Anda di halaman 1dari 73

MODUL

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

MEMASANG INSTALASI PLC


KTL.IK02.229.01

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN KERJA
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan
2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub- Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

KATA PENGANTAR

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi merupakan salah satu media


pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media transformasi pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi
tertentu berdasarkan program pelatihan yang mengacu kepada Standar Kompetensi.
Modul pelatihan ini berorientasi kepada Pelatihan Berbasis Kompetensi
(Competence Based Training) diformulasikan menjadi 3 (tiga) buku, yaitu Buku
Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian sebagai satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dalam penggunaannya sebagai referensi dalam media pembelajaran bagi
peserta pelatihan dan instruktur, agar pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan secara
efektif dan efisien. Untuk memenuhi kebutuhan pelatihan berbasis kompetensi
tersebut, maka disusunlah modul pelatihan berbasis kompetensi dengan judul
“Memasang Instalasi PLC“.
Kami berharap modul pelatihan berbasis kompetensi ini dapat membatu para
instruktur dan peserta pelatihan menjadi media yang efektif dalam proses pelatihan
berbasis kompetensi baik yang diselenggarakan oleh lembaga pelatihan milik
pemerintah maupun milik swasta guna menghasilkan luaran pelatihan yang
kompeten sesuai standar kompetensi kerja. Untuk lembaga pelatihan kerja yang
menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi yang salah satu unit
kompetensinya “Memasang Instalasi PLC“, kiranya dapat menggunakan modul ini
sebagai media pelatihan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan tuntunan kepada kita semua
dalam melakukan berbagai upaya untuk menunjang proses pelaksanaan pelatihan
berbasis kompetensi guna menghasilkan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya
saing tinggi sesuai kebutuhan pasar kerja baik nasional maupun global.

Jakarta, Desember 2015

Direktur
Standardisasi Kompetensi dan
Program Pelatihan

Ir. Suhadi, M.Si.


NIP. 19590412 198803 1 002

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 2 dari 15


Buku Modul Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub- Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------ 2


DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------------- 3
ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN SILABUS PELATIHAN --------------------- 4
A. Acuan Standar Kompetensi Kerja --------------------------------------------------------- 4
B. Kemampuan yang Harus Dimiliki Sebelumnya ----------------------------------------- 6
C. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) ------------------------------------------ 7
LAMPIRAN ---------------------------------------------------------------------------------- ----- 10
1. BUKU INFORMASI ---------------------------------------------------------------------- 10
2. BUKU KERJA ----------------------------------------------------------------------------- 10
3. BUKU PENILAIAN ----------------------------------------------------------------------- 10

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 3 dari 15


Buku Modul Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub- Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA


DAN SILABUS PELATIHAN

A. Acuan Standar Kompetensi Kerja


Materi modul pelatihan ini mengacu pada unit kompetensi terkait yang disalin dari
Standar Kompetensi Kerja Subgolongan Transportasi Dan Pergudangan dengan
uraian sebagai berikut:

KODE UNIT : KTL.IK02.229.01

Memasang Instalasi PLC


JUDUL UNIT :
Unit kompetensi ini berkaitan dengan perencanaan dan persiapan
DESKRIPSI UNIT:
pemasangan, penerapan prosedur pemasangan, pemeriksaan,
pembuatan laporan yang dibutuhkan pada pemasangan instalasi
PLC sesuai standar konstruksi dan persyaratan pemasangannya.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


01. Merencanakan 1.1 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
Pekerjaan. diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.

1.2 Pihak terkait dihubungi untuk memastikan bahwa


pekerjaan dikoordinasikan secara efektif.

1.3 Alat kerja, Material, K3 dan alat bantu yang


dibutuhkan direncanakan dengan benar.

1.4 Rencanakan Perlengkapan utama dan


perlengkapan pelengkap yang dibutuhkan
disesuaikan dengan prosedur dan diperiksa
sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 4 dari 15


Buku Modul Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub- Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

02. Mempersiapkan 2.1 Prosedur pemasangan Instalasi Listrik fasa


Pekerjaan tunggal dan fasa tiga disiapkan dengan benar
sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

2.2 Alat kerja, Material, K3 dan alat bantu yang


dibutuhkan disiapkan dan diperiksa untuk
memastikan berfungsi baik dan aman.

2.3 Gambar pengawatan instalasi listrik fasa tunggal


dan fasa tiga disiapkan untuk diserahkan pada
personal yang tepat.

2.4 Jenis sistem Perlengkapan utama dan


perlengkapan pelengkap yang dibutuhkan
disiapkan sesuai dengan persyaratan spesifikasi
peralatan yang berlaku.

03. Memasang Instalasi Listrik 3.1 Peraturan dan prosedur keselamatan dan
kesehatan kerja diterapkan selama pelaksanaan
pekerjaan.

a. Peralatan/material Instalasi Listrik dipasang


sesuai dengan spesifikasi rancangan, standar
dan persyaratan yang berlaku.
b. Peralatan/material Instalasi Listrik dipasang
sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi
tingkat pengamanan (IP) yang telah ditetapkan.

c. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran


pengawatan dilakukan terus menerus sesuai
prosedur

d. Setiap rangkaian listrik diuji untuk memastikan


tahanan pembumian, tahanan isolasi, dan
polaritas sesuai persyaratan
04. Memeriksa Pekerjaan 4.1 Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi
lapangan ataupun hal lainnya dilakukan
pemeriksaan dengan cara pengidentifikasian.

4.2 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif


pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.

4.3 Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan


persyaratan.

05. Membuat laporan. 5.1 Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan


prosedur dan format yang berlaku.

5.2 Berita acara pemasangan dibuat sesuai dengan


prosedur dan format yang berlaku.

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 5 dari 15


Buku Modul Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub- Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

BATASAN VARIABEL

Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya:


1. Standar Konstruksi.
2. Persyaratan pemasangan Peralatan/material Instalasi Listrik.
3. Perlengkapan utama dan pelengkap serta instruction manual dari instalasi sambungan
pelanggan.
4. Gambar Instalasi Listrik PLC.
5. Peralatan K3 dan peralatan bantu yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
6. Sistem dan format pelaporan yang ditetapkan.
7. Kompetensi yang diketahui sebelumnya adalah :
7.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
7.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/ sesuai dengan standar lingkungan ditempat
kerja.
7.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram.
7.4. Menggunakan hand tools & power tools.

PANDUAN PENILAIAN

1. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan :


1.1. Pengetahuan :
1.1.1. Motor Listrik.
1.1.2. Teori Listrik Lanjut.
1.1.3. Instalasi Penerangan.
1.1.4. Instalasi tenaga.
1.1.5. PLC.
1.1.6. Kontrol dan Instrumen.

1.2. Keterampilan :
1.2.1. Dasar Konstruksi Instalasi Listrik PLC.
1.2.2. On Site Training Pemasangan peralatan Instalasi Listrik PLC sesuai gambar
rancangan instlasi listrik.
1.2.3. SNI 04 0225-2000 Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
1.2.4. Standar baik nasional maupun internasional tentang instalasi
ketenagalistrikan dan tidak bertentangan dengan Standar Nasional Indonesia
(SNI).

2. Ruang Lingkup Pengujian:


Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan
kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

3. Aspek Penting:
3.1. Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.2. Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA pengalaman minimal 1 tahun.
3.3. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen Kompetensi.
3.4. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen Kompetensi
dengan menggunakan, teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat
kerja.
3.5. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 6 dari 15


Buku Modul Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub- Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

B. Kemampuan yang Harus Dimiliki Sebelumnya


Ada pun kemampuan yang harus dimiliki sebelumnya sebagai berikut:
- TIDAK ADA

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 7 dari 15


Buku Modul Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub- Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

C. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)


Judul Unit Kompetensi : Memasang Instalasi PLC
Kode Unit Kompetensi : KTL.IK02.229.01
Deskripsi Unit Kompetensi : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja yang diperlukan dalam Memasang
Instalasi PLC
Perkiraan Waktu Pelatihan : Jp @ 45 Menit
Tabel Silabus Unit Kompetensi :

WAKTU
KRITERIA INDIKATOR MATERI PELATIHAN PELATIHAN
ELEMEN KOMPETENSI
UNJUK KERJA UNJUK KERJA (JP)
Pengetahuan Keterampilan Sikap P K
01. Merencanakan 1.1 Rencana kerja  Mampu menyususn Cara menyusun  menyususn  Cermat, taat asas
Pekerjaan. disusun agar rencana kerja agar penjadwalan rencana rencana kerja
pekerjaan dapat pekerjaan dapat kerja
diselesaikan diselesaikan sesuai
sesuai jadwal jadwal yang ditetapkan.
yang
ditetapkan.

 Dapat menjelaskan Cara  Cara menghubungi  Menghubungi  Cermat, taat asas


1.2 Pihak terkait menghubungi personil personil berwenang personil
dihubungi untuk berwenang untuk untuk memastikan berwenang
memastikan bahwa memastikan pekerjaan pekerjaan
pekerjaan  Mampu Menghubungi
dikoordinasikan personil berwenang untuk
secara efektif. memastikan bahwa
pekerjaan telah
dikoordinasikan secara
efektif dengan pihak
terkait lainnya sesuai SOP
 Harus Cermat, taat asas

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 8 dari 15


Buku Modul Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub- Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

WAKTU
KRITERIA INDIKATOR MATERI PELATIHAN PELATIHAN
ELEMEN KOMPETENSI
UNJUK KERJA UNJUK KERJA (JP)
Pengetahuan Keterampilan Sikap P K

1.3 Alat kerja,  Dapat menjelaskan Alat  Alat kerja, alat K3 dan  menyiapkan alat  Cermat, taat asas
Material, K3 dan alat kerja, alat K3 dan alat alat bantu kerja, alat K3 dan
bantu yang bantu alat bantu
dibutuhkan  Mampu menyiapkan alat
direncanakan dengan kerja, alat K3 dan alat
benar. bantu sesuai SOP dan
dalam kondisi dapat
bekerja dengan baik dan
aman
 Harus Cermat, taat asas

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 9 dari 15


Buku Modul Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub- Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

WAKTU
KRITERIA INDIKATOR MATERI PELATIHAN PELATIHAN
ELEMEN KOMPETENSI
UNJUK KERJA UNJUK KERJA (JP)
Pengetahuan Keterampilan Sikap P K

1.4 Rencanakan Mampu merencanakan Perlengkapan utama  merencanakan Teliti, cermat


Perlengkapan utama Perlengkapan utama dan dan perlengkapan Perlengkapan sesuai dengan
dan perlengkapan perlengkapan pelengkap pelengkap yang utama dan persyaratan yang
pelengkap yang yang dibutuhkan dibutuhkan perlengkapan berlaku.
dibutuhkan disesuaikan dengan pelengkap yang
disesuaikan dengan prosedur dan diperiksa dibutuhkan
prosedur dan sesuai dengan persyaratan
diperiksa sesuai yang berlaku.
dengan persyaratan
yang berlaku.

02. Mempersiapkan 2.5 Prosedur Mampu menyiapkan prosedur menyiapkan Teliti, cermat
Pekerjaan pemasangan prosedur pemasangan pemasangan Instalasi prosedur sesuai dengan
Instalasi Listrik fasa Instalasi Listrik fasa Listrik fasa tunggal pemasangan persyaratan yang
tunggal dan fasa tiga tunggal dan fasa tiga dan fasa tiga berlaku.
disiapkan dengan dengan benar sesuai
benar sesuai dengan dengan persyaratan yang
persyaratan yang berlaku.
berlaku.

2.6 Alat kerja, Material, Mampu menyiapkan yang menyiapkan yang Teliti, cermat
K3 dan alat bantu dibutuhkan dan diperiksa alat kerja, Material, dibutuhkan dan sesuai dengan
yang dibutuhkan untuk memastikan K3 dan alat bantu diperiksa untuk persyaratan yang
disiapkan dan berfungsi baik dan aman. memastikan berlaku.
diperiksa untuk
memastikan
berfungsi baik dan
aman.

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 10 dari 15


Buku Modul Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub- Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

WAKTU
KRITERIA INDIKATOR MATERI PELATIHAN PELATIHAN
ELEMEN KOMPETENSI
UNJUK KERJA UNJUK KERJA (JP)
Pengetahuan Keterampilan Sikap P K

2.7 Gambar pengawatan Mampu meyiapkan gambar pengawatan meyiapkan gambar Teliti
instalasi listrik fasa gambar pengawatan instalasi listrik fasa pengawatan cermat
tunggal dan fasa tiga instalasi listrik fasa tunggal dan fasa tiga instalasi listrik
disiapkan untuk tunggal dan fasa tiga fasa tunggal dan
diserahkan pada untuk diserahkan pada fasa tiga
personal yang tepat. personal yang tepat.

2.8 Jenis sistem Mampu menyiapkan sistem Perlengkapan menyiapkan Jenis sesuai dengan
Perlengkapan utama Jenis sistem utama dan sistem persyaratan
dan perlengkapan Perlengkapan utama dan perlengkapan Perlengkapan spesifikasi
pelengkap yang perlengkapan pelengkap pelengkap utama dan peralatan yang
dibutuhkan disiapkan yang dibutuhkan sesuai perlengkapan berlaku.
sesuai dengan dengan persyaratan pelengkap yang
persyaratan spesifikasi peralatan yang dibutuhka
spesifikasi peralatan berlaku.
yang berlaku.

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 11 dari 15


Buku Modul Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub- Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

WAKTU
KRITERIA INDIKATOR MATERI PELATIHAN PELATIHAN
ELEMEN KOMPETENSI
UNJUK KERJA UNJUK KERJA (JP)
Pengetahuan Keterampilan Sikap P K
03. Memasa 3.1 Peraturan dan
ng Instalasi Listrik prosedur keselamatan Mampu menerapkan Memahami prosedur K3 Dapat menerapkan Teliti dan cermat
dan kesehatan kerja Peraturan dan prosedur prosedur Dalam
diterapkan selama keselamatan dan kesehatan keselamatan dan melaksanakan
pelaksanaan kerja kesehatan kerja di prosedur
pekerjaan. tempat kerja keselamatan dan
kesehatan kerja
3.3 Peralatan/material
Instalasi Listrik Mampu memasang Cara memasang memasang Teliti, cermat
dipasang sesuai Peralatan/material instalasi Peralatan/material Peralatan/material sesuai dengan
dengan spesifikasi PLC instalasi PLC instalasi PLC persyaratan yang
rancangan, standar berlaku
dan persyaratan yang
berlaku.

3.4 Peralatan/material Mampu menetapkan kode IP menetapkan Teliti, cermat


Instalasi Listrik Peralatan /material instalasi peralatan/material Peralatan /material sesuai dengan
dipasang sedemikian PLC dipasang sedemikian instalasi PLC persyaratan yang
rupa sehingga tidak rupa sehingga tidak dipasang sedemikian berlaku
mengurangi tingkat mengurangi tingkat rupa sehingga tidak
pengamanan (IP) pengaman mengurangi tingkat
yang telah ditetapkan. pengaman

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 12 dari 15


Buku Modul Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub- Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

WAKTU
KRITERIA INDIKATOR MATERI PELATIHAN PELATIHAN
ELEMEN KOMPETENSI
UNJUK KERJA UNJUK KERJA (JP)
Pengetahuan Keterampilan Sikap P K

3.5 Pemeriksaan kualitas Mampu melakukan teknik pemeriksaan melakukan Teliti, cermat
pekerjaan dan Pemeriksaan kualitas pekerjaan Pemeriksaan sesuai dengan
kebenaran pekerjaan dan kebenaran kualitas persyaratan yang
pengawatan dilakukan pengawatan pekerjaan dan berlaku
terus menerus sesuai kebenaran
prosedur. pengawatan

3.5 Setiap rangkaian listrik Mampu menguji Setiap Rangkaian PLC


diuji untuk rangkain PLC Cara menguji menguji Setiap
memastikan tahanan rangkaian PLC rangkain PLC
pembumian, tahanan
isolasi, dan polaritas
sesuai persyaratan

04. Memeriksa Pekerjaan 4.4 Penyimpangan yang Mampu melakukan Penyimpangan yang melakukan Teliti, cermat
berkaitan dengan pemeriksaan ada pemeriksaan sesuai dengan
kondisi lapangan Penyimpangan yang Cara memeriksa Penyimpangan persyaratan yang
ataupun hal lainnya berkaitan dengan kondisi peyimpangan yang berkaitan berlaku
dilakukan pemeriksaan lapangan ataupun hal dengan kondisi
dengan cara lainnya lapangan
pengidentifikasian. ataupun hal
lainnya
4.5 Penyimpangan yang Mampu memilih alternatif Teliti, cermat
terjadi ditetapkan pemecahan Alternatif pemecahan memilih alternatif sesuai dengan
alternatif Penyimpangan yang masalah pemecahan persyaratan yang
pemecahannya sesuai terjadi sesuai prosedur Penyimpangan berlaku
prosedur yang berlaku. yang berlaku

4.6 Alternatif yang dipilih Mampu menerapkan Teliti, cermat


diterapkan sesuai alternatif yang dipilih menerapkan sesuai dengan
dengan persyaratan. alternatif yang persyaratan yang
dipilih berlaku

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 13 dari 15


Buku Modul Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub- Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

WAKTU
KRITERIA INDIKATOR MATERI PELATIHAN PELATIHAN
ELEMEN KOMPETENSI
UNJUK KERJA UNJUK KERJA (JP)
Pengetahuan Keterampilan Sikap P K

05. Membuat laporan. 5.3 Laporan pemasangan  Dapat menjelaskan  prosedur membuat  Membuat Laporan  Teliti, cermat, taat
dibuat sesuai dengan prosedur membuat laporan pemeriksaan pemeriksaan asas
prosedur dan format laporan pemeriksaan sesuai dengan
yang berlaku.  Mampu membuat Laporan prosedur dan
pemeriksaan sesuai format yang
dengan prosedur dan berlaku.
format yang berlaku
 Harus Teliti, cermat, taat
asas

5.4 Berita acara  Dapat menjelaskan  Prosedur mengisi  cermat, taat asas
pemasangan dibuat prosedur mengisi berita berita acara  Mengisi berita
sesuai dengan acara pemeriksaan pemeriksaan acara pemeriksaan
prosedur dan format  Mampu mengisi sesuai dengan
yang berlaku. berita acara pemeriksaan prosedur dan
sesuai dengan prosedur format yang
dan format yang berlaku berlaku dan
dan ditanda tangani oleh ditanda tangani
pihak yang terkait. oleh pihak yang
 Harus Cermat, taat terkait.
asas

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 14 dari 15


Buku Modul Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub- Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

LAMPIRAN

1. BUKU INFORMASI
2. BUKU KERJA
3. BUKU PENILAIAN

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 15 dari 15


Buku Modul Versi: 2015
BUKU INFORMASI

MEMASANG INSTALASI PLC


KTL.IK02.229.01

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN KERJA
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan
2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------------- 1


BAB I PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------------ 3
A. Tujuan Umum --------------------------------------------------------------------- 3
B. Tujuan Khusus -------------------------------------------------------------------- 3
BAB II Merencanakan Pekerjaan..................................................................................... 4

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Merencanakan


Pekerjaan
a. Cara menyusun penjadwalan rencana
2. Cara menghubungi personil berwenang untuk memastikan
pekerjaan
3. Cara menjelaskan alat kerja, alat K3 dan alat bantu
4. Cara merencanakan Perlengkapan utama dan
perlengkapan pelengkap yang dibutuhkan
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Merencanakan Pekerjaan-------- 10
1. Menyusun rencana kerja
2. Menghubungi personil berwenang
3. menjelaskan alat kerja, alat K3 dan alat bantu
4. merencanakan Perlengkapan utama dan perlengkapan pelengkap yang
dibutuhkan
C. Sikap Yang Diperlukan Dalam Merencanakan Pekerjaan ------------------- 10
BAB III Mempersiapkan Pekerjaan ----------------------------------------------------------- 12
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Pekerjaan
a. Cara menyiapkan prosedur pemasangan Instalasi Listrik fasa
tunggal dan fasa tiga
b. Cara menyiapkan prosedur pemasangan Instalasi Listrik fasa
tunggal dan fasa tiga
3. Cara menyiapkan alat kerja, Material, K3 dan alat bantu
4. Cara menggambar pengawatan instalasi listrik fasa tunggal
dan fasa tiga
5. Cara meyiapkan sistem Perlengkapan utama dan
perlengkapan pelengkap

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 2 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Pekerjaan


1. menyiapkan prosedur pemasangan
2. menyiapkan yang dibutuhkan dan diperiksa untuk
memastikan
3. menyiapkan alat kerja, Material, K3 dan alat bantu
4. meyiapkan gambar pengawatan instalasi listrik fasa tunggal
dan fasa tiga
5. menyiapkan Jenis sistem Perlengkapan utama dan
perlengkapan yang dibutuhkan

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Pekerjaan ---------------- 18


BAB IV Memasang Instalasi PLC
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memasang Instalasi PLC
a. Cara memahami prosedur K3
b. Cara memasang peralatan/material instalasi PLC
c. Cara menetapkan kode IP peralatan/material
d. Cara melakukan pemeriksaan pekerjaan
e. Cara menguji rangkaian PLC

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memasang Instalasi PLC


1. Menerapkan prosedur K3
2. Memasang peralatan/material instalasi PLC
3. Menetapkan peralatan/material instalasi PLC
4. Melakukan pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran
pengawatan
5. Menguji setiap rangkaian PLC

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Memasang Instalasi PLC

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 3 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

BAB V Memeriksa Pekerjaan ------------------------------------------------------------------ 12


A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memeriksa Pekerjaan
1. Cara memeriksa peyimpangan
2. Cara memilih alternatif pemecahan masalah
3. Cara memilih alternatip yang sesuai

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memeriksa Pekerjaan


1. memeriksa peyimpangan
2. memilih alternatif pemecahan masalah
3. memilih alternatip yang sesuai

C. Sikap yang Diperlukan dalam Memeriksa Pekerjaan

BAB VI Membuat laporan --------------------------------------------------------------------- 12


A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memeriksa Pekerjaan
1. Cara membuat laporan pemeriksaa
2. Cara mengisi berita acara pemeriksaan

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memeriksa Pekerjaan


1. Membuat Laporan pemeriksaan sesuai dengan prosedur dan format yang
berlaku
2. Mengisi berita acara pemeriksaan sesuai dengan prosedur dan format
yang berlaku dan ditanda tangani oleh pihak yang terkait

C. Sikap yang Diperlukan dalam Memeriksa Pekerjaan

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 4 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------------------- 40


A. Dasar Perundang-undangan ---------------------------------------------------- 40
B. Buku Referensi ------------------------------------------------------------------- 40
DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN --------------------------------------------------- 41
A. Daftar Peralatan/Mesin ----------------------------------------------------------- 41
B. Daftar Bahan ----------------------------------------------------------------------- 41
LAMPIRAN ----------------------------------------------------------------------------------------- 41
DAFTAR PENYUSUN ----------------------------------------------------------------------------- 42

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 5 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu memasang instalasi
PLC.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi memasang
instalasi PLC guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan
diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Menyusun Perencanaan Pekerjaan meliputi penjadwalan rencana pekerjaan,
menghubungi personil yang berwewang untuk memastikan pekerjaan,
menjelaskan alat kerja, alat K3 dan alat bantu serta merencanakan
perlengkapan utama dan perlengkapan yang dibutuhkan.
2. Mempersiapkan pekerjaan meliputi menyiapkan prosedur pemasangan instalasi
listrik fasa tunggal dan fasa tiga, menyiapkan alat kerja,material, K3 dan alat
bantu serta menggambar pengawatan instalasi listrik fasa tunggal dan fasa tiga,
menyiapkan sistem perlengkapan utama dan pelengkapan pelengkap.
3. Memeriksa pekerjaan meliputi memeriksa penyimoangan, memilih alternatip
pemecahan masalahdan memilih alternatip yang sesuai.
4. Membuat Laporan meliputi membuat laporan pemeriksaan dan mengisi berita
acara pemeriksaan.

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 6 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

BAB II
MERENCANAKAN PEKERJAAN

1. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Merencanakan Pekerjaan.


a. Cara menyusun penjadwalan rencana
Merupakan kegiatan membuat urutan langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan
yang paling efisien. Dalam menyusun rencana kerja diprioritaskan bagian-bagian
yang mudah dikerjakan terlebih dahulu, kemudian baru bagian yang sulit. Ada
banyak metoda dalam memasang instalasi PLC. Dibawah ini diberikan beberapa
panduan yang dapat digunakan dalam memasang suatu instalasi PLC. Tentu saja
anda harus mengikuti prosedur yang ada dan juga Prosedur Kerja Standar yang
telah ditetapkan.
Langkah dibawah ini hanya merupakan salah satu contoh praktis;
 Mempelajari gambar pengawatan dan konfigurasi PLC yang akan dipasang
 Mempelajari petunjuk pemasangan yang ada pada Installation guide PLC
 Memasang Unit CPU, Unit I/O dan Unit unit tambahan
 Memasang peralatan I/O (tombol, sensor, relay, motor dll)
 Memasang kabel Power Suply dan pengkabelan peralatan I/O dengan Unit I/O
 Memasang koneksi peralatan komunikasi jika diperlukan
 Melakukan pengecekan sambungan kabel I/O

b. Cara menghubungi personil berwenang untuk memastikan pekerjaan


Setelah rencana kerja disusun, pihak yang terkait dalam hal ini adalah anggota
tim yang terlibat dalam penyelesaian pekerjaan dihubungi untuk memastikan
bahwa pekerjaan dikoordinasikan secara efektif sehingga tidak terjadi
kesalahpahaman pada saat pelaksanaan pekerjaan.

c. Cara Menjelaskan alat kerja, alat K3 dan alat bantu


Setiap proses perakitkan selalu di identifikasi penggunaan alat yang diperlukan
dan juga bahan yang akan dipakai termasuk alat bantu.
Peralatan dan bahan yang biasa dibutuhkan antara lain :
 PLC Unit
 Tool set (obeng, tang, Alat ukur/Multimeter, dll)
 Peralatan I/O(tombol, sensor, relay, motor, dll)
 Lemari/box panel dan kabel
 Perlengkapan K3 dan Perlengkapan daya/power suply (MCB, sekring, dll)

d. Cara merencanakan Perlengkapan utama dan perlengkapan pelengkap yang


dibutuhkan
Selain merencanakan alat kerja dan bahan juga direncanakan perlengkapan
utama dan perlengkapan pelengkap yang mungkin diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan nantinya.

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 7 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Merencanakan Pekerjaan


1. Menyusun rencana kerja
2. Menghubungi personil berwenang
3. menjelaskan alat kerja, alat K3 dan alat bantu
4. merencanakan Perlengkapan utama dan perlengkapan pelengkap yang
dibutuhkan

C. Sikap Yang Diperlukan Dalam Merencanakan Pekerjaan


1. Harus dilakukan dengan Cermat
2. Harus dilakukan dengan Teliti

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 8 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

BAB III
Mempersiapkan Pekerjaan

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Pekerjaan


1. Cara meyiapkan prosedur pemasangan instalasi listrik fasa tunggal dan fasa tiga
Prosedur adalah petunjuk atau tahapan tahapan yang perlu diperhatikan dalam
melaksanakan pekerjaan pemasangan instalasi PLC. Prosedur pemasangan
instalasi PLC ini dapat dipelajari pada buku petunjuk pemasangan PLC yang
bersangkutan.

2. Cara menyiapkan alat kerja, Material, K3 dan alat bantu


Peralatan dan bahan bahan yang telah direncanakan dan diidentifikasi pada saat
perencanaan dikumpulkan dan disiapkan untuk kemudian diperiksa satu persatu
untuk memastikan bahwa peralatan dan bahan bahan tersebut dalam kondisi baik
dan dapat digunakan.

3. Cara menggambar pengawatan instalasi listrik fasa tunggal dan fasa tiga
Gambar pengawatan instalasi yang telah direncanakan disiapkan sebaik mungkin.
Tujuannya agar gambar dapat dibaca dengan jelas dan mudah dipahami oleh
personel yang tepat yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan
pemasangan instalasi PLC tersebut.

4. Cara meyiapkan sistem Perlengkapan utama dan perlengkapan pelengkap


Perlengkapan utama dan perlengkapan pelengkap yang telah direncanakan pada
saat perencanaan pekerjaan dikumpulkan dan kemudian diperiksa untuk
memastikan bahwa peralatan peralatan tersebut dalam kondisi baik dan dapat
digunakan.

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mepersiapkan Pekerjaan


1. Menyiapkan prosedur pemasangan
2. Menyiapkan yang dibutuhkan dan diperiksa untuk memastikan
3. Meyiapkan gambar pengawatan instalasi listrik fasa tunggal dan fasa tiga
4. Menyiapkan Jenis sistem Perlengkapan utama dan perlengkapan pelengkap
yang dibutuhkan

c. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Pekerjaan


1. Harus dilakukan dengan cermat
2. Harus dilakukan dengan teliti

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 9 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

BAB IV
Memasang Instalasi PLC
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Pekerjaan
1. Cara memahami prosedur K3
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu tindakan untuk
pencegahan supaya tidak terjadi kecelakaan pada waktu melakukan atau
tidak suatu kegiatan pekerjaan yang mungkin dapat terjadi kepada si
pekerja maupun kepada orang lain, mesin, alat dan lingkungan kapan saja
dan dimana saja.
Alat-alat keselamatan kerja antara lain:
1. Pakaian kerja atau baju pelindung;
2. Safety shoes
3. Topi atau helm
4. Sarung tangan (Gloves)
5. Kacamata
6. Masker
Pencegahan terjadinya kecelakaan ditempat kerja/praktek harus
memperhatikan beberapa factor antara lain :
 Pastikan sempurna alat-alat
 Pastikan sempurna pakaian kerja
 Harus disiplin dalam menggunakan alat-alat
 Harus hati-hati dan konsentrasi pada pekerjaan
 Pastikan sudah memahami & menguasai cara kerja suatu mesin atau
alat
 Pastikan kondisi tubuh sebelum bekerja dalam keadaan sehat

Disiplin pribadi saat kerja


Setiap pekerja (siswa), dalam suatu industri maupun institusi pendidikan
harus mempunyai disiplin terutama pribadinya sendiri seperti :
 Disiplin terhadap waktu kerja
 Disiplin terhadap janji baik pribadi ataupun dalam pekerjaan
 Disiplin dalam menempatkan suatu kebenaran dalam tempatnya
 Tidak menyimpang dari apa yang ditugaskan
 Hormat pada atasan maupun bawahan

Tanggung jawab pekerja atau siswa terhadap K3


Pekerja atau siswa mempunyai tanggung jawab sebagai berikut :
 Harus mentaati peraturan dan intruksi yang benar dari atasannya
 Bertindak benar dan tepat pada waktu terjadinya kecelakaan
 melaporkan segera, bila mana terjadi kecelakaan
 menyelidiki dan menerangkan penyebab terjadinya kecelakaan atau
kerusakan pada mesin
 Bekerja dengan penuh konsentrasi dan hati-hati

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 10 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

2. Cara memasang peralatan/material instalasi PLC


PLC(Programmable Logic Controller) adalah sebuah alat pengendali otomatis
yang berbasis mikrokontroler dan mudah diprogram yang digunakan untuk
menggantikan kendali konvensional atau kendali berbasis relay. Setiap merk
PLC mempunyai bentuk/model dan spesifikasi yang berbeda beda. Tetapi
secara prinsip, prosedur pemasangan instalasinya hampir sama karena
hardware PLC hanya terdiri dari tiga bagian utama yaitu Power Suplay, Unit
CPU, dan Unit I/O. Pemasangan instalasi PLC harus sesuai dengan petunjuk
operasional (manualnya) karena pemasangan yang salah dapat
mengakibatkan kerusakan pada PLC. Berikut ini contoh pemasangan instalasi
PLC.

2.1 Pembahasan Hardware PLC


Harware PLC dibagi menjadi tiga bagian utama, yakni Power supply,
Unit CPU, dan Unit I/O. Pada PLC tipe kecil CPU, memory, Unit I/O, dan
power supply berada dalam satu paket PLC contohnya Omron CPM2,
sedangkan PLC tipe besar terbagi dalam bentuk modul modul / unit
unit yang terpisah contohnya PLC Omron C200 dan PLC LG GM4.

Gambar 4.1. Blok diagram sebuah PLC

Gambar 4.2. PLC Omron tipe CPM2A

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 11 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

Gambar 4.3. PLC Omron tipe C200H

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 12 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

Gambar 4.4. PLC LG tipe GM4

 Unit Power Supply


Untuk PLC Omron power supply bekerja pada tegangan input 100 – 240 VAC
dan menyediakan tegangan output 24 VDC yang digunakan untuk
memberikan daya ke peralatan I/O. Power supply ini biasanya menyatu
dengan CPU tetapi ada juga terpisah dalam Unit tersendiri. Power supply
juga dilengkapi dengan battery backup, sehingga pada saat terjadi
kegagalan power, maka secara otomatis battery akan menggantikan power
supply utama ke CPU, agar program memori user tidak hilang.

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 13 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

 Unit CPU (Central Processing Unit)


Tanpa melihat pada tipe PLC (kecil, sedang, besar) prosesor dan memori
selalu dalam satu unit yang sama. Unit ini biasa disebut dengan CPU. Unit
pengolah pusat atau CPU merupakan otak dari sebuah PLC yang merupakan
sebuah mikrokontroler 8 bit, 16 bit atau 32 bit. CPU bertugas menangani
komunikasi dengan piranti eksternal, interkonektivitas antarbagian bagian
internal PLC, eksekusi program, manajemen memori, mengawasi atau
mengamati sinyal masukan dan memberikan sinyal keluaran (sesuai dengan
proses atau program yang dijalankan). Pada CPU juga dilengkapi dengan
lampu indikator sebagai indikator terjadinya kesalahan dan kerusakan.

Gambar 4.5. CPU PLC C200H

Gambar 4.6. Indikator CPU

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 14 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

 Unit I/O
Unit I/O merupakan unit antarmuka yang berfungsi mengkonversikan atau
mengubah sinyal sinyal masukan dan keluaran agar CPU dapat
berkomunikasi dengan piranti luar seperti tombol, saklar, sensor, motor
listrik, selenoid, relay, lampu dan lain sebagainya.

Gambar 4.7. Unit I/O

Secara singkat cara kerja dan rangkaian internal dari unit I/O dapat dijelaskan
sebagai berikut;

 Unit input
Unit input terdiri atas dua macam yaitu input DC dan input AC. Bagaimana
rangkaian input pada PLC?, berikut akan kita pelajari pengertian yang baik
tentang rangkaian input tersebut karena kemungkinan ada kesalahan
sambung pada input yang cukup fatal.

Modul input DC dibuat untuk bekerja dengan tegangan 5, 12, 24, dan 48
volts, hati-hati untuk pembelian PLC sebaiknya disesuaikan dengan
kebutuhan anda tentang rangkaian input yang akan digunakan.
Modul input DC memungkinkan kita menghubungkan rangkaian transistor
baik dari jenis PNP berupa rangkaian sourcing atau NPN yaitu rangkaian
sinking. Jika kita gunakan rangkaian saklar atau saklar limit yang umum
dapat kita abaikan apakah PNP atau NPN. Kita harus ingat bahwa
kebanyakan PLC tidak memberikan kemungkinan mencampur untuk
rangkaian NPN dan PNP. Ketika menggunakan sensor seperti photo-eye,
prox, dll. Kita harus lebih berhati-hati dan melihat dengan cermat tentang
jenisnya NPN atau PNP. (cek pada data dari pabrik)
Perbedaan kedua tipe adalah sambungan ke input PLC apakah ke positip
sumber atau ke ground sumber tegangan. Untuk NPN sensor pemberian
tegangan adalah dengan ground dan PNP sensor diberikan tegangan dari
tegangan positip.

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 15 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

Berikut gambar sambungan output sensor ke input PLC untuk NPN dan PNP.

Gambar 4.8. Sensor tipe NPN

Pada sensor tipe NPN kita menghubungkan outputnya ke input PLC melalui
pemberian tegangan ground sumber. Jika sensor tidak diberikan dari
sumber yang sama maka diharuskan untuk menghubung ground kedua
sumber tegangan. Tipe ini umumnya dipakai di daerah Amerika utara.
Banyak perancang system pengendali mengatakan bahwa jenis PNP adalah
lebih aman dan lebih baik karena diberikan tegangan sumber melalui
ground.
Pada sensor tipe PNP kita menghubungkan outputnya ke input PLC melalui
pemberian tegangan positip sumber. Jika sensor tidak diberikan dari sumber
yang sama maka diharuskan untuk menghubung positip kedua sumber
tegangan. Tipe ini umumnya dipakai di daerah Eropa.

Gambar 4.9. Sensor tipe PNP

Dalam sensor transistor melaksanakan fungsi saklar. Dalam rangkaian


sensor membuat transistor menjadi ON ketika adanya target pada sensor.
sehingga transistor membuat rangkaian tertutup yang menghubungkan V+
dan input PLC. seperti pada gambar diatas.

Gambar 4.10. Rangkaian internal unit input DC

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 16 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

Terminal PLC yang bisa digunakan oleh pemakai adalah terminal yang
berlabel COMMON, INPUT 0000, INPUT 0001, INPUT xxxx... dan untuk
terminal common kemungkinan dihubungkan ke V+ atau ground. Dimana
terminal ini dihubungkan tergantung pada tipe sensor, ketika menggunakan
sensor tipe NPN dihubungkan ke V+ dan ketika digunakan sensor PNP maka
terminal common ini dihubungkan ke 0V (ground).
Saklar umum seperti limit switch, pushbutton, toggle, dsb. dihubungkan ke
input dengan cara yang mirip. Satu sisi saklar dihubungkan langsung ke V+
dan sisi yang lain dihubungkan ke input PLC, dengan asumsi bahwa terminal
common dihubungkan ke 0V (ground). Dan jika terminal common terhubung
ke V+ maka hubungan ke saklar dilakukan kebalikan dari rangkaian yang
pertama.
Dalam PLC biasanya sudah dilengkapi dengan rangkaian photo-coupler yang
berfungsi untuk mengisolasi rangkaian internal PLC dengan input dari luar
PLC. Hal ini dimaksudkan untuk mengeliminasi kemungkinan adanya
gangguan listrik (noise) ke dalam rangkaian internal PLC. Rangkaian photo-
coupler bekerjanya berdasarkan konversi sinyal input listrik melalui sinar
(cahaya) diubah kembali menjadi sinyal listrik untuk diproses lebih lanjut
oleh rangkaian internal.
Setelah kita mengerti input DC, baiklah kita lihat bagaimana cara kerja input
AC. Catatan awal untuk input AC adalah tidak polarisasi pada tegangannya.
Put simply, this means that there is no positive or negative to "worry about".
Bagaimanapun bekerja dengan tegangan AC kita harus hati-hati karena
cukup berbahaya. Umumnya modul input AC memungkinkan dapat bekerja
dengan tegangan 24, 48, 110, dan 220 volts. Dalam pembelian juga harus
hati-hati dan pertimbangkan berdasarkan kebutuhan anda tidak haya dari
segi harga tetapi juga dari aspek teknis.
Modul input AC jarang digunakan dibandingkan modul input DC, alasannya
adalah sensor dewasa ini banyak dibuat dengan output transistor. Transistor
tidak dapat bekerja dengan tegangan AC, oleh karena itu umumnya pada
tegangan AC digunakan saklar atau saklar limit dsb. Bila system operasi
menggunakan sensor maka kemungkinannya adalah beroperasi dengan
tegangan DC.

Gambar 4.11. Unit input AC

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 17 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

Umumnya kita menghubungkan input bertegangan AC seperti pada gambar


diatas, kawat yang aktif disambungkan ke input PLC dan kawat netral
disambungkan common PLC. AC ground (3 wire) sebaiknya disambungkan
pada terminal ground PLC. Untuk pemakaian kawat hubungan bertegangan
AC biasanya digunakan kawat dengan isolasi berwarna, umumnya warna
coklat (aktif), biru (netral) dan hijau/kuning (ground).

Rangkaian modul/unit input AC pada PLC digambarkan sebagai berikut.

Gambar 4.12. Rangkaian internal Unit input AC

Yang dapat diakses oleh pemakai adalah yang berlabel COMMON, INPUT
0000, INPUT xxxx... terminal common dihubung ke kawat netral.
Saklar umum seperti limit switch, pushbutton, toggle, dsb. dihubungkan
langsung ke terminal input. Satu sisi saklar dihubungkan langsung ke INPUT
XXX dan sisi yang lain dihubungkan ke kawat aktif, dengan asumsi bahwa
terminal common dihubungkan ke netral.
Hal ini dimaksudkan untuk mengeliminasi kemungkinan adanya gangguan
listrik (noise) ke dalam rangkaian internal PLC. Rangkaian photo-coupler
bekerjanya berdasarkan konversi sinyal input listrik melalui sinar (cahaya)
diubah kembali menjadi sinyal listrik untuk diproses lebih lanjut oleh
rangkaian internal.
Pada input AC jauh lebih lambat disbanding input DC, akan tetapi
programmer tidak terlalu pusing karena umumnya memakai sensor berupa
saklar mekanik dan saklar mekanik adalah sangat lambat. Setiap saklar
membutuhkan 25 mili detik atau lebih, sehingga dibutuhkan rangkaian
internal delay dimana setiap rangkaian internal bekerja dengan 5 volt DC.

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 18 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

 Unit output
Setelah input kita pahami dengan benar tiba gilirannya kita pelajari
bagaimana menggunakan output pada PLC.
Satu tipe output yang paling banyak digunakan adalah output relay, dengan
relay output dapat kita hubungkan langsung baik beban bertegangan AC
maupun DC. Kita sebut beban output karena beban yang berada diluar PLC
kita hubungkan dengan terminal output PLC. Dalam merangkai harus pula
kita pahami perlakuan khusus untuk output relay karena dengan
menghubungkan sembarangan pada sumber tegangan akan menyebabkan
kerusakan pada relay. Hal ini mirip dengan kejadian pada fiting lampu
seharusnya dipasang sebuah lampu pijar akan tetapi langsung dihubungkan
dengan sebuah kawat, akibatnya arus yang cukup besar mengalir padanya
dan sekering akan terbakar.
Beberapa beban yang sering digunakan adalah selenoid, lampu, motor listrik
dll. Sebelum kita menghubungkan beban pada PLC sebaiknya kita lihat
terlebih dahulu spesifikasi beban, perlu arus berapa bekerja dengan
tegangan berapa sebab bila arus dan tegangan kerja melebihi tegangan atau
arus yang diijinkan pada output relay maka akan berakibat relay terbakar.
Beberapa tipe beban adalah beban semu, beban ini disebut juga dengan
beban induktif. Beban induktif menghasilkan arus balik ketika diberikan arus
pertama kali (mulai ON)". Arus balik ini menyebabkan adanya tegangan
kejut pada system.
Contoh sederhana sebuah beban induktif adalah mesin pendingin ruangan
(AC) yang selalu mati/hidup sepanjang waktu. Kalau kita amati baik dikantor
atau di rumah ternyata dengan memasang AC saat dimana alat ini terdengar
deru agak keras maka lampu-lampu yang nyala akan terlihat redup beberapa
saat kemudian kembali ke nyala normal. Hal ini disebabkan karena AC
berubah ON, kejadian ini sangat berbahaya untuk output relay PLC
disebabkan arus yang mengalir bisa mencapai 30 kali arus rata-rata. Untuk
membantu mengatasi hal diatas dibutuhkan rangkaian diode, varistor, atau
yang lain. Rangkaian berikut menunjukan bagaimana output PLC
disambungkan ke beban.

Gambar 4.13. Unit outpuit

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 19 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

Gambar diatas merupakan cara untuk menghubungkan output relay PLC,


walaupun dalam rangkaian digambarkan dengan AC namun dapat juga
digunakan untuk rangkaian DC. Relay tidak memiliki polaritas dan biasanya
dapat digunakan sumber tegangan DC atau AC, dimana common
dihubungkan ke terminal sumber tegangan dan terminal yang lainnya
disambungkan ke beban selanjutnya dari beban disambungkan ke ke output
PLC yang telah ditentukan dalam program ladder diagram.

Gambar 4.14. Rangkaian internal unit output

Internal relay PLC adalah rangkaian yang menghubungkan antara terminal


output PLC dengan rangkaian internal PLC. Ketika ladder diagram membuat
output berkondisi ON, PLC akan menggerakan kumpara relay dengan
tegangan. Tegangan ini akan membuat kontak tertutup dan saat tertutup
arus dari luar masuk melalui terminal ke kontak dan kembali ke terminal luar
PLC yang selanjutnya ke beban. Dengan demikian terjadi lingkaran arus
tertutup dari sumber ke beban terus ke terminal PLC dan ke kontak
kemudian kembali ke terminal dan sumber. Apabila PLC membuat kontak
tersebut terbuka akan memutus rangkaian tertutup.

 Unit Memory
Unit memory berfungsi untuk menyimpan data dan program yang akan
digunakan oleh PLC. Memory ini terbagi kedalam dua tipe yaitu ROM dan
RAM. ROM berisikan data data seperti fasilitas logic program, fasilitas edit
program, fasilitas monitor program, fasilitas untuk komunikasi dan lain
lain. Data data tersebut tersimpan secara permanen dan tidak akan hilang
meskipun power supply off. Sedangkan RAM berisikan data data program
user, seperti ladder diagram, data data memori, status I/O dan lain lain.
Data data tersebut bisa ditulis dan dibaca. RAM bersifat tidak permanen,
jadi jika power suplply off maka data data tersebut akan hilang. Untuk
menghindari hal tersebut, maka pada sistem power supply dilengkapi
dengan battery backup yang akan men-supply power jika power supply
utama off.

 Peralatan I/O
Peralatan Input Output adalah peralatan yang dihubungkan dengan Unit
I/O. Contoh peralatan input adalah sensor, limit switch, tombol, selector
dan banyak lagi sedangkan contoh peralatan output adalah lampu,
selenoid, buzzer, motor relay dan lain lain.

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 20 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

Input Device

Gambar 4.15. Peralatan Input

Output Device

Gambar 4.16. Peralatan Output

2.2 Pemilihan kondisi lokasi pemasangan instalasi PLC


Lakukan pemasangan instalasi PLC pada kondisi kondisi berikut ini:
 mendapat penerangan cahaya yang cukup
 memiliki temperature 0°C hingga 55°C
 memiliki kelembaban 10% or over 90%
 bebas dari pengembunan udara
 bebas dari corrosive/karat dan gas berbahaya
 bebas dari debu, getaran, air, oli dan bahan kimia lainnya
 sediakan shielding jika pemasangan berada pada kondisi lokasi yang
berdekatan dengan kabel listrik tegangan tinggi, medan magnet yang kuat,
listrik statis dan radiasi yang kuat

2.3 Tahap tahap pemasangan Instalasi PLC


Pemasangan instalasi PLC diindustri diletakan didalam sebuah box panel
atau cabinet. Kondisi temperature yang diizinkan adalah 0°C hingga 55°C,
ventilasi dan kipas dipasang untuk pendinginan dan sirkulasi udara.

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 21 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

PLC
tipe
besar

PLC
tipe kecil

Gambar 4.17. Penempatan PLC dalam sebuah box panel

a. Memasang Unit CPU dan Unit I/O


 Posisi pemasangan harus sesuai dengan petunjuk yang ada seperti
yang diperlihatkan gambar dibawah ini.
benar salah salah

Gambar 4.18. Posisi pemasangan PLC

Posisi pemasangan yg benar/correct memberikan pendinginan &


sirkulasi udara yang cukup bagi PLC agar suhu yang diizinkan tetap
terjaga.

 Unit CPU PLC dipasang pada sebuah Rel DIN. Untuk PLC tipe kecil
seperti PLC Omron CPM2A dimana Unit CPU, Power supply dan Unit I/O
merupakan satu kesatuan dapat langsung dipasang pada Rel DIN
seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 22 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

Gambar 4.19. PLC CPM2A dipasang pada Rel DIN

Cara pemasangannya adalah dengan memiringkan PLC agar takik dibagian


bawah PLC mencengkeram bagian atas Rel DIN kemudian tekan PLC agar
PLC terkunci pada Rel DIN.

Gambar 4.20. Cara pemasangan pada Rel DIN


 Sedangkan untuk PLC tipe besar seperti PLC Omron C200 dengan Unit unit
yang terpisah pisah, maka PLC terlebih dahulu harus disusun konfigurasinya
sebelum dipasang pada sebuah Rel DIN. Penyusunan konfigurasi PLC tipe
besar ini dilakukan pada sebuah rak PLC yang disebut backplane. Backplane
untuk PLC Omron C200 terlihat seperti gambar dibab ini.

Gambar 4.21. Backplane/Rack

Backplane adalah peralatan sederhana yang memiliki dua fungsi. Yang


pertama menyediakan dukungan fisik untuk Unit unit yang terpasang
padanya. Yang kedua untuk menyediakan sambungan dan jalur kelistrikan
yang penting untuk menghubungkan Unit unit yang terpasang padanya. Inti
dari PLC adalah Unit CPU. Unit CPU biasanya menyatu dengan power supply
diletakan pada bagian paling kanan dari backplane seperti terlihat pada
gambar berikut.

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 23 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

Gambar 4.22. Pemasangan CPU pada Backplane

Setelah Unit CPU terpasang, selanjutnya Unit I/O dipasang satu persatu
pada backplane. Pasang Unit I/O pada backplane dengan penguncian ujung
atas Unit I/O kedalam slot pada backplane kemudian putar Unit I/O kearah
bawah seperti yang terlihat pada gambar. Tekan kebawah tab kuning pada
bagian bawah slot, tekan Unit I/O secara perlahan pada posisinya kemudian
lepaskan tab kuning tersebut.

Gambar 4.23. Cara pemasangan Unit I/O pada Backplane


 Setelah konfigurasi PLC terpasang pada backplane selanjutnya konfigurasi
tersebut baru dapat dipasangkan pada sebuah Rel DIN. Agar dapat
terpasang pada Rel DIN diperlukan perlengkapan tambahan yaitu sebuah
Mounting bracket.

Gambar 4.24. Mounting bracket

Pasang mounting bracket pada ujung kanan dan kiri bagian bawah
backplane, seperti terlihat pada gambar berikut.

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 24 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

Gambar 4.25. Pemasangan Mounting bracket pada Backplane

Kemudian pasang backplane pada Rel DIN dimana penjepit mounting


bracket mencengkeram bagian atas dari Rel DIN, seperti terlihat pada
gambar berikut.

Gambar 4.26. Pemasangan Backplane pada Rel DIN

Caranya; kendurkan sekrup yang mengunci mounting bracket pada


backplane. Geser sedikit backplane seperti terlihat pada gambar berikut agar
mounting bracket dan backplane menjepit dengan aman pada Rel DIN,
kemudian kencangkan sekrupnya.

Gambar 4.27. Cara pemasangan Backplane pada Rel DIN

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 25 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

b. Memasang Unit tambahan atau Unit I/O tambahan


Unit tambahan atau Unit I/O tambahan ini biasanya dipasang ketika jumlah
peralatan I/O yang akan dikendalikan semakin bertambah jumlahnya
melebihi kapasitas Unit I/O yang ada atau dipasang ketika diperlukan untuk
keperluan khusus seperti sensor suhu. Berikut contoh contoh Unit I/O
tambahan.

Gambar 4.28. Unit I/O tambahan untuk PLC Omron CPM2A

Gambar 4.29. Unit I/O tambahan untuk PLC Omron C200


Pada PLC CPM2A dapat dipasangkan hingga 3 Unit I/O tambahan. Cara
pemasangan Unit I/O tambahan pada PLC CPM2A adalah sebagai berikut:
 Lepaskan tutup konektor tambahan pada Unit CPU dan Unit I/O
tambahan. Gunakan obeng minus untuk membuka penutup konektor dari
I/O tambahan.

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 26 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

Gambar 4.30. Membuka tutup konektor

 Masukan kabel penghubung Unit I/O tambahan kedalam konektor


tambahan Unit CPU atau Unit I/O tambahan.

Gambar 4.31. Memasang kabel penghubung

 Pasang kembali penutup pada tempatnya.

Gambar 4.32. Memasang kembali penutup konektor

Untuk PLC C200 caranya hampir sama yaitu dengan memasang kabel
penghubung dari Unit CPU ke Unit I/O tambahan pada konektor yang
terletak diujung kiri Backplane/rack. Panjang kabel penghubung dapat
mencapai 10m tetapi total panjang kabel antar semua rack jangan lebih dari
12m.

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 27 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

Gambar 4.33. Memasang Unit I/O tambahan

c. Memasang peralatan I/O


Peralatan I/O dipasang pada tempat yang telah ditentukan dalam rencana
kerja dan gambar pengawatan instalasi. Untuk saklar dan tombol kendali
biasanya dipasang pada panel kendali sedangkan sensor, selenoid dan
motor biasanya ditempatkan pada mesin atau alat yang akan dikendalikan.

d. Memasang kabel
d.1. Instalasi kabel
Instalasi kabel ditempatkan pada sebuah saluran kabel (duct) yang
terbuat dari logam. Untuk menghindari interferensi atau nosie maka kabel
power listrik dipisahkan dari kabel I/O dan duct dihubungkan ke sistem
pembumian. Ada tiga jenis duct yang biasa digunakan yaitu:
 Hanging duct
Pisahkan kabel Power dan kabel I/O paling sedikit pada 300mm.

Gambar 4.34. Hanging duct


 Floor duct
Beri jarak 200mm antara kabel dengan ujung atas duct.

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 28 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

Gambar 4.35. Floor duct

 Conduit
Pisahkan kabel power dan kabel I/O seperti gambar berikut ini.

Gambar 4.36. Conduit

d.2. Pemasangan kabel pada terminal Unit I/O


 Pasangkan kabel ke terminal I/O dengan mengendurkan sekrup
pengunci dengan memakai obeng plus (+) setelah terpasang
kencangkan kembali sekrup pengunci tersebut. Sebaiknya gunakan
crimp/skun kabel pada ujung kabel.

Gambar 4.37. Pemasangan kabel pada terminal I/O

 Setelah kabel dipasang pada terminal Unit I/O, selanjutnya kabel


dihubungkan ke peralatan I/O. Hal yang perlu di perhatikan saat
Unit I/O dihubungkan ke peralatan I/O adalah konfigurasi
instalasinya harus disesuaikan dengan pedoman manualnya dan
jangan memberi tegangan pada PLC diatas tegangan yang
telah ditentukan, karena PLC sangat sensitif tehadap
kenaikan tegangan suplay dan dapat mengakibatkan
kerusakan pada PLC itu sendiri.

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 29 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

Berikut contoh pemasangan konfigurasi Input pada Unit Input PLC C200H
– ID212 dan PLC CPM2A.

Gambar 4.38. Konfigurasi Input pada Unit Input PLC C200H – ID212 & PLC CPM2A

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 30 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

Berikut contoh pemasangan konfigurasi Ouput pada Unit Output PLC C200H
– OC225 dan PLC CPM2A.

Gambar 4.39. Konfigurasi Output pada Unit Output PLC C200H – OC225

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 31 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

Gambar 4.40. Konfigurasi Output pada PLC CPM2A

d.3. Pemasangan kabel power supply


Diagram berikut menunjukan cara pemasangan kabel power supply ke
PLC C200H dan CPM2A. Untuk kabel power supply gunakan kabel
twisted untuk mencegah noise dengan diameter 1,25mm dan
crimp/skun kabel bulat berdiameter 3,5mm. Sebelum memasang kabel
power supply pastikan sumber tegangan (AC atau DC) sesuai dengan
kebutuhan Unit Power supply.

Gambar 4.41. Pemasangan kabel Power supply pada PLC C200H

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 32 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

Gambar 4.42. Pemasangan kabel Power supply pada PLC CPM2A

d.4. Grounding atau pembumian


Untuk mencegah noise, sistem PLC harus dihubungkan dengan sistem
pembumian. Sistem pembumian yang baik harus memperhatikan
beberapa hal, yaitu:
 Tahanan pembumian harus  80 ohm
 Gunakan kawat pembumian yang cukup tebal ( diameter  2 mm2 )
 Titik pembumian harus sedekat mungkin dengan PLC untuk
mengurangi jarak kabel pembumian
 Gunakanlah metode pembumian yang benar seperti gambar
dibawah ini;

PLC Other device PLC Other device PLC Other device

Class 3 grounding
Class 3 grounding

(A)Independent grounding : Best (B) Joint grounding : Good (C) Joint grounding : Not allowed

Gambar 4.43. Pemasangan kabel grounding

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 33 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

3. Cara menetapkan kode IP peralatan/material


Dalam memasang peralatan dan material harus sesuai dengan Indeks
Proteksi (IP) yang telah ditetapkan. Kode IP ini terdiri dari dua digit dan
selalu tercantum pada body peralatan dan material yang telah dikeluarkan
oleh pabrik.

Klasifikasi dari Indeks Proteksi adalah sebagai berikut:

Angka pertama Angka kedua


Perlindungan terhadap benda padat Perlindungan terhadap benda cair
IP Test IP Test
0 Tanpa perlindungan 0 Tanpa perlindungan
1 Perlindungan terhadap benda 1 Perlindungan terhadap air yang jatuh secara
padat hingga 50mm seperti vertikal
tersentuh oleh tangan tanpa
sengaja
2 Perlindungan terhadap benda 2 Perlindungan terhadap semprotan air langsung
padat hingga 12mm seperti hingga 150 dari arah vertikal
tersentuh oleh jari jari tangan
tanpa sengaja
3 Perlindungan terhadap benda 3 Perlindungan terhadap semprotan 600 dari arah
padat lebih dari 2,5mm (alat alat vertikal
kerja + kabel kabel kecil)
4 Perlindungan terhadap benda 4 Perlindungan terhadap air yang disemprotkan
padat lebih dari 1mm (alat alat dari segala arah pada batas yang diizinkan
kerja + kabel kabel kecil)
5 Perlindungan terhadap debu – 5 Perlindungan terhadap air jet bertekanan
terbatas pada unsur yang diizinkan rendah dari segala arah pada batas yang
( tidak berbahaya) diizinkan
6 Perlindungan total terhadap debu 6 Perlindungan terhadap air jet bertekanan
rendah seperti untuk penggunaan pada dek
kapal pada batas yang diizinkan.
7 Perlindungan terhadap efek pembenam antara
15cm dan 1m
8 Perlindungan terhadap pembenaman dibawah
tekanan dalam waktu yang lama.

Tabel 4.1. Indeks Proteksi

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 34 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

4. Cara melakukan pemeriksaan kualitas pekerjaan


Setelah pekerjaan pemasangan instalasi selesai dikerjakan selanjutnya
dilakukan pemeriksaan kebenaran pengawatan instalasi. Hal ini dilaksanakan
dengan cara memeriksa setiap sambungan kabel pada peralatan dan
mencocokannya dengan gambar diagram instalasi yang telah disiapkan.
Pengecekan sambungan kabel dan peralatan dilakukan dengan
menggunakan alat bantu seperti Multimeter dan testpen.
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan antara lain:
 Apakah semua Unit PLC dan peralatan I/O telah dipasang dengan
benar?
 Apakah semua kabel kabel koneksi dan konektor telah dipasang
dengan lengkap sesuai gambar diagram pengkawatan instalasi dan
terjepit dengan kencang?
 Apakah ada sekrup sekrup penjepit kabel yang kendor?
 Apakah ada kabel kabel pengkawatan yang letaknya semrawut?
 Apakah ada koneksi kabel yang putus atau tidak hubung?

5. Cara menguji rangkaian PLC


a. Melakukan pengujian wiring/pengkawatan I/O
Hal yang juga harus kita ketahui dalam memasang instalasi PLC, setelah
PLC tersebut kita instal maka perlu dicek wiring/pengkawatan input dan
outputnya untuk mengetahui dan meyakinkan apakah peralatan input dan
output PLC mempunyai hubungan yang baik dan benar.
a.1. Pengecekan wiring/pengkawatan input
Langkah pengecekan wiring/pengkawatan input dapat dilakukan
dengan menghubungkan (meng On kan) semua perangkat input dan
melihat lampu indikator (LED) pada sisi input PLC. Hubungan
peralatan input PLC dikatakan baik jika input masukan ON maka
lampu indikator bagian input PLC akan menyala.
a.2. Pengecekan wiring/pengkawatan output
Hubungan antara PLC dengan peralatan output (seperti selenoid,
magnetik kontaktor, lampu dsb) dapat dicek dengan perintah force ke
nomor terminal output PLC, perintah tersebut tanpa menunggu
program harus sudah selesai dimasukan kedalam PLC, namun dapat
dipisah tanpa mempengaruhi program yang ada ( jika di dalam PLC
telah dimasuki program kontrol).

Langkah pengecekan wiring output dapat dilakukan dengan langkah:


 Hubungkan PLC dengan alat pemrogram (Programing Console)
 Hidupkan Programing Console dengan mode Program kemudian masukan
Password, yaitu dengan menekan tombol:

CLR MONTR CLR

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 35 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

 Lakukan operasi Force dengan menekan tombol:

SHIFT CONT Nomor MONTR PLAY


# Output SET

Gambar 4.44. Menghubungkan PLC dengan Programming Console

b. Pengujian tahanan pembumian, tahanan isolasi dan polaritas


Pengujian/pengukuran tahanan pembumian dan polaritas dapat
dilakukan dengan menggunakan alat ukur Multimeter sedangkan untuk
tahanan isolasi dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur Mega
ohmmeter. Untuk tahanan pembumian sebaiknya bernilai kurang dari
100ohm. Untuk tahanan isolasi sebaiknya bernilai 1Mohm/volt. Polaritas
yang berhubungan dengan tegangan dan arus DC perlu diuji kembali
untuk mencegah terjadinya polaritas yang terbalik yang dapat
menyebabkan rusaknya peralatan.

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memasang Instalasi PLC


1. Menerapkan prosedur K3
2. Memasang peralatan/material instalasi PLC
3. Menetapkan peralatan/material instalasi PLC
4. Melakukan pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran
pengawatan
5. Menguji setiap rangkaian PLC

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Pekerjaan


1. Harus dilakukan dengan cermat
2. Harus dilakukan dengan teliti

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 36 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

BAB V
Memeriksa Pekerjaan

A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Memeriksa Pekerjaan.

1. Cara memeriksa peyimpangan


Kegiatan ini adalah kegiatan untuk menemukan kesalahan atau kerusakan
yang terjadi dilapangan setelah dilakukan pengujian.
Contoh pengidentifikasian penyimpangan yang terjadi:
 Indikator power supply tidak menyala
 Indikator I/O tidak menyala
 Suhu dalam ruang PLC melebihi ketentuan

2. Cara memilih altenatip pemecahan masalah

Setelah ditemukan penyimpangan penyimpangan yang terjadi selanjutnya


dicari alternatif solusi untuk mengatasi penyimpangan yang terjadi itu.
Contoh penetapan alternatif solusi untuk mengatasi penyimpangan yg
terjadi:
 Indikator power supply tidak menyala, alternatif solusinya adalah
memeriksa kembali koneksi kabel power supply dan tegangan power
supply.
 Indikator I/O tidak menyala, alternatif solusinya adalah periksa kembali
koneksi kabel I/O, sekrup yang kendur, peralatan I/O dan Unit I/O.
 Suhu dalam ruangan PLC melebihi batas ketentuan, alternatif solusinya
periksa peralatan sirkulasi udara dalam ruang panel PLC.

3. Cara memilih alternatip yang sesuai


Setelah alternatif solusi ditetapkan selanjutnya alternatif solusi itu
dilaksanakan dengan benar sesuai persyaratan yang ditentukan.

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memeriksa Pekerjaan


1. memeriksa peyimpangan
2. memilih alternatif pemecahan masalah
3. memilih alternatip yang sesuai

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Pekerjaan


1. Harus dilakukan dengan cermat
2. Harus dilakukan dengan teliti

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 37 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

BAB V
MEMBUT LAPORAN

A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam MEMBUAT LAPORAN.

1. Cara membuat laporan pemeriksa


Laporan dipergunakan untuk mempresentasikan / menyajikan informasi-
informasi faktual secara ringkas (concise) dan akurat, tanpa rincian-rincian
yang tidak relevan. Tujuannya untuk membantu dalam pengambilan
keputusan, menetapkan perubahan dan atau peningkatan (improvement)
serta pemecahan masalah. Laporan memuat fakta logis yang berurutan, yang
dinyatakan tanpa keterlibatan personal dan dipengaruhi oleh subjektivitas
penulisnya.

Susunan suatu laporan


Jika membuat laporan, maka maka harus jelas dalam pikiran anda, apa yang
akan disampaikan dan bagaimana susunannya

Susunan suatu laporan dapat terdiri atas:


 Heading
Laporan hendaknya mempunyai heading, yang menjelaskan sementara
kepada pembaca, tentang apa laporan tersebut. Dengan heading juga ada
catatan kecil yang menyatakan kepada siapa laporan tersebut ditujukan.
 Pendahuluan
Meskipun tidak terlalu panjang, pendahuluan suatu laporan adalah sangat
penting, karena akan memberikan “over view” tentang isi laporan, dan
pembaca akan mengetahui apakah laporan tersebut berkenaan dan
berkepentingan dengannya. Rangkuman harus akurat dan tidak boleh
menyimpang, dan menyatakan secara singkat isi dan maksud laporan
 Isi laporan
Isi laporan biasanya merupakan bagian terbesar dari suatu laporan, yang
secara jelas menyatakan masalah dan segala sapek yang berkaitan dan
juga berisinkan analisis masalah, sifat masalah dan penyebabnya. Karena
masalah yang dilaporkan berbeda-beda, maka tidak ada ketentuan yang
baku untuk menulis isi laporan. Masing-masing laporan mempunyai
kepentingan yang berbeda, jika perlu dibagi kedalam judul dan sub-judul.
Laporan mungkin berkenaan dengan:
» Suatu test/pemeriksaan yang telah dilakukan
» Suatu dimensi yang telah diambil berkenaan dengan produk
» Mungkin sketch untuk menglklarifikasi atau menjelaskan
» Jumlah komponen atau memerlukan komponen dari supplier
Isi laporan memuat semua informasi yang penting. Jika memuat banyak hal,
jangan ragu-ragu untuk membuat judul-judul dan sub judul, sehingga jelas
bagi yang membuatnya maupun yang harus membaca dan memahaminya.

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 38 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

 Kesimpulan
Kesimpulan akan menyimpulkan semua informasi yang telah
dikumpulkan di dalam isi laporan. Kadang-kadang kesimpulan dapat
diitemasi, sehingga pembaca dapat lebih mudan menemukan dan
mengikutinya serta memahaminya. Yang penting adalah bahwa
kesimpulan harus konsisten dengan apa yang telah ditulis dalam
laporan. Jika tidak, laporan akan kehilangan kredibilatasnya. Jika
laporan cukup singkat dan hanya berkenaan dengan satu masalah yang
sederhana, maka kesimpulannya mungkin termasuk rekomendasi dan
saran-saran. Tetapi jika laporan cukup panjang, dan berkaitan dengan
sejumlah masalah dan kemungkinan, maka rekomendasi dapat
ditempatkan pada judul lain yang terpisah. Jika ada saran-saran
berkenaan dengan sejumlah point dan digabungkan dengan kesimpulan,
laporan akan nampak kacau balau dan pembaca tidak akan
memperoleh gambaran yang jelas tentang apa yang ingin anda
sampaikan.

 Rekomendasi
Rekomendasi adalah suatu saran. Rekomendasi yang anda buat
haruslah menyuarakan dan berdasarkan pada fakta yang ada pada isi
laporan. Rekomendasi dapat diitemasi . Saran yang anda ajukan harus
didefinisikan dengan baik, ringkas dan menyampaikan ide secara
tepat.
 Penutup laporan
Penutup laporan adalah penanda tanganan. Anda harus menuliskan
nama dan seksi/bagian dari mana anda berasal, kemudian tanda
tangan atas nama anda sendiri. Jika laporan telah selesai dibuat/ditulis,
baca kembali untuk memeriksa kesalahan ejaan, dan ketidak tepatan
tata bahasa. Adalah hal yang baik jika orang lain suruh membaca dan
memeriksa. Orang lain biasanya lebih objektif dari pada penulisnya
sendiri.
Jika anda tidak puas dengan tulisan laporan anda, tulislah ulang dan
yakinkan tulisan anda bersih dan rapih. Anda dapat mengeditnya
sendiri pada komputer atau menyuruh orang lain. Jika laporan lebih
dari satu lember, berilah halaman untuk setiap halamannya dan
distaple bersama-sama. Sebelum menyampaikan laporan kepada orang
yang dituju, buatlah salinan/copi untuk arsip anda sendiri.

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 39 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

2. Cara mengisi berita acara pemeriksaan


Berita acara kegiatan adalah laporan suatu kegiatan yang memuat
keterangan meliputi; nama kegiatan, orang yang melaksanakannya, waktu
pelaksanaan, dan tahap tahap kegiatan yang dilakukan dari awal hingga
selesainya pelaksanaan pekerjaan tersebut.

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memeriksa Pekerjaan


1. Membuat Laporan pemeriksaan sesuai dengan prosedur dan format yang
berlaku
2. Mengisi berita acara pemeriksaan sesuai dengan prosedur dan format
yang berlaku dan ditanda tangani oleh pihak yang terkait

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Pekerjaan


1. Harus dilakukan dengan cermat
2. Harus dilakukan dengan teliti

DAFTAR PUSTAKA

A. Dasar Perundang-undangan
1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
B. Buku Referensi
1. Judul : Belajar PLC
Pengarang : Anang Yulianto, ST
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tahun terbit : 2006
2. Judul : C200H Installation Guide
Pengarang : OMRON (nama perusahaan)
Penerbit : OMRON ASIA PACIFIC PTE.LTD
Tahun terbit : 2001
3. Judul : CPM2A Operation Manual
Pengarang : OMRON (nama perusahaan)
Penerbit : OMRON ASIA PACIFIC PTE.LTD
Tahun terbit : 2003
4. Judul : PLC – Konsep, Pemrograman dan
Pengarang : Aplikasi
Penerbit : Agfianto Eko Putra
Tahun terbit : Gava Media Yogyakarta
2004

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 40 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

C. Majalah atau Buletin


1. –

D. Referensi Lainnya
1. -

DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN

A. Daftar Peralatan/Mesin

Peralatan dan bahan yang dibutuhkan antara lain :


 PLC Unit
 Komputer
 Programming Console
 Tool set (obeng, tang, Alat ukur/Multimeter, dll)
 Kabel
 Peralatan I/O(tombol, sensor, relay, motor listrik, lampu dll)
 Lemari/box panel
 Perlengkapan daya/power suply (Kontaktor, Overload, MCB, sekring, dll)
 Perlengkapan K3

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 41 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

DAFTAR PENYUSUN MODUL

NO. NAMA PROFESI

1. EDY SUHENDRO,ST INSTRUKTUR LISTRIK

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 42 dari 42


Buku Informasi Versi: 2015
BUKU KERJA

MEMASANG INSTALASI PLC


KTL.IK02.229.01

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN KERJA
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan
2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------------- 1


BAB I MERENCANAKAN PEKERJAAN ------------------------------------------------------- 2
A. Tugas Teori ------------------------------------------------------------------------ 2
B. Tugas Praktik ---------------------------------------------------------------------- 4
C. Cek Lis Pengamatan Sikap ------------------------------------------------------- 4
BAB II MEMPERSIAPKAN PEKERJAAN ------------------------------------------------------- 6
A. Tugas Teori ---------------------------------------------------------------------- 6
B. Tugas Praktik --------------------------------------------------------------------- 8
C. Cek Lis Pengamatan Sikap ------------------------------------------------------ 8
BAB III MEMASANG INSTALASI PLC -------------------------------------------------------- 9
A. Tugas Teori ------------------------------------------------------------------------ 9
B. Tugas Praktik ---------------------------------------------------------------------- 10
C. Cek Lis Pengamatan Sikap ------------------------------------------------------- 11
BAB IV MEMERIKSA PEKERJAAN ------------------------------------------------------------- 20
A. Tugas Teori ------------------------------------------------------------------------ 3
B. Tugas Praktik ---------------------------------------------------------------------- 7
C. Cek Lis Pengamatan Sikap
BAB V MEMBUAT LAPORAN ------------------------------------------------------------------- 20
A. Tugas Teori ------------------------------------------------------------------------ 3
B. Tugas Praktik ---------------------------------------------------------------------- 7
C. Cek Lis Pengamatan Sikap

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 1 dari 15


Buku Kerja Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

BAB I
MERENCANAKAN PEKERJAAN

A. Tugas Teori

Perintah : Jawablah soal di bawah ini


Waktu Penyelesaian : 15 menit
Soal :

1. Sebutkan langkah-langkah dalam merencanakan pekerjaan Memasang Instalasi


PLC
Jawaban:
1. ............................................................................................................

2. ............................................................................................................

3. ............................................................................................................

4. ............................................................................................................

5. ............................................................................................................

6. ............................................................................................................

7. ............................................................................................................

2. Jelaskan fungsi dan jenis alat kerja,material, K3 dan alat bantu


Jawaban:

1. ................................................................................................................

2. ................................................................................................................

3. ................................................................................................................

4. ................................................................................................................

3. Jelaskan jenis-jenis perlengkapan utama dan perlengkapan pelengkap


Jawaban:

1. ................................................................................................................

2. ................................................................................................................

3. ................................................................................................................

4. ................................................................................................................

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 2 dari 15


Buku Kerja Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

5. ................................................................................................................

6. ................................................................................................................

Lembar Evaluasi Tugas Teori Menyampaikan informasi di tempat kerja

Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.

No. Benar Salah


1.
2.
3.

Apakah semua pertanyaan Tugas Teori merencanakan pekerjaan dijawab dengan


benar dengan waktu yang telah ditentukan?

YA TIDAK

NAMA TANDA TANGAN

PESERTA .............................................. ...................................

PENILAI .............................................. ...................................

Catatan Penilai :

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 3 dari 15


Buku Kerja Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

B. Tugas Praktik
a. Elemen Kompetensi : Merencanakan Pekerjaan

b. Waktu Penyelesaian : 10 menit


c. Capaian Unjuk Kerja :

Setelah menyelesaikan tugas Merencanakan Pekerjaan peserta mampu:


1) Menyusun teknik rencana pekerjaan.
2) Berkomunikasi dengan efektif
3) Mengerti fungsi dan jenis alat kerja, material, K3 dan alat bantu
4) Mengerti jenis perlengkapan utam dan perlengkapan pelengkap

a. Tugas
Buatlah format dalam merencanakan pekerjaan,
C. Pengamatan Sikap Kerja

CEK LIS PENGAMATAN


MENYAMPAIKAN INFORMASI DI TEMPAT KERJA
INDIKATOR UNJUK KERJA NO. KUK K BK KETERANGAN
Harus dilakukan dengan cermat dan 1.1
teliti
Harus dilakukan dengan cermat dan 1.2
teliti
Harus dilakukan dengan cermat dan 1.3
teliti

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 4 dari 15


Buku Kerja Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

b. Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas I

PENCAPAIAN PENILAIAN
NO DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG DICEK
YA TIDAK K BK

1. Siapkan kertas ukuran A4 untuk Cara menggambar


mengambar format format

Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Menyampaikan informasi di tempat


kerja dilaksanakan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan?

YA TIDAK

NAMA TANDA TANGAN

PESERTA .............................................. ...................................

PENILAI .............................................. ...................................

Catatan Penilai :

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 5 dari 15


Buku Kerja Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

BAB II
MEMPERSIAPKAN PEKERJAAN

A. Tugas Teori

Perintah : Jawablah soal di bawah ini pada kertas yang telah


disediakan
Waktu Penyelesain : 10 menit
Soal :

1. Jelaskan bagaimana cara mepersiapkan pekerjaan sesuai prosedur.

Jawaban:
1. .......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
2. .......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
........................................................................................................
3. ........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
4. ........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 6 dari 15


Buku Kerja Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

Lembar Evaluasi Tugas Teori Mempersiapkan Pekerjaan

Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.

No. Benar Salah


1.
2.
3.
4.

Apakah semua pertanyaan Tugas Teori Mempersiapkan pekerjaan telah dijawab


dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan ?

YA TIDAK

NAMA TANDA TANGAN

PESERTA .............................................. ...................................

PENILAI .............................................. ...................................

Catatan Penilai :

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 7 dari 15


Buku Kerja Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

B. Tugas Praktik

C. Pengamatan Sikap Kerja

CEK LIS PENGAMATAN


MENDOKUMEN DATA DI TEMPAT KERJA
INDIKATOR UNJUK KERJA NO. KUK K BK KETERANGAN
Harus dilakukan dengan cermat dan 2.1
teliti
Harus dilakukan dengan cermat dan 2.2
teliti

Catatan Penilai :

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 8 dari 15


Buku Kerja Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

BAB III
MEMASANG INSTALASI PLC

A. Tugas Praktik
a. Elemen : Memasang Instalasi PLC
Kompetensi
b. Waktu : 20 menit
Penyelesain
c. Capaian Unjuk:
Kerja
Setelah menyelesaikan praktek Memasang Instalasi PLC peserta mampu:
1) Memasang Instalasi PLC dengan benar
2) Memasang kabel power supply dan kabel I/O dengan benar
3) Melakukan pengujian Wiring I/O dengan benar

I. Memasang unit CPU dan Unit I/O


Kegiatan peserta pelatihan adalah:
 Melakukan perakitan Unit CPU dan Unit I/O pada rack/backplane
seperti gambar dibawah ini.

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 9 dari 15


Buku Kerja Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

 Memasang modul PLC pada rel DIN seperti gambar dibawah ini.

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 10 dari 15


Buku Kerja Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

II. Memasang kabel power supply dan kabel I/O


Kegiatan peserta pelatihan adalah:
 Memasang kabel power supply pada unit CPU seperti gambar dibawah
ini.

Twisted kabel

Output
DC untuk
Unit I/O

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 11 dari 15


Buku Kerja Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

 Memasang kabel pada Unit Input dan Peralatan Input seperti wiring
diagram dibawah ini.

Tombol
NO

 Memasang kabel pada Unit Output dan Peralatan Output seperti wiring
diagram dibawah ini.

L = Lampu
Tegangan 24 VDC
24 VDC atau 250
atau 250 VAC
VAC

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 12 dari 15


Buku Kerja Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

III : Melakukan pengujian wiring I/O


Kegiatan peserta pelatihan adalah:
 Menghubungkan PLC dengan Programming Console seperti gambar
dibawah ini.

 Melakukan pengujian dengan perintah Force, kemudian menuliskan


hasil praktek seperti pada tabel dibawah ini.

Hasil percobaan cek wiring input

Nomor saklar Kondisi ON/OFF Nomor LED input Kondisi ON/OFF


input
00 00
01 01
02 02
03 03
04 04
05 05
06 06
07 07
08 08
09 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 13 dari 15


Buku Kerja Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

Hasil percobaan cek wiring output

Operasi Force Kondisi LED output PLC Kondisi beban output Nomor
Relay Nomor Nomor (ON/OFF) (ON/OFF)
00 00: 00:
01 01: 01:
02 02: 02:
03 03: 03:
04 04: 04:
05 05: 05:
06 06: 06:
07 07: 07:
08 08: 08:
09 09: 09:
10 10: 10:
11 11: 11:
12 12: 12:
13 13: 13:
14 14: 14:
15 15: 15:

Peralatan dan bahan yang dibutuhkan antara lain :


 PLC Unit
 Komputer
 Programming Console
 Tool set (obeng, tang, Alat ukur/Multimeter, dll)
 Kabel
 Peralatan I/O(tombol, sensor, relay, motor listrik, lampu dll)
 Lemari/box panel
 Perlengkapan daya/power suply (Kontaktor, Overload, MCB, sekring, dll)
 Perlengkapan K3

NB:  Pelaksanaan praktek disesuaikan dengan tipe PLC yang


tersedia
 Praktek diatas menggunakan tipe PLC Omron C200H – CPU01

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 14 dari 15


Buku Kerja Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Golongan Listrik Industri KTL.IK02.229.01

C. Pengamatan Sikap Kerja

CEK LIS PENGAMATAN


MENYAMPAIKAN INFORMASI DI TEMPAT KERJA
INDIKATOR UNJUK KERJA NO. KUK K BK KETERANGAN
Harus dilakukan dengan cermat dan 1.1
teliti
Harus dilakukan dengan cermat dan 1.2
teliti
Harus dilakukan dengan cermat dan 1.3
teliti
Harus dilakukan dengan cermat dan 1.4
teliti

Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Menyampaikan informasi di tempat


kerja dilaksanakan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan?

YA TIDAK

NAMA TANDA TANGAN

PESERTA .............................................. ...................................

PENILAI .............................................. ...................................

Catatan Penilai :

Judul Modul: Memasang Instalasi PLC Halaman: 15 dari 15


Buku Kerja Versi: 2015

Anda mungkin juga menyukai