Klasifikasi Unsur
Klasifikasi Unsur
Pengetahuan berbagai sifat fisik dan kimia yang dimiliki oleh unsur dan senyawanya telah
banyak dikumpulkan oleh para ahli sejak dahulu. Akan tetapi pengetahuan tadi masih
merupakan fakta-fakta yang terpisah, sehingga untuk mempermudah mempelajari,
memahami, serta mengingat maka diperlukan penyusunan berdasarkan kesamaan atau
kemiripan sifatnya yang dikenal dengan sistem periodik unsur.
Sistem periodik unsur adalah sistem pengelompokkan unsur berdasarkan hukum periodik,
mencakup periode dan golongan yang keduanya saling berhubungan dan menentukan
keperiodikkan sifat unsur, disajikan ke dalam bentuk tabel yang disebut Tabel Periodik Unsur.
Unsur-unsur dapat diklasifikasikan menurut banyak cara. Cara yang paling tegas ialah
berdasarkan wujud pada keadaan SATP (Standard Ambient Temperature and Pressure).
Atas dasar ini unsur-unsur dibedakan dalam wujud gas (11 unsur), wujud cair (2 unsur),
dan sisanya wujud padat. Adapun model pengelompokan unsur-unsur dalam TPU secara
umum dibedakan sebagai berikut:
Logam Nonlogam
Kerapatan tinggi Kerapatan rendah
Keras, padat Rapuh
Bersifat konduktor Bersifat isolator
Mengkilap Tidak mengkilap
elektropositif elektronegatif
Oksidanya bersifat basa Oksidanya bersifat asam
Lebih dari 70% unsur-unsur adalah logam. Logam mempunyai sifat yang sama dalam
kemampuannya mengubah bentuk tanpa pecah jika ditempa dengan pemukul atau ditarik
untuk meluruskannya. Unsur yang termasuk golongan logam diantaranya Aluminium,
Magnesium, Perak, Tembaga, Seng.
Kebanyakan unsur nonlogam jarang dijumpai dalam bentuk unsurnya yang murni, dalam
kehidupan sehari-hari, yang sering dijumpai ialah dalam bentuk senyawa kimia. Unsur yang
termasuk golongan nonlogam yaitu Karbon, Belerang, Fosfor, Nitrogen, Oksigen, Hidrogen,
Fluor, Brom, Iodium.
b. Metaloid
Metaloid disebut juga semimetal yaitu unsur yang mempunyai sifat antara logam dan
nonlogam. Contohnya : Boron, Silikon, Arsen, Germanium, dll.
Massa atom relatif unsur yang kedua merupakan rata-rata massa atom relatif
unsur pertama dan ketiga.
Sifat lain unsur yang kedua menunjukkan sifat antara yang pertama dan ketiga.
Sistem ini dinilai kurang efisien karena ternyata ada beberapa unsur lain yang tidak
termasuk dalam satu Triade, tetapi mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan Triade
tersebut.
Sistem ini hanya berlaku untuk unsur-unsur ringan yang memiliki massa taom relatif (Ar)
rendah. Namun demikian, hukum oktaf John Newlands telah menuju usaha yang tepat
untuk menyusun diagram unsur.
Pada tahun 1869, guru kimia Dimitri Mendeleyef menyusun daftar unsur-unsur
berdasarkan sifat-sifat fisika dan kimia dan diurutkan menurut massa relatifnya,hukum
periodik Mendeleyef berbunyi
Perubahan sifat-sifat yang teratur dari unsur-unsur dalam satu golongan ke golongan
lain.
Hubungan antara valensi tertinggi unsur dengan nomor golongannya.
Ramalan sifat-sifat unsur yang belum diketahui pada saat itu
Daftar ini tidak banyak berubah walaupun unsur-unsur gas mulia telah ditemukan
Daftar Mendeleyef ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan diantaranya:
a. Panjang periodenya tidak sama
f. Besarnya valensi unsur yang lebih dari satu macam valensi sukar diramal
kedudukannya dalam sistem periodik
berbeda.
30 n Z = (15Ar) 3d104s2
48 Cd = (36Kr) 4d105s2
80 Hg = (54Xe) 4f145d106s2
Unsur-unsur di atas dapat membentuk ion M2+ seperti golongan M2 (Be,
Mg, Ca, dll) dengan beberapa kemiripan, namun dengan beberapa
perbedaan. Salah satu perbedaannya adalah unsur-unsur Zn dan Cd
mempunyai sifat kecenderungan lebih besar untuk membentuk senyawa-
senyawa kompleks dengan NH3, ion-ion X- dan CN-. Hal ini disebabkan
adanya perbedaan konfigurasi elektronik terluar yaitu 18 elektron ion M2+
untuk kelompok ini
c. Kelompok unsur-unsur transisi dan transisi dalam (inner transisi) Unsur-unsur
keluarga A sering disebut sebagai unsur-unsur golongan utama dan unsur-
unsur dalam keluarga B sebagai unsur deret transisi dan deret transisi dalam
ke-58 unsur dalam dan deret terakhir ini, semuanya adalah logam. Unsur-
unsur transisi adalah unsur-unsur keluarga B dalam periode 4,5,6, dan 7.
Sedangkan deret lantanida dalam periode ke enam dan deret aktinida dalam
periode ke-7 disebut unsur-unsur transisi dalam umumnya unsur-unsur
transisi dapat di tempat, liat dan pengantar panas dan listrik yang baik, dan
memiliki kilap logam, golongan transisi meliputi keluarga stanium, vanadium,
krom, magan, besi, platinum, tembaga, zink, dan skondium.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyono, Ham. 2007. Kamus Kimia. Jakarta : Bumi Aksara.
Santoso, Juari dkk. 2005. Kimia Untuk kelas X. Klaten : PT. Intan Pariwara.
Azizah, Utiya dkk. 2017. Kimia Dasar 1. Surabaya : Unesa University Press.