DOSEN PENGAMPU :
Adelina Lubis, SE., M.si
DISUSUN OLEH :
Kelompok 1
MANAJEMEN KELAS A
FAKULTAS EKONOMI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah swt. yang telah memberikan rahmat
dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada kelompok 1, sehingga dapat menyelesaikan tugas
ini.
Adapun yang menjadi judul tugas saya adalah “Strategi Tingkat Perusahaan”. Tujuan
saya menulis makalah ini yang utama untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing saya
Jika dalam penulisan makalah saya terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan
dalam penulisannya, maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf sebesar-besarnya
atas koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu
berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan................................................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN
B. Strategi Pertumbuhan.......................................................................................... 2
C. Strategi Integrasi................................................................................................. 4
D. Strategi Diversifikasi........................................................................................... 5
E. Strategi Kombinasi.............................................................................................. 7
KESIMPULAN............................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Strategi tingkat perusahaan (corporate level strategy) adalah tindakan yang diambil untuk
mendapatkan keunggulan bersaing melalui pemilihan dan pengelolaan sejumlah bisnis/usaha
yang bersaing dalam beberapa industri atau pasar produk.
B. Strategi Pertumbuhan
Strategi pertumbuhan adalah strategi yang dirancang untuk mencapai pertumbuhan dalam
penjualan, aktiva, laba atau kombinasi dari semuanya. Pertumbuhan yang berkelanjutan
artinya penjualan yang meningkat, dan dengan pengalamannya yang dapat melakukan
afisiensi dan akhirnya meningkatkanlaba. Alasan penggunaan strategi pertumbuhan:
Strategi pertumbuhan termasuk salah satu strategi bersaing yang berusaha membesarkan
atau mengembangkan perusahaan sesuai dengan skala besaran yang disepkati untuk mencapai
tujuan jangka panjang. Perusahaan yang menerapkan strategi pertumbuhan dapat ditandai
dengan keberhasilannya dalam meningkatkan volume penjualan, besarnya pangsa pasar
dibanding pesaing, besarnya laba yang diperoleh, keanekaragaman produk, penguasaan
teknologi, dan lain- lain.
Secara umum, strategi pertumbuhan dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama,
yaitu: 1) strategi pertumbuhan terkonsentrasi, 2) strategi perluasan pasar, dan 3) strategi
pengembangan produk. Masing – masing perusahaan memiliki kemampuan yang berbeda-
beda untuk menerapkan seluruh atau sebagian dari ketiga macam strategi pertumbuhan
tersebut.
1
1. Pertumbuhan Terkonsentrasi
Perusahaan dapat memilih untuk tumbuh dalam satu segmen atau jenis produk
tertentu. Ini berarti perusahaan tidak terlalu mementingkan pertumbuhan secara
komprehensif. Strategi yang berusaha untuk mengarahkan sumber daya dan dana yang
dimiliki untuk digunakan mengembangkan satu jenis produk tertentu yang menggunakan
satu jenis teknologi pokok tertentu yang berbeda dalam satu pasar tertentu umumnya
dapat mengembangkan dan memanfaatkan sepenuhnya keahliannya dalam arena bersaing
yang terbatas.
Kedua, kondisi dimana pasar sasaran yang dituju tidak begitu mudah mengalami
kejenuhan. Apalagi, jika pasar terus berkembang, setidaknya permintaan barang
diperkirakan stabil. Tidak mengalami penurunan yang signifikan, dan tidak ada siklus
naik turunnya permintaan. Ketiga, pertumbuhan terkonsentrasi tepat apabila produk yang
dihasilkan perusahaan dinilai oleh masyarakat pembeli memiliki keunggulan yang sulit
ditiru oleh pesaing. Keempat, apabila masukan yang diperlukan dalam proses produksi
untuk menghasilkan produk tersebut stabil, dalam kwantitas dan harga.
2
Disamping memiliki dampak positif, penerapan pertumbuhan terkonsentrasi bukan
berarti tidak mengandung kelemahan. Dalam kondisi yang stabil, pertumbuhan
terkonsentrasi memberikan risiko lebih rendah ketimbang strategi umum. Akan tetapi,
dalam lingkungan yang sedang berubah, perusahaan yang menerapkan strategi
pertumbuhan terkonsentrasi menghadapi risiko tinggi. Risiko terbesar adalah bahwa
berkonsentrasi pada satu pasar atau produk saja akan membuat perusahaan rentan
terhadap perubahan, hal ini akan menghancurkan perusahaan karena
investasinya,keunggulan bersaingnya, dan teknologinya terpaku pada satu bidang khusus.
2. Perluasan Pasar
Strategi penetrasi pasar, dimana hal ini dilakukan dengan cara membanjiri pasar
dengan produk baru yang belum ada dipasaran, sehingga orang atau pelanggan
akan membeli produk tersebut.
Strategi pengembangan pasar, ini dilakukan bilamana perusahaan mulai mencari
saluran baru atau wilayah baru untuk pasar produksinya yang belum tersentuh dari
produk tersebut.
Strategi pengembangan produk, strategi ini dilakukan bilamana perusahaan telah
melakukan dua strategi sebelumnya dilakukan diversifiksi atau penemuan dari
produk tersebut.
3
3. Pengembangan Produk
C. Strategi Integrasi
Strategi integrasi adalah strategi yang menyatukan beberapa rentang bisnis mulai dari
hulu, jaringan pemasok hingga hilir, jaringan distributor serta secara horizontal kearah
pesaing. Strategi integrasi dilakukan dengan memperluas operasi perusahaan dengan
mengombinasikan perusahaannya dengan perusahaan lain dalam industry yang sama dan
melakukan hal yang sama dengannya. Integrasi dapat dilakukan melalui merger antara
perusahaan dalam industri yang sama. Strategi integrasi dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Integrasi ke depan
Strategi yang dijalankan dengan meraih kendali atas jalur distribusi mulai dari
distributor, pengecer, retail sampai pengguna akhir. Wujud dari kendali atas jalur
distribusi adalah mendirikan sendiri jalur distribusi, memperoleh kepemilikan atas
jalur distribusi. Sebagai contoh PT Astra yang menguasai jalur distribusi suku cadang
alat dari hulu hingga hilir.
b. Integrasi ke belakang
Digunakan dengan memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali atas
perusahaan pemasok, baik manufaktur maupun retail yang membutuhkan bahan baku
dari pemasok. Sebagai contoh PT. Gudang Garam yang mempunyai pabrik kertas
rokok di luar negeri dan selain itu juga mempunyai pabrik di dalam negeri dengan
nama PT Surya Zig Zag.
4
c. Integrasi horizontal
Strategi ini mengarah pada strategi yang memperoleh kepemilikan atau meningkatkan
kendali atas perusahaan pesaing. Cocok sekali digunakan secara signifikan dalam
strategi pertumbuhan. PT Indofood Sukses Makmur yang popular membeli merk
dagang Supermi.
D. Strategi Diversifikasi
Diversifikasi pada umumnya dikaitkan dengan suatu peralihan atau perpindahan dari
produk – produk baru atau produk tambahan. Jadi, diversifikasi merupakan suatu substrategi
dengan cara menambah atau memperluas produk atau jasa baru. Dalam perusahaan yang
terdiversifikasi, masing – masing unit bisnis memilih strategi tingkat bisnis yang akan
diterapkan untuk mencapai daya saing strategi dan mendapatkan laba di atas rata- rata.
Perusahaan yang terdiversifikasi juga hrus memolih strategi yang berhubungan dengan
pemilihan dan manajemen bisnisnya.
Alasan lain diversifikasi adalah untuk mendapatkan pangsa pasar relative terhadap
pesaing. Alasan lain diversifikasi mungkin tidak menciptakan nilai, tetapi lebih bernilai netral
atau malah meningkatkan niaya atau menurunkan pendapatan perusahaan. Alasan – alasan
tersebut meliputi: 1) menetralisir kekuatan pasar pesaing, misalnya menetralisir keunggulan
perusahaan lain dengan mengakuisisi outlet distribusi yang mirip dengan milik perusahaan
tersebut, 2) memperluas portofolio perusahaan untuk mengurangi risiko pekerjaan manajerial,
5
misalnya jika bisnis tunggal gagal, manajer puncak tetap dapat bekerja dalam perusahaan
terdiversifikasi, 3) mencari produk baru yang memiliki profit margin yang tinggi.
Untuk memahami lebih mendalam mengenai strategi diversifikasi, maka pada bagian ini
akan dijelaskan dua macam strategi diversifikasi sebagaimana disebutkan sebelumnya.
Adapun strategi yang dimaksud adalah strategi diversifikasi konsentris dan diversifikasi
konglomerasi. Dua jenis diversifikasi tersebut umumnya banyak diterapkan oleh perusahaan
– perusahaan yang berskala besar menengah maupun kecil.
1. Diversifikasi Konsentris
2. Diversifikasi Konglomerat
6
Indomie, Promina, Chiki Snack, Bumbu kaldu dan bumbu instan Indofood. Bila diamati,
hampir tidak adan perbedaan antara strategi diversifikasi konsentris dengan diversifikasi
konglomerat. Kedua strategi itu sama – sama bisa dilakukan dengan cara akuisisi ataupun
merger. Namun, perbedaan pokok antara macam diversifikasi tersebut adalah bahwa
diversifikasi konsentrik menekankan pada kesamaan dalam hal pasar, produk, atau
teknologi, sedangkan diversifikasi konglomerat utamanya didasarkan pada pertimbangan
laba.
Strategi berbenah diri (turnaround) merupakan strategi yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mengembalikan perusahaan dari kondisi penurunan prestasi ke kondisi berlaba (
Jane,2000);. Namun demikian belum ada kesepakatan tentang definisi penurunan prestasi dan
kondisi turnaround. Perusahaan tidak selamanya menghadapi kondisi lingkungan yang stabil.
Ketidakstabilan lingkungan menyebabkan banyak perusahaan mengalami penurunan omzet
penjualan yang berdampak pada menurunnya tingkat laba perusahaan. Pengaruh terbesar
tidak hanya ada pada lingkungan eksternal perusahaan seperti krisis ekonomi, akan tetapi
juga disebabkan oleh adanya inefisiensi dalam proses produksi, atau juga pengaruh yang
ditimbulkan oleh pesaing utama.
Hofer (1980) mengelompokkan strategi turnaround ke dalam dua kelompok yaitu strategi
turnaround (strategic turnaround) dan operasi (operational turnaround). Strategi turnaround
adalah turnaround yang dilakukan dengan merubah hal yang bersifat strategi dalam
perusahaan, misalnya perubahan/pengurangan unit bisnis. Sedangkan operasi turnaround
dengan memfokuskan tindakan pada tingkat fungsional seperti pemasaran, keuangan, dan
sumber daya manusia. Namun demikian
7
2. Strategi Pelepasan (Divestiture)
Strategi Likuidasi menjual seluruh asset perusahaan yang bernilai tangible merupakan
strategi likuidasi. Strategi likuidasi diakui sebagai suatu kekalahan dan memiliki
konsekuensi secara emosional. Akan tetapi, lebih baik berhenti operasi daripada terus
menerus kehilangan sejumlah uang. Sebelumnya perusahaan menyatakan diri bangkrut
baru setelah itu, dijual asset-asset tangible yang masih bernilai untuk memenuhi
kewajiban terutama kepada kreditor.
F. Strategi Kombinasi
Strategi kombinasi adalah perpaduan antara dua atau lebih strategi yang dijalankan secara
simultan. Atau strategi kombinasi dapat diartikan sebagai suatu strategi yang diambil oleh
perusahaan dengan mengikuti dua atau lebih strategi secara simultan pada waktu yang sama
atau dalam waktu yang berurutan. Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa strategi
kombinasi harus dioperasikan secara sangat hati-hati karena jika terlalu dalam membawa
resiko yang lebih besar. Tidak hanya perusahaan yang menerapkan semua strategi secara
8
bersamaan meskipun semuanya ditujukan untuk memberikan keuntungan pada perusahaan.
Oleh karenanya, ditengah sulitnya penentuan yang diambil, skala prioritas yang baik dan
tepat perlu dibangun. Hal ini dibutuhkan karena sumber daya yang dimiliki perusahaan
tentunya memiliki keterbatasan tertentu. Prioritas sangat dibutuhkan, karena dalam penerapan
strategi kombinasi akan terbaca oleh competitor sehingga mereka dapat mengambil langkah –
langkah yang justru membahayakan posisi perusahaan.
9
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
11