Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM

KIMIA ANALISIS DASAR

Disusun oleh :
1. Muhammad Ragil Kurnia
2. Putri Nabila Meisya
3. Revi Nabila Putri
4. Rinanda Dea Safitri
5. Satrikal Jamil
6. Sintya Fitriani
7. Tri Aziah Suci Arumny
8.Yunita Andriani Putri

Instruktur : Ir. Taufik M.SI


Judul Percobaan : ANALISIS AIR KRISTAL
Kelas : 1 KE

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


Tahun Akademik 2019-2020
ANALISIS AIR KRISTAL

1. Tujuan Percobaan
Mahasiswa mampu menganalisis secara kualitaif dan kuantitatif suatu air Kristal

2. Dasar Teori
Pada umumnya Kristal suatu senyawa kimia bila diletakkan beberapa lama di udara akan
mengadsorbsi air pada permukaannya. Jumlah air yang diadsorbsi relative kecil dan
bergantung pada kelembapan udara. Hal ini dapat dilihat dari permukaanya yang basah.
Terdapat pula Kristal yang mengandung sejumlah air yang terikat secara kimia dalam
Kristal tersebut. Kristal-kristal ini, biasanya merupakan garam ionic. Air yang terdapat di
dalamnya disebut air Kristal dan biasanya berikatan dengan kationnya.
Air Kristal yang terdapat pada senyawa, mempunyai jumlah tertentu dan relatif mudah
dihilangkan melalui pemanasan pada suhu diatas titik didih air . sebagai contoh adalah hidrat
tembaga (II) klorida yang dapat diubah menjadi tembaga (II) klorida melalui pemanasan pada
suhu 100oC.
Reaksi penghilangan air Kristal pada pemanas :
o
110 C
CuCl2.xH2O → CuCl2 + H2O
Reaksi diatas dikenal dengan reaksi dehidrasi. Pada dehidrasi, terjadi perubahan Kristal
dan warnanya. Perubahan ini juga bergantung pada pemanasannya, apakah sempurna atau
tidak. Sebagai contoh Kristal CoCl2.6H2O bewarna merah, jika dipanaskan sampai CoCl2.6H2O
akan bewarna violet, tetapi jika dipanaskan sempurna dia akan berubah menjadi biru.
Adanya senyawa hidrat apabila diletakkan di udara terbuka akan melepaskan air. Banyak
air yang dilepaskan bergantung pada kelembapan udara., makin besar makin sedikit air yang
dilepaskan. Proses pelepasan air ini disebut efflorescence, misalnya CoCl2.6H2O. tetapi ada
juga senyawa yang bila diletakkan di udara akan menyerap air dan mencair bila diletakkan
lebih lama lagi. Senyawa yang demikian disebut deliquescence, misalnya Kristal NaOH. Tidak
hanya air di udara, tetapi dapat juga menyerap air dari laruatan sedemikian rupa sehingga
larutan tersebut bebas air. Senyawa yang demikian disebut desicant atau zat pengering. Jadi
desicant menyerap air tidak hanya di udara tetapi dilarutan juga.
Beberapa senyawa juga menghasilkan air pada saat pemanasan, tetapi senyawa tersebut
bukan senyawa hidrat yang sebenarnya. Air yang dihasilkan tersebut merupakan proses
penguraian dan bukan merupakan proses penghilangan air melalui dehidrasi. Senyawa-
senyawa organic terutama bersifat tersebut diatas.
Penguraian dengan menghasilkan air, bukan merupakan proses reversible. Penambahan
air kedalam senyawa yang terurai tersebut, tidak akan mengembalikan senyawa ke bentuk
asalnya. Senyawa yang merupakan senyawa hidrat yang sebenarnya, akan mengalami
dehidrasi secara reversible. Penambahan air kedalam CoCl anhidirida, akan menghasilkan
CoCl.2H2O. Bila cukup air yang ditambahkan, maka akan diperoleh larutan yang mengandung
hidrat ion Cu2+ .
Semua hidrat ionic larut dalam air dan dapat diperoleh kembali melalui kristalisasi dan
larutannya. Jumlah air yang terikat bergantung kepada cara pembuatan hidrat tersebut.
3. Daftar Alat yang Digunakan
 Tabung reaksi : 4 buah
 Bunsen : 1 buah
 Kaca arloji : 4 buah
 Rak tabung reaksi : 1 buah
 Cawan penguap : 2 buah
 Krus porselin + tutup : 2 buah
 Desikator : 1 buah
 Segitiga dan kaki tiga : 1 buah
 Penjepit kayu : 2 buah
 Spatula : 2 buah

4. Bahan yang Digunakan


4.1 Identifikasi Hidrat
 K2Cr2O7
 BaCl2. 2H2O
 Boraks ( Na2B4O7.10 H2O )
4.2 Reversibillitas Hidrat
 CoCl2.x H2O
4.3 Deliquescence dan Efflorescence
 Na2PO4.12 H2O
 CuSO4.5 H2O
 Kal(SO4)2.10 H2O
 CaCl2

4.4 Jumlah Air Kristal


 CuCl2.x H2O

5. Gambar Alat (Terlampir)

6. Keselamatan Kerja
Jangan menyentuh Kristal langsung dengan tangan, gunakan spatula untuk menaganinya.

7. Langkah Kerja
7.1 Identifikasi Hidrat
1. Memanaskan sejumlah air Kristal 0.5 gr di dalam tabung reaksi
2. Mencatat jika ada tetesan air di dinding tabung
3. Mencatat perubahan yang terjadi
4. Melarutkan dalam air (amati warna), jika perlu dipanaskan
7.2 Reversibilitas Hidrat
1. Memanaskan lebih kurang 0,3 gr, Kristal di dalam cawan penguapan sampai.
warnanya berubah sempurna
2. Melarutkan residu dengan air di dalam cawan penguapan
3. Memanaskan larutan sampai mendidih dan kering
4. Mencatat perubahan warna
5. Membiarkan dan mencatat perubahan warna

7.3 Deliquescence dan Efflorescence


1. Memempatkan tiap Kristal berikut di kaca arloji yang terpisah
2. Meletakkan senyawa-senyawa tersebut ke cawan penguapan
3. Mencatat perubahan yang terjadi warna dan kelembapannya
4. Mengamati sample selama dilaboratorium

7.4 Jumlah Air Kristal


1. Membersihkan porselin krusibel dan tutupnya dengan HNO3 6M
2. Membilas dengan aquadest
3. Memanaskan krusibel beserta tutupnya di atas segitiga dan sampai kemerahan
selama 2 menit
4. Menimbang setelah dingin dengan ketelitian 0,001 gr
5. Memasukkan 1 gr sampel yang tidak diketahui ke dalam krusibel
6. Timbang krusibel serta isinya
7. Meletakkan krusibel di segitiga dengan tutup yang jauh dari pusat, panaskan lagi
8. Menunggu selama 10 menit, pusatkan lagi tutupnya dan dinginkan
9. Menimbang lagi sampai diperoleh berat konstan
10. Mengamati residu yang diperoleh, menambahkan air kedalm krusibel sampai 2/3
bagian terisi air

Bila residu tidak larut, maka panaskan perlahan-lahan

8. Data Pengamatan
a. Identifikasi Hidrat

Zat Apakah Warna Apakah Apakah Warna Warna


terdapat H2O residu larut mempunyai sebelum sesudah
pada dalam air? air Kristal? panas panas
dinding?
K2Cr2O7 Tidak Orange Larut Tidak ada Padatan Cairan
orange orange
BaCl2 Ya Putih Larut Ada Putih Putih
Boraks Ya Putih larut Ada Putih Bening
(Na4B4O7.
10 H2O)

b. Beri kesimpulan dari pengamatan Anda !


Apakah dehidrasi dan hidrasi CoCl2, reversible?

Hasil Pengamatan :
Warna awal CoCl2.x H2O adalah ungu, setelah dipanaskan di dalam cawan penguapan
warnanya berubah menjadi biru. Setelah dialrutkan dengan air warnanya kembali menjadi
warna ungu. Saat dipanaskan sampai mendidih berubah warna menjadi biru, lama-kelamaan
berubah menjadi ungu, setelah kering berubah kembali menjadi biru.
Dapat disimpulkan bahwa CoCl2. x H2O adalah zat yang reversible

c. Deliquescence dan Efflorescence


Setelah pengamatan di dapat data :

Pengamatan

Zat Sebelum di udara Sesudah diletakkan di Kesimpulan


udara
Na2PO4.10 Warna : putih Warna : putih Efflorescence
H2O Bentuk : padatan Bentuk : padatan ( senyawa ini bersifat
Kelembaban: sedikit Kelembaban : kering melepaskan air )
CuSO4.5 H2O Warna : biru muda Warna : biru muda Efflorescence
Bentuk : padatan Bentuk : padatan ( senyawa ini bersifat
Kelembaban: sedikit Kelembaban : sedikit melepaskan air )
Kal(SO4)2.10 Warna : putih Warna : putih Efflorescence
H2O Bentuk : padatan Bentuk : padatan ( senyawa ini bersifat
Kelembaban: sedikit Kelembaban : kering melepaskan air )
CaCl2 Warna : putih Warna : bening Deliquescence
Bentuk : padatan Bentuk : cairan ( senyawa ini bersifat
Kelembaban : kering Kelembaban:mencair menyerap air )

d. Jumlah Air Kristal


 Massa krusibel + tutup = 57,21 gr
 Massa krusibel + tutup + hidrat = 58,21 gr
 Massa krusibel + tutup + residu = 57,70 gr
 Massa hidrat padat = 1 gr
 Massa residu = 0,49 gr
 Massa H2O yang hilang = 0,51 gr
 % H2O dalam residu = 51 %
 Jumlah air Kristal = 6,92
 Rumus molekul dari hidrat = CoCl2.6 H2O
 Apakah residu larut dalam air = larut

9. Perhitungan
 Massa crusible + tutup + hidrat = 57,21 gr + 1 gr
= 58,21 gr
 Massa hidrat padat = (Massa crusible + tutup + hidrat) – (Massa crusible + tutup)
= 58,21 gr – 57,21 gr
= 1 gr
 Massa residu = (Massa crusible + tutup + residu) – (Massa crusible + tutup)
= 57,70 gr – 57,21 gr
= 0,49 gr
 Massa H2O yang hilang = massa hidrat – massa residu
=1 gr – 0,49 gr
=0,51 gr
 H2O dalam residu = Massa H2O yang hilang x 100%
Massa hidrat padat
= 0,51 gr x 100%
1 gr
= 51 %

 Jumlah air Kristal : CoCl2.x H2O → CoCl2+x H2O


Mol CoCl2 = mol CoCl2
gram CoCl2.x H2O = gram CoCl2
Mr CoCl2.x H2O Mr CoCl2

1 gr = 0,51 gr
129,83 + 18,06 x gr/mol 129,83 gr/mol

X =63,6167mol
9,18051 mol
= 6,92

 % kesalahan = praktek – teori x100


praktek
= 6,92 – 6 x 100
6,92
= 13,29%
Kesalahan hasil x H2O pada COCl2 terjadi karena pada saat pemanasan crussible ,tidak terjadi
secara sempurna.Sehinnga masih ada kandungan air di dalamnya dan menyebabkan massa
air pada hasil akhir tidak tepat/sesui dengan yang diketahui pada zat tertulis.

10. Analisa Percobaan


Dari percobaan dapat diketahui bahwa kristal yang mengandung air merupakan air
hidrat yang akan menghasilkan uap air bila di panaskan.Senyawa hidrat terdiri dari 2 jenis
yaitu : efflorescencce dan deliquescence. Senyawa yang melepaskan air dari udara disebut
efflorescence,seddangkan senyawa yang menyerap air dari udara disebut deliwuescence.
Banyaknya air yang dilepas dan diserap tergantung pada kelebaban udara.
Senyawa hidrat sebenarnya akan mengalami dehidrasi secara reversible. Sedangkan
senyawa yang mengandung air secara konstitusi tidak bersifat reversible,karena pada
senyawa konstitusi tersebut hanya terjadi reaksi penguraian.sedangkan dalam proses
perihitungan terkadang nilai X yang tidak tepat dengan nilai x dalam teoritis. Hal ini mungkin
dikarenakan kurangnya ketelitian pada saat menimbang massa air yang lepas sehingga nilai x
secara teoritis dan praktikum berbeda.

11. Kesimpulan :
 Deliquescence adalah senyawa yang bila diletakkan di udara akan menyerap air dan
mencair bila diletakkan lebih lama lagi.
Contoh : CaCl2
 Efflorescence adalah larutan atau senyawa yang melepaskan air, dengan ditandai
dengan pengurangan berat
Contoh : Na2Co3.10 H2O, CuSO4.5 H2O, Kal(SO4)2.10 H2O
 Larutan Reversibel adalah larutan yang dapat berubah kembali dari produk menjadi
reaktan.
 Indentifikasi hidrat dilakukan untuk mengamati sifat fisik sampel ada atau tidaknya
air pada dinding tabung reaksi,kelarutan dan warna zat.
 Reversible hidrat dilakukan untuk mengetahui dan membuktikan bahwa reaksi zat
hidrat dapat dikembalikan ke bentuk asalnya.
 Jumlah air kristal di lakukan untuk mengetahui banyaknya air pada sampel yang
diamati ( untuk mengetahui nilai xH2O pada COCl2. X H2O ).

12. Pertanyaan
1) Tuliskan macam-macam air Kristal ?
2) Tuliskan 10 zat yang mengandung air Kristal?
Jawab :
1) - Hidratasi adalah air yang oleh ion-ion dalam Kristal dan berbentuk H2O
- Konstitusi adalah air yang merupakan bagian mol zat padat tetapi tidak berbentuk
H2O
2) CaCl2.6H2O , boraks (Na2B4O7.2H2O ), Kal(SO4)2. 3H2O, NaOH, CuCl2. 2H2O, K2Cr2O7, CoCl2,

BaCl2. 2H2O, Na2Co3.5H2O, dan CuSO4 .5H2O.


13.Daftar Pustaka

 Jobsheet kimia analis dasar 2011


 http://ml.scrib.com/doc/98183790/analis.air-kristal
Gambar alat

Gambar 1. Desikator Gambar 4. Kaca arloji

Gambar 2. Cawan penguap Gambar 5. Gelas kimia

Gambar 3. Crussible Gambar 6. Rak tabung


Gambar 7. Tabung reaksi Gambar 10. spatula

Gambar 8. Segitiga Gambar Gambar 11. bunsen

Gambar 9.botol aquadest Gambar 12. Penjepit kayu

Anda mungkin juga menyukai