Anda di halaman 1dari 4

http://www.damandiri.or.id/file/mnurgufronugmbab2.

pdf

Gunarsa, D. Singgih. Bunga rampai Psikologi Perkembangan; Dari anak sampai usia lanjut. Jakarta:
Gunung Mulia, 2006.

Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002.

Sugiyono, Metodologi Penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D Bandung: Alfabeta, 2006.

Adapun metode penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :

Penelitian Fenomenologi

Penelitian fenomenologi yang bersifat induktif. pendekatan yang digunakan adalah deskriptif,
dikembangkan dari filsafat fenomenologi. Fokus filsafat fenomenologi maksudnya pemahaman tentang
respon atas kehadiran atau kebaradaan manusia, tidak sekedar pemahaman atas bagian-bagian yang
spesifik atau perilaku khusus.

Tujuan penelitian fenomenologikal ini adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman apa yang dialami
oleh seseorang dalam kehidupannya, termasuk interaksinya dengan orang lain.

Contoh penelitian fenomenologi atau study mengenai daur hidup masyarakat tradisional diamati dari
perspektif kebiasaan hidup sehat.

Penelitian Teori Grounded

penelitian grounded yaitu tekhnik penelitian induktif. Tekhnik ini pertama kali dicetuskan oleh Strauss
dan sayles pada tahun 1967.Pendekatan penelitian grounded ini bermaslahat dalam menemukan
problem-problem yang muncul dalam situasi kebidanan serta aplikasi proses-proses pribadi untuk
menanganinya.

Metodologi teori ini menekankan pada observasi dan mengembangkan basis praktik hubungan ”intuitif”
antara variabel.
Proses penelitian grounded ini melibatkan formulasi,pengujian,dan pengembangan ulang proposisi
selama penyusunan teori.

Penelitian Etnograf

Penelitian tipe ini berusaha untuk memaparkan kisah kehidupan keseharian orang-orang yang dalam
kerangka menjelaskan fenomena budaya tersebut, mereka menjadi bagian integral lainnya.

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan secara sistematis dan deskriptif. Analisis data
dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan teori prilaku kultural.

Dalam penelitian etnografi, peneliti secara aktual hidup atau menjadi bagian dari setting budaya dalam
tatanan untuk mengumpulkan data secara sistematis dan holistik. Melalui penelitian inilah perbedaan-
perbedaan budaya tersebut dapat dijelaskan, dibandingkan untuk menambah pemahaman mengenai
dampak budaya pada perilaku atau kesehatan manusia.

Penelitian Historis

Penelitian historis yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk merekonstruksi kondisi masa lalu secara
objektif, sistematis dan akurat. Melalui penelitian inilah, bukti-bukti dikumpulkan , dievaluasi, dianalisis
serta disintesiskan.

Kemudian, berdasarkan bukti-bukti tersebut dirumuskan kesimpulan. Ada kalanya penelitian historis
dipakai untuk menguji hipotesis tertentu.Misalnya,hipotesis mengenai dugaan adanya persamaan antara
sejarah perkembangan dunia pendidikan dari satu negara yang mengalami hegemoni oleh penjajah yang
sama.

Penelitian historis umumnya memperoleh data melalui catatan catatan artifak, atau laporan-laporan
verbal. Ada beberapa ciri yang dominan dalam penelitian historis antara lain:

Adakalanya lebih bergantung terhadap data hasil observasi orang lain daripada hasil observasinya milik
sendiri
Data penelitian diperoleh melalui observasi yang cermat, dimana data yang ada harus objektif,otentik,
serta diperoleh dari sumber yang tepat pula

Data yang didapat bersifat sistematis menurut, urutan peristiwa dan bersifat lengkap dan tuntas.

Penelitian Kasus

Penelitian khusus atau penelitian di lapangan dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif mengenai
latar belakang keadaan, posisi saat ini dan interaksi linkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa
adanya (given).

Subjek penelitian bisa berupa individu,kelompok, institusi atau masyarakat.Penelitian kasus merupkan
penelitian yang mendalam tentang unit sosial tertentu, yang hasil penelitian tersebut memberi
gambaran luas dan mendalam mengenai unit sosial tertentu.

Subjek yang diteliti sendiri relatif terbatas, namun variabel-variabel serta fokus yang diteliti sangat luas
sekali dimensinya. Contoh, studi lapangan yang tuntas serta mendalam mengenai kegiatan yang paling
banyak dilaksanakan oleh tenaga pekerja sosial selama menjalankan tugasnya di camp pengungsi.

Inquiry Filosofi

Inquiry filisofis melibatkan penggunaan mekanisme analisis intelektual guna memperjelas


makna,membuat nilai-nilai menjadi nyata,mengindentifikasi etika, serta studi tentang hakikat
pengetahuan.

Peneliti filosofis mempertimbangkan gagasan atau isu-isu dari semua perspektif dengan eksplorasi
ekstensif atas literatur,menguji/menelaah secara mendalam makna konseptual,merumuskan
pertanyaan,mengajukan jawaban, serta menyarankan implikasi atas jawaban-jawaban tersebut.

Peneliti dipandu dengan pertanyaan- pertanyaan itu.Terdapat tiga inquiry filosofis,antara lain yaitu:

Foundational Inquiry

Philosophical Analyses

Ethical Analyses
Study fondasional melibatkan analisis mengenai struktur ilmu dan proses berpikir tentang penilaian
dalam fenomena tertentu yang dianut bersama oleh ”anggota” disiplin ilmiah.

Tujuan analisis filosofis yaitu menguji makna serta mengembangkan teori yang didapat melalui analisis
konsep atau analisis linguistik.inquiry. etikal melibatkan analisa intelektual atas masalah etik berkaitan
dengan andil, hak,tugas,benar dan salah, kesadaran dan tanggungjawab.

Teori kritik sosial

Teori kritik sosial yaitu filosofi lain dari sebuah metodologi kualitatif yang unik.Dipandu dengan filsafat
dari teori kritik sosial,peneliti mendapatkan pemahaman mengenai cara seseorang berkomunikasi serta
bagaimana ia mengembangkan makna-makna simbolis dalam masyarakat.

Banyak pemahaman yang muncul dalam sebuah dunia, yang fakta kemasyarakatan pasti di terima apa
adanya,tidak didiskusikan terlebih dahulu atau diposisikan secara dogmatik.

Tatanan politik yang mapan itu dipersepsi tertutup bagi perubahan dan tidak patut
dipertanyakan.Tatanan politik semacam ini umumnya muncul pada masyarakat dibawah pemerintahan
yang otoriter.

Metode kuantitatif ini sering juga disebut dengan metode tradisional, positivistik, ilmiah / ilmiah dan
juga metode penemuan. Metode penelitian kuantitatif ini dinamakan metode tradisional, sebab metode
ini sudah cukup lama dipakai karena dianggap sebagai metode tradisi untuk penelitian.

Teknik ini juga disebut sebagai metode positivistik sebab juga berlandaskan untuk filsafat positivisme.
Metode atau teknik ini disebut sebagai metode ilmiah / ilmiah, menghasilkan metode ini memiliki
kaidah-kaidah ilmiah yang terpenuhi yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis.

Cara ini biasa disebut juga dengan metode penemuan karena metode penelitian kuantitatif dapat
ditemukan dan dikembangkan di dalam berbagai iptek terbaru. Metode penelitian ini memiliki sebutan
metode kuantitatif karena data penelitian yang membentuk angka-angka dan analisis data yang
menggunakan statistik.

Anda mungkin juga menyukai