Anda di halaman 1dari 17

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Gambaran Diri

2.1.1. Pengertian Gambaran Diri

a.)Gambaran diri, Body Image sebagai salah satu dari Konsep Diri. Gambaran diri

adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar.

(Nurrofiq,2012)

b.)Gambaran diri adalah keyakinan seseorang tentang pendapat orang yang penting

baginya mengenai dirinya. (Surya,2010)

c.)Gambaran diri didefiniskan sebagai semua pikiran,keyakinan dan kepercayaan

yang membaut seseorang mengetahui dirinya dan mempengaruhi hubungannya

dengan orang lain.(stuart,2005)

d.)Gambaran diri cara individu dalam melihat pribadinya secara utuh,menyangkut

fisik,emosi,intelektual,sosial dan spiritual. (Sunaryo,2004)

Berdasarkan pengertian diatas disimpulkan bahwa Gambaran diri adalah seseorang

yang memiliki keyakian tentang pendapat orang lain terhadap body image yang

dapat mempengaruhi hubungannya dengan orang lain.

2.1.2 Faktor Gamabaran Diri

Faktor yang dapat mempengaruhi gambaran diri seseorang yaitu (Nurrofiq,2012).

a.)Operasi.

Seperti: mastektomi, amputsi ,luka operasi yang semuanya mengubah gambaran

diri. Demikian pula tindakan koreksi seperti operasi plastik, protesa dan lain–lain.

b.)Kegagalan fungsi tubuh.


Seperti hemiplegi, buta, tuli dapat mengakibatkan tidak mengikuti atau asing

dengan bagian tubuh, sering berkaitan dengan fungsi saraf.

c.)Perubahan tubuh berkaitan

Hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang dimana seseorang akan merasakan

perubahan pada dirinya seiring dengan bertambahnya usia. Tidak jarang seseorang

menanggapinya dengan respon negatif dan positif. Ketidakpuasan juga dirasakan

seseorang jika didapati perubahan tubuh yang tidak ideal.

d.)Umpan balik interpersonal yang negatif

Umpan balik ini adanya tanggapan yang tidak baik berupa celaan, makian sehingga

dapat membuat seseorang menarik diri.

e.)Standard sosial budaya.

Hal ini berkaitan dengan kultur sosial budaya yang berbeda-setiap pada setiap

orang dan keterbatasannya serta keterbelakangan dari budaya tersebut

menyebabkan pengaruh pada gambaran diri individu, seperti adanya perasaan

minder.

2.1.3 Aspek Gambaran Diri

Menurut Liliweri (2017) mengatakan ada 2 aspek gambaran diri atau yang perlu

dipertimbangkan diantaranya adalah :

a.) Cintra diri Anda (your self image)

adalah bagaimana Anda melihat diri anda dan bagaimana individu tersebut berpikir

bahwa orang lain melihat Anda. Jika gambaran tentnang diri individu sendiri

sebagai orang miskin , maka kepercayaan diri individu adalah rendah diri.

b.)Harga diri individu (your self esteem)


bagaimana individu merasakan suatu tentang diri sendiri (emosi). Individu

memiliki pandangan pribadi , karakteristik dan keyakinan tentnang pikran dan

tubuh yang membentuk harga diri individu. Konsep diri individu dapat berdampak

positif dan negatif. Sikap ini akan menentukan harga diri individu yang tinggi atau

rendah.

Menurut Rahman (2009) mengatakan ada 2 aspek gambaran diri atau konsep diri

diantaranya adalah :

a.) Seseorang dengan konsep diri positif akan terlihat optimis,penuh percaya diri

dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu.

b.) Sebaliknaya dengan konsep diri negatif akan muncul jila seseorang mengembangkan

perasaan rendah diri rasa ragu,kurang pasti,dan kurang rasa percaya diri,memandang

dirinya rasa ragu, kurang pasti, da kurang rasa percaya diri, memandang dirinya

lemah,tidak berdaya, tidak bisa berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak

menarik, tidak disukai dan tidak memiliki daya tarik terhadap hidup.

Menurut Hurlock yang dikutip oleh Rizki (2009) ada dua aspek gambaran diri atau

konsep diri,pemahan atau gamabaran seseorang mengenai dirinya dapat

dipengaruhi oleh dua aspek, yaitu :

a.) Aspek fisik,yaitu konsep yang dimiliki individu tentang penampilannya;

kesesuan dengan jenis kelaminnya, arti penting tubuhnya dan gengsi dari bentuk

tubuh menurut pandangan orang lain.

c.) Aspek psikolagik, terdiri dari konsep individu tentang kemampuan dan

ketidakmampuannya, harga diri, dan hubungan dengan orang lain.

2.1.4 Alat ukur gambaran diri

Kuesioner Konsep Diri


Petunjuk Pengisian Pernyataan-pernyataan berikut ini adalah untuk membantu

Saudara menggambarkan diri Saudara sendiri. Jawablah pernyataan-pernyataan

tersebut seakan-akan Saudara sedang menggambarkan diri sendiri sebagaimana

adanya saat ini. Jawablah dengan respon pertama Saudara. Jangan melewati 1

nomorpun. Bacalah baik-baik setiap pernyataan lalu pilihlah salah satu dari 4

jawaban yang tersedia dengan menuliskan tanda silang (X) pada kolom yang

tersedia. Arti dari 4 pilihan jawaban:

ƒ Jawaban S : Setuju ƒ Jawaban CS : Cenderung setuju ƒ Jawaban CTS :

Cenderung tidak setuju ƒ Jawaban TS : Tidak setuju

2.2. Konsep Interaksi Sosial

2.2.1 pengertian interaksi sosial

a.) Intraksi sosial adalah hubungan saling memengaruhi antara individu satu dengan

lainnya sehingga dapat memengaruh,mengubah,atau memperbaiki perilaku

individu yang lain atau sebaliknya. (Sunaryo,2015.)

b.) Interaksi sosial adalah sebuah hubungan antara semua manusia dalam suatu

lingkungan masyarakat yang menciptakan satu keterikatan kepentingan yang

menciptakan status sosial. (MubaraK,2009)

c.) Intraksi sosial adalah hubungan individu satu dengan individu lain, individu

yang satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya sehingga

terdapat adanya hubungan timbal balik. (walgito,2003)

Berdasarkan pengertian dari beberapa sumber diatas dapat disimpulkan bahwa

Interaksi sosial adalah hubungan antar individu yang dapat berpengaruh pada

perubahan prilaku pada masing-masing individu.


2.2.2. Bentuk Interaksi Sosial

Menurut Seokanto, (2009) terdapat enam bentuk intraksi sosial yaitu

(Seokanto,2009)

a.) Akomodasi atau penyesuaian diri

Artinya akomodasi memiliki suatu keseimbangan (ekuilibrium) dalam interaksi

antara individu atau kelompok manusai dalam kaitan dengan norma sosial dan nilai

sosial yang berlaku didalam masyarakat. Akomodasi juga merupakan suatu proses,

usaha-usaha manusia dalam meredakan suatu pertentangan dan usaha individu atau

kelompok untuk mencapai suatu kestabilan. Beberapa akomodasi antara lain:

1.) Koersi

Merupakan bentuk akomodasi yang prosesnya dilakukan karena adanya

paksaan,perbudakan.

2.) Kompromi

Merupakan bentuk akomodasi ketika pihak yang terlibat saling mengurangi

tuntuntanya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan.

3.) Arbitrasi

Merupakan suatu cara untuk mencapai kompromi apa bila pihak-pihak yang

berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri.

4.) Konsialisasi

Merupakan suatu usaha untuk mempertemukan keinginan dari pihak-pihak yang

berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.

5.) Toleransi atau tolerant-participation

Merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang bentuknya formal.

6.) Talemate
Merupakan bentuk akomodasi ketika pihak-pihak yang bertentangan yang

mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada suatu titik tertentu dalam

melakukan pertentangannya.

7.) Ajudikasi

Yaitu penyelesaian perkara atau sengketa dipengadilan. Misalnya, seorang perawat

dituduh melakukan malpratik,penyelesian dilakukan dipengadilan.

b.) Asimilasi

Merupakan proses sosial dalam tingkat lanjut, yang ditandai dengan adanya usaha-

usaha mengurangi perbedaan yang terdapat antara orang per orang atau kelompok

manusia. Proses asimilasi terjadi karena adanya perbedaan kebudayaan, pergaulan

yang berlangsung secara intensif serta kebudayaan dari setiap kelompok yang

berubah dan saling menyesusaikan diri. Bentuk interaksi sosial yang mengarah pada

proses adanya saling pendekatan diantara kedua belah pihak, tidak ada halangan

dan pembatas, sifat langsung dan primer, frekuensi interaksi sosial tinggi dan tetap.

Faktor yang mempermudah proses asimilasi antar lain toleransi, ksempatan, sikap,

persamaan, dan perkawinan.

c.) Akulturasi

Menurut soekanto (2009). Akulturasi adalah unsur-unsur kebudayaan yang di

peroleh dari kebudayaan lain sebagai akibat pergaulan yang intensif dan lama.

Unsur kebudayan asing ada yang mudah diterima dan ada yang sulit diterima oleh

masyarakat. Unsur budaya asing yang mudah diterima oleh masyarkat meliputi

unsur yang mudah dipakai dan sangat bermanfaat bagi masyarakat ; unsur yang

membawa manfaat besar (seperti internet, surat elektronik, telpon seluler,

fecebook, radio, dan sebagianya). Sementara itu, unsur kebudayaan yang sulit
diterima oleh masyarakat meliputi unsur yang menyangkut kepercayaan, seperti

nasi sebagai makanan pokok masyarakat indonesia yang sulit digantika dengan

makanan pokok lainnya.

d.) Kerja sama

Kerja sama merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang utama. Kerja sama

juga merupakan suatu usaha bersama anatara orang per orang atau dintara

kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Kerja sama

juga dapat bersifat agresif apabila kelompok mengalami kecewaan dan perasaan

tidak puas. Kebudayaan adalah hal yang mendorong terjadinya kerja sama. Bentuk

kerja sama masyarkat indonesia yang tradisional disebut gotong-royong.

Bentuk kerja sama umumnya terjadi dalam kehidupan sehari-hari meliputi:

1.) kerja sama spontan adalah kerja sama yang terjadi secara serta-merata ataupun

spontan.

2.) kerja sama langsung adalah kerja sama atas dasar perintah atasan atau penguasa.

3.) Kerja sama kontrak adalah kerja sama yang terjadi karena adanya kepentingan

tertentu.

4.) Kerja sama tradisional adalah kerja sama yang terjalin karena adanya unsur

sistem sosial, seperti gotong royong, gugur-gunung, tolong menolong.

e.) Persaingan

Adalah suatu pross sosial ketika individu atau kelompok manusia yang bersaing

mencari keuntungan melalui bidang kehidupan yang ada pada suatu masa tertentu

sehingga menjadi pusat perhatian umum, dengan cara menarik perhatian publik atau

mempertajam prasangka yang telah ada. Persaingan dapat bersifat pribadi dan no-

pribadi. Selain itu, persaingan juga memiliki beberapa bentuk, yaitu persaingan
ekonomi, persiangan kebudayaan, persaingan kedudukan dan peranan, serta

persaingan ras. Faktor yang terkait dengan hasil persaingan adalah kepribadian

seseorang, kemajuan, solidaritas kelompok, dan disorganisasi.

f.) Pertentangan atau pertikaian

Adalah suatu proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi

tujuannya dengan cara menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan

atau kekerasan. Pertengkaran dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu perbedaan

antar-individu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial.

Perbedaan sendiri dapat berupa kepentingan pribadi, pertentangan rasial,

pertentangan antar-kelas sosial, pertentangan politik, dan pertentangan yang bersifat

internasional.

g.) Kontravensi

Adalah bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau

pertikaian. Tipe kontravensi yang umum terjadi terdiri dari kontravensi antar-

masyarakt, antagonisme keagamaan, kontravensi intelektual; dan oposisi moral

2.2.3. Proses interaksi sosial

Menurut Noorkasiani, Heryanti & Ismail (2009) ada 4 fakor yang bergerak secara

terpisah maupun tergabung untuk roses interaksi sosial diantaranya yaitu:

a.) Imitasi

Faktor imitasi mempunyai peran yang sangat penting dalam proses interaksi sosial.

Salah satu segi positifnya, yaitu imitasi dapat mendorong seseorang untuk

mematuhi kaidah dan nilai yang berlaku. Namun demikian, imitasi mungkin dapat

mengakibatkan hal-hal negatif. Misalnya, yang ditiru adalah tindakan yang

menyimpang
b.) Sugesti

Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau sikap

yang berasal dari dirinya, lalu diterima oleh pihak lain. Jadi, proses ini hampir sama

dengan imitasi, tapi titik tolaknya berbeda. Proses sugesti dapat terjadi karena

dilanda oleh emosi sehingga menghambat daya berpikirnya secara rasional. Proses

sugesti juga dapat terjadi orang yang memberikan pandangan adalah orang

berwibawa atau orang yang sifatnya otoriter. Penyebab lain terjadinya sugesti

adalah orang yang memberikan pandangan atau sikap menjadi bagian terbesar dari

kelompok yang bersangkutan atau masyarakat.

c.) Identifikasi

Merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi

sama dengan pihak lain. Identifikasi bersifat lebih mendalam dibandingkan imitasi

karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini. Proses

identifikasi dapat berlangsung dengan sendirinya (secara tidak sadar) maupun

dengan disengaja karena seringkali seseorang memerlukan tipe-tipe ideal tertentu

didalam proses kehidupannya.

d.) Simpati

Proses simpati sebenarnya merupakan suatu proses ketika seseorang merasa tertarik

pada pihak lain. Perasaan merupakan faktor paling penting dalam proses simpati,

walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak

lain dan untuk bekerja sama dengannya. Didalam proses simpati terdapat keinginan

untuk belajar dari pihak lain yang kedudukannya dianggap lebih tinggi dan harus

dihormati karena mempunyai kelebihan atau kemampuan tertentu yang patut

dijadikan contoh tanpa harus menjadi seperti orang tersebut.


2.2.4 Kontak sosial

Menurut Noorkasiani, Heryati & Ismail (2009) ada tiga jenis bentuk kontak sosial

sebagai berikut:

a.) Anatar perorangan

Misalnya ketika anak kecil mempelajari kebiasaan dalam keluarganay. Proses demikian

terjadi melalui sosialisasi, yaitu suatu proses ketika anggota masyarakat baru mempelajari

norma dan nilai masyarakat tempat ia menjadi anggota.

c.) Antara perorangan dan suatu kelompok manusia atau sebaliknya.

Misalnya , ketika seseorang merasakan bahwa tindakannya berlawanan dengan norma

masyarakat atau suatu partai politik memaksa anggota untuk menyesuaikan dengan idelogi

dan programnnya.

b.) Antara kelompok manusia dan kelompok manusia lainnya.

Misalnya, dua partai politik mengadakan kerja sama untuk mengalahkan partai politik lain

dalam pemilihan umum atau dua perusahaan bangunan mengadakan suatu kontrak untuk

membuat jalan raya,jembatan, dan sebgainya disuatu wilayah yang baru dibuka.

2.2.5 Alat ukur interaksi sosial

2.3. Konsep kanker payudara

2.3.1. pengertian kanker payudara

a.) Kanker payudara adalah keganasan yang bermula dari sel-sel di payudara.

Payudara bermula pada sel-sel yang melapisi duktus (kanker duktal). ( Tim

CancerHelp, 2019)
b.) Kanker payudara adalah kanker yang paling sering terjadi di kalangan wanita,

dan juga menyebabkan jumlah terbesar kematian terkait kanker di antara wanita.

(WHO, 2018)

c.) Kanker payudara adalah keganasan pada sel-sel yang terdapat pada jaringan

payudara, bisa berasal dari komponen kelenjarnya (epitel saluran maupun

lobulusnya) maupun komponen selain kelenjar seperti jaringan lemak,pembuluh

darah, dan persarafan jaringan payudara. (Rasjidi,2010)

Berdasarkan pengertian dari beberapa sumber diatas dapat disimpulkan bahwa

kanker payudara adalah pertumbuhan sel jaringan didalam tubuh yang berkembang

dengan cepat dalam batas normal sehingga menyebabkan kanker payudara.

2.3.2. Jenis-jenis kanker payudara

Menurut Tim CancerHelp (2019) ada 5 jenis kanker payudara diantaranya yaitu :

a.) Duktal Karsinoma (DCIS)

Merupakan tipe kanker payudara non-invasif paling umum. DCIS berarti sel-sel

kanker berada di dalam duktus dan belum menyebar luas dinding duktus ke jaringan

payudara di sekitarnya. Sekitar satu sampai lima kasus baru kanker payudara adalah

DCIS.

b.) Lobular Karsinoma In Situ (LCIS)

Sebenarnya LCIS bukan kanker, tetapi LCIS terkadang digolongkan dalam tipe

kanker payudara non-invasif. Bermula dari kelenjar yang memproduksi air susu,

tetapi tidak mengembang melewati dinding lobulus. Tetapi wanita dengan kondisi

ini memliki kondisi yang beresiko lebih tinggi untuk menderita kanker payudara

invasif pada payudara yang sama atau berbeda


c.) Invasif atau Infiltrating Duktal Karsinoma (IDC)

IDC merupakan jenis kanker payudara yang paling umum dijumpai. Timbulnya sel

kanker bermula dari duktus, menerobos dinding duktus, dan berkembang kedalam

jaringan lemak payudara. Kanker akan menyebar ( bermetastasis) ke organ tubuh

lainnya melalu sistem getah bening dan aliran darah.

d.) Invasif atau Infiltrating Lobular Karsinoma (ILC)

Kanker jenis ini dimulai dari lobulus.Seperti IDC,ILC dapat menyebar atau

bermetastassis ke agiian laindi dalam tubuh.

e.) Kanker Payudara Terinflamasi (IBC)

IBC merupakan jenis kanker payudara invasif yang jarang terjadi. Hanya sekitar 1-

3% dari semua kasus kanker payudara adalah jenis IBC.kanker jenis ini membuat

kulit payudara terlihat merah dan tersa hangat. Kulit payudara juga tampak tebal

dan mengerut seperti kulit jeruk.

2.3.3 Penyebab kanker payudara

Menurut Savitri (2015) ada 3 jenis penyebab kanker yang bermula di payudara dan

kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh hingga mencapai organ-organ lain,

antara lain yaitu:

a.) Jaringan tubuh

Kanker menyebar dengan cara tumbuh pada jaringan diarea terdekat dari tempat ia

tumbuh pertama kali;

b.) Sistem getah bening

Kanker menyebar dengan masuk ke dalam sistem getah bening dan menyebar

melaluicairan di dalamnya; dan

c.) Darah
Kanker menyebar dengan cara masuk ke aliran darah. Sel kanker ikut mengalir di

dalam pembuluh darah menuju organ lain didalam tubuh.

2.3.4. Gejala kanker payudara

Menurut Naviri (2016) ada 5 gejala kanker payudara yang paling populer mungkin

keberadaan benjolan yang terdapat pada payudara atau ketiak,antara lain yaitu:

a.) Gatal,sakit, dan merah

Payudara menjadi bengkak,sakit,kulitnya berubah kemerahan dan bersisik.

b.) Nyeri punggung bagian atas

Wanita yang sering mengalami keluhan nyeri punggung juga bisa menjadi salah

satu gejala kanker payudara.

c.) Perubahan puting susu

Gejala lain yang bisa dilihat adalah perubahan puting susu. Biasanya, puting susu

sensitif pada saat disentuh. Namun , pada saat mengalami kanker payudara,

sensitivitas puting menurun sangat drastis.

a.) Perubahan bentuk payudara

Tidak semua kanker payudara ditandai dengan benjolan keras pada payudara.

Payudara yang terkena kanker bisa berubah bentuk menjadi oval,atau turun

kebawah,atau mencuat ke satu sisi.

b.) Pembengkakan atau benjolan di ketiak

Kanker kelenjar getah bening biasanya ditunjukkan dengan rasa sakit di aera leher

dan tenggorokan. Namun penyebar pertama diaera ketiak.

2.3.5 Faktor resiko kanker payudara

menurut Rasjidi (2010) ada 4 faktor yang beriko terjadinya kanker antara lain yaitu:

a) Faktor reproduksi
1. Usia menars dini

2. Kehamilan pertama pada usia lanjut

3. paritas yang rendah

4. masa laktasi

b) Faktor endokrin

1. Kontrasepsi oral

2. Terapi sulih hormon

3. Usia > 75 tahun dengan densitas payudara 75% (mammogram)


Stadium T N M

Stadium 0 Tis N0 M0

Stadium IA T1 N0 MO

Stadium IB T0 N1mic M0

T1 N1mic M0

Stadium IIA T0 N1 M0

T2 N0 M0

Stadium IIB T2 N1 M0

T3 N0 M0

Stadium IIIA T0 N2 M0

T1 N2 M0

T2 N2 M0

T3 N1-N2 M0

Stadium IIIB T4 N1-N2 M0

Stadium IIIC Semua T N3 MO

Stadium IV Semua T Semua N M1


4. Hiperplasia alkohol

c) Diet

1. Konsumsi alkohol

2. Obesitas

d) Genetik/Riwayat keluarga

1.Anggota keluarga dengan kanker payudara

2. Riwayat keluarga dengan kanker payudara

2.3.6 Klasifikasi kanker payudara

Tabel 2.3. Tabel Klasifikasi Stadium kanker payudara ditentukan berdasarkan Sistem

Klasifikasi TNM American Joint Committee on Cancer (AJCC) 2010, Edisi 7, untuk Kanker

Payudara.

2.3.7 pengobatan kanker payudara

Menurut Ariani (2015) ada dua jenis pengobatan kanker payudara yang terlokalisir

dan kanker payudara yang telah menyebar yaitu sebagai berikut:

a.) Pengobatan pada kanker payudara yang terlokalisir dilakukan dalam beberapa

cara sebagai berikut:

1.) Pembedahan breast-conserving

2.) Mastektomi

3.) Rekontruksi payudara

4.) Kemoterapi dan obat penghambat hormon

b.) Pengobatan kanker payudara yang menyebar

Bagi tubuh yang menjadi sasaran penyebaran kanker payudara adalah paru-paru,

hati,tukang,kelenjar getah bening, otak dan kulit. Bila penderita merasakan nyeri,
diberikan obat penghambat hormon atau kemoterapi. Semisal kanker menyebar

tulang, maka terapi penyinaran merupan pengobatan efektif untuk kanker tulang

dan juga kanker yang mneybar ke otak. Kemoterapi lainnya yang efektif adalah

cyclophosphamide,doxorubicin,paclitaxel,vinorelbin dan mitomycin C. Obat-

obatan ini sering kali digunakan sebagai tambahan pada pemberian obat

penghambat hormon.

2.3.8 pencengahan kanker payuadara

Menurut Ariani (2015) ada 3 macam pencengahan kanker payudara yaitu:

a.) Pencengahan primer adalah langkah yang digunakan untuk menghindari diri dari

setiap faktor yang menimbulkan kanker payudara. Penyuluhan tentang kanker

payudara perlu dilakukan terutama mor-faktor resiko dan bagaimana melaksakan

pola hidup sehat dengan menghindari makanan berlemak, banyak konsumsi sayur-

sayuran dan buah-buahan serta giat berolahraga.

b.) Pencengahan sekunder adalah yang dilakukan terhadap individu yang memiliki

resiko terkena kanker payudara. Setiap perempuan yang normal dan memiliki siklus

haid normal merupakn populasi kanker payudara. Pencengahan sekunder dilakukan

deteksi dini.

Beberapa metode deteksi dini terus mengalami perkembangan. Skrining melalaui

mamografi diklaim memiliki akurasi 90% dari semua penderita kanker payudara,

tetapi keterpaparan terus menerus pada mamografi pada perempuan yang sehat

merupakan salah satu faktor resiko terjadinya kanker payudara.

Skrining dengan mamografi tetap dapat dilaksanakan dengan beberapa

pertimbangan antara lain perempuan yang sudah mencapi usia 40 tahun dianjurkan

cancer risk assement survey. Perempuan dengan faktor resiko mendapatkan rujukan
untuk melakukan mamografi setiap tahun. Perempuan normal mendapat rujukan

mamografi setiap 2 tahun sampai mencapai usia 50 tahun.

Kematian oleh kanker payudara lebih sedikit dari perempuan yang melakukan

pemeriksaan sadari dibandingkan yang tidak sadari. Sensitivitas sadari untuk

mendeteksi kanker payudara hanya 26% , bila dikombinasikan dengan mamografi

maka sensitivitas mendeteksi secara dini menjadi 75%.

a.) Pencengahan tersier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif

mendrita kanker payudara. Penanganan yang tepat penderita kanker payudara

sesuai dengan stadiumnya akan dapat mengurangi kecacatan dan memperpanjang

harapan hidup penderita. Pencengahan tersier ini penting untuk kualitas hidup

penderita serta mencengah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan.

Tindakan pengobatan dapat berupa oprasi walaupun tidak berpengaruh banyak

terhadap ketahanan hidup penderita. Tindakan kemoterapi dengan sitostatika pada

penderita kanker perlu dilakukan apabila telah bermestastasis jauh. Pengobatan

pada stadium ini akan diberikan hanya berupa simtomatik dan dianjurkan untuk

mencari pengobatan anternatif .

Anda mungkin juga menyukai