Anda di halaman 1dari 4

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang

Penanganan Demam Pada Anak Balita


RT 9 Kelurahan Handil Bakti Palaran

Karya : Isna Dewi Setiawan


Di rangkum oleh : Mohammad Chairul

1.1 Latar Belakang


Karena jumlah keseluruhan di puskesmas di Palaran tahun 2017 lebih
banyak dengan 395 balita dengan gejala demam, sedangkan di puskesmas
sambutan sebanyak 161 anak balita mengalami gejala demam.
Karena demam sering menyebabkan para orang tua menjadi fobia ( Irul,
2019 ).

1.2 Rumusan Masalah


“ Bagaimana Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Penanganan Demam
Pada Anak RT 9 Kelurahan Handil Bakti Palaran ? “

1.3 Tujuan
Supaya orang tua dapat mengetahui cara penanganan demam pada anak
balita.

1.4 Manfaat
A. Bagi Peneliti

Agar hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti tersendiri dan
buat pembacanya.

B. Bagi Masyarakat

Agar masyarakat semua terlebih di Samarinda dapat mengetahui cara


menangani demam pada anak.

C. Bagi Orang Tua

Agar para orang tua dapat mengetahui cara menanganin/mengontrol


demam pada anak, terutama ibu yang biasanya berada dekat disisi anak.

1.5 Teori
Demam merupakan gejala bukan penyakit. Demam adalah respon tubuh terhadap
adanya infeksi. Demam pada dasarnya tidak mesti harus segera diturunkan karena
demam pada dasarnya adalah mekanisme pertahanan tubuh. Demam anak sering
menjadi fobia tersendiri bagi banyak ibu. Tingkat persentase demam berkisar antara
0,8 - 1,2 % setiap 1000 bayi per tahunnya di Amerika, dari semua kejadian 1,5 %
perbulan mengalami kejang.

Demam adalah suatu kondisi saat suhu tubuh di badan lebih tinggi dari pada
biasanya yaitu 36 - 37℃. Demam dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu :

1. Demam Non Infeksi

Demam yang bukan disebabkan oleh masuknya bibit penyakit ke dalam


tubuh. Contohnya seperti demam akibat stress.

2. Demam Infeksi

Demam yang disebabkan oleh masuknya patogen, misalnya kuman, bakteri,


dan virus.

Penanganan demam merupakan perilaku pemulihan kesehatan terhadap anak


yang mengalami demam. Penanganan demam dapat dilakukan dengan Self
Management maupun Non Self Management

1. Self Management

Penanganan demam yang dilakukan sendiri tanpa menggunakan jasa tenaga


kesehatan. Self Management dapat dilakukan dengan terapi fisik, terapi obat,
maupun ke 2 nya dikombinasikan, dan kompres.

2. Non Self Management

Penanganan demam yang menggunakan jasa tenaga kesehatan. Rumah sakit


atau puskemas merupakan sarana fasilitas kesehatan untuk mendapatkan
pengobatan.

1.6 Metode Penelitian


Penelitian ini menggunakan rancangan metode deskriptif kuantitatif.

1.7 Waktu dan Lokasi Penelitian


1. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 10 Februari - 03 Maret 2018.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah RT 9 Kelurahan Handil Bakti Palaran,


alasan untuk melakukan penelitian di daerah tersebut adalah karena jumlah
keseluruhan di puskesmas di Palaran tahun 2017 lebih banyak dengan 395
balita dengan gejala demam, sedangkan di puskesmas sambutan sebanyak
161 anak balita mengalami gejala demam.

1.8 Variabel Penelitian


“ Pandangan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Pencegahan Sakit “

1.9 Teknik Pengumpulan Data


Kuisioner

1.10 Instrumen Penelitian


Peneliti menggunakan alat pengumpul data kuisioner 25 pertanyaan dengan
jenis pertanyaan terbuka untuk mengukur “ Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu
Tentang Penanganan Demam Pada Anak Balita RT 9 Handil Bakti Palaran “ .

1.11 Teknik Pengolah Data


Setelah data terkumpul dari pembagian kuisioner pada responden,
selanjutnya dilakukan pengolahan data. Beberapa tahap pengolahan data yaitu :

1. Editing

Pengecekan kembali lembar kuisioner dari responden apakah


jawabannya sudah lengkap, jelas, relevan, dan konsisten.

2. Koding

Merupakan kegiatan pemberian kode numerik terhadap data yang terdiri


atas beberapa kategori.

3. Tabulasi

Kelanjutan dari pengkodean data pada proses pengolahan data dimana


data di masukkan ke dalam tabel,untuk menghitung jumlah data boasanya
dengan cara menggunakan komputer.

1.12 Etika Penelitian


1. Informed Consent ( Informasi Untuk Responden )

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden yaitu ibu -


ibu dari anak usia Balita. Dimana peneliti akan menjelaskan maksud dan
tujuan penelitian, jika responden bersedia maka harus menandatangani
lembar persetujuan tetapi jika calon responden tidak bersedia maka peneliti
akan menghargai keputusan tersebut.

2. Anomity ( Tanpa Nama )


Peneliti menjelaskan bahwa data kuisioner akan diolah dengan tidak
mencantumkan nama responden pada hasil penelitian.

3. Confidentiality ( Kerahasiaan )

Untuk menjaga kerahasiaan segala informasi yang diberikan responden


dalam hal ini, dan penelitian ini tidak di perlukan lagi maka peneliti akan
menghanguskan data tersebut selambat - lambatnya 3 bulan setelah
penelitian.

1.13 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan. Tingkat pengetahuan ibu baik sebanyak 10 responden
( 33,3 % ), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 16 responden ( 86,7 % ), tingkat
pengetahuan kurang sebanyak 4 responden ( 13,3 % ). Jadi jumlah responden
dengan tingkat pengetahuan cukup lebih banyak dari pada tingkat pengetahuan
baik.

Anda mungkin juga menyukai