Anda di halaman 1dari 9

Volume Lalu Lintas Rata-Rata Berat Kendaraan

Jenis Kendaraan
(kendaraan/hari/lajur) (ton)

Mobil Penumpang 5912 1,9

Bus Mikro 12 4,0

Truk Ringan 2 As 42 7,5

Truk Berat 2 As 62 18,0

Semi Trailer 12 25

1. Menentukan indeks permukaan awal (IPo)


Direncanakan untuk lapis perkerasan yang akan digunakan adalah jenis laston. Maka nilai IPo
yang digunakan untuk perencanaan adalah 4

2. Menentukan indeks permukaan akhir (IPt)


Tipe jalan merupakan jalan arteri dengan ESAL ≥ 1000. Maka IPt yang digunakan dalam
perencanaan adalah 2
3. Menentukan angka ekivalen
Sebagai contoh menggunakan kendaraan dengan jenis Truk ringan 2 As
Data diketahui :
 Berat kendaraan : 1,9 ton
 Distribusi beban sumbu depan : 0,5
 Distribusi beban sumbu belakang : 0,5
 SN asumsi :4
 IPo :4
 IPt :2
 L18 : 18 kips
 Lx (sumbu depan) : (1,9/0,454) . 0,5 = 2,093
 L2x : 1 (karena sumbu tunggal roda tunggal)
 L2s : 1 (karena sumbu tunggal roda tunggal)
𝐼𝑃𝑜−𝐼𝑃𝑡
G = 𝑙𝑜𝑔 [ 4,2−1,5 ]
4−2
= 𝑙𝑜𝑔 [4,2−1,5]

= -0,130333

0,081 (𝐿𝑥+𝐿2x)3,23
βx = 0,4 + ((𝑆𝑁+1)5,19(𝐿2𝑥)3,23 )

0,081 (2,093+1)3,23
= 0,4 + ( )
(4+1)5,19 (1)3,23

= 0,4007

0,081 (𝐿18+𝐿2x)3,23
β18 = 0,4 + ((𝑆𝑁+1)5,19(𝐿2𝑥)3,23 )
0,081 (18+1)3,23
= 0,4 + ( (4+1)5,19 (1)3,23 )

= 0,65775

𝐺 −0,130333 𝐺 −0,130333
= = -0,3252 = = -0,19815
βx 0,4007 β18 0,65775

𝐺 ⁄
𝑊𝑥 𝐿18+𝐿𝑠 4,79 10 βx
= [Lx+L2x] [ 𝐺⁄ ] [𝐿2𝑥]4,33
W18
10 β18

18+1 4,79 10−0,31902


= [2,093+1] [10−0,19815 ] [1]4,33

= 4462,204

1
E (sumbu depan) = 4462,204 = 0,0002

Karena distribusi beban depan dan belakang sama maka


E = 0,0002 + 0,0002 = 0,0004
Perhitungan selanjutnya ditabelkan
4. Menentukan faktor umur rencana
|(1+𝑟)𝑛 −1|
N = 𝑟
|(1+10%)15 −1|
= 10

= 31,77248

5. Menentukan faktor distribusi arah (DA) dan menentukan faktor distribusi lajur (DL)
Karena data lalu lintas yang digunakan telah bersatuan kendaraan/hari/lajur, maka faktor
distribusi arah dan faktor distribusi lajur adalah 1

6. Menghitung lintas ekivalen selama umur rencana (W18)


W18 = ∑LHRi x Ei x DA x DL x 365 x N
Vol lalu lintas rata-rata ESAL
Jenis Kendaraan Ekivalensi kendaraan
(kend/hari/lajur) Lss/UR
Mobil Penumpang 5912 0,0004
27424,48
Bus Mikro 12 0,1204
16755,28
Truk Ringan 2 As 42 0,1385
67459,49
Truk Berat 2 As 62 4,8065
3455928
Semi Trailer 12 5,0298
699964,4
Total 4267531
7. Menentukan nilai reabilitas
Berdasarkan dari data perencanaan, tepi jalan merupakan jalan arteri antar kota, maka tingkat
reabilitasnya adalah 75-95 %. Diambil reabilitas sebesar 80 %, sehingga ZR yaitu -0,841.
Sedangkan nilai S0 yang disarankan AASTHO 1993 berada pada rentang 0,4 – 0,5 sehingga
digunakan S0 = 0,45

8. Menentukan MR tanah dasar


MR = 1500 x CBR
= 1500 x 21
= 31500 psi

9. Menentukan koefisien drainase lapis pondasi atas dan lapis pondasi bawah
Kualitas drainase untuk material pondasi dan pondasi bawah dianggap baik. Presentase waktu
untuk struktur perkerasan mengalami kondisi hampir jenuh dianggap 5 s/d 25 % untuk
material berbutir pondasi dan lebih besar dari 25% untuk pondasi bawah, maka nilai koefisien
drainase yang dipakai adalah :
 Material berbutir lapis pondasi (m2) =1
 Material berbutir lapis pondasi bawah (m3) = 1

10. Menentukan nilai koefisien kekuatan relatif

a2 = 0,249 (log Ebs ) – 0,977


a3 = 0,227 (log Esb ) – 0,839
Berdasarkan grafik dan rumus tersebut, didapatkan nilai koefisien kekuatan relatif
masing-masing lapisan :
 Lapisan permukaan (laston), a1 = 0,40 (modulus elastisitas = 370000)
 Lapisan pondasi (batu pecah kelas A), a2 = 0,14 (modulus elastisitas = 30700)
 Lapisan pondasi bawah (sirtu kelas C), a3 = 0,11 (modulus elastisitas = 15170)
11. Menentukan nilai SN
𝛥𝑃𝑆𝐼
log[ ]
4,2−1,5
Log W18 = ZR (S0) + 9,36 log (SN+1) – 0,2 + 1094 + 2,32 log MR – 8,07
0,4+
(𝑆𝑁+1)5,19

Dengan rumus tersebut, didapat nilai :


SN1 = 0,79 SN3 = 3,06

SN2 = 2,36
12. Menentukan tebal minimum masing-masing lapis pekerasan

𝑆𝑁1
D1 = 𝑎1
0,79 D2* =
𝑆𝑁2−𝑆𝑁1∗ SN1* + SN2* ≥ SN2
= 𝑎2.𝑚2
0,4
2,36−0,79 0,793 + 1,5730 ≥ 2,366
= 1,98 inch = 0,14.1

= 5,03 cm = 11,235 inch 𝑆𝑁3−(𝑆𝑁1∗+𝑆𝑁2∗)


D3* =
* 𝑎3.𝑚3
SN1 = a1 . D1 = 28,538 cm
3,06−(0,79+1,57)
= 0,4 . 1,98 SN2* = a2 .m2 . D2 = 0,11.1

= 0,79 = 0,14 . 1 . 11,235 = 6,37 inch


= 1,57 = 16,18 cm

Denganmenggunakanrumusdantabeldari AASTHO didapatkantebalmasing-masinglapisan :


 Lapisanpermukaan (Laston) D1 = 5,03 cm menjaditebalperlu 8,75 cm
 Lapisanpondasi (Batupeccahkelas A) D2 = 28,538 cm menjaditebalperlu 29 cm
 Lapisanpondasibawah (Sirtukelas C) D3 = 16,18 cm menjaditebalperlu 17 cm
17
Tugas Perkerasan Jalan Raya

Diketahui data-data suatu perencanaaan Jalan,

Fungsi Jalan = Arteri

Jenis Jalan = 2/2 Undivided ( 2 Lajur 2 Arah Tak Terpisah )

Lebar Perkerasan = 2 x 3,5 meter

Median = Tidak ada

Bahu Jalan = Tanah Terbuka selebar 1,5 meter

Row Jalan = min selebar 25 meter

Tipe Median = datar

Faktor Pertumbuhan = 10%/Tahun

Umur Rencana = 15 tahun

Data Volume lalu Lintas


Volume Lalu Lintas Rata-rata Berat Kendaraan
Jenis Kedaraan
(Kendaraan/hari/lajur) (Ton)
Mobil Penumpang 591B 1,9
Bus Mikro 1B 4
Truk Ringan 2 As 4B 7,5
Truk Berat 2 As 6B 18
Semi Trailer 13 25

Rencanakanlah tebal perkerasan untuk jalan baru sesuai dengan data – data perencanaan tersebut
dengan menggunakan metode Pt T-01-2002-B. Data – data yang kurang dapat diasumsikan.

*Keterangan:
B = angka terakhir nim
Mis. : H1A115034, B = 4

Anda mungkin juga menyukai