Anda di halaman 1dari 10

PENAWARAN UMUM DI

PASAR MODAL

Di susun oleh:

Intan Dwi Saputri 201710190511112

PROGRAM DIPLOMA D3 KEUANGAN DAN PERBANKAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Masalah Proses terjadinya interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap


suatu barang maupun jasa tertentu, dalam teory ekonomi hal itu telah memenuhi
syarat untuk dikatakan sebuah pasar, yang pada akhirnya dapat menetapkan harga
keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan. Jadi setiap proses yang
mempertemukan antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual), maka akan
membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan penjual.

Seiring dengan perkembangan zaman, jumlah pasar yang tersedia semakin


bertambah dan berkembang seiring dengan kian bertumbuhnya permintaan dan
penawaran serta campur tangan dari pemerintah.. Dalam kehidupan sehari-hari kita
dapat melihat pasar dalam bentuk fisik seperti pasar barang (barang konsumsi).

Aktivitas usaha yang dilakukan di pasar pada dasarnya akan melibatkan dua
subyek pokok, yaitu produsen dan konsumen. Kedua subyek tersebut masing-masing
mempunyai peranan yang sangat besar terhadap pembentukan harga barang di pasar.
Selain strutur pasar juga sangat mempengaruhi baik pembentukan harga, penawaran
serta permintaan pasar.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dari makalah ini rumusan masalah yang bisa diambil yaitu
1. Apa pengertian penawaran umum (Go Publik) ?
2. Apa alasan melakukan penawaran umum?
3. Bagaimana perbedaan antara perusahaan tidak go public dan perusahaan go public ?
4. Bagaimana perbedaan emiten dan perusahaan public?
5. Apa manfaat go public ?
6. Bagaimana ketentuan dan persyaratan go public ?
7. Bagaimana tahapan dalam penawaran ?
8. Bagaimana kewajiban setelah go public ?
9. Bagaimana mekanisme transaksi di pasar perdana ?
1.3 TUJUAN
Tujuan yang di harapkan dari makalah ini adalah
1. Memahami pengertian penawaran umum (Go Publik)
2. Memahami alasan melakukan penawaran umum
3. Memahami perbedaan antara perusahaan tidak go public dan perusahaan go public
4. Memahami perbedaan emiten dan perusahaan public
5. Memahami manfaat go public
6. Memahami ketentuan dan persyaratan go public
7. Memahami tahapan dalam penawaran
8. Memahami kewajiban setelah go public
9. Memahami mekanisme transaksi di pasar perdana
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian penawaran umum (Go Publik)

Dalam pasar finansial, initial public offering ( IPO ) ( bahasa Indonesia: penawaran
umum perdana ) adalah penjualan pertama saham umum sebuah perusahaan kepada investor
umum. Menurut UU No.8 Tahun 1995, penawaran umum ( emisi / go public / initial public
offering ) adalah kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek
kepada masyarakat berdasarkan tatacara yang diatur dalam undang-undang Pasar Modal dan
peraturan pelaksanaannya. Perusahaan tersebut akan menerbitkan hanya saham-saham
pertama, namun bisa juga menawarkan saham kedua. Biasanya perusahaan tersebut akan
merekrut seorang bankir investasi untuk menjamin penawaran tersebut dan seorang
pengacara korporat untuk membantu menulis prospektus.
Penjualan saham diatur oleh pihak berwajib dalam pengaturan finansial dan jika relevan,
sebuah bursa saham. Biasanya menjadi sebuah persyaratan untuk mengungkapkan kondisi
keuangan dan prospek sebuah perusahaan kepada para investor.

2.2 Alasan melakukan penawaran umum

Alasan suatu perusahaan melakukan penawaran umum yaitu diantaranya

1. untuk mendapatkan dana ekspansi atau perluasan atau diversifikasi usaha dengan
tujuan memperbaiki struktur modal perusahaan. Ketika akan melakukan ekspansi atau
perluasan cabang perusahaan maka perusahaan tersebut tentu membutuhkan bantuan
modal dan juga dana. Go Public akan menjadi alternative perusahaan untuk
mendapatkan dana tersebut. Perusahaan akan mendapatkan tambahan dan melalui
investor atau masyarakat yang berminat akan saham yang ditwarkan.
2. meningkatkan share holder value perusahaan. Nilai perusahaan go public akan
menaikan nilai perusahaan. Nilai tersebut akan tampak pada bagaimana perusahaan
melakukan tawar-menawar. Jika perusahaan diperkirakan sebagai perusahaan yang
memiliki prospek yang besar maka nilai saham akan tinggi begitu pula sebaiknya.
3. Melepaskan sahamnya kepada public agar mendapat keuntungan (divestasi). Seperti
yang diketahui sebelumnya bahwa pengertian dari perusahaan go public adalah
perusahaan yang menjual saham dan siap dinilai secara terbuka oleh masyarakat. Hal
ini tidak hanya bertujuan untuk mencari modal dan keuntungan bagi perusahaan saja,
namun pemilik saham lama juga dapat menjual saham yang dimiliki kepada
masyarakat dan mentunaikannya.

2.3 Perbedaan antara perusahaan tidak go public dan perusahaan go public

Perusahaan Go Public berarti menjual saham perusahaan ke para investor dan


membiarkan saham tersebut diperdagangkan di pasar saham. Sebagai contoh, PT. Indofood,
PT. Aneka Tambang, Indosat, dan masih banyak perusahaan lainnya yang sudah menjadi Go
Public. Sedangkan Perusahaan Publik adalah suatu proses perusahaan yang menjadi
perusahaan terbuka tanpa lewat proses penawaran umum. perusahaan terbuka diketahui
dengan penembatan kata “Tbk” dibelakang nama Perusahaan. Misalnya: PT Telkom Tbk.
Perusahaan penyedia jasa telekomunikas milik pemerintah Indonesia ini merupakan yang
terbesar di Indonesia. Telkom merupakan perusahaan terbaik di Indonesia menurutukuran
dari Forbes, dengan menempati posisi ke 684 dalam daftar 2000 perusahaan
terbaik dunia.Perusahaan Telkom Indonesia memiliki nilai pasar sebesar 18 miliar dolar
untuk saham yang listing di bursa NYSE, AS. Saham TELKOM per 31 Desember 2008
dimilikioleh pemerintah Indonesia (52,47%) dan pemegang saham publik (47,53%).
SahamTELKOM tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), New York Stock Exchange
(NYSE),London Stock Exchange (LSE) dan Tokyo Stock Exchange, tanpa tercatat. Harga
sahamTELKOM di BEI pada akhir Desember 2008 sebesar Rp 6.900. Nilai kapitalisasi pasar
sahamTELKOM pada akhir tahun 2008 mencapai Rp 139,104 miliar atau 12,92 % dari
kapitalisasi pasar BEI.Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM,
penguasaan pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan, serta potensi
pertumbuhannya dimasa mendatang, TELKOM menjadi model korporasi terbaik Indonesia.

Perusahaan tidak go public adalah Suatu perseroan terbatas yang saham-sahamnya


masih dipegang oleh beberapa orang/perusahaan saja, sehingga jual-beli sahamnya dilakukan
dengan cara-cara yang ditentukan oleh anggaran dasar perseroan, yang pada umumnya
diserahkan kepada kebijaksanaan pemegang saham yang bersangkutan. Dan Perseroan
Terbuka adalah Suatu perseroan terbatas yang modal dan saham-sahamnya dipegang oleh
banyak orang/banyak perusahaan, yang penawaran sahamnya dilakukan kepada publik
sehingga jual-beli sahamnya dilakukan melalui pasar modal. Salah satu ciri perusahaan
terbuka adalah perlunya keterbukaan (disclosure) atas informasi perusahaan kepada publik.

2.4 Emiten dan perusahaan public

Emiten adalah Pihak yang melakukan Penawaran Umum, yaitu penawaran Efek yang
dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang
diatur dalam peraturan Undang-undang yang berlaku. Emiten dapat berbentuk orang
perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi.
Emiten dapat menawarkan Efek yang berupa surat pengakuan utang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif,
kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek. Jenis Efek yang lain adalah
Sukuk, yang merupakan Efek Syariah, yakni akad dan cara penerbitannya sesuai dengan
Prinsip Syariah di Pasar Modal. Pada umumnya, Emiten melakukan penawaran Efek melalui
Pasar Modal untuk saham, obligasi, dan sukuk.

Perusahaan Publik adalah Perseroan Terbatas seperti yang dimaksud dalam Pasal 1
angka 1 Ketentuan Umum Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas. Sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus) pemegang
saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp 3.000.000.000 (tiga miliar rupiah)
atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah. Emiten wajib menyampaikan Pernyataan Pendaftaran untuk melakukan
Penawaran Umum dan Perusahaan Publik wajib menyampaikan Pernyataan Pendaftaran
sebagai Perusahaan Publik. Atas Pernyataan Pendaftaran tersebut, Otoritas Jasa Keuangan
(dahulu Bapepam-LK) memberikan pernyataan efektif yang menunjukkan kelengkapan atau
dipenuhinya seluruh prosedur dan persyaratan atas Pernyataan Pendaftaran yang diwajibkan
dalam peraturan perundangan yang berlaku. Pernyataan efektif tersebut bukan sebagai izin
untuk melakukan Penawaran Umum dan juga bukan berarti bahwa Otoritas Jasa Keuangan
menyatakan informasi yang diungkapkan Emiten atau Perusahaan Publik tersebut adalah
benar atau cukup.

2.5 Manfaat go public

1. Memperoleh pendanaan baru. Dengan adanya go public maka perusahaan akan


mendapatkan penambahan dana dari hasil jual saham kepada masyarakat yang
menginginkan. Penambahan dana ini akan mempermudah operasional perusahaan dan
juga mempermudah perusahaan dalam akses perbankan dan masuk dalam pasar uang.
2. Memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Hal ini akan memberikan
kompetitif di masa mendatang. Hal ini misalnya melalui IPO perusahaan
berkesempatan untuk mengajar partner kerja menjadi pemegang saham.
3. Melakukan merger melalui penerbitan saham cara ini sangat tepat untuk
meningkatkan pengembangan skala usaha perusahaan.
4. Meningkatkan citra dan nilai perusahaan. Dengan melakukan go public perusahaan
akan memiliki citra dan nilai yang akan meningkatkan kualitas dari perusahaan dan
menambah kepercayaan yang dimiliki dari perusahaan dan masyarakat.

2.6 Ketentuan dan persyaratan go public

 Perusahaan merupakan badan hukum yang sah dan telah mentaati peraturan
pemerintah selama ini, termasuk mengantongi izin usaha, izin domisili, membayar
pajak, dll Perusahaan telah mencapai skala usaha tertentu atau relatif cukup besar
yang menyangkut
 perputaran uang lebih dari ratusan miliar rupiah. Hal ini dapat dibuktikan misalnya
Kapasitas produksi, aktualisasi pesanan yang diterima, jumlah aset, nilai penjualan
konkret, dll. Perusahaan menunjukan kinerja yang baik berdasarkan bukti-bukti
konkrit yang
 diperlihatkan dalam bentuk berbagai materi. Misalnya laporan keuangan, neraca,
pencatatan positif rekening dibank, dll. Perusahaan harus Untung, harus!, masa mau
bangrut cari suntikan modal dari publik.
 Perusahaan sudah diaudit dan dinyatakan sehat oleh auditor publik. Perusahaan tidak
melanggar aturan Departemen Tenaga Kerja dalam pengelolaan sumber
 daya manusia. Perusahaan taat membayar pajak,
 Mempunyai reputasi baik, serta bermasa depan cemerlang.
 Ada pihak yang memberi jaminan terhadap perusahaanyang akan go public, yaitu
sebuah
 institusi legal yang direstui Bapepam ( Badan Pengawas Pasar Modal)

2.7 Tahapan dalam penawaran umum

Ada beberapa proses yang harus dilalui perusahaan untuk go public, antara lain:

1. Tahap Persiapan
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang
berkaitan dengan proses go public. Pada tahap yang paling awal, perusahaan perlu melakukan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para pemegang saham
dalam rangka go public. Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya perusahaan menunjuk
penjamin pelaksana emisi serta lembaga lain untuk membantu proses go public.

 Penjamin Pelaksana Emisi (Lead Underwriter). Merupakan pihak yang paling banyak
keterlibatannya dalam membantu perusahaan dalam rangka penerbitan saham.
Kegiatan yang dilakukan penjamin pelaksana emisi antara lain: menyiapkan berbagai
dokumen, membantu menyiapkan prospektus, dan memberikan penjaminan atas
penerbitan saham perusahaan.
 Akuntan Publik (Auditor Independen). Bertugas melakukan audit atau pemeriksaan
atas laporan keuangan perusahaan.
 Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan
nilai wajar dari aktiva tetap tersebut.
 Konsultan Hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion).
 Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta perjanjian-
perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat.

2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran


Pada tahap ini, perusahaan menyampaikan pendaftaran kepada lembaga terkait (Otoritas Jasa
Keuangan atau OJK)

3. Tahap Penawaran Saham


Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten menawarkan saham
kepada masyarakat (penawaran saham di pasar perdana atau IPO). Investor dapat membeli
saham tersebut melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Perlu diingat pula bahwa tidak
seluruh keinginan investor terpenuhi dalam membeli saham perusahaan yang akan go public.
Misal, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham sementara yang ingin
dibeli seluruh investor berjumlah 500 juta saham. Maka terdapat kelebihan permintaan
(oversubscribed). Supaya adil maka biasanya dilakukan penjatahan (allotment).

4. Tahap Pencatatan saham di Bursa Efek


Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut dicatatkan di
Bursa Efek Indonesia. Investor yang tidak kebagian di pasar perdana, bisa membeli di pasar
sekunder di Bursa Efek Indonesia.

2.8 Kewajiban setelah go public

2.9 Mekanisme transaksi dipasar perdana

Pasar perdana merupakan pasar di mana saham diperdagangkan untuk pertama kalinya,
sebelum dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Di sini, biasanya saham pertama kali ditawarkan
oleh emiten melalui underwriter kepada investor dengan mekanisme Penawaran Umum
Perdana (Initial Public Offering – IPO).

Untuk mempermudah memahami dan membedakan diantara pasar perdana dan pasar
sekunder, mari kita bandingkan dengan analogi jual beli mobil baru dan mobil bekas.

Bapak Ronald adalah seorang profesional yang sedang butuh mobil baru. Untuk itu pak
Ronald memilih mobil merek X buatan PT ABCDE. Karenanya pak Ronald menghubungi
Dealer yang ditunjuk oleh PT ABCDE untuk menjual mobilnya.
Setelah bertemu dengan dealer, Bapak Ronald menyerahkan sejumlah uang sebagai
pembayaran, dan kemudian mobil yang dibeli diantar ke rumahnya. Setelah menerima
pembayaran pun, dealer segera menyerahkan hasil penjualan kepada PT ABCDE. Dalam hal
ini Bapak Ronald membeli mobil dari pasar perdana.

Dalam analogi ini, PT ABCDE mewakili Emiten yang akan go public, Bapak Ronald
mewakili investor, dealer mobil mewakili Underwriter atau Penjamin Emisi.
BAB III

PENUTUPAN

A. KESIMPULAN

umum adalah kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk
menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tatacara yang diatur dalam undang-
undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. Perusahaan tersebut akan
menerbitkan hanya saham-saham pertama, namun bisa juga menawarkan saham
kedua. Biasanya perusahaan tersebut akan merekrut seorang bankir investasi untuk
menjamin penawaran tersebut dan seorang pengacara korporat untuk membantu
menulis prospektus.

B. SARAN

Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca untuk
memperoleh informasi mengenai pasar modal, namun kami sadar bahwa dalam
makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu kami
mengharapkan bantuan pembaca untuk membantu kami dalam pembuatan makalah
selanjutnya dengan memberikan saran. Terimakasih atas perhatiannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://gopublic.idx.co.id/2016/06/22/peraturan-go-public/

https://www.finansialku.com/jenis-pasar-mekanisme-transaksi-pasar-modal/

https://juruscuan.com/saham/395-pasar-perdana-dan-pasar-sekunder-di-bursa-saham

https://www.finansialku.com/jenis-pasar-mekanisme-transaksi-pasar-modal/

Anda mungkin juga menyukai