Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN IVA

No. Dokumen :
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit :
UPTD KESEHATAN
PUSKESMAS KANDANGAN Muhammad Pauzi, SKM
KABUPATEN HULU NIP. 19750119 199703 1 004
SUNGAI SELATAN

1. Pengertian IVA adalah pemerksaan skrining kanker serviks dengan cara melakukan
pulasan asam asetat 3-5% pada serviks.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam pemeriksaan IVA secara tepat dan benar
untuk mendeteksi dini adanya kanker leher rahim.
3. Kebijakan Sebagai pedoman langkah-langkah petugas melakukan pemeriksaan IVA.
4. Referensi 1. Undang-undang No. 36/2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem
Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 122);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2015
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015
tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
296/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Pengobatan Dasar di
Puskesmas;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;
9. Depkes, RI. 2009. Buku Acuan Pencegahan kanker Leher Rahim dan
Kanker Payudara
5. Alat dan bahan

1 dari 3
6. Prosedur/Langkah- 1. Petugas menyapa pasien dengan ramah
langkah 2. Petugas mendiskudikan tindakan IVA dengan klien
3. Petugas menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan
4. Petugas mempersilahkan klien untuk BAK terlebih dahulu dan melepas
celana dalam
5. Petugas mempersilahkan pasien untuk tidur di meja gynaecologi
6. Petugas mencuci tangan secara merata dengan sabun dan air mengalir
7. Petugas melakukan palpasi perut
8. Petugas memakain sarung tangan
9. Petugas memasukkan speculum sepenuhnya sampai terasa ada penolakan
kemudian perlahan-lahan membuka cocor bebek untuk melihat serviks.
10. Petugas mengamati serviks dan memeriksa apakah ada tanda-tanda
infeksi, tumor, kista, atau lesi
11. Petugas menggunakan kapas lidi untuk membersihkan cairan yang keluar,
darah atau mukosa dari serviks
12. Petugas melakukakan identifikasi SSK (Sambungan Squamosa
Kolumner) dan area sekitarnya.
13. Petugas membasahi kapas lidi kedalam larutan asam asetat kemudian
mengoleskan pada serviks secara merata.
14. Petugas menunggu minimal 1 menit agar dapat diserap dan sampai
muncul reaksi acetowhite
15. Petugas memeriksa SSK dengan teliti apakah serviks mudah berdarah dan
mencari adakah plak putih yang menebal atau epitel acetowhite.
16. Bila perlu, petugas mengoleskan kembali asam asetat atau usap serviks
dengan kapas lidi bersih untuk menghilangkan mukosa, darah atau debris
yang terjadi saat pemeriksaan dan yang mengganggu pandangan.
17. Petugas menggunakan kapas lidi yang baru untuk menghilangkan asam
asetat yang tersisa pada serviks dan vagina.
18. Petugas melepaskan speculum secara halus, dan meletakkan kedalam
larutan clorin 0,5% selama 10 menit.
19. Petugas mempersilahkan klien turun dari meja gynaecologi
20. Petugas mencuci tangan dalam larutan clorin dan melepas sarung tangan
secara terbalik.
21. Petugas mencuci tangan tujuh langkah
22. Petugas menjelaskan hasil pemeriksaan
23. Petugas menentukan waktu kunjungan, jika hasil negatif maka
pemeriksaan ulang IVA dilakukan 5 tahun lagi, jika hasil positif klien
segera dirujuk ke Rumah Sakit.
24. Petugas melakukan pencatatan.
1. Unit Terkait Ruang KB Puskesmas KANDANGAN I
1. Dokumen Terkait 1. RM pasien

2 dari 3
2. Register IVA
3. Surat Rujukan
4. Buku Rujukan

3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai