Anda di halaman 1dari 9

4KLASIFIKASI UNSUR

Pengetahuan berbagai sifat fisik dan kimia yang dimiliki oleh unsur dan senyawanya telah
banyak dikumpulkan oleh para ahli sejak dahulu. Akan tetapi pengetahuan tadi masih
merupakan fakta-fakta yang terpisah, sehingga untuk mempermudah mempelajari,
memahami, serta mengingat maka diperlukan penyusunan berdasarkan kesamaan atau
kemiripan sifatnya yang dikenal dengan sistem periodik unsur.
Sistem periodik unsur adalah sistem pengelompokkan unsur berdasarkan hukum periodik,
mencakup periode dan golongan yang keduanya saling berhubungan dan menentukan
keperiodikkan sifat unsur, disajikan ke dalam bentuk tabel yang disebut Tabel Periodik Unsur.

Unsur-unsur dapat diklasifikasikan menurut banyak cara. Cara yang paling tegas ialah
berdasarkan wujud pada keadaan SATP (Standard Ambient Temperature and Pressure).
Atas dasar ini unsur-unsur dibedakan dalam wujud gas (11 unsur), wujud cair (2 unsur),
dan sisanya wujud padat. Adapun model pengelompokan unsur-unsur dalam TPU secara
umum dibedakan sebagai berikut:

1. Klasifikasi Unsur-Unsur berdasarkan sifat logam dan nonlogam


a. Logam dan Non Logam

Pengelompokan dengan dasar sifat logam dan nonlogam merupakan metode


pengelompokkan yang paling sederhana. Unsur ada yag berrsifat logam, nonlogam dan
diantara keduanya (metaloid). Ciri-ciri unsur logam dan nonlogam

Logam Nonlogam

Kerapatan tinggi Kerapatan rendah


Keras, padat Rapuh
Bersifat konduktor Bersifat isolator
Mengkilap Tidak mengkilap
elektropositif elektronegatif
Oksidanya bersifat basa Oksidanya bersifat asam

Pada umumnya berupa padatan

Lebih dari 70% unsur-unsur adalah logam. Logam mempunyai sifat yang sama dalam
kemampuannya mengubah bentuk tanpa pecah jika ditempa dengan pemukul atau ditarik
untuk meluruskannya. Unsur yang termasuk golongan logam diantaranya Aluminium,
Magnesium, Perak, Tembaga, Seng.
Kebanyakan unsur nonlogam jarang dijumpai dalam bentuk unsurnya yang murni, dalam
kehidupan sehari-hari, yang sering dijumpai ialah dalam bentuk senyawa kimia. Unsur yang
termasuk golongan nonlogam yaitu Karbon, Belerang, Fosfor, Nitrogen, Oksigen, Hidrogen,
Fluor, Brom, Iodium.

b. Metaloid
Metaloid disebut juga semimetal yaitu unsur yang mempunyai sifat antara logam dan
nonlogam. Contohnya : Boron, Silikon, Arsen, Germanium, dll.

2. Klasifikasi unsur-unsur berdasarkan Hukum Triade Dobereiner

J.W Dobereiner (1817) merupakan orang pertama yang mengelompokkan unsur-unsur


berdasarkan sifat khas atom dan massa atomnya. Temuan Dobereiner :

 Massa atom relatif unsur yang kedua merupakan rata-rata massa atom relatif unsur
pertama dan ketiga.
 Sifat lain unsur yang kedua menunjukkan sifat antara yang pertama dan ketiga.

Selanjutnya kelompok tiga unsur ini disebut “triade”. Contoh :

Triade Massa Atom Relatif Massa Atom Relatif


Unsur Kedua
Li 6,940
Na 22,997
K 39,100

Sistem ini dinilai kurang efisien karena ternyata ada beberapa unsur lain yang tidak
termasuk dalam satu Triade, tetapi mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan Triade
tersebut.

3. Klasifikasi usur-unsur berdasarkan Hukum Oktaf Newlands


John Newlands menemukan hubungan antara sifat unsur dengan massa atom relatifnya. Jadi
unsur ke delapan mempunyai sifat yang sama dengan unsur pertama atau dengan kata lain
sifat unsur yang pertama akan terulang secara periodik pada urutan ke delapan. Penemuan
John Newlands dikenal dengan hukum oktaf. Tabel Pengelompokkan unsur-unsur
berdasarkan hukum oktaf Newlands

Unsur No. Atom Unsur No. Atom Unsur No.


Atom

H 1 F 8 Cl 15
Li 2 Na 9 K 16
Be 3 Mg 10 Ca 17
B 4 Al 11 Sr 18
C 5 Si 12 Ti 19
N 6 P 131 Mn 20
O 7 S 14 Fe 21

Sistem ini hanya berlaku untuk unsur-unsur ringan yang memiliki massa taom relatif (Ar)
rendah. Namun demikian, hukum oktaf John Newlands telah menuju usaha yang tepat
untuk menyusun diagram unsur.

4. Tabel periodik unsur Mendeleyev

Pada tahun 1869, guru kimia Dimitri Mendeleyef menyusun daftar unsur-unsur
berdasarkan sifat-sifat fisika dan kimia dan diurutkan menurut massa relatifnya,hukum
periodik Mendeleyef berbunyi

Dengan daftar sistem periodik unsur Mendeleyev ini dapat diketahui :

 Perubahan sifat-sifat yang teratur dari unsur-unsur dalam satu golongan ke golongan
lain.
 Hubungan antara valensi tertinggi unsur dengan nomor golongannya.
 Ramalan sifat-sifat unsur yang belum diketahui pada saat itu
 Daftar ini tidak banyak berubah walaupun unsur-unsur gas mulia telah ditemukan
Daftar Mendeleyef ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan diantaranya:
a. Panjang periodenya tidak sama

b. Beberapaa unsur ada yang terbalik

c. Selisih massa atom relatif yang tidak berurutan tidak teratur

d. Perubahan sifat unsur ini lambat dari elektromegatif menjadi elektropositif

e. Unsur-unsur dari lanthanida dimasukkan kedalam satu golongan

f. Besarnya valensi unsur yang lebih dari satu macam valensi sukar diramal

kedudukannya dalam sistem periodik

g. Sifat anomali unsur pertama setiap golongan tidak ada hubungannya


dengan massa atom relatif

h. Jika daftar disusun berdasarkan massa atom relatif,maka isotop unsur

yang sama harus ditempatkan pada golongan yang berbeda, sedangkan


isobar seperti: 40Ar, 40K, 40Ca harus dimasukkan dalam satu golongan

5. Sistem Periodik Modern


Daftar asli Mendeleyev mengalami banyak perubahan, namun masih terlihat pada sistem
periodik modern. Ada berbagai macam sistem periodik, tetapi yang lebih sering digunakan
adalah sistem periodik panjang. Daftar ini disusun berdasarkan konfigurasi elektron dari
atom unsur-unsur. Unsur-unsur dengan konfigurasi elektron yang mirip mempunyai sifat-
sifat kimia yang mirip. Jadi sifat unsur ini ada hubungannya dengan konfigurasi
elektron.hubungan ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Elektron-elektron tersusun dalam orbital


2. Hanya dua elektron saja yang dapat mengisi setiap orbital

3. Orbital-orbital dikelompokkan dalam kulit

4. .Hanya n2 orbital yang dapat mengisi kulit ke-n

5. Ada berbagai macam orbital dengan bentuk yang

berbeda.

a.Orbital-s,satu orbital setiap kulit

b.Orbital –p,tiga orbital setiap kulit

c.Orbital-d,lima orbital setiap kulitnya

d.Orbital –f,tujuh orbital setiap kulitnya

6. Elektron terluar yang paling menentukan sifat kimianya,yang disebut dengan

elektron valensi.
7. UnsurUnsur dalam satu golongan mempunyai elektron valensi yang sama sehingga
mempunyai sifat yang mirip

8. Satu golongan unsur berubah secaraa teratur


9. Unsur dalam satu perioda mempunyai sifat yang berubah secara teratur

Dari penguraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut,bahwa:


1. Sifat unsur merupakan fungsi berkala dari nomor atom
2. Sifat unsur bergantung pada konfigurasi elektron.

6. Klasifikasi unsur-unsur berdasarkan struktur elektron

Unsur-unsur diklasifikasikan 4 kelompok :


a. Kelompok unsur-unsur inert atau gas mulia

Unsur-unsur inert disebut juga sebagai unsur gas mulia (noble gas)
terdiri atas 2He, 10Ne, 18Ar, 36Kr, 54Xe, dan 86Rn. Unsur-unsur ini dikenal
sebagai unsur yang sangat stabil. Hal ini dikarenakan konfigurasi
elektronnya penuh untuk setiap orbital dan dengan elektron valensi ns2
np4 (kecuali He, mempunyai konfigurasi penuh 1s2), karena konfigurasi
elektronik unsur-unsur gas mulia dianggap sudah penuh, maka unsur-
unsur ini dipakai sebagai standar untuk menyatakan penuh atau tidak
penuhnya konfigurasi elektron kelompok unsur-unsur lain.

b. Kelompok unsur-unsur utama atau representative


Unsur-unsur ini ditandai dengan konfigurasi elektronik tidak penuh
pada satu kulit terluar, ns1-ns2 np(0-5). Seperti unsur-unsur :

30Zn = (15Ar) 3d104s2

48Cd = (36Kr) 4d105s2

80Hg = (54Xe) 4f145d106s2


Unsur-unsur di atas dapat membentuk ion M2+ seperti golongan M2 (Be, Mg,
Ca, dll) dengan beberapa kemiripan, namun dengan beberapa perbedaan.
Salah satu perbedaannya adalah unsur-unsur Zn dan Cd mempunyai sifat
kecenderungan lebih besar untuk membentuk senyawa-senyawa kompleks
dengan NH3, ion-ion X- dan CN-. Hal ini disebabkan adanya perbedaan
konfigurasi elektronik terluar yaitu 18 elektron ion M2+ untuk kelompok ini
c. Kelompok unsur-unsur transisi dan transisi dalam (inner transisi) Unsur-unsur
keluarga A sering disebut sebagai unsur-unsur golongan utama dan unsur-
unsur dalam keluarga B sebagai unsur deret transisi dan deret transisi dalam
ke-58 unsur dalam dan deret terakhir ini, semuanya adalah logam. Unsur-
unsur transisi adalah unsur-unsur keluarga B dalam periode 4,5,6, dan 7.
Sedangkan deret lantanida dalam periode ke enam dan deret aktinida dalam
periode ke-7 disebut unsur-unsur transisi dalam umumnya unsur-unsur
transisi dapat di tempat, liat dan pengantar panas dan listrik yang baik, dan
memiliki kilap logam, golongan transisi meliputi keluarga stanium, vanadium,
krom, magan, besi, platinum, tembaga, zink, dan skondium.

DAFTAR PUSTAKA
Mulyono, Ham. 2007. Kamus Kimia. Jakarta : Bumi Aksara.

Sugiyanto, Kristian. 2004. Kimia Anorganik. Jogjakarta : JICA.

Santoso, Juari dkk. 2005. Kimia Untuk kelas X. Klaten : PT. Intan Pariwara.

Luhbandjono, Gatot. 2004. Kimia Dasar 1. Semarang : UPT UNNES Press.

Azizah, Utiya dkk. 2017. Kimia Dasar 1. Surabaya : Unesa University Press.

Anda mungkin juga menyukai