Askep Luka Bakar
Askep Luka Bakar
A. PENGKAJIAN
FASE DARURAT
Fokus pada prioritas utama trauma pasien
Fokus pada perubahan Hemodinamik, penyembuhan luka nyeri, dan respon psikososial,
deteksi dini adanya komplikasi.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
FASE DARURAT
1. Gangguan pertukaran gas dan Bersihan jalan napas tidak efektif
Beriakan O2 yang dilembapkan, pantau GDA, oksimetri dan kadar COHb
Kaji suara nafas dan frekuensi , irama , kedalaman , serta simetrisitas
pernapasan , pantau adanya hipoksia.
Pantau adanya tanda-tanda cedera inhalasi.
Laporkan adanya pernapasan paksa ,penuruana kedalaman pernapasan, atau
hipoksia kepada dokter dengan segera : persiapkan intubasi dan eskarotomi.
Monitor pasien yang mendapat ventilasi mekanisme secara ketat.
Lakukanperawatan pulmonal secara agresif
Pertahankan posisi yang tepat untuk memudahkan pengeluaran sekresi dan
mematenkan jalan napas serta untuk meningkatkan pengembangan dada
secara optimal, gunakan jalan napas buatan sesuai kebutuhan
3. Hipertermi
Berikan lingkungan yang hangat ;
- berikan selimut
- space blanket
- cahaya panas
Kaji suhu tubuh
Bekerja dengan cepat ketika luka harus dibuka untuk meminimalkan
kehilangan panas dari luka.
4. Nyeri akut
Kaji skala nyeri ( bedakan gelisah nyeri dan gelisah hipoksia)
Berikan dukungan emosional , jasmani , menjelaskan sederhana mengenai
prosedur
Kaji pemahaman pasien dan keluarga mengenai luka bakar, strategi koping,
dinamika keluarga, dan ansietas.
Beriakn analgesic sesuai resep , kaji respon terhadap pengobatan, pantau
depresi pernapasan pada pasien yang tidak mendapat ventilasi mekanis.
Berikan obay antiansietas sesuai resep dokter jika pasien masih terlihat sangat
cemas dan agitasi setelah intervensi psikologis.
FASE AKUT
1. Risiko infeksi
Ciptakan lingkungan yang bersih dan aman
Periksa luka secara menyeluruh untuk mendeteksi tanda awal infeksi. Pantau
hasil kultur 4 hitung WBC
Praktekkan teknik bersih untuk prosedur perawatan luka.
Pratekkan taknik aseptik untuk setiap prosedur infasif
Ingatkan pasien untuk tidak menyentuh luka atau balutan
Cuci area yang tidak terbakar, ganti sprai secara teratur.
2. Ketidakseimbangan nutrisi
Mulai pemberian cairan oral secara perlahan ketika bising usus mulai
terdengar, jika muntah dan distensi tidak terjadi,asupan cairan ditingkatkan
secara bertahap.
Timbang BB pasien/ hari, buat grafik BB.
Dokumentasikan asupan kalori, pasangkan NGT jika target asupan kalori
tidak terpenuhi secara oral ,catat volume residu.
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan diit TKTP.
Berikan suplemen nutrisi , vitamin dan mineral jika diresepkan.
4. Nyeri akut
Kaji nyeri dan ketidaknyamanan , berikan analgetik dan ansolitik , sesuai
program
Ajarkan teknik relaksasi imajinasi terbimbing , hipnotis, terapi music, napas
dalam dan realitas
Kaji pola tidur pasien setiap hari jika diresepkan
Fase pemulihan :
- Lakukan latihan fisik
- Sering melumasi kulit dengan lotion berbahan dasar silica
- Mengatur suhu lingkungan.
Gagal jantung
Edema pulmonal
Sepsis
Gagal napas akut dan sindrom gawat napas akut
Kerusakan visceral ( luka bakar listrik)