Anda di halaman 1dari 6

C.

Perencanaan Keperawatan
No Tgl Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1 Defisit perawatan diri b.d Selama dilakukan tindakan 1. Kaji faktor 1. Ketidakmampuan untuk
keterbatasan melakukan keperawatan selama 2x24 jam penyebab(misalnya melakukan perawatan diri
perawatn arena nyeri diharapkan pasien dapat keterbatasan atau menimbulkan perasaan
post op pemasangan wsd terpenuhi kebersihan dan gangguan pada ketergantungan dan konsep diri
perawatan dirinya. Dengan ekstermitas dan yang rendah
DS: kriteria hasil gangguan visual) 2. Dengan meningkatkan
 Pasien mengatakan a. Mengungkapkan 2. Beri kesempatan pada kemampuan merawat diri maka
susah untuk mandi kenyamanan dan pasien untuk harga diri akan meningkat
dan berpakaian kepuasan dengan mempelajari kembali 3. Membantu pasien selalu bersih
karena nyeri diarea kebersihan tubuh atau beradaptasi dengan dan percaya diri dengan
wsd jika terlalu b. Menjelaskan faktor aktivitas perawatan diri keterbatasan yang dialami
banyak mobilisasi penyebab defisit 3. Membantu pasien dalam 4. Menjaga hak dan kenyamanan
 Pasien mengatakan kemampuan perawatan perawatan diri seperti pasien
tidak ganti baju diri mandi , perawatan gigi 5. Mencegah risiko gangguan
dari awal masuk c. Mampu mengenakan dan mulut serta integritas kulit
karena tidak bisa pakaian dan merias eliminasi
memasang sendiri diri 4. Menyediakan privasi
bajunya d. Mampu melakukan selama eliminasi
 Pasien belum aktivitas eliminasi 5. Memantau integrittas
menyikat gigi dari secara mandiri kulit pasien
hari pertama
masuk
 Pasien mengatakan
BAK ditempat
tidur dibantu
dengan urinal
DO:
 Keadaan umum
tampak sakit sedang
, kesadaran compos
mentis, pasien
tampak lemah dan
bedrest, penampilan
tampak tidak rapi
dan tidak
menggunakan baju.
 Terpasang selang
WSD dan infus RL
500cc di tangan
sebelah kiri.
 TD: 120/80 MnHg
di lengan sebelah
kanan, N: 82
x/menit, S: 36,5 ⁰C
axsila sebelah kiri
, RR: 21 x/menit.
 Telapak kaki pasien
tampak kotor
 Kuku pasien tampak
kotor
 Rambut pasien
tampak berminyak
 Kulit pasien tampak
berminyak dan
kotor
 Terdapat luka kering
diwajah, ditangan
dan kaki.
 Gigi pasien tampak
kuning

2 Nyeri b.d luka post op Selama dilakukan tindakan 1. Mengkaji skala nyeri 1. Dengan mengkaji skala nyeri
pemasangan wsd keperawatan selama 2x24 jam 2. Ajarkan teknik relaksasi dapat mengetahui perubahan
diharapkan nyeri berkurang- 3. Kurangi faktor pencetus skala dan menentukan
DS: hilang. Dengan kriteria hasil: nyeri intervensi selanjutny
 Pasien mengatakan Pasien tampak rilex dan 4. Kontrol lingkungan 2. Dapat membantu mengurangi
nyeri di daerah keluhan nyeri(-) yang dapat rasa nyeri
selang wsd pada mempengaruhi nyeri 3. Menghindari terjadinya nyeri
saat batuk 5. Kolaborasi dalam terus menerus
 Pasien mengatakan pemberian terapi 4. Dapat membantu mengurangi
skala nyeri 5 rasa nyeri
 Pasien mengatakan 5. Obat dapat membantu
lebam diarea mengurangi rasa nyeri
kantung mata
sebelah kanan dan
terasa nyeri jika
dipegang
 Pasien mengatakan
nyeri sedikit dan
benjol dikepala
akibat benturan
saat jatuh
DO:
 Pasien tampak
bedrest
 Skala nyeri 5
3 Gangguan pola nafas b.d Selama dilakukan tindakan 1. Kaji kecepatan,kedala 1. Mengidentifikasi faktor
penurunan ekspansi paru keperawatan selama 2x24 jam Man ,frekuensi,irama,& pencetus
sekunder terhadap diharapkan efektif dengan Bunyi napas. 2. Pengembangan paru secara
peningkatan tekanandi kreteria hasil: 2. Beri posisi semi fowler maksimal dapat dicapai .
dalam rongga pleura
3. Latihan pengembangan paru
DS:  keluhan sesak napas
3. Ajarkan napas dalam & dan mengeluarkan secret
 Pasien berkurang, ringan, tidak
mengatakan sesak nyeri saat melakukan Batuk efektif 4. Sebagai indikasi pola napas
napas jika posisi pernapasan sudah efektif
tidur terlalu  Tidak tampak sesak 5. Observasi RR 5. Perawatan terhadap selang
terlentang napas dan nyeri saat apabila ada sumbatan
melakukan pernapasan 6. Observasi WSD
DO:  Bentuk dada simetris
 Keadaan umum  Gerakan dada saat
tampak sakit bernapas simetris
sedang ,  Tidak menggunakan otot
kesadaran bantu pernapasan
compos mentis,  Pola napas normal
pasien tampak  TTV dalam batas normal
lemah dan
bedrest,
 Terpasang selang
WSD dan infus
RL 500cc di
tangan sebelah
kiri.
 RR: 21 x/menit.
 Posisi pasien
fowler
 Terdengar suara
dull pada area
lapang paru
sebelah kiri dan
sonor pada area
lapang paru
sebelah kanan
 Terdengar suara
nafas tambahan
crackles di area
lapang paru kiri
pernapasan
dangkal
 dyspnea ada
 Hasil lab:
Eritrosit 5,7 10^ 6/uL
Leukosit 35,7 10^ 3/uL
Hematokrit 50,3 %
Neutrofil segmen 85,1 %

Anda mungkin juga menyukai