Anda di halaman 1dari 6

PENCEMARAN UDARA

DARI SUMBER INDUSTRI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :


1. M. FADHLURROHMAN
2. ZENITHO MUHAMMAD ALVISSALAM
3. GEMPAR ALY AMMAR
4.DINA AZIZAH WIRANDA
DOSEN PEMBIMBING :

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Kegiatan manusia mengakibatkan pembebasan senyawa ke lingkungan. Pencemaran
atmosfir memiliki pengaruh nyata dan segera tampak pada manusia, jika masalah ini
dibandingkan dengan pencemaran untuk media lain. Perkembangan industri mempertinggi
tingkat pengaruh ini. Pada sisi lain perkembangan peralatan dan teknologi pengendalian
pencemaran udara semakin baik dan canggih. Penerapan system pengendalian pencemaran selalu
dikaitkan dengan biaya operasi, biaya pemeliharaan dan biaya produksi.
Industry selalu dikaitkan dengan sumber pencemar, karena industry merupakan kegiatan
yang sangat tampak dalam pembebasab berbaggai senyawa kimia kedalam lingkungan alam.
Pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Pencemaran Udara

Alam dan kegiatan manusia serta industry membebaskan senyawa kimia ke lingkungan udara. Jika
senyawa itu adalah asing untuk komposisi udara atau konsentrasi suatu jenis senyawa itu melebihi nilai
ambang batas (TLV: threshold limit value), maka udara itu mengalami pencemaran. Pencemaran udara
adalah peristiwa pemasukan dan/atau penambahan senyawa, bahan atau energy ke dalam lingkungan
udara akibat kegiatan alam dan manusia, sehingga temperature dan udara tidak sesuai lagi untuk tujuan
pemanfaatan yang paling baik atau nilai linggkungan udara itu menurun.

Dampak lingkungan akibat pencemaran udara dapat diamati pada:


1. Lingkungan fisik, dan
2. Lingkungan kesehatan.
Dampak lingkungan fisik diakibatkan oleh padatan renik atau debu, gas-gas karbonmonoksida,
hidrookarbon, nitrogen oksiida dan sulfur oksida. Dampak ini dapat mengakibatkan dampak lanjutan pada
lingkungan kesehatan, yang terlihat pada:
1. Penurunan jarak pandang dan radiasi matahari,
2. Kenyamanan yang berkurang,
3. Kerusakan tanaman,
4. Percepatan kerusakan bahan konstruksi dan sifat tanah, dan
5. Peningkatan laju kematian atau jenis penyakit.
Ross [1972] menyatakan bahwa pencemaran udara yang merupakan akibat dari kegiatan manusia
dibangkitkan oleh enam sumber utama:
1. Pengankutan
2. Kegiatan rumah tangga
3. Pembangkitan daya yang menggunakan bahan bakar minyak atau batubara
4. Pembakaran sampah
5. Pembakaran sisa pertanian dan kebakaran hutan
6. Pembakaran bahan bakar dan emisi proses.
Industry memberikan bagian yang relative kecil pada pencemaran atmosferik jika dibandingkan
dengan pengangkutan. Meskipun industry dalam kenyataan memberikan bagian yang kecil dalam emisi
senyawa pencemar, tetapi suumber ini mudah diamati, karena industry meruppakan sumber pencemaran
tiitik (point source of pollution). Bagian paling besar yang dibebaskan oleh industry adalah padatan renik
atau debu. Debu ini memberikan dampak negative bagi lingkungan biotic dan fisik.
Meskipun industry memberikan sumbangan pada pencemaran atmosferik yang relative rendah,
namun industry harus dan wajib melakukan penanggulangan pencemaran. Pengendalian pencemaran ini
akan mengakibatkan tingkat:
1. Kesehatan masyarakat lebih baik
2. Kenyamanan hidup yang lebih tinggi
3. Resiko lebih rendah
4. Kerusakan meteri yang rendah
5. Kerusakan lingkungan lebih rendah atau menurun.
Kendala yang harus dipertimbangkan adalah watak pencemaran itu sendiri. Watak ini tergantung:
1. Jenis dan konsentrasi senyawa yang dibebaskan ke lingkungan,
2. Kondisi geografik, dan
3. Kondisi meteorologik.
Upaya pengendalian pencemaran udara oleh industry yang pertama kali adalah penanggulangan
emisi debu, sedangkan penanggulangan emisi senyawa pencemar fasa gas sering diusahakan pada tingkat
akhir. Maslah ini lebih menonjol, karena indutriawan lebih mudah memahami masalah debu yang tampak
dibandingkan dengan masalah senyawa pencemar yang tidak tampak. Perancang pabrik selalu
berkeinginan agar kedua masalah itu dapat dipertimbangkan sejak awal rancangan, karena penambahan
unit yang khusus digunakan untuk penghilangan senyawa pencemar fasa gas akan memerlukan biaya
yang relative lebih tinggi, jika penambahan unit dilakukan pada waktu pabrik telah beroperasi.
Metoda Pengendalian Pencemaran Udara

Jika pengendalian pencemaran ingin diterapkan, maka berbagai pendekatan dapat dipilih untuk
menentukan metoda pengendalian pencemaran udara. Pengendalian pencemaran yang dapat dilakukan
meliputi pengendalian pada sumber pencemar dan pengenceran sehingga senyawa pencemar itu tidak
berbahaya lagi baik untuk lingkungan fisik dan biotic maupun untuk kesehatan manusia.
Pengendalian senyawa pencemar pada sumber merupakan upaya yang paling berhasil-guna
bahkan pengendalian ini dapat mengghilangkan atau paling sedikit mengurangi kadar senyawa pencemar
dalam aliran udara atau fasa yang dibebaskan ke lingkungan. Pengendalian pencemaran dapat dicapai
dengan pengubahan:
1. Jenis senyawa pembantu yang digunakan dalam proses
2. Jenis peralatan proses
3. Kondisi operasi, dan
4. Keseluruhan proses produksi itu sendiri.
Pemilihan tingkat kerja (actions) itu selalu dikaitkan dengan penilaian ekonomik seluruh
produksi. Hal-hal yang menyulitkan adalah proses produksi yang berada di bawah lisensi. Jika
pembentukan senyawa pencemar ini tidak dapat dihindarkan lagi, maka pemasangan alat untuk
menangkap senyawa ini harus dilakukan. Secara umum penghilangan senyawa pencemar yang akan
memasuki atmosfer adalah metoda yang didasarkan atas pengurangan (reduction) senyawa pencemar.
Berbagai jenis alat pengumpul (collectors) didasarkan atas pengurangan kadar debu saja atau
kadar debu dan gas. Prinsip pengurangan kadar debu dalam aliran gas yang dibebaskan ke lingkungan
diantaranya:
1. Pemisah Brown
Pemisahan jenis ini menerapkan gerakan partikel menurut Brown. Alat ini dapat memisahkan
debu dengan rentang ukuran 0.01-0.05 mikron. Alat yang dipatenkan dibentuk dengan susunan filament
gelas dengan jarak antar filament yang lebih kecil dari lintasan bebas rata-rata partikel.
2. Penapisan
Deretan penapis atau penapis kantung (filter bag) akan dapat menghilangkan debu hingga ukuran
diameter 0.1 mikron. Penapis ini dibatasi oleh pembebanan yang rendah, karena pembersihan
membutuhkan waktu dan biaya yang tinggi. Susunan penapis yang bias digunakan untuk gas buang yang
mengandung minyak atau debu higroskopik. Temperature gas buang dibatasi oleh komposisi bahan
penapis.

Electrostatic Precipitator
3. Pengendap elektrostatik
Alat ini memberikan tegangan tinggi pada aliran gas berkecepatan rendah. Debu yang telah
menempel dapat dihilangkan secara beraturan dengan cara getaran. Keuntungan yang diperoleh
adalah debu yang kering dengan ukuran rentang 0.3-0.5 mikron. Tetapi secara teoritik ukuran partikel
yang dapat dikumpulkan tidak memiliki batas minimum.
4. Pengumpul sentrifugal
Pemisah debu dari aliran gas didasarkan atas gaya sentrifugal yang dibangkitkan oleh bantik
saluran masuk alat. Gaya ini melemparkan partikel ke dinding dan gas berputar (vortex) sehingga
debu akan menempel di dinding serta terkumpul di dasar alat. Alat yang menggunakan prinsip ini
dapat digunakan untuk pemisahan partikel besar dengan rentang ukuran diameter hingga 10 mikron.
5. Pemisah inersia
Pemisah ini bekerja atas gaya inersia yang dimiliki oleh partikel di dalam aliran gas. Pemisahan
ini menggunakan susunan penyekat, sehingga partikel akan bertumbukan dengan penyekat ini dan
akan dipisahkan dari aliran fasa gas. Kendala daya guna ditentukan oleh jarak antar penyekat. Alat
yang didasarkan atas prinsip gaya inersia bekerja dengan baik untuk partikel yang memiliki ukuran
diameter lebih besar daripada 20 mikron. Rancangan yang baru dapat memisahkan partikel yang
berukuran hingga 5 mikron.
6. Pengendapan akibat gaya gravitasi
Rancangan alat ini didasarkan perbedaan gaya gravitasi dan kecepatan yang dialami oleh partikel.
Alat ini akan bekerja dengan baik untuk partikel dengan ukuran diameter yang lebih besar daripada
40 mikron dan tidak digunakan sebagai pemisah debu tingkat akhir.

dan prinsip pengurangan kadar debu dan gas secara simultan adalah:
1. Menara percik
Prinsip kerja pada menara percik ini adalah aliran gas yang berkecepatan rendah bersentuhan
dengan aliran air yang bertekanan tinggi dalam bentuk butir. Alat ini merupakan alat yang relative
sederhana dengan kemampuan penghilangan pada tingkat sedang (moderate). Alat dengan prinsip ini
dapat mengurangi kandungan debu dengan rentang ukuran diameter 10-20 mikron dan gas yang larut
dalam air.
2. Siklon basah
Modifikasi siklon ini menangani gas yang berputar lewat percikan air. Butiran air yang
mengandung dan gas yang terlarut akan dipisahkan dengan aliran gas utama atas dasar gaya
sentrifugal. Slurry ini dikumpulkan di bagian bawah siklon. Siklon jenis ini lebih efektif daripada
menara percik. Rentang ukuran diameter debu yang dapat dipisahkan adalah 3-5 mikron.

Irrigated Cyclone Scrubber


3. Pemisahan venturi
Rancangan pemisahan venturi ini didasarkan atas kecepatan gas yang tinggi dan berkisar antara
30-150 meter per detik pada bagian yang disempitkan dan gas bersentuhan dengan butir air yang
dimasukan di daerah itu. Alat ini dapat memisahkan partikel hingga ukuran 0.1 mikron dan gas yang
larut dalam air.
4. Tumbukan pada piringan yang berlubang
Alat ini disusun oleh piringan yang berlubang dan gas yang lewat orifis ini berkecepatan 10
hingga 30 meter per detik. Gas ini membentur lapisan air hingga membentuk percikan air. Percikan
ini akan bertumbukan dengan penyekat dan air akan meyerap gas serta mengikat debu. Gas yang
memiliki kelarutan sedang dapat diserap dengan air dalam alat ini. Ukuran partikel paling kecil yang
diserap adalah 1 mikron.
5. Menara dengan packing
Prinsip penyerapan gas dilakukan dengan cara persentuhan cairan dan gas di daerah
antara packing. Aliran gas dan cairan dapat searah arus maupun berlawanan arah arus atau aliran
melintang. Rancangan baru alat ini dapat menyerap debu yang lebih besar dari 10 mikron.
6.Pencuci dengan pengintian
Prinsip yang diterapkan adalah pertumbuhan inti dengan kondensasi dan partikel yang dapat
ditangani berukuran hingga 0.01 mikron serta dikumpulkan pada permukaan filament.
7. Pembentur turbulen
Penyerapan partikel dilakukan dengan cara mengalirkan aliran gas lewat cairan yang berisi bola-
bola berdiameter 1-5 cm. Partikel dapat dipisahkan dari aliran gas, karena debu bertumbukan dengan
bola-bola itu. Efisiensi penyerapan gas bergantung pada jumlah tahap yang digunakan.

Upaya pembersihan aliran gas atau udara sebelum dibebaskan ke lingkungan dapat dihubungkan
dengan kebutuhan proses produksi, perolehan produk samping atau perlindungan lingkungan. Seringkali
alat ini merupakan bagian integral dari suatu proses, jika sasaran utama adalah penghilangan gas yang
beracun atau mudah terbakar.
Debu ditemui dalam berbagai ukuran, bentuk, komposisi kimia, densitas (trace, apparent, bulk
density), daya kohesi, sifat higroskopik dan lain-lain. Variable yang aneka ragam ini mengakibatkan
pemilihan alat dan system pengendalian pencemaran udara oleh debu dan gas harus berhubungan dengan
sasaran masalah pembersihan gas dan watak kinerja alat disamping penilaian ekonomik.
Penggunaan alat pengendalian pencemaran di dalam suatu system produksi harus dikaji sesuai
dengan watak proses, watak gas yang dibuang, kondisi operasi dan biaya. Masalah rancangan proses
pengendalian merupakan kegiatan yang menentukan dalam pemilihan system dan teknologi pengendalian
pencemaran udara dalam industry.

Anda mungkin juga menyukai