Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok 10
2019
A. LATAR BELAKANG
Menurut Lovelock dan Wirtz (2011:74) “Kepuasan adalah suatu sikap yang
diputuskan berdasarkan pengalaman yang didapatkan. Kepuasan merupakan
penilaian mengenai ciri atau keistimewaan produk atau jasa, atau produk itu sendiri,
yang menyediakan tingkat kesenangan nasabah berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan konsumsi nasabah. Kepuasan nasabah dapat diciptakan melalui kualitas
pelayanan.
Sebagai sebuah jasa perbankan, maka BPR Danagung Bhakti berdimensi pada
pelayanan kepada nasabah karena dalam aktivitasnya sangat erat dengan pelayanan.
Kotler(1997: 260) mendefinisikan jasa sebagai: “Setiap tindakan atau kegiatan yang
ditawarkan suatu pihak kepada yang lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan
tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.” Pada kasus ketidakpuasan nasabah pada
layanan terhadap pihak Bank termasuk dalam kegagalan jasa.
Salah satu cara untuk mengatasi terjadinya service failure tersebut adalah dengan
menggunakan service recovery. Armistead et al., (1995, p.5) mendefinisikan “service
recovery” sebagai tindakan spesifik yang dilakukan untuk memastikan bahwa
nasabah mendapatkan tingkat yang pantas setelah terjadi masalah-masalah dalam
pelayanan secara normal.
B. RUMUSAN MASALAH
5. Apakah ada perbedaan antara nasabah yang mengadu dan tidak mengadu ?
C. TUJUAN PENELITIAN
5. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara nasabah yang mengadu dan tidak
mengadu..
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian ini sangat berguna bagi perusahaan dalam
melaksanakan layanan yang tepat bagi para nasabahnya di BPR Danagung
Bhakti sehingga para nasabah merasakan kepuasan pada layanan yang
diberikan oleh BPR tersebut.
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti
tentang pengaruh service recovery terhadap kepuasaan nasabah dan juga
sebagai sarana pembanding antara teori yang telah diperoleh pada saat
duduk dibangku kuliah dengan kondisi nyata di lapangan.
E. LANDASAN TEORI
1. Service Recovery
2. Kepuasan
harapan. Apabila kinerja dibawah harapan, nasabah diasumsikan tidak puas. Apabila
kinerja sesuai dengan harapan, nasabah puas. Apabila kinerja melebihi harapan,
nasabah sangat puas. Hal tersebut ditambahkan kembali oleh Kotler (2009) yaitu
nasabah yang sangat puas biasanya akan tetap setia untuk waktu yang lebih lama,
kepada orang lain dan tidak terlalu sensitive terhadap harga. Namun sebaliknya
apabila nasabah kecewa dapat membawa dampak negative bagi perusahaan yaitu
produk atau jasa perusahaan sehingga akan berpengaruh pada penurunan laba.
nasabah yang merasa puas akan tetap setia dalam kurun waktu yang lebih
meluncurkan produk baru di pasar, komunikasi yang positif kepada orang lain
tentang perusahaan dan produknya , selain itu nasabah tidak terlalu sensitive
terhadap harga dan tidak terlalu memperhatikan merek pesaing. Menurut Tjiptono
(2006) ada 6 aspek penting yang perlu ditelaah dalam kerangka pengukuran
kepuasan nasabah,yaitu :
Kepuasan nasabah adalah batu penjuru bagi hubungan antara pemasaran dan
manajemen dan sumber keunggulan kompetitif bagi organisasi (Claycomb, et al.
2002:99). Kepuasan dan ketidakpuasan nasabah merupakan bagian dari
pengalaman nasabah terhadap suatu produk yang ditawarkan.
Kepuasaan nasabah menjadi sebuah studi yang masih terus dikaji karena
melihat dari setiap ekspektasi nasabah yang lahir akan pengalaman mereka yang
berbeda dan tidak terbatas.
3.1 Kepercayaan
Penelitian Terdahulu
Variabel Dependen Trust, WOM, and Loyalty Trust, WOM, and Loyalty
Variabel Intervening Satisfaction Satisfaction
Kegagalan jasa yang terjadi disebuah layanan dapat membuat kecewa para
penggunanya. Pemberian kompensasi atas kegagalan jasa tersebut bisa menjadi
pengganti atas kerugian dari para pengguna.
Hasil penelitian Kau dan Loh (2006), menyatakan bahwa, persepsi keadilan
interaksional berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan
nasabah setelah penanganan keluhan.
Pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para
nasabahyang merasa puas. Terciptanya kepuasan nasabah dapat memberikan
beberapa manfaat,diantaranya hubungan antara perusahaan dengan nasabah
menjadi harmonis, memberikandasar yang baik bagi pembelian ulang dan
terciptanya loyalitas nasabah, dan membentuksuatu relkomendasi dari mulut ke
mulut yang menguntungkan perusahaan (Tjiptono, 1997).Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Cerri Shpetim (2012) kepuasan nasabahberpengaruh secara
signifikan terhadap loyalitas nasabah. Hal ini juga didukung olehpenelitian yang
dilakukan oleh Mohammad Muzahid Akbar dan Noorjanah Parvez
(2009)menyatakan bahwa kepuasan nasabah memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap loyalitasnasabah. Dalam penelitian ini kepuasan nasabah memiliki peran
yang penting dalammemediasi kualitas layanan dengan loyalitas nasabah. Oleh
karena itu, manajer harusberfokus pada kepuasan nasabah.Menurut Molden Elrado,
dkk (2014) menyatakan bahwa kepuasan nasabahberpengaruh secara signifikan
terhadaployalitas nasabah.
Loyalitas Konsumen
(Y3)
G. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2003: 11`) Penelitian diskriptif adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
(independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel
yang lain. Menurut Sugiyono, (2003:14) Penelitian kuantitatif, adalah penelitian
dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan.Berdasarkan teori tersebut, maka penelitian kami merupakan penelitian
deskriptif kuantitatif, data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis
sesuai dengan metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang yang diminta untuk memberikan keterangan
tentang suatu fakta atau pendapat. Sebagaimana dijelaskan oleh Arikunto (2006:
145) subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Jadi,
subjek penelitian ini merupakan sumber informasi yang digali untuk mengungkap
fakta-fakta di lapangan. Subjek penelitian pada penelitian kami adalah Nasabah
BPR Danagung Bhakti.
c. Sampel
Data yang kami perlukan yaitu data primer. Menurut Hasan (2002: 82)
data primer ialah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh
orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya.
Data primer yang didapat yaitu melalui pembagian kuisioner bagi para nasabah
BPR Danagung Bhakti.
Kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian kami adalah jenis
kuesioner atau angket terbuka karena memberi kesempatan kepada responden
untuk menuliskan pendapat mengenal pertanyaan yang diberikan peneliti.
6. Variabel - Variabel Penelitian
Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian utama peneliti.
Hakekat sebuah masalah mudah terlihat dengan mengenali berbagai variabel
dependenyang digunakan dalam sebuah model. Variabilitas dari atau atas faktor
inilah yang berusaha untuk dijelaskan oleh seorang peneliti (Ferdinand, 2006:2).
Dalam peneltian ini yang menjadi variabel dependen adalah :
- Kepercayaan (Y1)
Variabel Intervening
Variabel Independen
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) arau tidaknya suatu kuesioner.
Uji validitas dapat diketahui dengan melihat r hitung, apabila r hitung > r tabel
maka item dinyatakan valid (Ghozali, 2011).
Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator
dari variabel atau konstruk. Jika jawaban terhadap indikator ini acak, maka dapa
dikatakan bahwa tidak reliabel atau jika nilai alpha melebihi 0,6 maka pertanyaan
variabel tersebut tidak reliabel dan sebaliknya (Ghozali, 2011).
Pada penelitian ini analisis regresi berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh
antara Distributive Justice , Procedural Justice , Interactional Justice terhadap
Kepuasan nasabah dengan metode analisis regresi berganda (multiple regression)
dengan Ordinary Least Square (OLS). Dengan persamaan sebagai berikut:
Y1 = a + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e
Pada penelitian ini analisis regresi berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh
antara Kepuasan nasabah terhadap minat guna jasa ulang dengan metode analisis
regresi berganda (multiple regression) dengan Ordinary Least Square (OLS).
Dengan persamaan sebagai berikut:
Y2 = a + β1 X1 + e
Analisis varians (ANOVA) adalah kumpulan dari model statistik yang digunakan
untuk menganalisis perbedaan rata-rata antara kelompok dan prosedur terkait
(seperti “variasi” antara kelompok), yang dikembangkan oleh ahli statistik dan
evolusi biologi Ronald Fisher. Dalam pengaturan ANOVA, varians diamati pada
variabel tertentu dibagi menjadi komponen disebabkan berbagai sumber variasi.
Dalam bentuk yang paling sederhana, ANOVA menyediakan uji statistik apakah
rata-rata beberapa kelompok adalah sama, dan adanya generalisasi t-test untuk
lebih dari dua kelompok. Seperti melakukan beberapa dua-sample t-tes akan
menghasilkan peningkatan kesempatan dalam mengamati tipe I kesalahan statistik,
maka ANOVA berguna untuk membandingkan (pengujian) tiga atau lebih berarti
(kelompok atau variabel) untuk signifikansi statistik.
DAFTAR PUSTAKA
Ah‐Keng Kau, Elizabeth Wan‐Yiun Loh. 2006. "The effects of service recovery
on consumer satisfaction: a comparison between complainants and non
complainants". Journal of Services Marketing. Vol. 20 Iss: 2. pp.101 – 111