Anda di halaman 1dari 12

PEMBERIAN IMUNISASI BCG

No. Dokumen : 385/SOP.03 /


PKM-KR/VI /2017
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 12 Juni 2017
Halaman : 1/2

PUSKESMAS
KOTARATU dr.Fatimah Arubusman
NIP.196509042000032003
1. Pengertian Imunisasi BCG (Bacillus Calmete Guerin) adalah imunisasi yang
diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit Tuberculosis (TBC)
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas dalam
memberikan imunisasi BCG
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Kotaratu Nomor 44/SK.03/PKM-
KR/VI/2017 tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi KEMENKES R.I NOMOR : 12 TAHUN 2017 tentang
PENYELENGGARAAN IMUNISASI
5. Prosedur / a. Petugas menerima kunjungan bayi sasaran imunisasi dan
Langkah – memeriksa buku KIA/KMS untuk menentukan jenis imunisasi
langkah yang akan diberikan.
b. Petugas mengecek berat badan bayi yang telah ditimbang di
ruang MTBS.
c. Petugas menjelaskan kepada orang tua bayi tentang tujuan
pemberian imunisasi BCG dan efek samping pasca imunisasi
BCG yakni timbulnya benjolan/skar beberapa minggu setelah
diberikan suntikan BCG.
d. Petugas mencuci tangan.
e. Petugas menyiapkan spuit 0,05 ml, spuit 5 ml, dan kapas yang
telah direndam dengan air hangat/DTT.
f. Petugas menyiapkan vaksin BCG dalam kemasaan ampul (beku
kering) termasuk mengecek tanggal kadaluarsa dan keadaan
vaksin kemudian dimasukan ke dalam vaksin carrier.
g. Petugas menyiapkan pelarut NaCl 0,9 % (4 ml)
h. Petugas memasukan NaCl 0,9 % (4 ml) kedalam spuit 5 ml, lalu
dicampur kedalam ampul vaksin BCG.
i. Petugas menyedot kembali vaksin BCG dan NaCl 0,9 % kedalam
spuit 5 ml untuk dilarutkan, lalu diinjeksikan kembali secara
perlahan – lahan kedalam ampul.
j. Petugas memasukan vaksin BCG sebanyak 0,05 ml kedalam spuit
1 ml.
k. Petugas meminta ibu agar meletakan bayi diatas pangkuanya dan
memegang kaki bayi agar tidak menimbulkan gerakan yang
membahayakan.
l. Petugas melepaskan baju anak dari lengan dan baju.
m. Petugas membersihkan kulit yang akan disuntik (1/3 lengan
kanan atas) dengan kapas air hangat sekali usap lalu biarkan
hingga kering.
n. Petugas memegang spuit dengan tangan dominan dimana lubang
ujung jarum menghadap keatas.
o. Petugas meletakan jarum dengan posisi hampir datar dengan kulit
bayi, lalu masukan ujung jarum tepat dibawah permukaan kulit.
p. Petugas memasukan vaksin BCG hingga timbul benjolan
didaerah suntikan.
q. Petugas melepaskan jarum suntik.
r. Petugas mencuci tangan.
s. Petugas mencatat hasil imunisasi pada buku KIA/KMS, status
pasien dan buku register imunisasi.
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait Poli Imunisasi, Pustu, Poskesdes, Polindes.

2/2
PEMBERIAN IMUNISASI
DPT/HB/Hib
No. Dokumen : 386/SOP.03 /
PKM-KR/VI /2017
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 12 Juni 2017
Halaman : 1/3

PUSKESMAS
KOTARATU dr.Fatimah Arubusman
NIP.196509042000032003
1. Pengertian Imunisasi DPT/HB/Hib adalah imunisasi yang diberikan untuk
mencegah terjadinya penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B
dan Meningitis dimana kelima (5) antigen diberikan secara bersama-
sama dalam satu suntikan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas dalam
memberikan imunisasi DPT/HB/Hib
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Kotaratu Nomor 44/SK.03/PKM-
KR/VI/2017 tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi KEMENKES R.I NOMOR : 12 TAHUN 2017 tentang
PENYELENGGARAAN IMUNISASI
5. Prosedur / a. Petugas menerima kunjungan bayi sasaran imunisasi dan
Langkah – memeriksa buku KIA/KMS untuk menentukan jenis imunisasi
langkah yang akan diberikan.
b. Petugas mengecek berat badan bayi yang telah ditimbang di
ruang MTBS.
c. Petugas menjelaskan kepada orang tua bayi tentang tujuan
pemberian imunisasi DPT/HB/Hib dan efek samping pasca
imunisasi DPT/HB/Hib yakni bayi dapat mengalami panas
setelah diberikan suntikan DPT/HB/Hib.
d. Petugas mencuci tangan.
e. Petugas menyiapkan spuit 0,5 ml dan kapas yang telah
direndam dengan air hangat/DTT.
f. Petugas menyiapkan vaksin DPT/HB/Hib dalam kemasaan vial,
dan melakukan pengecekan terhadap:
 Tanggal kadaluarsa (tidak boleh menggunakan vaksin
yang telah lewat tanggal kadaluarsanya).
 Keadaan vaksin dengan melihat VVM (jangan gunakan
vaksin bila VVM nya C dan D meskipun belum
mencapai tanggal kadaluarsanya).
g. Petugas mengocok vial, bila vaksin dalam keadaan beku.
h. Petugas memasukan vaksin DPT/HB/Hib sebanyak 0,5 ml
kedalam spuit.
i. Petugas memastikan tidak ada udara didalam spuit.
j. Petugas meminta ibu agar meletakan bayi diatas pangkuanya
dan memegang kaki bayi agar tidak menimbulkan gerakan yang
membahayakan.
k. Petugas melepaskan celana bayi dari paha.
l. Petugas membersihkan kulit yang akan disuntik (1/3 paha
bagian luar) dengan kapas air hangat sekali usap lalu biarkan
hingga kering.
m. Petugas memegang spuit dengan tangan dominan dan tangan
yang tidak dominan memegang paha bayi.
n. Petugas memasukan jarum dengan posisi tegak lurus (90°) di
daerah injeksi sampai mencapai otot (dalam), lalu menarik
pengisap ke belakang untuk memastikan tidak ada darah.
o. Petugas mencabut jarum, membuang vaksin, lalu melakukan
penyuntikan ulang apabila darah terlihat di spuit.
p. Petugas melanjutkan penyuntikan apabila tidak terlihat darah
dalam spuit.
q. Petugas memasukan vaksin secara perlahan-lahan.
r. Petugas melepaskan jarum suntik dengan sudut yang sama.
s. Petugaskan menganjurkan kepada ibu untuk memberikan obat
penurun panas segera setelah tiba di rumah dan mengulagi
setiap 6 jam bila bayi masih panas.
t. Petugas mencuci tangan.
u. Petugas memberitahukan kepada orang tua jadwal imunisasi
DPT/HB/Hib selanjutnya.
v. Petugas mencatat hasil imunisasi pada buku KIA/KMS, status
pasien dan buku register imunisasi.
8. Diagram Alir -
9. Unit Terkait Poli Imunisasi, Pustu, Poskesdes, Polindes.
2/3

PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK


No. Dokumen : 387/SOP.03 /
PKM-KR/VI /2017
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 12 Juni 2017
Halaman : 3/14

PUSKESMAS
KOTARATU dr.Fatimah Arubusman
NIP.196509042000032003
1. Pengertian Imunisasi Campak adalah adalah imunisasi yang diberikan untuk
mencegah terjadinya Campak.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas dalam
memberikan imunisasi Campak
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Kotaratu Nomor 44/SK.03/PKM-
KR/VI/2017 tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi KEMENKES R.I NOMOR : 12 TAHUN 2017 tentang
PENYELENGGARAAN IMUNISASI
5. Prosedur / a. Petugas menerima kunjungan bayi sasaran imunisasi dan
Langkah – memeriksa buku KIA/KMS untuk menentukan jenis imunisasi
langkah yang akan diberikan.
b. Petugas mengecek berat badan bayi yang telah ditimbang di ruang
MTBS.
c. Petugas menjelaskan kepada orang tua bayi tentang tujuan
pemberian imunisasi Campak.
d. Petugas mencuci tangan.
e. Petugas menyiapkan spuit 0,5 ml, spuit 5 ml dan kapas yang telah
direndam dengan air hangat/DTT.
f. Petugas menyiapkan vaksin Campak dalam kemasaan vial, dan
melakukan pengecekan terhadap:
 Tanggal kadaluarsa (tidak boleh menggunakan vaksin yang telah
lewat tanggal kadaluarsanya).
 Keadaan vaksin dengan melihat VVM (jangan gunakan vaksin bila
VVM nya C dan D meskipun belum mencapai tanggal
kadaluarsanya).
g. Petugas menyiapkan pelarut yang telah dismpan dalam freezer
sehari sebelumnya.
h. Petugas menyedot pelarut dengan jarum 5 ml, lalu mencampur
pelarut dan vaksin kedalam vial.
i. Petugas menyedot kembali campuran pelarut dan vaksin dari vial
ke jarum suntik untuk melarutkan vaksin lalu memasukan kembali
secara perlahan-lahan ke dalam vial.
j. Petugas memasukan vaksin Campak yang telah dilarutkan
sebanyak 0,5 ml kedalam spuit.
k. Petugas memastikan tidak ada udara didalam spuit.
l. Petugas meminta ibu agar meletakan bayi diatas pangkuanya dan
memegang kaki bayi agar tidak menimbulkan gerakan yang
membahayakan.
m. Petugas melepaskan baju bayi dari lengan dan baju.
n. Petugas membersihkan kulit yang akan disuntik (1/3 lengan kiri
atas) dengan kapas air hangat sekali usap lalu biarkan hingga
kering.
o. Petugas memegang spuit dengan tangan dominan dan tangan yang
tidak dominan memegang lengan bayi.
p. Petugas memasukan jarum dengan posisi miring (45°) terhadap
permukaan kulit dengan kedalaman tidak lebih dari 0.5 inchi.
q. Petugas menarik pengisap ke belakang untuk memastikan tidak ada
darah.
r. Petugas mencabut jarum, membuang vaksin, lalu melakukan
penyuntikan ulang apabila darah terlihat di spuit.
s. Petugas melanjutkan penyuntikan apabila tidak terlihat darah
dalam spuit.
t. Petugas memasukan vaksin secara perlahan-lahan.
u. Petugas melepaskan jarum suntik dengan sudut yang sama.
v. Petugas mencuci tangan.
w. Petugas memberitahukan kepada ibu jadwal imunisasi Campak
selanjutnya (Booster).
x. Petugas mencatat hasil imunisasi pada buku KIA/KMS, status
pasien dan buku register imunisasi.
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait Poli Imunisasi, Pustu, Poskesdes, Polindes.

PEMBERIAN IMUNISASI
POLIO ORAL
No. Dokumen : 389/SOP.03 /
PKM-KR/VI /2017
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 12 Juni 2017
Halaman : 4/14

PUSKESMAS
KOTARATU dr.Fatimah Arubusman
NIP.196509042000032003
1. Pengertian Imunisasi Polio Oral adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah
terjadinya penyakit polio / lumpuh layu dengan cara meneteskan
vaksin polio melalui mulut.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas dalam
memberikan imunisasi Polio Oral
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Kotaratu Nomor 44/SK.03/PKM-
KR/VI/2017 tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi KEMENKES R.I NOMOR : 12 TAHUN 2017 tentang
PENYELENGGARAAN IMUNISASI
5. Prosedur / a. Petugas menerima kunjungan bayi sasaran imunisasi dan
Langkah – memeriksa buku KIA/KMS untuk menentukan jenis imunisasi
langkah yang akan diberikan.
b. Petugas mengecek berat badan bayi yang telah ditimbang di ruang
MTBS.
c. Petugas menjelaskan kepada orang tua bayi tentang tujuan
pemberian imunisasi polio.
d. Petugas mencuci tangan.
e. Petugas menyiapkan vaksin Polio dalam kemasaan vial, dan
melakukan pengecekan terhadap:
 Tanggal kadaluarsa (tidak boleh menggunakan vaksin yang
telah lewat tanggal kadaluarsanya).
 Keadaan vaksin dengan melihat VVM (jangan gunakan vaksin
bila VVM nya C dan D meskipun belum mencapai tanggal
kadaluarsanya).
f. Petugas menyiapkan penetes (dropper).
g. Petugas memasang dropper pada vial vaksin.
h. Petugas menganjurkan ibu agar meletakan bayi dalam
pangkuannya.
i. Petugas menganjurkan dan memastikan salah satu lengan ibu
berada di punggu bayi.
j. Petugas membuka mulut bayi.
k. Petugas memegang penetes (dropper) diatas mulu bayi pada posisi
45°.
l. Petugas memberikan 2 tetes vaksin polio ke dalam mulut anak.
m. Petugas mencuci tangan.
n. Petugas memberitahukan kepada ibu jadwal imunisasi Polio
selanjutnya.
o. Petugas mencatat hasil imunisasi pada buku KIA/KMS, status
pasien dan buku register imunisasi.
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait Poli Imunisasi, Pustu, Poskesdes, Polindes.

PEMBERIAN IMUNISASI HB0


No. Dokumen : 390/SOP.03 /
PKM-KR/VI /2017
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 12 Juni 2017
Halaman : 5/14

PUSKESMAS
KOTARATU dr.Fatimah Arubusman
NIP.196509042000032003
1. Pengertian Imunisasi HB 0 adalah adalah imunisasi yang diberikan beberapa saat
setelah bayi lahir untuk mencegah terjadinya penyakit Hepatitis yang
ditularkan dari ibu ke bayi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas dalam
memberikan imunisasi Hepatitis.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Kotaratu Nomor 44/SK.03/PKM-
KR/VI/2017 tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi KEMENKES R.I NOMOR : 12 TAHUN 2017 tentang
PENYELENGGARAAN IMUNISASI
5. Prosedur / a. Petugas menjelaskan kepada orang tua bayi tentang tujuan
Langkah – pemberian imunisasi HB 0.
b. Petugas menyiapkan vaksin HB 0.
langkah
c. Petugas mencuci tangan.
d. Petugas mengambil vaksin HB 0 lalu menekan pada kedua sisi
hingg bertemu.
e. Petugas membersihkan area yang akan disuntik (1/3 paha luar)
dengan kapas yang telah direndam dengan air hangat/DTT.
f. Petugas memegang paha bayi dengan tangan yang tidak dominan.
g. Petugas menyuntik vaksin HB0 dengan posisi jarum tegak lurus
(90°).
h. Petugas memencet kepala spuit sampai kempes.
i. Petugas melepaskan spuit sesuai arah suntikan.
j. Petugas mencuci tangan
k. Petugas mencatat hasil imunisasi pada buku KIA/KMS, status
pasien dan buku register imunisasi.
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait Poli Imunisasi, Ruang Nifas
PEMBERIAN IMUNISASI
TETANUS TOKSOID (TT)
No. Dokumen : 391/SOP.03 /
PKM-KR/VI /2017
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 12 Juni 2017
Halaman : 6/14

PUSKESMAS
KOTARATU dr.Fatimah Arubusman
NIP.196509042000032003
1. Pengertian Imunisasi TT adalah adalah imunisasi yang diberikan terjadinya
penyakit Tetanus.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas dalam
memberikan imunisasi TT
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Kotaratu Nomor 44/SK.03/PKM-
KR/VI/2017 tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi KEMENKES R.I NOMOR : 12 TAHUN 2017 tentang
PENYELENGGARAAN IMUNISASI
5. Prosedur / a. Petugas menerima kunjungan ibu sasaran imunisasi TT dan
Langkah – memeriksa buku KIA atau Rekam Medis untuk melihat status
langkah imunisasi ibu.
b. Petugas menjelaskan kepada ibu tujuan pemberian imunisasi TT
dan area/lokasi suntikan.
c. Petugas mencuci tangan.
d. Petugas menyiapkan spuit 1 ml dan kapas yang direndam dengan
air hangat.
e. Petugas menyiapkan vaksin TT dalam kemasaan vial, dan
melakukan pengecekan terhadap:
 Tanggal kadaluarsa (tidak boleh menggunakan vaksin yang
telah lewat tanggal kadaluarsanya).
 Keadaan vaksin dengan melihat VVM (jangan gunakan vaksin
bila VVM nya C dan D meskipun belum mencapai tanggal
kadaluarsanya).
f. Petugas mengocok vial agar vaksinnya tidak beku.
g. Petugas menyedot vaksin TT sebanyak 0.5 ml.
h. Petugas membersihkan area yang akan disuntik (1/3 lengan atas)
dengan kapas yang telah direndam dengan air hangat sekali usapan.
i. Petugas memegang spuit dengan tangan dominan.
j. Petugas memegang lengan ibu dengan tangan yang tidak dominan.
k. Petugas menyuntik vaksin TT dengan posisi jarum miring 45° (SC)
l. Petugas melakukan aspirasi dengan menarik pengisap pelan-pelan
kebelakang.
m. Petugas melepaskan jarum, membuang vaksin dan mengulangi
prosedur penyuntikan bila terlihat darah pada spuit.
n. Petugas melanjutkan penyuntikan bila tidak terlihat darah pada
spuit.
o. Petugas memasukan vaksin secara perlahan-lahan, lalu melepaskan
jarum sesuai dengan arah suntikan.
p. Petugas mencuci tangan
q. Pentugas memberitahukan jadwal imunisasi TT selanjutnya.
r. Petugas mencatat hasil imunisasi pada buku KIA/KMS, status
pasien dan buku register imunisasi.
6. Diagram Alir -

7. Unit Terkait Poli Imunisasi, Poli KIA

2/2

Anda mungkin juga menyukai