Kliping Penjaskes
Kliping Penjaskes
Permainan bola basket adalah olahraga berkelompok yang terdiri dari dua tim
berlawanan dengan anggota masing-masing 5 orang, dimana tujuan permainan bola basket
adalah memperoleh poin sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan bola ke dalam ring
lawan.Pertandingan bola basket diselenggarakan di ruangan yang memiliki ukuran lapangan
bola basket dengan panjang 28,5 meter dan lebar 15 meter.
Posisi utama dalam permainan bola basket, yakni Forward, yang bertugas mencetak poin
dan memasukkan bola ke dalam ring lawan, Defense, pemain yang bertugas menghadang lawan,
serta Playmaker, pemain yang memegang peran mengatur alur bola dan merancang strategi
permainan.
Permainan itulah yang kini dikenal sebagai basketball atau bola basket.
Pada awal perkembangannya, banyak kalangan yang menentang permainan bola basket karena
dianggap terlalu keras dan tidak cocok untuk dimainkan di ruangan tertutup. Menanggapi penolakan
tersebut, Naismith memutuskan untuk menyusun beberapa peraturan dasar yang salah satunya
adalah menempatkan keranjang di dinding ruang olahraga.
Peraturan awal permainan bola basket juga menyatakan bahwa setiap tim yang bermain terdiri dari
sembilan anggota, dan tidak menggunakan teknik dribble untuk mengumpan bola. Teknik permainan
yang berlaku pada saat itu hanya memindahkan bola dengan lemparan. Setelah ditetapkan beberapa
peraturan dasar, para siswa pun diminta untuk memainkan permainan tersebut.
Pertandingan bola basket pertama diselenggarakan pada 20 Januari 1892. Salah seorang murid
Naismith menyebut permainan tersebut dengan nama basketball, hingga akhirnya semua orang
pada waktu itu pun mulai mengenal permainan tersebut dengan nama basketball.
Dalam waktu singkat, olahraga ini pun mulai menyebar ke seantero Amerika Serikat. Orang-orang di
berbagai pelosok negeri mulai memainkan bola basket dan menggelar kompetisinya. Berbagai
pertandingan bola basket pun lambat laun dapat ditemui dengan mudah di seluruh kota di negara
bagian Amerika Serikat.
Terdapat enam jenis passing yang sering ditemukan dalam permainan bola basket:
1. Overhead Passing: Teknik ini dilakukan dengan melempar bola dari atas kepala. Overhead
passing biasa digunakan ketika pemain dikepung oleh lawan.
2. Chest Pass: Teknik mengumpan dengan cara melempar bola di depan dada menggunakan
dua tangan. Chess past biasa diterapkan ketika mengumpan bola pada rekan yang berada
dekat dari kita. Agar tidak mudah terbaca lawan, pemain biasanya menggunakan gerakan
tipuan ke arah lain.
3. Baseball Pass: Teknik melempar yang mirip dengan gerakan melempar bola pada
permainan baseball. Teknik ini sering digunakan untuk mengejutkan lawan dengan
lemparan tidak terduga.
4. Bounce Pass: Teknik memantulkan bola ke bawah agar diterima oleh rekan satu tim yang
digunakan untuk menghindari hadangan lawan.
5. Hook Pass: Teknik yang dilakukan dengan satu tangan dengan posisi melipat di atas bahu.
Teknik ini digunakan untuk merusak pertahanan lawan.
6. Under Pass: Teknik mengumpan yang dilakukan dari arah pinggang.
3. TEKNIK PIVOT
Teknik pivot digunakan untuk melakukan gerakan tipuan pada lawan. Caranya, pemain
menggerakkan badan dengan bertumpu pada salah satu kaki dan kedua tangan menjaga bola dari
serbuan lawan.
5. TEKNIK REBOUND
Rebound merupakan teknik untuk mengambil bola yang gagal masuk ke dalam ring.
Ada dua jenis rebound, yakni rebound ofensif dan defensif.
Rebound ofensif merupakan lemparan yang gagal masuk kemudian dimasukkan lagi ke dalam ring
oleh rekan tim dan jika berhasil masuk, tim mendapatkan dua poin. Sementara rebound defensif
adalah teknik merebut bola yang gagal dimasukkan oleh lawan agar tidak ada lagi usaha untuk
memasukkan bola ke ring.
1. Pemain dapat melemparkan bola dari segala arah menggunakan salah satu atau kedua
tangan.
2. Pemain dapat memukul bola ke segala arah namun tidak boleh menggunakan kepalan
tangan.
3. Pemain tidak bola berlari sambil memegang bola. Bola harus dilemparkan di titik pemain
menerima bola.
4. Bola harus dipegang baik di dalam maupun di antara telapak tangan.
5. Pemain tidak diperbolehkan menjegal pemain lawan dengan cara apapun. Tindakan
menjegal lawan dapat dikenai sanksi pelanggaran.
6. Jika salah satu pemain melakukan kesalahan tiga kali berturut-turut, maka kesalahan
tersebut akan dihitung poin untuk lawan.
7. Poin diperoleh jika bola yang dilemparkan masuk ke dalam keranjang.
8. Jika bola terlempar keluar dari arena pertandingan, maka yang berhak memainkannya
pertama kali adalah pemain pertama yang menyentuhnya.
9. Waktu pertandingan adalah empat kuarter yang masing-masing berdurasi sepuluh menit.
10. Tim yang berhasil memasukkan bola ke dalam ring dengan jumlah poin terbanyak
dinyatakan sebagai pemenang.
PERMAINAN BOLA VOLI
Permainan bola voli diciptakan oleh William B Morgan pada tahun 1895 di Holyoke
(Amerika bagian timur). William B Morgan adalah seorang pembina pendidikan jasmani
pada Young Men Christain Association (MCA).
Permainan bola voli di Amerika sangat cepat perkembangannya, sehingga tahun 1933 YMCA
mengadakan kejuaraan bola voli nsional.
Kemudian permainan bola voli ini menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 1974 pertama
kali bola voli dipertandingkan di Polandia dengan peserta yang cukup banyak. Maka pada
tahun 1984 didirikan Federasi Bola Voli Internasional atau Internationnal Voli Ball
Federation (IVBF) yang waktu itu beranggotakan 15 negara dan berkedudukan di Paris.
Permainan bola voli sangat cepat perkembangannya, antar lain disebabkan oleh :
1. tidak memerlukan lapangan yang luas.
2. Mudah dimainkan.
3. Alat-alat yang digunakan untuk bermain sangat sederhana.
4. Permainan ini sangat menyenangkan.
5. Kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat kecil.
6. Dapat dimainkan di alam bebas maupun di ruang tertutup.
7. Dapat di mainkan banyak orang
Permainan bola voli masuk ke Indonesia pada waktu penjajahan Belanda (sesudah tahun
1928). Perkembangan permainan bola voli di Indodesia sangat cepat. Hal ini terbukti pada
Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-2 tahun 1952 di jakarta. Sampai sekarang permainanbola
voli termasuk salah satu cabang olahraga yang resmi dipertandingkan.
Pada tahun 1955 tepatnya tanggal 22 Januari didirikan Organisasi Bola Voli Seluruh
Indonesia (PBVSI) dengan ketuanya W. J. Latumenten. Setelah adanya induk organisasi bola
voli ini, maka pada tanggal 28 sampai 30 mei 1955 diadakan kongres dan kejuaraan
nasional yang pertama di Jakarta.
Dengan melihat perkembangan permainan bola voli yang begitu pesat sangatlah tepat bila
pemerintah memilih permainan bola voli sebagai olahraga pendidikan di sekolah-sekolah.
Hanya pada umumnya permainan bola voli sedikit mengalami kesulitan di dalam
memperkenalkan pada anak-anak didik. Kesulitan ini terletak pada gerakan dasar permainan
bola voli .
1. Pengertian Teknik
Teknik adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu peraktek
dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang olahraga
(khususnya cabang permainan bola voli ).
Teknik dikatakan baik apabila dari segi anatomis/fisiologis mekanik dan mental terpenuhi
secara benar persyaratannya. Apabila diterapkan pencapaian prestasi maksimal untuk
menganalisa gerakan teknik, umumnya para guru atau pelatih akan dapat mengoreksi dan
memperbaiki (Suharno, HP, 1983 : 3).
Untuk dapat menguasai bola secara maksimal dan sempurna seorang pemain setidaknya
harus memiliki kemampuan-kemampuan seperti mampu melakukan passing atas secara
baik dan benar dari teknik dasar ini tidak diabaikan dan harus dilatih dengn baik, seseorang
harus mengerti dan benar-benar dapat menguasai teknik penguasaan bola dengan baik dan
terus menerus, (Dleter Beullteshtahl. 1986 : 9).
Agar dapat bermain bola voli dengan baik, seseorang harus mengerti dan benar-berar dapat
menguasai teknik penguasaan bola dengan baik. Dengan menguasai teknik penguasaan bola
dan latihan yang continue diharapkan nantinya dapat bermain bola voli secara baik dan
benar.
4. Passing Bawah
Passing bawah biasanya dipergunakan oleh para pemain jika bola datangnya rendah, baik
untuk dioperkan kepada teman seregunya maupun untuk dikembalikan ke lapangan lawan
melewati atas jaring atau net.
5. Passing Atas
Passing atas atau passing tangan atas adalah cara pengambilan bola atau mengoper dari
atas kepala dengan jari-jari tangan. Bola yang datang dari atas diambil dengan jari-jari
tangan di atas, agak di depan kepala (Aip Syarifuddin, 1997 : 69).
Gerakan passing bawah dan passing atas yang menunjukkan bahwa digunakan passing
bawah pada saat bola yang datangnya rendah atau berada di depan dada, sedangkan
passing atas digunakan apabila bola datangnya di atas atau melambung. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa untuk menerima bola service lebih baik dan tepat menggunakan
passing bawah dibandingkan dengan passing atas, karena kebanyakan bola sevice
datangnya rendah dan berada di depan dada.
6. Service Bawah
Service bawah adalah cara melakukan pukulan permukaan dari petak service dengan
memukul bola dengan tangan dari bawah sebagai usaha menghidupkan bola dalam
permainan (Aip Syarifuddin, 1997 : 70).
Service bawah merupakan service yang dilakukan dengan tangan bawah, siku diluruskan dan
ayunan tangan dari belakang ke depan melalui samping badan, salah satunya tangan
memegang bola dan bola tersebut dilambungkan baru dipukul. Service ini sangat populer
dan sering dilakukan oleh pemain pemula.
7. Service Atas
Service atas adalah cara melakukan pukulan permulaan dari bawah service dengan
memukul bola dari atas kepala sebagai usaha menghidupkan bola ke dalam permainan (Aip
Syarifuddin, 1997 : 53).
Servise atas banyak variasinya, bola dapat dilambungkan dengan satu tangan atau dua
tangan, tinggi lambungan bola tergantung dari maksud pukulan dan kesenangan pribadi
pemain. Namun pada prinsipnya harus diusahakan agar bola dilambungkan sedemikian rupa
tingginya, sehingga seluruh rangkaian gerakan memukul menjadi satu gerakan yang tidak
terputus-putus.
8. Service Samping
Service samping adalah melakukan pukulan permulaan dari daerah service dengan sikap
berdiri menyamping dan berat badan berada di kaki kanan (bagi yang tidak kidal), telapak
tangan menghadap ke atas (Mariyanto, 1995 : 119). Adapun pelaksanaan service samping
adalah service berdiri menyamping dengan tubuh bagian kiri lebih dekat dengan jaring (bagi
yang tidak kidal) kedua tanga bersama-sama memegang bola. Pada saat bola akan
dilambungkan, maka badan diliukkan ke belakang dan lutut ditekuk. Kedua tangan
dijulurkan ke samping kanan, begitu bola lepas dari tangan, maka tangan ditarik kesamping
kanan bawah, berat badan berada di kaki kanan, telapak tangan menghadap ke atas,
pukulan tangan pada bola dibantu dengan liukan badan, lecutan lengan dan gerakan
pergelangn tangan sehingga bola setelah dipukul melambung dengan keras dan topspin.
9. Service Lompat
Service lompat adalah cara melakukan pukulan permulaan di daerah service dengan
melompat setelah bola dilambungkan dengan satu tangan atau dua tangan (Aip Syarifuddin,
1997 : 59). Service lompat dilakukan dengan bola dilambungkan dengan satu atau dua
tangan. Begitu bola dilambungkan diikuti dengan melompat dan diusahakan bola berada di
atas depan kepala. Bila bola telah berada di atas depan kepala maka segeralah tangan kanan
dipukulkan pada bola secepatnya.
Smesh atau spike adalah gerakan memukul bola yang dilakukan dengan kuat dan keras serta
jalannya bola cepat, tajam dan menukik serta sulit diterima lawan apabila pukulan itu
dilakukan dengan cepat dan tepat (Aip Syarifuddin, 1997 : 58). Pada teknik smash inilah
letak seninya permainan bola voli , apabila pemain hendak memenangkan pertandingan
maka mau tidak mau mereka harus menguasai teknik smash. Pemain yang pandai
melakukan smash atau dengan istilah smasher harus memiliki kelincahan, daya ledak, timing
yang tepat dan mempunyai kemampuan memukul bola yang sempurna. Pemain bola
voli akan dapat melakukan berbagai variasi smash apabila pemain tersebut menguasai
teknik dasar smash secara baik dan benar.
11. Membendung
Membendung (Bloking) adalah bentuk gerakan seseorang atau beberapa orang pemain yang
berada didekat net/pemain depan (Aip Syarifuddin, 1997 : 58). Tujuan untuk menutupi atau
membendung datangnya bola dari lapangan lawan, caranya dengan menjulurkan kedua
tangan ke atas dengan ketinggian yang kanan lebih tinggi dari tepian atau bibir net.
Selama melakukan blocking perhatian harus terus menerus kepada bola, posisi smasher
terhadap bola dan pendangan mata dari pada smasher. Untuk menyesuaikan terhadap arah
datangnya smash, maka perlu mengadakan langkah atau step ke samping kiri atau ke kanan
dengan maksud agar setiap saat dapat melompat ke atas untuk melakukan blocking.
C. Passing Atas
Passing atas merupakan teknik penguasaan bola yang penting untuk dipelajari. Passing atas
adalah dapat diartikan menyajikan bola atau mengoper bola dengan menggunakan jari
tangan kepada lawan atau langsung ke lapangan lawan, di samping itu passing atas yang
baik akan mempengaruhi di dalam pertandingan tetapi hal ini lebih menonjol dalam
pertandingan tingkat tinggi dibandingkan pada pertandingan yang lebih rendah.
Waktu melakukan passing atas harus diperhatikan beberapa hal, seperti yang dikembangkan
oleh Engkos Kosasih sebagai berikut :
· Konsentrasi untuk melakukan passing atas.
· Berlatih dan menyesuaikan diri untuk menguasai bola.
· Lihat dan pelajari dimana tempat menempatkan bola yang tepat.
· Ketahui posisi lemah regu lawan (Engkos Kosasih, 1985 : 109).
Beberapa cara di dalam melakukan passing atas dalam parmainan bola voli , antara lain :
1.1. Passing Atas Individu
· Tempatkan badan di bawah bola.
· Kedua kaki dibuka, lutut ditekuk, sehingga posisi tubuh berada dalam keadaan
setengah jongkok.
· Siku dibengkokkan, jari-jari tengah direnggangkan dan letak di depan atas dahi.
· Sikap tangan seperti mangkok.
· Pandangan ke arah datangnya bola.
· Pada waktu bola datang, bola didorong dengan jari-jari tangan, perkenaan tangan
pada bola yaitu ruas pertama dan kedua jari telunjuk sampai kelingking, sedangkan ibu jari
hanya pada ruas pertama.
· Untuk membantu gerakan jari-jari tangan, pergelangan tangan digerakkan kearah
depan atas.
· Setelah bola lepas dari tangan, diikuti dengan gerakan anggota badan dan langkah kaki
ke depan untuk menjaga keseimbangan (Edi Suparman, 1994 : 91).
1. Theo Khelmen dan Dleler Kruber (1990 :40) menyatakan : dengan melakukan passing
atas ke dinding berturut-turut maka akan dapat menyempurnakan kemampuan
mengarahkan bola.
2. Bonnie Robisson (1991 : 44 - 46 ) mengatakan seseorang pemain harus memperdalam
kekuatan tangan untuk mendorong bola ke dinding dengan jarak antara 90 – 12 cm dari
dinding atau tembok. Dalam penelitian ini ditetapkan jarak seseorang yang akan melakukan
passing atas ke dinding sebagai tempat pelaksanaan kegiatan adalah 120 cm, hal ini
didasarkan atas uji coba.
SEPAK BOLA
Setelah kita tahu pengertian sepak bola mari kita lanjutkan dengan Teknik Dasar permainan
Sepak bola. Teknik Dasar Permainan sepak bola dapat diartikan gerak dasar yang harus
dikuasai oleh seorang pemain sepak bola. Jika seseorang ingin melakukan permainan sepak
bola, ia harus tahu dan mampu melakukan teknik dasar atau gerak dasar permainan tersebut.
Apa sajakah teknik dasar permainan sepak bola yang harus dikuasai?
Pelaksanaan teknik menendang bola menggunakan kaki bagian punggung adalah sebagai
berikut:
Sikap badan dibelakang bola dan agak condong ke depan, salah satu kaki didepan
sebagai kaki tumpu dan menghadap ke sasaran dengan lutut sedikit ditekuk.
Kaki tendang berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap bola, lalu
ayunka ke depan sehingga mengenai bola tepat pada punggung kaki, sedangkan perkenaan
terhadap bola berada ditengah-tengah.
Selanjutnya gerakan kaki mengikuti arah lepasnya bola, untuk lebih jelas perhatikan
gambar berikut:
TENIS MEJA
Permainan ini mulai populer di Inggris sejak abad ke 19 dengan nama pingpong, gossima dan whiff
whoff. lalu mengganti nama menjadi table tennis atau tenis meja. Tenis meja mulai dikenal pada
tahun 1901 karena diadakannya turnamen, buku yang menuliskan tentang tenis meja, dan kejuaraan
tidak resmi tahun 1902.
Pada awal 1900-an, permainan tenis meja dilarang di negara Russia. Karena penguasa pada zaman
itu percaya bahwa memainkan tenis meja memiliki efek negatif pada penglihatan pemain.
Pada tahun 1921, Asosiasi Tenis Meja (TTA) dibuat di Inggris, dan diikuti oleh Federasi Tenis Meja
Internasional (ITTF) pada tahun 1926. Kota London menjadi tuan rumah kejuaraan dunia resmi
pertama tahun 1926. Pada tahun 1933, Asosiai Tenis Meja Amerika Serikat di bentuk.
Pada tahun 1930, Edgar Snow berkomentar di Red Star Over China bahwa pihak komunis
mempunyai "hasrat untuk tenis meja asal Inggris" yang menurutnya "ganjil".
Tahun 1950-an, raket yang menggunakan lembaran karet digabung dengan lapisan spons mengubah
permainan secara dramatis, meningkatkan kecepatan perputaran bola. Penggunaan lem cepat dapat
meningkatkan kecepatan dan perputaran lebih jauh yang menghasilkan perubahan peralatan untuk
"menurunkan kecepatan permainannya". Tenis meja mulai diperkenalkan sebagai cabang Olimpiade
pada tahun 1988.
1. Memegang bet
Berikut ini adalah teknik dasar memegang bet pada permainan tenis meja.
Teknik memegang bet seperti berjabat tangan (shakehand grip), teknik ini banyak
digunakan oleh para pemain professional karena sangat populer di negara-negara Eropa. Dengan
cara ini, seorang pemain dapat menggunakan kedua sisi bet.
Teknik memegang bet seperti memegang tangkai pena (penhold grip), teknik ini juga dikenal
dengan nama Asia grip, walaupaun banyak pemain Asia menggunakan teknik shakehand grip. Pada
pegangan ini hanya satu sisi bet yang digunakan.
Teknik seemiller grip, teknik ini juga banyak digunakan oleh kalangan professional dalam
tenis meja. Seemiller grip juga disebut dengan American grip, yang merupakan versi dari Shakehand
grip. Cara memegang nya hampir sama dengan shakehand grip tapi bedanya bet bagian atas diputar
dari 20-90 dejarat ke arah tubuh. Jari telunjuk menempel di sepanjang sisi bet.
2. Pukulan Forehand dan Backhand
§ Yang telah melakukan pukulan forehand/backhand dan pelambung bergerak berpindah tempat
§ Bola dilambungkan oleh teman dan cara dipantulkan ke meja dan dengan pukulan servis.
§ Dilakukan berpasangan atau kelompok.
§ Yang telah melakukan pukulan backhand dan pelambung bergerak berpindah tempat.
3. Servis
§ Dilakukan berpasangan/berkelompok
§ Yang telah melakukan pukulan servis bergerak berpindah tempat.
§ Dilakukan berpasangan/kelompok
§ Yang telah melakukan pukulan servis bergerak berpindah tempat.
4. Smash
a. Smash forehand
§ Posisikan kaki kiri berada di depan, dan kaki kanan di belakang. Miringkan badan sedikit ke kanan
sehingga berat badan bertumpu pada kaki kanan.
§ Tarik lengkan kebelakang, pinggang sedikit dimiringkan ke kanan.
§ Setelah bola memantul dan mencapai titik teratas, mulai ayunkan lengan dari bawah ke atas, pukul
dan tekan bola ke bawah dengan bantuan pergelangan tangan.
b. Smash backhand
§ Posisikan kaki kanan di depan, sementara kaki kiri di belakang. Miringkan badan sedikit ke kiri sampai
pundak kanan menghadap meja.
§ Tarik lengan bawah ke kiri, ke belakang dan lebih tinggi dari meja.
§ Setelah bola memantul dan mencapai titik paling atas, ayunkan lengan bawah ke depan arah kanan
dan pukul bola. Pergelangan tangan dapat membantu menekan bola serta mengatur arah, dan berat
badan berpindah dari kiri ke kanan.