Anda di halaman 1dari 11

Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

Analisis Perencanaan dan Realisasi Anggaran dalam Evaluasi


Kinerja Perusahaan UD. Agus Kusuma

Kadek Suyadnya1, Made Ary Meitriana2, Anjuman Zukhri3

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail:
kadeksuyadnya@ymail.com1 , ary.meitriana@yahoo.co.id2,
anjumanzukhri09@gmail.com3
@undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perencanaan anggaran pada UD.Agus Kusuma tahun
2013. (2) realisasi anggaran pada UD. Agus Kusuma tahun 2013 dan (3) kinerja UD.Agus Kusuma tahun
2013 jika dilihat dari analisis perencanaan dan realisasi anggaran data ini dikumpulkan dengan metode
dokumentasi dan metode wawancara tak berstruktur. Jenis penelitian ini menggunakan analisis deskriptif
kuantitatif yang dianalisis dengan analisis selisih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja
perusahaan tidak baik. Hal ini dapat dilihat dari segi penjualan berupa selisih volume -Rp 19.316.610,00
(unfavourable), selisih harga -Rp 4.950.000,00 (unfavourable) dan selisih volume harga -Rp 258.390,00
(unfavourable) dengan total selisih penjualan sebesar -Rp 24.525.000,00 (unfavourable) serta untuk
analisis harga pokok berupa selisih harga pokok -Rp 46.500.000,00 (unfavourable), selisih volume Rp
14.508.990,00 (unfavourable) dan selisih volume harga pokok -Rp 2.427.300,00 (unfavourable) dengan
total selisih harga pokok sebesar -Rp 34.418.310,00. Berdasarkan hasil tersebut perusahaan perlu
melakukan perbaikan atau koreksi dari kelemahan-kelemahan yang ada dari segi penjualan maupun
biaya berupa harga, volume maupun kombinasi keduanya yaitu volume dan harga.

Kata kunci: kinerja perusahaan, perencanaan anggaran, dan realisasi anggaran

Abstract
The present study was aimed at investigating (1) budget planning at UD.Agus Kusuma in 2013, (2) the
realization of the budget at UD. Agus Kusuma in 2013, and (3) the effort of UD.Agus Kusuma in 2013
seen from planning analysis and data of budget realization which were collected by using documentation
method and unstructured interview method. This type of study used descriptive quantitative analysis
which was analyzed by difference analysis. The result showed that the effort of the enterprise is not god.
It can be seen from the selling with volume difference -Rp 19.316.610,00 (unfavourable), price difference
-Rp 4.950.000,00 (unfavourable), and price volume difference -Rp 258.390,00 (unfavourable)with total
selling difference-Rp 24.525.000,00 (unfavourable) and for the cost price analysis that is cost price
difference -Rp 46.500.000,00 (unfavourable), volume difference Rp 14.508.990,00 (unfavourable), and
cost price volume difference -Rp 2.427.300,00 (unfavourable) with total cost price difference -Rp
34.418.310,00. Based on those results, the enterprise needs to do amelioration or correction of the
weaknesses existing in terms of selling or cost in form of price, volume or the combination of volume and
price.

Key words: enterprise effort, budget planning, and budget realization

PENDAHULUAN agar nantinya perusahaan bisa tetap


Setiap perusahaan berusaha untuk berproduksi dan terus mendapatkan
melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang keuntungan, salah satunya adalah dengan
telah dilakukan agar bisa diketahui tentang cara mengevaluasi kinerja yang ada
kinerja perusahaan serta untuk mengetahui dengan melakukan pengendalian terhadap
langkah selanjutnya yang harus dilakukan anggaran yang ada. Menurut Sawir (2000)
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

anggaran berfungsi untuk menunjukan perusahaan karena “penganggaran adalah


jumlah dan waktu akan kebutuhan dana perencanaaan keuangan perusahaan yang
perusahaan di masa yang akan datang, sekaligus dipakai dasar sistem
memberikan dasar untuk tindakan pengendalian (pengawasan) keuangan
perbaikan jika jumlah dalam anggaran tidak perusahaan untuk periode yang akan
sesuai dengan jumlah sebenarnya terjadi, datang”(Supriyono,2000:15) dan lebih lanjut
dan anggaran memberikan dasar evaluasi Polimeni (2004) menyatakan bahwa
atas kinerja perusahaan. Anggaran dalam anggaran adalah suatu gambaran
perusahaan dipakai sebagai alat evaluasi kuantitatif dari tujuan-tujuan manajemen
kinerja. Hal ini dipertegas oleh teori Maher dan sebagai alat memantau kemajuan
(2007) yang menyatakan bahwa anggaran dalam mencapai tujuan tersebut. Jadi
sebagai alat untuk mengevaluasi dan anggaran merupakan dasar perencanaan
mengendalikan kinerja perusahaan. yang ditetapkan oleh perusahaan yang
Pengendalian terhadap kinerja bisa digunakan sebagai alat pengendalian dan
dilakukan melalui perencanaan, evaluasi.
perencanaan ini dinyatakan dalam bentuk Setiap perusahaan berusaha untuk
anggaran dan hasilnya dalam bentuk bisa menyusun anggarannya dengan tepat.
realisasi anggaran. Realisasi anggaran Anggaran yang ada perlu dianalisis dengan
harus dipantau secara berkala dengan tujuan untuk mengetahui anggaran yang
tujuan agar manajemen mendapatkan disusun apakah sudah sesuai dengan
informasi apakah rencana sasaran yang realisasi anggarannya, apabila tidak sesuai
tertuang dalam anggaran itu dilaksanakan perlu dianalisis lebih lanjut hal ini dipertegas
sesuai dengan tujuan serta agar dapat oleh penyataan Machfoeds (2002) bahwa
memberikan tindakan koreksi secepat anggaran perlu direvisi atau dianalisis
mungkin atas penyimpangan yang terjadi, ketika pelaksanaannya tidak sesuai dengan
yang menjadi patokan dalam pemantauan yang diharapkan atau direncanakan.
realisasi anggaran adalah jumlah yang Analisis anggaran dalam perusahaan perlu
tercantum dalam anggaran untuk setiap pos dilakukan, maka dengan analisis itu
penjualan dan biaya (Wiyasha, 2007). perusahaan bisa melakukan evaluasi
Tindakan koreksi atau evaluasi kinerja yang terhadap tujuan dan sasaran. “Evaluasi
dilakukan oleh manajemen juga bertujuan terhadap tujuan dan sasaran dimaksudkan
agar tidak terjadi penyimpangan atas untuk mengetahui apakah tujuan yang
sasaran yang telah ditetapkan selanjutnya. ditetapkan sebelumnya dapat tercapai atau
Perencanaan dalam anggaran sangat tidak, apabila tidak tercapai dicari faktor
diperlukan karena dengan adanya penyebabnya” (Wibowo. 2007:266). Faktor
perencanaan ini maka perusahaan akan penyebab dari adanya perbedaan antara
dapat mengendalikan segala sesuatu yang tujuan yang ditetapkan dalam hal ini
berhubungan dengan penjualan ataupun anggaran dengan realisasinya dapat
biaya sehingga tidak ada satu perusahaan diketahui dengan melakukan analisis
pun yang memiliki anggaran yang tidak terhadap anggaran itu sendiri.
terbatas, itu menyebabkan proses Analisis yang erat kaitanya dengan
penyusunan anggaran menjadi hal penting anggaran adalah analisis selisih yang
dalam sebuah proses perencanaan. Suatu berguna untuk menganalisis selisih antara
anggaran disusun untuk mencoba perencanaan anggaran dengan realisasi
memperkirakan kejadian yang akan terjadi yang ada dalam perusahaan. Data
di masa yang akan datang. Hal ini perencanaan dan realisasi anggaran bila
merupakan bagian dari fungsi dibandingkan akan menimbulkan suatu
perencanaan, karena merupakan proyeksi selisih. Selisih anggaran yang terjadi sangat
ke depan dan dijabarkan dalam bentuk perlu mendapatkan perhatian dari
angga-angka sehingga dibutuhkan perusahaan karena selisih adalah
persiapan penyusunan anggaran yang perbedaan antara biaya menurut standar
matang, tajam, dan teliti. Penganggaran (budget) dengan biaya yang sesungguhnya
atau anggaran sangat penting bagi terjadi, penyebab dari adanya selisih
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

tersebut bagi manejemen perlu diketahui sebanyak 147.920 biji batako namun
dengan menganalisa selisih yang terjadi, perencanaannya sebanyak 156.000 biji
karena selisih merupakan petunjuk adanya batako.
ketidaktepatan, ketidak effesiennya dari Berdasarkan data yang dipaparkan
pelaksanaan atau sebaliknya yaitu tidak tersebut dapat dilihat bahwa perencanaan
tepatnya standar. Atas selisih yang terjadi anggaran dan realisasi mengalami selisih
itu maka diperlukan analisis selisih sebab yang kurang menguntungkan bagi
selisih yang terjadi antara anggaran dengan perusahaan karena perencanaan anggaran
realisasi dianalisis untuk memberikan yang ada tidak sama dengan realisasi
gambaran yang lebih jelas atas penyebab anggaran yang terjadi pada perusahaan.
terjadinya selisih itu (Wiyasha,2007). Pada tahun 2012 terjadi penurunan jumlah
Analisis selisih sangat penting bagi penjualan batako sebesar Rp
manajemen baik sebagai alat penilai 35.664.500,00 dari jumlah rencana yang
penanggungjawab biaya maupun sebagai disusun sebelumnya dengan persentase
alat untuk tindakan perbaikan. Perusahaan selisih sebesar 9,14 % dan dalam
tidak hanya ingin mengetahui jumlah selisih pembiayaan batako justru mengalami
antara hasil yang direncanakan dengan peningkatan jumlah biaya sebesar Rp
hasil sesungguhnya, namun yang lebih 33.806.790,00 dengan persentase selisih
penting juga ingin mengetahui mengapa sebesar 12.63 %, serta untuk jumlah
selisih tersebut bisa terjadi sehingga penjualan batakonya juga mengalami
digunakanlah analisis selisih untuk penurunan sebanyak 8.080 biji batako yang
menganalisis antara anggaran dengan memiliki persentase selisih sebesar 5,18 %.
realisasinya, sebab anggaran merupakan Menurut penelitian awal, selisih anggaran
komitmen manajemen pusat mengenai terus terjadi karena perusahaan belum
prestasi yang seharusnya dicapai. (Mulyadi, mengetahui cara menganalisis selisih yang
2005) ada sehingga tidak diketahui penyebab
UD. AGUS KUSUMA merupakan terjadinya selisih anggaran dalam
salah satu perusahaan yang terletak di perusahaan yang berdampak pada
Kecamatan Sukasada, tepatnya di Desa perusahaan tidak bisa melakukan
Padangbulia. Perusahaan ini bergerak di perbaikan. Mengingat adanya selisih
bidang produksi batako. Sama halnya antara perencanaan anggaran dengan
dengan usaha lain, perusahaan ini juga realisasinya, maka selisih yang terjadi
telah menerapkan perencanaan dalam antara perencanaan dan realisasi anggaran
anggaran agar usahanya bisa berjalan ini perlu dianalisis untuk mengetahui
sesuai dengan rencana yang telah disusun, apakah selisih itu selisih yang
namun dalam kenyataannya jumlah menguntungkan (favourable) atau tidak
anggaran yang direncanakan tidak sesuai menguntungkan (unfavourable) serta untuk
dengan realisasi anggarannya, sehingga mengetahui penyebab selisih antara
menimbulkan selisih antara jumlah perencanaan dengan realisasi. Analisis ini
anggaran dengan realisasi yang ada. Hal ini sangat perlu dilakukan sebab tanpa ada
dapat dilihat dari pemantauan laporan analisis yang lebih mendalam tentang
perencanaan dan realisasi anggaran tahun selisih anggaran tersebut, maka potensi
2012. Data yang diperoleh adalah sebagai untuk terulang lagi di masa mendatang
berikut. Data realisasi penjualan batako menjadi besar.
sebesar Rp 354.335.500.00, sedangkan Berdasarkan pemikiran tersebut,
direncanakan penjualan batako sebesar maka penulis tertarik untuk melakukan
Rp 390.000.000,00 dan dari biaya batako penelitian dengan judul: “ANALISIS
untuk kegiatan operasional perusahaan PERENCANAAN DAN REALISASI
direncanakan dialokasikan sebesar ANGGARAN DALAM EVALUASI KINERJA
Rp 267.620.000,00 tetapi dalam PERUSAHAAN UD AGUS KUSUMA”.
pelaksanaannya biaya batako yang
dihabiskan sebesar Rp 301.426.790,00 METODE
serta untuk jumlah penjualan batakonya
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

Jenis penelitian yang digunakan Selisih volume dapat ditentukan


dalam penelitian ini adalah penelitian dengan formula sebagai berikut.
deskriptif kuantitatif. Subjek dalam Selisih Volume = Harga Anggaran X
penelitian ini adalah Ud. Agus Kusuma. Selisih
Objek penelitian adalah perencanaan Selisih Volume = Harga Anggaran X
dan realisasi anggaran tahun 2013. (Volume Aktual – Volume Anggaran)
Data yang digunakan dalam penelitian SV = HA (VAK-VA)
ini berdasarkan sumbernya adalah
sekunder. Data sekunder yaitu berupa data b. Selisih Harga (Price variance)
perencanaan dan realisasi anggaran tahun Selisih ini terjadi karena adanya
2013. Penelitian ini menggunakan data perbedaan antara harga yang
kuantitatif berupa data perencanaan dan dianggarkan dengan realisasinya.
realisasi anggaran tahun 2013. Selisih harga dapat ditentukan dengan
Pengumpulan data dilakukan dengan formula sebagai berikut.
metode dokumentasi berupa data Selisih Harga = Volume Anggarn X
perencanaan dan realisasi anggaran tahun Selisih
2013. Metode wawancara Wawancara yang Selisih Harga = Volume Anggaran X
dilakukan pada penelitian ini menggunakan (Harga Aktual – Harga Anggaran )
wawancara tak berstruktur
(Sugiyono,2012). Wawancara dalam SH = VA (HAK-HA)
penelitian ini membahas tentang pokok-
pokok mengenai berapa perencanaan dan c. Selisih Volume Harga (Price-Volume
realisasi anggaran perusahaan, cara Variance)
menyusun anggaran dan evaluasi yang Selisih ini terjadi karena adanya
dilakukan serta informasi yang berkaitan interaksi antara selisih harga dengan
dengan perusahaan misalnya sejarah selisih volume. Selisih harga ditentukan
berdirinya perusahaan, struktur organisasi dengan formula berikut.
perusahaan dan lain-lain. Selisih Volume Harga = (Harga Aktual
Teknik analisis yang digunakan – Harga Anggaran) X (Volume Aktual –
adalah teknik analisis kuantitatif, yaitu Volume Anggaran)
teknik analisis yang dilakukan dengan cara
melakukan perhitungan-perhitungan sesuai SVH = (HAK-HA)(VAK-VA)
dengan rumus yang digunakan.
Menurut Wiyasha, 2007:156, analisis (2) Analisis Selisih Harga Pokok
selisih digunakan untuk mencari penyebab Selisih yang terjadi antara anggaran
selisih dari anggaran yang ada yang dibagi harga pokok penjualan dan realisasi
menjadi dua bagian analisis yaitu analisis dapat diklasifikasikan menjadi selisih
selisih penjualan dan analisis selisih harga harga pokok (cost variance), selisih
pokok yang dipaparkan sebagai berikut. volume (volume variance), dan selisih
(1) Analisis Selisih Penjualan harga pokok-volume (cost volume
Selisih yang terjadi antara anggaran variance). Paparan tentang analisis ini
penjualan dengan realisasinya dapat akan dijelaskan di bawah ini.
diklasifikasikan menjadi selisih volume a. Selisih Harga Pokok (cost variance)
(volume variance), selisih harga (price Selisih Harga Pokok (SHP) terjadi
variance) dan selisih harga-volume (price- karena perbedaan harga pokok yang
volume variance). Lebih jelasnya tentang dianggarkan dengan realisasinya.
analisis selisih penjualan akan dibahas Untuk menetukan selisih harga pokok,
sebagai berikut. formula berikut dapat diterapkan
a. Selisih Volume (Volume Variance) Selisih Harga Pokok = Volume
Selisih volume terjadi karena adanya Anggaran x (Harga Pokok Anggaran –
perbedaan antara volume penjualan Harga Pokok Aktual)
yang dianggarkan dengan realisasinya. SHP = VA(HPA-HPAK)
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

b. Selisih Volume (Volume Variance) (3) Realisasi biaya lebih besar daripada
Selisih volume terjadi karena anggaran maka selisihnya
perbedaan antara volume yang menguntungkan (unfavourable)
dianggarkan dengan realisasinya. (4) Realisasi penjualan kecil besar
Formula untuk menentukan selisih daripada anggaran maka selisihnya
volume adalah sebagai berikut. menguntungkan (Favourable)
Selisih Volume = Harga Pokok (5) Apabila realisasi sama dengan
Anggaran x (Volume Anggaran – anggaran maka hasilnya tidak
Volume Aktual) menguntungkan dan menguntungkan.
SV = HPA (VA-Vak) HASIL DAN PEMBAHASAN
c. Selisih Volume Harga Pokok (Cost Hasil
Volume Variance) Perusahaan ini merupakan
Selisih volume harga pokok (SVVHP) perusahaan yang bergerak dalam
merupakan interaksi antara selisih penjualan batako. Perusahaan ini dalam
haga pokok dengan selisih volume. melaksanakan kegiatan operasionalnya
Selisih ini ditentukan dengan formula selalu berpedoman dengan anggaran yang
sebagai berikut. disusun. Anggaran ini berfungsi sebagai
Selisih Volume Harga Pokok = (Harga evaluasi kinerja. Penganggaran ini
Pokok Anggaran – Harga Pokok Akual) dilakukan dengan tujuan agar bisa
x (Volume Anggaran – Volume Aktual) menekan biaya serta agar bisa mencapai
target penjualan yang disusun.
SVHP = (HPA-HPAK)(VA-VAK) Penganggaran tahun 2013 ini terdiri dari
Panduan analisis selisih anggaran penjualan dan anggaran biaya
menggambarkan sebagai berikut. dapat dilihat pada perencanaan anggaran
(1) Realisasi penjualan lebih besar perusahaan. Perencanaan anggaran
daripada anggaran maka selisihnya perusahaan tersebut dapat diringkas dalam
menguntungkan (favourable) tabel 1 sebagai berikut.
(2) Realisasi penjualan lebih kecil daripada
anggaran maka selisihnya merugikan
(unfavourable)

Tabel 1 Perencanaan Anggaran

NAMA AKUN PERENCANAAN ANGGARAN

Penjualan (biji) 150.000


Penjualan (rupiah) Rp 375.000.000,00
Biaya Rp 277.990.000,00

Perusahaan ini telah menerapkan mengalami kesulitan dalam melakukan


perencanaan anggaran, perencanaan kegiatan penjualan dan biaya periode
anggaran ini terdiri dari 2 yaitu selanjutnya. Jadi pada perusahaan ini telah
perencanaan anggaran biaya dan anggaran melakukan perencanaan anggaran tanpa
penjualan. Begitu juga apabila perusahaan menggunakan rumus atau metode tertentu
menyusun anggaran dengan metode namun hanya menggunakan perkiraan
analisis trend dan metode moment pihak berdasarkan kejadian yang terjadi
perusahaan khususnya pemilik belum tahu sebelumnya. Perencanaan yang dilakukan
cara menggunakan metode ini dan apabila dengan cara menaikkan atau menurunkan
perusahaan tidak menyusun anggaran jumlah penjualan dan biaya dengan
penjualan dan biaya tepat waktu maka akan persentase tertentu. Walaupun hanya
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

menggunakan perkiraan saja namun baik, begitu pula dengan menjalankan


pemilik perusahaan berusaha untuk perencanaan anggaran yang telah
menyusun anggaran secara tepat sesuai ditetapkan sebelumnya baik perencanaan
dengan kondisi yang terjadi pada periode anggaran maupun perencanan dalam
sebelumnya. biaya. Realisasi anggaran pada
Perusahaan ini menetapkan perusahaan akan menggambarkan
kebijakan berupa batas standar toleransi seberapa besar ketercapaian dari
anggaran yang disusun bila dibandingkan penyusunan anggaran yang telah disusun
nantinya dengan realisasi anggaran untuk sebelumnya sehingga dengan adanya
dilakukan analisis lebih lanjut atau dengan realisasi ini maka perusahaan akan lebih
kata lain selisih yang bisa ditolerir yaitu mudah dalam membandingkan dengan
sebesar 5%, dalam artian bahwa apabila perencanaan yang disusun sebelumnya.
selisih anggaran perusahaan di bawah 5% Perusahaan ini sudah melakukan
maka tidak perlu untuk dianalisis karena pencatatan terhadap realisasi anggaran
perusahaan mengganggap selisih itu tidak yang terjadi pada perusahaannya hal ini
materiil namun bila selisihnya di atas 5% dilakukan demi perusahaan juga yakni
maka selisih ini harus dianalisis lebih lanjut untuk mengatahui tentang sejauh mana
karena dianggap materiil dan agar diketahui perencanaan yang disusun telah dapat
penyebab selisih itu sendiri. direalisasikan. Realisasi anggaran
Perusahaan ini berusaha untuk perusahaan tersebut dapat diringkas dalam
menjalankan kegiatan perusahaan dengan tabel 2 sebagai berikut.

Tabel 2 Realisasi anggaran

NAMA AKUN REALISASI ANGGARAN

Penjualan (biji) 142.170


Penjualan (rupiah) Rp 350.798.000,00
Biaya Rp 307.448.130,00

Kinerja perusahaan sangat perlu Kinerja pada perusahaan ini pada


untuk diperhatikan karena dengan adanya tahun sebelumnya kurang bagus, sehingga
kinerja ini maka perusahaan akan dapat pada tahun ini perusahaan berusaha untuk
menilai kegiataan yang dilakukan sudah kembali menilai kinerjanya dengan
berjalan dengan lancar atau tidak. Penilaian melakukan evaluasi kinerja melalui
kinerja atau yang lazim juga dikenal dengan anggaran. Perusahaan menganggap bahwa
evaluasi kinerja ini memang perlu dengan melakukan evaluasi kinerja maka
dilaksanakan dengan tujuan untuk perusahaan bisa melakukan perbaikan atau
memotivasi pekerja yang berhubungan koreksi terhadap kinerja agar nantinya bisa
dengan dukungan dalam meningkatkan lebih baik lagi. Perusahaan berusaha
kapabilitas dan pertumbuhan perusahaan. melakukan kontrol terhadap semua
Begitu juga halnya dengan perusahaan ini kegiatan yang dilakukan oleh karyawan
juga berusaha untuk memperhatikan kinerja baik dalam penjualan maupun dalam
perusahaan atau dengan kata lain melaksanakan tugasnya diperusahaan.
melakukan evaluasi kinerja terhadap apa Pemilik juga berusaha untuk melakukan
yang telah dilaksanakan selama satu tahun kontrol terhadap biaya yang terjadi agar
yang pada penelitian ini akan dilakukan bisa melakukan penghematan. Evaluasi
evaluasi kinerja perusahaan pada tahun kenerja ini bermanfaat untuk meningkatkan
2013 dengan melihat melalui anggaran pelaksanaan kerja individu dan unit kerja.
yang ada. Evaluasi kinerja padaa perusahaan ini
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

sangatlah berarti karena dengan evaluasi agar lebih mudah dalam melakukan analisis
ini perusahaan akan dapat mengetahui selisih dan untuk mendapatkan harga rata-
kekurangan-kekurangan yang terjadi pada rata.
perusahaan. Data perencanaan dan realisasi
Berdasarkan data perencanaan dan anggaran akan dianalisis dengan
realisasi anggaran yang dipaparkan pada menggunakan analisis selisih yang terdiri
tabel 1 dan tabel 2 maka bila kita selisihkan dari analisis selisih penjualan dan analisis
maka akan didapatkan selisih penjualan selisih harga pokok penjualan. Pada
perbiji sebesar 5,22%, penjualan dalam analisis ini yang dipakai adalah harga rata-
rupiah sebesar 6,45% serta untuk biayanya rata bukan biaya yang terjadi pada
memiliki selisih sebesar 10,59%. penjualan maupun biaya. Kedua analisis ini
Berdasarkan selisih yang telah ditetapkan selisih ini akan diklasifikasikan menjadi
oleh perusahaan ini sebelumnya maka selisih volume, selisih harga, dan selisih
selisih ini dianggap material karena lebih harga volume.
dari 5% sehingga perlu dianalisis lebih Berdasarkan hasil analisis selisih
lanjut untuk mengetahui penyebab selisih tentang analisis penjualan maka akan
anggaran itu sendiri. Data pada tabel 4.1 didapatkan hasil yang akan dipaparkan
dan tabel 4.2 dapat dipilah dengan tujuan dalam tabel 3 sebagai berikut.

Tabel 3. Hasil analisis selisih penjualan

Hasil analisis Selisih yang terjadi


(Rp,00)
Selisih volume -19.316.610 Unfavourable
Selisih harga -4.950.000 Unfavourable
Selisih volume harga 258.390 Unfavourable
Total selisih -24.008. 220 Unfavourable
artinya bahwa dari segi harga penjualan
Hasil analisis selisih penjualan pada nilai anggarannya lebih besar daripada nilai
tabel 3 dapat dijelaskan sebagai berikut. realisasi anggaran yang disusun. Selisih ini
Selisih volume ini mendapatkan hasil terjadi karena adanya perbedaan antara
sebesar -Rp 19.316.610,00. Hasil ini
didapatkan dari harga anggaran x ( volume
aktual – volume anggaran). Hasil selisih harga yang dianggarkan dengan
volumenya menunjukan nilai negatif yang realisasinya.
artinya selisih merugikan (Unfavourable) Selisih volume harga dari hasil
yang artinya bahwa nilai anggarn penjualan analisis mendapatkan hasil sebesar
lebih besar daripada nilai realisasi Rp 258.390,00. Hasil ini didapatkan dari
anggaran yang disusun sehingga (harga aktual – harga anggaran) x (volume
perusahaan perlu melakukan perbaikan aktual – volume anggaran). Selisih volume
pada penjualan dari segi volume atau harga terjadi karena adanya interkasi
jumlah penjualan agar tidak mendapatkan antara selisih harga dengan selisih volume.
selisih Unfavourable. Selisih volume terjadi Hasil selisih harga ini menunjukan nilai
karena adanya perbedaan antara volume negatif yang artinya selisih merugikan
penjualan yang dianggarkan dengan (unfavourable) yang artinya bahwa dari segi
realisasinya. harga penjualan nilai anggarannya lebih
Selisih harga dari hasil analisis besar daripada nilai realisasi anggaran
mendapatkan hasil sebesar -Rp yang disusun dan juga berarti bahwa
4.950.000,00. Hasil ini didapatkan dari kombinasi volume dan harga ini merugikan.
volume anggaran x (harga aktual – harga Secara keseluruhan selisih penjualan
anggaran). Hasil selisih harga ini dari segi volume, harga dan volume harga
menunjukan nilai negatif yang artinya mengalami selisih yang negatif sebesar -Rp
selisih merugikan (Unfavourable) yang -24.008.220,00 yang artinya selisih ini
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

merugikan bagi perusahaan jadi penjualan maka hasilnya akan dapat


perusahaan perlu melakukan perbaikan dipaparkan pada tabel 4.
pada penjualan.
Berdasarkan hasil analisis pada
lampiran 04 berupa analisis harga pokok
Tabel 4. Hasil analisis selisih harga pokok

Hasil analisis (Rp,00) Selisih yang


terjadi
Selisih harga pokok -46.500.000 Unfavourable
Selisih volume 14.508.990 Unfavourable
Selisih VHP -2.427.300 Unfavourable
Total selisih -34.418.310 Unfavourable
(unfavourable) sebesar -Rp 34.418.310,00
Hasil analisis selisih penjualan pada yang artinya selisih ini merugikan bagi
tabel 4 dapat dijelaskan sebagai berikut. perusahaan jadi perusahaan perlu
Selisih harga pokok ini mendapatkan melakukan pengendalian pada pengeluaran
hasil sebesar -Rp 46.500.000,00. Hasil ini
didapatkan dari volume anggaran x ( harga
pokok anggaran – harga pokok aktual). biaya khususnya pada harga pokok
Hasil selisih volumenya menunjukan nilai penjualan.
negatif yang artinya selisih merugikan Berdasarkan hasil analisis di atas
(unfavourable). selisih harga pokok terjadi maka dapat diketahui bahwa penyebab
karena perbedaan harga pokok yang selisih merugikan (unfavourable) yang
dianggarkan dengan realisasinya, terjadi di perusahaan ini pada penjualan
perbedaan ini berupa realisasi biaya lebih dan biaya disebabkan oleh selisih harga
besar daripada anggaran biaya yang pokok, selisih volume dan selisih volume
disusun. harga pokok dan tidak ada satupun selisih
Selisih volume mendapatkan hasil yang ada merupakan selisih yang
sebesar Rp 14.508.990,00. Hasil ini menguntungkan. Hal ini membuktikan
didapatkan dari volume anggaran x (harga bahwa kinerja perusahaan kurang baik
aktual – harga anggaran). Hasil selisih karena seluruh anggaran yang disusun
harga ini menunjukan nilai positif namum tidak sesuai dengan realisasi anggaran
bukan berati selisih ini menguntungkan yang ada dengan kata lain anggaran
(favourable) karena pada dasarnya realisasi penjualan lebih besar dari realisasi yang
anggaran biaya lebih besar daripada terjadi dan anggaran biaya lebih kecil dari
anggaran biaya yang disusun sehingga realisasi biaya yang terjadi pada
selisih ini merupakan selisih yang perusahaan sehingga apa yang disusun
merugikan (unfavourable). Selisih ini terjadi tidak ada yang sama dengan realisasi
karena adanya perbedaan antara harga anggaran yang terjadi jadi semua selisih
yang dianggarkan dengan realisasinya. yang ada merugikan perusahaan.
Selisih volume harga pokok dari hasil Berdasarkan hal tersebut maka
analisis mendapatkan hasil sebesar perusahaan perlu melakukan evaluasi
-Rp 2.427.300,00. Hasil ini didapatkan dari kinerja dengan cara melakukan perbaikan
(harga aktual – harga anggaran) x (volume atau koreksi dari kelemahan-kelemahan
aktual – volume anggaran). Hasil selisih yang selama ini ada dalam perusahaan
harga ini menunjukan nilai negatif yang kemudian daripada itu perusahan juga
artinya selisih merugikan (unfavourable). harus melakukan perbaikan pada bidang
Selisih ini terjadi karena adanya interaksi penjualan maupun biaya yang dikeluarkan
antara selisih harga dengan selisih volume. karena berdasarkan analisis yang dilakukan
Secara keseluruhan selisih harga baik dari segi volume, harga maupun
pokok dari segi volume, harga dan volume volume harga semuanya itu menunjukan
harga mengalami selisih yang negatif
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

hasil selisih anggaran yang merugikan bagi alat perencanaan, koordinasi dan
perusahaan pengawasan dengan baik.
(2) Karena anggaran disusun berdasarkan
Pembahasan estimasi (potensi penjualan, kapasitas
Berdasarkan hasil perhitungan produksi dan lain-lain) maka
analisis selisih anggaran di atas maka akan terlaksananya dengan baik kegiatan-
dapat dibandingkan dengan teori yang ada. kegiatan tergantung pada ketepatan
Menurut teori yang diungkapkan Mulyadi estimasi tersebut.
(2005) rencana manajemen yang (3) Anggaran hanya merupakan rencana,
berdasarkan asumsi bahwa langkah- dan rencana tersebut baru berhasil
langkah positif akan diambil oleh penyusun apabila dilaksanakan sungguh-
anggaran agar realisasi sesuai dengan sungguh.
rencana yang telah disusun. Hal itu (4) Anggaran hanya merupakan suatu alat
membuktikan bahwa anggaran disusun yang dipergunakan untuk membantu
dengan harapan nantinya realisasi manajer dalam melaksanakan
anggaran yang ada sesuai dengan tugasnya, bukan menggantikannnya.
anggaran yang disusun walaupun kadang Kondisi yang terjadi tidak selalu
kala kita sering menemukan kenyataanya seratus persen sama dengan yang
anggaran tak selamanya sama dengan diramalkan sebelumnya, karena itu
realisasi yang ada. hal ini sesuai dengan anggaran perlu memiliki sifat yang luwes.
penelitian ini rencana anggaran yang
disusun tidak sesuai dengan realisasi SIMPULAN DAN SARAN
anggaran yang terjadi sehingga Simpulan
menimbulkan selisih pada anggaran Perencanaan angggaran tahun 2013
dengan demikian hasil dari penelitian perusahaan UD. AGUS KUSUMA tidak
menunjukan adanya ketidaksesuaian menggunakan rumus analisis tren untuk
antara teori dengan hasil penelitian yang penganggaran biaya dan tidak
dilakukan oleh peneliti. menggunakan metode moment dan metode
Berdasarkan hasil perhitungan dan least square dalam melakukan
perbandingan dengan teori di atas maka penganggaran penjualan perusahaan
akan dapat dilakukan evaluasi terhadap namun perusahaan ini hanya menggunakan
kinerja pada perusahaan ini. Hasil analisis dengan perkiraan tentang biaya dan
menunjukan bahwa tidak baik karena tidak penjualan di masa yang akan datang.
ada selisih menguntungkan (favourable) Jumlah anggaran penjualan 150.000 Biji,
yang terjadi. Selisih anggaran yang terjadi dan penjualan Rp 375.000.000,00 serta
antara perencanaan dan realisasi yang ada biaya Rp 277.990.000,00. Realisasi
disebabkan oleh beberapa kelemahan dan anggaran yang terjadi pada perusahaan ini
keterbatasan dalam anggaran. Hal itu tahun 2013 pada penjualan sebesar
sejalan dengan pendapat yang 142.170 biji, penjualan Rp 350.798.000,00
disampaikan oleh Supriyono (2000) dan dan biaya sebesar Rp 307.448.130,00.
Adisaputro dan Marwan (2008) tentang Kinerja perusahaan ini tahun 2013 jika
kelemahan dan keterbatasan anggaran. dilihat dari analisis perencanaan dan
Maka selisih anggaran pada perusahaan ini realisasi anggaran bahwa kinerja
disebabkan oleh beberapa kelemahan dan perusahaan pada tahun ini tidak baik hal ini
keterbatasan anggaran yang ada dibawah dapat dibuktikan dari hasil analisis yang
ini. didapatkan itu menunjukan hasil yang
(1) Anggaran didasarkan pada estimasi negatif pada selisih total penjualan sebesar
atau proyeksi atas kegiatan yang akan -Rp 24.525.000.000,00 dan total selisih
datang, ketepatan dari estimasi sangat -Rp 34.418.310,00 yang artinya kedua
tergantung kepada pengalaman dan selisih itu merugikan (unfavourable) baik
kemampuan dari estimator atau dari segi biaya dan penjualan yang ada
proyektor, ketidaktepatan anggaran pada perusahaan.
berakibat tidak dapat dipakai sebagai
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

Saran Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta


Berdasarkan simpulan hasil penelitian : PT Rajagrafindo Persada.
dapat diajukan saran, yaitu untuk
mendekati kebenaran jumlah anggaran Wiyasha. 2007. Akuntansi Manajemen.
penjualan dan biaya dengan realisasinya di Yogyakarta : ANDI.
tahun selanjutnya perusahaan bisa
melakukan penganggaran biaya
menggunakan analisis tren atau data
berkala dan untuk penganggaran biaya
menggunakan metode moment dan metode
least square serta untuk mengetahui
penyebab selisih anggaran dalam
perusahaan bisa menggunakan analisis
selisih. Bagi peneliti yang akan datang yang
melakukan penelitian yang sama
diharapkan menambahkan variabel atau
data yang berbeda misalnya rincian laporan
keuangan, laporan arus kas.

DAFTAR PUSTAKA

Machfoedz,Mas”ud. 2002. Akuntansi


manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Maher. Michael.W. 2006. Akuntansi Biaya


Edisi Empat. Jakarta : Erlangga.

Mulyadi, 2005. Akuntansi Manajemen.


Yogyakarta : BPFE.

Polimeni, Ralph S. dkk. 2004. Akuntasi


Biaya. Jakarta : Erlangga.

Sawir, Agnes. 2000. Analisis Kinerja


Keuangan dan Perencanaan
Keuangan Perusahaan. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama.

Supriyono. 2000. Akuntansi Biaya.


Yogyakarta : BPFE.
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

Anda mungkin juga menyukai