinyal input listrik melalui sinar
(cahaya) diubah kembali menjadi sinyal listrik untuk diproses lebih lanjut
oleh rangkaian internal.
Setelah kita mengerti input DC, baiklah kita lihat bagaimana cara kerja input
AC. Catatan awal untuk input AC adalah tidak polarisasi pada tegangannya.
Put simply, this means that there is no positive or negative to "worry about".
Bagaimanapun bekerja dengan tegangan AC kita harus hati-hati karena
cukup berbahaya. Umumnya modul input AC memungkinkan dapat bekerja
dengan tegangan 24, 48, 110, dan 220 volts. Dalam pembelian juga harus
hati-hati dan pertimbangkan berdasarkan kebutuhan anda tidak haya dari
segi harga tetapi juga dari aspek teknis.
Modul input AC jarang digunakan dibandingkan modul input DC, alasannya
adalah sensor dewasa ini banyak dibuat dengan output transistor. Transistor
tidak dapat bekerja dengan tegangan AC, oleh karena itu umumnya pada
tegangan AC digunakan saklar atau saklar limit dsb. Bila system operasi
menggunakan sensor maka kemungkinannya adalah beroperasi dengan
tegangan DC.
Yang dapat diakses oleh pemakai adalah yang berlabel COMMON, INPUT
0000, INPUT xxxx... terminal common dihubung ke kawat netral.
Saklar umum seperti limit switch, pushbutton, toggle, dsb. dihubungkan
langsung ke terminal input. Satu sisi saklar dihubungkan langsung ke INPUT
XXX dan sisi yang lain dihubungkan ke kawat aktif, dengan asumsi bahwa
terminal common dihubungkan ke netral.
Hal ini dimaksudkan untuk mengeliminasi kemungkinan adanya gangguan
listrik (noise) ke dalam rangkaian internal PLC. Rangkaian photo-coupler
bekerjanya berdasarkan konversi sinyal input listrik melalui sinar (cahaya)
diubah kembali menjadi sinyal listrik untuk diproses lebih lanjut oleh
rangkaian internal.
Pada input AC jauh lebih lambat disbanding input DC, akan tetapi
programmer tidak terlalu pusing karena umumnya memakai sensor berupa
saklar mekanik dan saklar mekanik adalah sangat lambat. Setiap saklar
membutuhkan 25 mili detik atau lebih, sehingga dibutuhkan rangkaian
internal delay dimana setiap rangkaian internal bekerja dengan 5 volt DC.
Unit output
Setelah input kita pahami dengan benar tiba gilirannya kita pelajari
bagaimana menggunakan output pada PLC.
Satu tipe output yang paling banyak digunakan adalah output relay, dengan
relay output dapat kita hubungkan langsung baik beban bertegangan AC
maupun DC. Kita sebut beban output karena beban yang berada diluar PLC
kita hubungkan dengan terminal output PLC. Dalam merangkai harus pula
kita pahami perlakuan khusus untuk output relay karena dengan
menghubungkan sembarangan pada sumber tegangan akan menyebabkan
kerusakan pada relay. Hal ini mirip dengan kejadian pada fiting lampu
seharusnya dipasang sebuah lampu pijar akan tetapi langsung dihubungkan
dengan sebuah kawat, akibatnya arus yang cukup besar mengalir padanya
dan sekering akan terbakar.
Beberapa beban yang sering digunakan adalah selenoid, lampu, motor listrik
dll. Sebelum kita menghubungkan beban pada PLC sebaiknya kita lihat
terlebih dahulu spesifikasi beban, perlu arus berapa bekerja dengan
tegangan berapa sebab bila arus dan tegangan kerja melebihi tegangan atau
arus yang diijinkan pada output relay maka akan berakibat relay terbakar.
Beberapa tipe beban adalah beban semu, beban ini disebut juga dengan
beban induktif. Beban induktif menghasilkan arus balik ketika diberikan arus
pertama kali (mulai ON)". Arus balik ini menyebabkan adanya tegangan
kejut pada system.
Contoh sederhana sebuah beban induktif adalah mesin pendingin ruangan
(AC) yang selalu mati/hidup sepanjang waktu. Kalau kita amati baik dikantor
atau di rumah ternyata dengan memasang AC saat dimana alat ini terdengar
deru agak keras maka lampu-lampu yang nyala akan terlihat redup beberapa
saat kemudian kembali ke nyala normal. Hal ini disebabkan karena AC
berubah ON, kejadian ini sangat berbahaya untuk output relay PLC
disebabkan arus yang mengalir bisa mencapai 30 kali arus rata-rata. Untuk
membantu mengatasi hal diatas dibutuhkan rangkaian diode, varistor, atau
yang lain. Rangkaian berikut menunjukan bagaimana output PLC
disambungkan ke beban.
Unit Memory
Unit memory berfungsi untuk menyimpan data dan program yang akan
digunakan oleh PLC. Memory ini terbagi kedalam dua tipe yaitu ROM dan
RAM. ROM berisikan data data seperti fasilitas logic program, fasilitas edit
program, fasilitas monitor program, fasilitas untuk komunikasi dan lain
lain. Data data tersebut tersimpan secara permanen dan tidak akan hilang
meskipun power supply off. Sedangkan RAM berisikan data data program
user, seperti ladder diagram, data data memori, status I/O dan lain lain.
Data data tersebut bisa ditulis dan dibaca. RAM bersifat tidak permanen,
jadi jika power suplply off maka data data tersebut akan hilang. Untuk
menghindari hal tersebut, maka pada sistem power supply dilengkapi
dengan battery backup yang akan men-supply power jika power supply
utama off.
Peralatan I/O
Peralatan Input Output adalah peralatan yang dihubungkan dengan Unit
I/O. Contoh peralatan input adalah sensor, limit switch, tombol, selector
dan banyak lagi sedangkan contoh peralatan output adalah lampu,
selenoid, buzzer, motor relay dan lain lain.
Input Device
Output Device
PLC
tipe
besar
PLC
tipe kecil
Unit CPU PLC dipasang pada sebuah Rel DIN. Untuk PLC tipe kecil
seperti PLC Omron CPM2A dimana Unit CPU, Power supply dan Unit I/O
merupakan satu kesatuan dapat langsung dipasang pada Rel DIN
seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Setelah Unit CPU terpasang, selanjutnya Unit I/O dipasang satu persatu
pada backplane. Pasang Unit I/O pada backplane dengan penguncian ujung
atas Unit I/O kedalam slot pada backplane kemudian putar Unit I/O kearah
bawah seperti yang terlihat pada gambar. Tekan kebawah tab kuning pada
bagian bawah slot, tekan Unit I/O secara perlahan pada posisinya kemudian
lepaskan tab kuning tersebut.
Pasang mounting bracket pada ujung kanan dan kiri bagian bawah
backplane, seperti terlihat pada gambar berikut.
Untuk PLC C200 caranya hampir sama yaitu dengan memasang kabel
penghubung dari Unit CPU ke Unit I/O tambahan pada konektor yang
terletak diujung kiri Backplane/rack. Panjang kabel penghubung dapat
mencapai 10m tetapi total panjang kabel antar semua rack jangan lebih dari
12m.
d. Memasang kabel
d.1. Instalasi kabel
Instalasi kabel ditempatkan pada sebuah saluran kabel (duct) yang
terbuat dari logam. Untuk menghindari interferensi atau nosie maka kabel
power listrik dipisahkan dari kabel I/O dan duct dihubungkan ke sistem
pembumian. Ada tiga jenis duct yang biasa digunakan yaitu:
Hanging duct
Pisahkan kabel Power dan kabel I/O paling sedikit pada 300mm.
Conduit
Pisahkan kabel power dan kabel I/O seperti gambar berikut ini.
Berikut contoh pemasangan konfigurasi Input pada Unit Input PLC C200H
– ID212 dan PLC CPM2A.
Gambar 4.38. Konfigurasi Input pada Unit Input PLC C200H – ID212 & PLC CPM2A
Berikut contoh pemasangan konfigurasi Ouput pada Unit Output PLC C200H
– OC225 dan PLC CPM2A.
Gambar 4.39. Konfigurasi Output pada Unit Output PLC C200H – OC225
Class 3 grounding
Class 3 grounding
(A)Independent grounding : Best (B) Joint grounding : Good (C) Joint grounding : Not allowed
BAB V
Memeriksa Pekerjaan
BAB V
MEMBUT LAPORAN
Kesimpulan
Kesimpulan akan menyimpulkan semua informasi yang telah
dikumpulkan di dalam isi laporan. Kadang-kadang kesimpulan dapat
diitemasi, sehingga pembaca dapat lebih mudan menemukan dan
mengikutinya serta memahaminya. Yang penting adalah bahwa
kesimpulan harus konsisten dengan apa yang telah ditulis dalam
laporan. Jika tidak, laporan akan kehilangan kredibilatasnya. Jika
laporan cukup singkat dan hanya berkenaan dengan satu masalah yang
sederhana, maka kesimpulannya mungkin termasuk rekomendasi dan
saran-saran. Tetapi jika laporan cukup panjang, dan berkaitan dengan
sejumlah masalah dan kemungkinan, maka rekomendasi dapat
ditempatkan pada judul lain yang terpisah. Jika ada saran-saran
berkenaan dengan sejumlah point dan digabungkan dengan kesimpulan,
laporan akan nampak kacau balau dan pembaca tidak akan
memperoleh gambaran yang jelas tentang apa yang ingin anda
sampaikan.
Rekomendasi
Rekomendasi adalah suatu saran. Rekomendasi yang anda buat
haruslah menyuarakan dan berdasarkan pada fakta yang ada pada isi
laporan. Rekomendasi dapat diitemasi . Saran yang anda ajukan harus
didefinisikan dengan baik, ringkas dan menyampaikan ide secara
tepat.
Penutup laporan
Penutup laporan adalah penanda tanganan. Anda harus menuliskan
nama dan seksi/bagian dari mana anda berasal, kemudian tanda
tangan atas nama anda sendiri. Jika laporan telah selesai dibuat/ditulis,
baca kembali untuk memeriksa kesalahan ejaan, dan ketidak tepatan
tata bahasa. Adalah hal yang baik jika orang lain suruh membaca dan
memeriksa. Orang lain biasanya lebih objektif dari pada penulisnya
sendiri.
Jika anda tidak puas dengan tulisan laporan anda, tulislah ulang dan
yakinkan tulisan anda bersih dan rapih. Anda dapat mengeditnya
sendiri pada komputer atau menyuruh orang lain. Jika laporan lebih
dari satu lember, berilah halaman untuk setiap halamannya dan
distaple bersama-sama. Sebelum menyampaikan laporan kepada orang
yang dituju, buatlah salinan/copi untuk arsip anda sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan
1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
B. Buku Referensi
1. Judul : Belajar PLC
Pengarang : Anang Yulianto, ST
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tahun terbit : 2006
2. Judul : C200H Installation Guide
Pengarang : OMRON (nama perusahaan)
Penerbit : OMRON ASIA PACIFIC PTE.LTD
Tahun terbit : 2001
3. Judul : CPM2A Operation Manual
Pengarang : OMRON (nama perusahaan)
Penerbit : OMRON ASIA PACIFIC PTE.LTD
Tahun terbit : 2003
4. Judul : PLC – Konsep, Pemrograman dan
Pengarang : Aplikasi
Penerbit : Agfianto Eko Putra
Tahun terbit : Gava Media Yogyakarta
2004
D. Referensi Lainnya
1. -
A. Daftar Peralatan/Mesin
DAFTAR ISI
BAB I
MERENCANAKAN PEKERJAAN
A. Tugas Teori
2. ............................................................................................................
3. ............................................................................................................
4. ............................................................................................................
5. ............................................................................................................
6. ............................................................................................................
7. ............................................................................................................
1. ................................................................................................................
2. ................................................................................................................
3. ................................................................................................................
4. ................................................................................................................
1. ................................................................................................................
2. ................................................................................................................
3. ................................................................................................................
4. ................................................................................................................
5. ................................................................................................................
6. ................................................................................................................
YA TIDAK
Catatan Penilai :
B. Tugas Praktik
a. Elemen Kompetensi : Merencanakan Pekerjaan
a. Tugas
Buatlah format dalam merencanakan pekerjaan,
C. Pengamatan Sikap Kerja
PENCAPAIAN PENILAIAN
NO DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG DICEK
YA TIDAK K BK
YA TIDAK
Catatan Penilai :
BAB II
MEMPERSIAPKAN PEKERJAAN
A. Tugas Teori
Jawaban:
1. .......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
2. .......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
........................................................................................................
3. ........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
4. ........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
YA TIDAK
Catatan Penilai :
B. Tugas Praktik
Catatan Penilai :
BAB III
MEMASANG INSTALASI PLC
A. Tugas Praktik
a. Elemen : Memasang Instalasi PLC
Kompetensi
b. Waktu : 20 menit
Penyelesain
c. Capaian Unjuk:
Kerja
Setelah menyelesaikan praktek Memasang Instalasi PLC peserta mampu:
1) Memasang Instalasi PLC dengan benar
2) Memasang kabel power supply dan kabel I/O dengan benar
3) Melakukan pengujian Wiring I/O dengan benar
Memasang modul PLC pada rel DIN seperti gambar dibawah ini.
Twisted kabel
Output
DC untuk
Unit I/O
Memasang kabel pada Unit Input dan Peralatan Input seperti wiring
diagram dibawah ini.
Tombol
NO
Memasang kabel pada Unit Output dan Peralatan Output seperti wiring
diagram dibawah ini.
L = Lampu
Tegangan 24 VDC
24 VDC atau 250
atau 250 VAC
VAC
Operasi Force Kondisi LED output PLC Kondisi beban output Nomor
Relay Nomor Nomor (ON/OFF) (ON/OFF)
00 00: 00:
01 01: 01:
02 02: 02:
03 03: 03:
04 04: 04:
05 05: 05:
06 06: 06:
07 07: 07:
08 08: 08:
09 09: 09:
10 10: 10:
11 11: 11:
12 12: 12:
13 13: 13:
14 14: 14:
15 15: 15:
YA TIDAK
Catatan Penilai :