Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penilaian Kinerja


Sebelum membahas terlalu jauh mengenai penilaian kinerja
karyawan sebaiknya kita mengetahui definisi penilaian kinerja itu sendiri.
Penilaian kinerja memiliki berbagai definisi yang telah dikemukakan oleh
para ahli. Berikut pengertian penilaian kinerja yang dipaparkan oleh para
ahli :

1. Mathis dan Jackson. Penilaian kinerja adalah proses evaluasi terhadap


karyawan dalam melakukan pekerjaan yang dikomparasikan dengan
standar yang dilanjutkan dengan memberi informasi tersebut pada
karyawan. Penilaian kinerja sering disebut juga dengan pemberian
peringkat pada karyawan melalui peninjauan, evaluasi, dan penilaian hasil
kerja.
2. Hasibuan menyatakan bahwa penilaian kinerja adalah aktivitas bagi para
manajer untuk melakukan evaluasi terhadap tingkah laku berprestasi para
karyawan yang dilanjutkan dengan menentukan kebijaksanaan
kedepannya. Hal yang berkaitan dengan penilaian kinerja seperti penilaian
loyalitas, kejujuran, leadership, teamwork, dedikasi dan partisipasi.
3. Mondy dan Noe. Definisi penilaian kinerja yaitu tinjauan formal serta
proses evaluasi kinerja karyawan maupun kinerja tim.
4. Handoko. Penilaian kinerja adalah cara untuk mengukur segala kontribusi
pada setiap karyawan di dalam organisasi. Nilai yang paling penting dalam
penilaian kinerja ini yaitu terkait dengan penetapan tingkat kontribusi
karyawan dengan kinerja yang dilakukan pada penyelesaian tugas yang
menjadi tanggung jawab karyawan.
5. Dessler menjelaskan bahwa penilaian kinerja merupakan evaluasi kinerja
karyawan secara relatif pada waktu sekarang maupun yang telah dilakukan
yang disesuaikan dengan standar prestasi.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa pengertian kinerja adalah


penilaian terhadap hasil kerja individu/karyawan yang dihasilkan yang
dibandingkan dengan standar yang ada baik kualitas maupun kuantitas
yang ditetapkan sebelumnya. Penilaian kinerja karyawan memang
seharusnya diterapkan untuk mengetahui kualitas kinerja karyawan dan
untuk memotivasi karyawan agar lebih produktif. Penilaian kinerja
karyawan ini juga mampu bermanfaat bagi organisasi/perusahaan dalam
menentukan keputusan di masa mendatang.

1
B. Tujuan Penilaian Kinerja Karyawan Secara Umum
Penilaian kinerja karyawan memiliki beberapa tujuan yang harus
dicapai. Rivai mengemukakan tujuan penilaian kinerja secara umum yaitu
sebagai berikut :

1. Melakukan peninjauan terhadap kinerja karyawan di masa lalu.


2. Mendapatkan data yang sesuai fakta dan sistematis dalam menetapkan
nilai dari suatu pekerjaan.
3. Mengidentifikasi kemampuan organisasi.
4. Menganalisa kemampuan karyawan secara individual.
5. Menyusun sasaran di masa mendatang.
6. Melihat prestasi dari kinerja karyawan secara realistis.
7. Mendapatkan keadilan dalam sistem pemberian upah dan gaji yang
diterapkan di dalam organisasi.
8. Memperoleh data untuk menetapkan struktur pengupahan dan penggajian
yang sesuai dengan pemberlakuakn secara umum.
9. Membantu pihak manajemen dalam melakukan pengukuran dan
pengawasan secara lebih akurat terhadap biaya yang digunakan oleh
perusahaan.
10. Memungkinkan manajemen dalam melakukan negosiasi secara rasional
dan obyektif dengan sarikat pekerja maupun secara langsung dengan
karyawan.
11. Membuat kerangka berpikir dan standar dalam pelaksanaan peninjauan
yang dilakukan berkala pada sistem pemberian upah dan gaji.
12. Mengarahkan pihak manajemen agar bersikap obyektif dalam
memperlakukan karyawan sesuai dengan prinsip organisasi.
13. Menjadi acuan organisasi dalam mempromosikan, memutasi,
memindahkan, dan meningkatkan kualitas karyawan.
14. Memperjelas kembali tugas utama, fungsi, wewenang, dan tanggung
jawab serta satuan kerja di dalam organisasi. Hal tersebut jika
dilaksanakan sesuai dengan aturan dan berjalan baik akan memberikan
manfaat bagi organisasi khususnya untuk menghindari overlaping pada
pemberian tugas/program/kegiatan dalam organisasi.
15. Meminimalisir keluhan karyawan yang berakibat banyaknya karyawan
yang resign. Dengan adanya penilaian kinerja karyawan maka karyawan
akan merasa diperhatikan dan dihargai dalam setiap kinerjanya.
16. Menyelaraskan penilaian kinerja dengan keberjalanan bisnis sehingga
pergerakan dalam sebuah organisasi khususnya organisasi nirlaba selalu
sesuai dengan tujuan usaha.
17. Mengidentifikasi pelatihan apa yang diperlukan oleh karyawan.

C. Manfaat Penilaian Kinerkja Karyawan


Penilaian kinerja karyawan secara umum memberikan berbagai
manfaat bagi kedua pihak yaitu organisasi maupun karyawan. Berikut
penilaian kinerja karyawan yang perlu diketahui :

2
1. Memberikan informasi mengenai hasil-hasil yang diinginkan dari suatu
pekerjaan.
2. Mencegah adanya miskomunikasi terkait kualitas kerja yang diharapkan.
3. Menciptakan peningkatan produktivitas karyawan dikarenakan adanya
feedback/reward bagi karyawan yang berprestasi.
4. Menghargai setiap kontribusi.
5. Menciptakan komunikasi dua arah antara pihak manajer dengan karyawan.

D. Proses Penilaian Kinerja Karyawan

Pada penerapannya, penilaian kinerja memiliki berbagai tahapan


yang harus dilakukan. Hal ini dikarenakan penilaian kinerja merupakan
suatu proses yang selalu kontinyu dan tidak bersifat temporer. Adapun
proses penilaian kinerja terhadap karyawan adalah sebagai berikut :

1. Analisis Pekerjaan

Hal yang dilakukan pertama kali dalam penilaian kinerja karyawan


adalah melakukan analisis pekerjaan. Proses analisis ini dapat dimulai dari
analisis jabatan/posisi. Dengan mengetahui posisi seorang karyawan maka
akan lebih mudah menjabarkan jenis pekerjannnya, tanggung jawab yang
diemban, kondisi kerja, dan berbagai program dan kegiatan yang
dilakukan. Analisis pekerjaan ini sangatlah penting dalam penilaian
kinerja karena menjadi dasar bagi penentuan standar dan evaluasi. Dan
dalam menganalisis pekerjaan sangat dibutuhkan sistem informasi
manajemen yang baik.

2. Standar kinerja

Penentuan standar kinerja digunakan untuk mengkomparasikan


antara hasil kerja karyawan dengan standar yang telah ditetapkan. Melalui
perbandingan ini maka dapat diidentifikasi apakah kinerja karyawan sudah
sesuai dengan target yang diinginkan atau tidak. Dalam hal ini standar
kinerja harus ditulis secara spesifik dan mudah dipahami, realistis, dan
terukur.

3. Sistem Penilaian Kinerja

Secara umum terdapat empat sistem atau metode penilaian


kinerja karyawan. Pertama adalah Behaviour Appraisal System
atau penilaian kinerja yang didasarkan atas penilaian tingkah laku.
Kedua, Personel/Performer Appraisal System atau penilaian
kinerja yang didasarkan atas ciri dan sifat individu karyawan.
Ketiga, Result-Oriented Appraisal System atau penilaian kinerja

3
berdasarkan hasil kerja. Keempat, Contingency Appraisal System
atau penilaian kinerja atas dasar kombinasi beberapa unsur : ciri,
sifat, tingkah laku, dan hasil kerja. Contoh penilaian kinerja
karyawan sebenarnya mudah ditemukan pada perusahaan yang
sudah settle secara manajemen dan masing-masing perusahaan
memiliki metode penilaian kinerja tersendiri.

E. Unsur-Unsur Dalam Penilaian Kinerja Karyawan

Terdapat dua aspek yang harus menjadi pembahasan dalam


Penilaian Kinerja Karyawan yaitu kinerja karyawan itu sendiri dan
feedback yang ditujukan untuk pengembangan karyawan. Proses
penilaian kinerja karyawan dimulai dari penentuan tujuan/target dari
kinerja yang diiringi dengan pengamatan. Kemudian saat dan setelah
pekerjaan dilaksanakan dilakukanlah evaluasi yang disusul dengan
promosi berdasarkan hasil evaluasi berupa insentif maupun peningkatan
posisi.

Selain aspek dan proses umum tersebut terdapat usur-unsur yang


melekat di dalam penilaian kinerja karyawan yang perlu diketahui. Unsur-
unsur tersebut diantaranya :

1. Penilaian kinerja karyawan harus diukur dan dikomparasikan


sesuai dengan target dan standar yang telah ditetapkan.
2. Pemberian Reward bagi karyawan yang memberikan kontribusi
lebih.
3. Menganalisa dan Mengidentifikasi kebutuhan karyawan akan
training pengembangan baik di waktu sekarang maupun di masa
datang.
4. Penentuan target dan standar untuk waktu yang akan datang.

Pada umumnya unsur penilaian kinerja tersebut tidak hanya


berlaku untuk karyawan. Contoh penilaian kinerja yang lain adalah
penilaian kinerja guru pada lembaga pendidikan untuk
meningkatkan kualitas pengajar. Sehingga unsur-unsur tersebut
dalam arti luas dapat diterapkan pada lembaga apapun selain
perusahaan nirlaba maupun organisasi pemerintah.

4
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

pengertian kinerja adalah penilaian terhadap hasil kerja individu/karyawan


yang dihasilkan yang dibandingkan dengan standar yang ada baik kualitas
maupun kuantitas yang ditetapkan sebelumnya. Penilaian kinerja karyawan
memang seharusnya diterapkan untuk mengetahui kualitas kinerja karyawan dan
untuk memotivasi karyawan agar lebih produktif. Penilaian kinerja karyawan ini
juga mampu bermanfaat bagi organisasi/perusahaan dalam menentukan keputusan
di masa mendatang.

Pengukuran terhadap kinerja perlu dilakukan untuk mengetahui apakah


selama pelaksanaan kinerja terdapat deviasi dari rencana yang telah dilakukan,
atau apakah kinerja dapat dilakukan sesuai jadwal waktu yang ditentukan,atau
apakah hasil kinerja telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini, pemakalah/penulis berharap, pemakalah dan


pembaca dapat memahami dan menambah pengetahuannya tentang “Penilaian
Kinerja”.Serta dapat mengambil keputusan atau mengklasifikasikan secara lebih
terperinci dan mudah dipahami.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://jurnalmanajemen.com/penilaian-kinerja-karyawan/

Wibowo

Anda mungkin juga menyukai