Pada tanggal 19 Desember 2016, ia diabadikan dalam uang kertas Rupiah baru pada
pecahan Rp10.000,00
Biak termasuk wilayah Papua yang pertama berhasil membebaskan diri dari cengkeraman
Jepang pada 1944.
Pada tanggal 31 Agustus 1945 di Bosnik, Biak Timur dilangsungkan upacara pengibaran
Bendera Merah Putih yang di hadiri oleh para Tokoh Komite Indonesia Merdeka salah
satunya Frans Kaisiepo. Dalam upacara itu dinyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia
Raya.
Konferensi Malino adalah sebuah konferensi yang berlangsung pada tanggal 15 Juli -
25 Juli 1946 di Kota Malino, Sulawesi Selatan dengan tujuan membahas rencana
pembentukan negara-negara bagian yang berbentuk federasi di Indonesia serta rencana
pembentukan negara yang meliputi daerah-daerah di Indonesia bagian Timur.
Dalam kerangka SEAC setelah Perang Dunia II, Australia menyerahkan kembali wilayah
Indonesia timur kepada Belanda pada 15 Juli 1946. Dengan demikian pemerintah
Belanda(NICA) mendapatkan kembali wilayah Indonesia timur de jure and de facto.
Segera setelah penyerahan ini, pemerintah NICA dipimpin oleh Letnan Gubernur
Jendral Van Mook mengadakan Konferensi Malino pada tanggal 15 Juli - 25 Juli 1946
[1] di Kota Malino, Sulawesi Selatan. Konferensi ini dihadiri oleh 39 orang dari 15
daerah dari Kalimantan (Borneo) dan Timur Besar (De Groote Oost) dengan tujuan
membahas rencana pembentukan negara-negara bagian yang berbentuk federasi di
Indonesia serta rencana pembentukan negara yang meliputi daerah-daerah di Indonesia
bagian Timur.