Anda di halaman 1dari 9

Makalah Pajak Air Tanah

Disusun Oleh :
Zaki Zedia (1201041700aa)
Fachrusy Sechan Haikal (120104170027)
Adrian Eka
Irvan Rahadian

D4 Akuntansi Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung Sumedang KM.21, Hegarmanah, Jatinangor, Kabupaten
Sumedang, Jawa Barat 45363
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan Impor merupakan kegiatan memasukan barang dari daerah pabean Negara
lain ke daerah pabean Indonesia , sedangkan yang dimaksud dengan Daerah kepabeanan
adalah wilayah RI yang meliputi wilayah darat, peairan, dan ruang udara diatasnya , serta
tempat – tempat tertentu di zona Ekonomi Eksklusif dan landasan kontinen (UU nomer
17 tahun 2006 tentang perubahan atas UU nomer 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan)
.Yang perlu diketahui bagi importer adalah persyaratan/ legalitas importer, langkah /
tahapan dalam memesan barang impor dan dokumen yang terkait , serta jaringan
perdagangan impor yang terkait .
Suatu negara melakukan kegiatan impor biasanya karena adanya kebutuhan akan
produk tertentu di dalam negeri yang tidak dapat dipenuhi sendiri, atau untuk menambah
cadangan. Selain itu, kegiatan impor dilakukan untuk memperkuat neraca pembayaran
dan mengurangi potensi keluarnya devisa ke luar negeri.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud pembuatan makalah ini adalah :


1. Membantu mahasiswa untuk mengetahui
2. Memahami prosedur impor
Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
a) Memberikan mahasiswa pengetahuan baru tentang kegiatan dan prosedur impor
b) Memenuhi tugas mata kuliah Bea Cukai dan Pajak Daerah FEB Unpad 2019
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Impor merupakan kegiatan memasukan barang dari daerah pabean Negara lain ke
daerah pabean Indonesia , sedangkan yang dimaksud dengan Daerah kepabeanan adalah
wilayah RI yang meliputi wilayah darat, peairan, dan ruang udara diatasnya , serta tempat
– tempat tertentu di zona Ekonomi Eksklusif dan landasan kontinen (UU nomer 17 tahun
2006 tentang perubahan atas UU nomer 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan). Yang perlu
diketahui bagi importer adalah persyaratan/ legalitas importer, langkah / tahapan dalam
memesan barang impor dan dokumen yang terkait , serta jaringan perdagangan impor yang
terkait

2.2 Dasar Hukum


a) UU Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, sebagaimana telah diubah
dengan UU Nomor 17 Tahun 2006;
b) Kep. Menkeu No. 453/KMK.04/2002 tentang Tatalaksana Kepabeanan di
Bidang Impor, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Kep.
Menkeu No. 112/KMK.04/2003;
c) Kep. DJBC No. KEP-07/BC/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana
Kepabeanan di Bidang Impor yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan DJBC No. P-42/BC/2008.

3.2 Prosedur Impor


1. Importir dalam negeri dan Supplier di Luar Negeri mengadakan korespondensi dan tawar
– menawar harga
yg akan di import.
2. Jika terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak, maka dibuat perjanjian jual – beli (
sales contract ).
3. Importir membuka LC ke Bank Devisa dalam negeri.
4. Bank Devisa Dalam Negeri memberitahukan kepada Bank Korespondensi LN tentang
pembukaan LC nya.
5. Bank / Koresponden LN menghubungi Exportir LN.
6. Exportir LN pesan tempat (ruangan) ke agen – agen pelayaran, dgn maksud agar dapat
dimuat – dikirim.
6a. Kapal menuju Pelabuhan Indonesia.
7. Supplier menyerahkan Invoice, Packing List lembar asli kepada Bank L N dan menarik
weselnya
sedangkan duplikat dokumen – dokumen diatas dikirim langsung kepada Importir.
8. Bank LN mengirim dokumen kepada Bank Devisa Dalam Negeri.
9. Bank Devisa DN menyerahkan dokumen – dokumen asli kepada importir.
10. Importir menyerahkan dokumen – dokumen surat kuasa ke EMKL.
11. EMKL menukar konosemen asli dgn D/O kpd agen perkapalan & membuat PPUD
berdasrkan dokumen, serta membayar bea masuk PPN importir dll.
12. Barang keluar ke peredaran bebas / diserahkan kepada importir.
3.3 Pajak Air Tanah DKI Jakarta

OBJEK PAJAK : Pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah.


1. Pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah oleh Pemerintah
Pusat dan
Pemerintah Daerah.
2. Pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah untuk keperluan
DIKECUALIKAN
dasar rumah tangga,
pengairan pertanian dan perikanan rakyat, serta peribadatan.
3. Pengambilan, atau pemanfaatan air tanah untuk keperluan
pemadaman kebakaran.
: Orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan dan/atau
SUBJEK PAJAK
pemanfaatan air tanah.
: Orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan dan/atau
WAJIB PAJAK
pemanfaatan air tanah.
TARIF PAJAK : Ditetapkan sebesar 20% (dua puluh persen).
1. Nilai perolehan air tanah.
2. Nilai perolehan air tanah dinyatakan dalam rupiah yang dihitung
dengan
mempertimbangkan faktor-faktor berikut :
o jenis sumber air,
DASAR
o lokasi sumber air,
PENGENAAN
o tujuan pengambilan dan/atau pemanfaatan air,
PAJAK
o volume air yang diambil dan/atau dimanfaatkan,
o kualitas air dan tingkat kerusakan lingkungan.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai besaran nilai perolehan air
tanah, diatur
dengan Peraturan Gubernur.
CARA
: TARIF PAJAK x DASAR PENGENAAN PAJAK.
PERHITUNGAN
MASA PAJAK : Jangka waktu 1 (satu) bulan takwim.
SAAT : Pada saat pengambilan, atau pemanfaatan, atau pengambilan
TERUTANG dan pemanfaatan air tanah.
3.4 Syarat dan Kewajiban

Syarat Pendaftaran
Fotocopy identitas diri (KTP/SIM)
Surat keterangan domisili perusahaan
Surat izin instansi yang terkait;
Akte pendirian usaha / Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Surat Izin Pemanfaatan Air Tanah (SIPA)

Kewajiban Wajib Pajak


1. Menyampaikan Surat Pemberitahuan Objek Pajak Daerah (SPOPD) yangsudah diisi
dengan benar, jelas dan lengkap; serta ditandatangani oleh Wajib Pajak dengan
melampirkan syarat pendaftaran yang telah disiapkan
2. Membayar Pajak Air Tanah di Bank DKI yang telah ditunjuk dari tanggal 1 s/d akhir
bulan.

3.5 Sanksi

 Terhadap kelebihan volume pemakaian per bulan dari luah/debit yang ditetapkan
dikenakan denda dan ditagih melalui Surat Tagihan Denda Lebih Debit Air Tanah.
 Penghitungan Denda Lebih Debit Air Tanah merupakan 50% (lima puluh persen)
kali tarif pajak kali NPA kali volume pemakaian dikurangi luas volume yang diizinkan.
 Denda Lebih Debit Air Tanah = 50% x Tarif Pajak x NPA x volume
pemakaian dikurangi luas volume yang diizinkan
 Ketentuan teknis mengenai tata cara pengenaan Denda Lebih Debit Air Tanah
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Sumber Daya Air.
 Pembayaran Denda Lebih Debit Air Tanah merupakan penerimaan daerah bukan pajak.
 Format Surat Tagihan Denda Lebih Debit Air Tanah tercantum dalam
 Format II Lampiran Peraturan Gubernur ini.

 Sanksi administrasi berupa denda.


 Sanksi administrasi dikenakan untuk setiap objek pajak, dengan ketentuan sebagai berikut :
Sumur pantek sebesar Rp5.000.000
Sumur bor sebesar Rp25.000.000
Dewatering bor sebesar Rp50.000.000
 Sanksi administrasi ditagih melalui STPD setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan.
3.6 Sistem Pemungutan
(1) Pajak Air Tanah terutang ditetapkan oleh Badan Pajak dan Retribusi Daerah.
(2) Penetapan Pajak Air Tanah ditetapkan dengan SKPD.
(3) SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit memuat :

a. nomor dan tanggal SKPD;


b. identitas Wajib Pajak, berupa:
1. nama;
2. alamat;
3. NPWPD dan NOPD;
4. nomor Vak/Reg;
5. nomor meter;
6. kode/golongan tarif;
7. jenis sumur; dan
8. di luar atau di dalam jangkauan Perusahaan Air Minum.
c. masa pajak;
d. bank tempat pembayaran;
e. dewatering :
1. volume dewatering;
2. permeabilitas tanah; dan
3. Luas selimut dinding lahan dewatering.
f. air tanah;
g. kondisi awal dan akhir meter air;
h. jumlah volume pemakaian/pemanfaatan air tanah;
i. luas yang dibatasi;
j. dasar pengenaan pajak;
k. tarif pajak; dan
l. jumlah pajak terutang.
3.7 Penggunaan Water Meter
Water metering adalah proses mengukur penggunaan air. Di banyak negara maju meter
air yang digunakan untuk mengukur volume air yang digunakan oleh bangunan komersial
dan perumahan yang dilengkapi dengan air dengan sistem penyediaan air publik. Air meter
juga dapat digunakan pada sumber air, baik, atau seluruh sistem air untuk menentukan aliran
melalui bagian tertentu dari sistem.
Di sebagian besar dunia aliran ukuran meter air dalam meter kubik (m3) atau liter tetapi
di Amerika Serikat dan beberapa meter air negara-negara lain yang dikalibrasi dalam kaki
kubik (ft.3) atau galon AS pada daftar mekanik atau elektronik. Beberapa register meter
elektronik dapat menampilkan tingkat-of-aliran di samping jumlah penggunaan.
Ada beberapa jenis air meter umum digunakan. Pilihan tergantung pada metode
pengukuran aliran, jenis pengguna akhir, laju aliran yang dibutuhkan, dan persyaratan
akurasi.

2.9 Contoh Soal Pajak Air Tanah


Diketahui : Volume air perusahaan yang diambil oleh sebuah perusahaan untuk
memproduksi air mineral sebesar 10.000 liter/bulan. Dan harga dasar air yang ditetapkan
pemerintah daerah adalah Rp900/liter. Maka hitung pajak pengambilan dan pemanfaatan air
permukaan?
Jawab : Pajak Terutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak
= Tarif Pajak x Nilai Perolehan Air

Tarif pajak permukaan air adalah 10%


Dasar pengenaan : 10.000 liter x Rp900 = Rp9.000.000
Pajak terhutang : 10% x 9.000.000 = Rp900.000/bulan

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Wajib Pajak Air Tanah adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan
dan atau pemanfaatan air tanah. Setiap Wajib Pajak wajib mendaftarkan diri dan melaporkan
pengambilan dan atau pemanfaatan air tanah dengan menggunakan formulir SPOPD ke Kepala
Badan Pajak dan Retribusi Daerah.
Badan Pajak dan Retribusi Daerah melalui pejabat yang ditunjuk melakukan penagihan
pajak terhadap Wajib Pajak yang memiliki utang Pajak Air Tanah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pajak Air Tanah didapat dengan melakukan pencatatan Meter Air yaitu kegiatan yang
dilakukan melalui pemeriksaan dan pencatatan terhadap alat pencatatan debit untuk
mengetahui volume air yang diambil dalam rangka pengendalian air tanah dan penerbitan
Surat Ketetapan Pajak Daerah.

3.2 Saran

Demikianlah makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan baik dalam penjelasan
maupun penulisan kami mohon maaf, kami berharap akan kritik dan saran yang membangun
agar dapat menjadi sumber rujukan sehingga menjadikan apa yang kami buat ini lebih baik di
masa mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua

DAFTAR PUSTAKA
Sumber : http://bprd.jakarta.go.id/pajak-air-tanah/
https://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=16269
https://id.wikipedia.org/wiki/Water_metering
Peraturan Gubernur DKI Jakarta no 38 tahun 2017 tentang pajak air tanah

Anda mungkin juga menyukai