Nosokomial
Nosokomial
DISUSUN OLEH:
Kevin Setiawan
D3 KEPERAWATAN 1C
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas Tuhan yang maha Esa atas limpahan rahmat
dan ridho-nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah
“NOSOKOMIAL“ ini dengan tepat waktu. Saya menyusun makalah
ilmiah ini dengan semaksimal mungkin.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Infeksi nosokomial merupakan masalah serius dan salah satu penyebab
meningkatnya angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) di
rumah sakit. Pasien yang dirawat di Intensive Care Unit (ICU) memiliki
kecenderungan terkena infeksi nosokomial lebih besar dibandingkan pasien
di ruang rawat biasa. Infeksi nosokomial banyak terjadi di ICU pada kasus
pasca bedah dan kasus pemasangan infus serta kateter yang tidak sesuai
dengan prosedur standar pengendalian infeksi di rumah sakit. (Liza Salawati,
2012) Liza Salawati, Pengendalian Infeksi Nosokomial
Rumah sakit adalah tempat untuk mencari kesembuhan tetapi bisa juga
merupakan sumber dari berbagai penyakit, yamg berasal dari penderita
maupun dari pengunjung yang berstatus karier. Kuman penyakit ini dapat
hidup dan berkembang di lingkungan rumah sakit, seperti udara, air, lantai,
makanan, perabotan rumah sakit. (Caroline Tombokan, 2016)
A. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan infeksi nosokomial ?
2. Apa saja factor yang mempengaruhi terjadinya infeksi nosocomial?
3. Apa penyebab infeksi nosokonial?
4. Bagaimana proses penularan nosokonial?
5. Apakah tanda-tanda gejala nosokomial?
6. Apa dampak infeksi nosokomial?
7. Bagaimana pencegahan terjadinya infeksi nosokomial?
B. Tujuan
1. Apakah yang dimaksud dengan infeksi nosokomial ?
2. Apa saja factor yang mempengaruhi terjadinya infeksi nosocomial?
3. Apa penyebab infeksi nosokonial?
4. Bagaimana proses penularan nosokonial?
5. Apakah tanda-tanda gejala nosokomial?
6. Apa dampak infeksi nosokomial?
7. Bagaimana pencegahan terjadinya infeksi nosokomial?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Infeksi Nosokomial
Infeksi nosokomial atau infeksi yang diperoleh dari rumah sakit
adalah infeksi yang tidak diderita pasien saat masuk ke rumah sakit
melainkan setelah ± 72 jam berada di tempat tersebut (Karen Adams
& Janet M. Corrigan, 2007). Infeksi ini terjadi bila toksin atau agen
penginfeksi menyebabkan infeksi lokal atau sistemik (Karen Adams &
Janet M. Corrigan, 2003). Contoh penyebab terjadinya infeksi
nosokomial adalah apabila dokter atau suster merawat seorang
pasien yang menderita infeksi karena mikroorganisme patogen
tertentu kemudian mikroorganisme dapat ditularkan ketika terjadi
kontak (Steven Jonas, Raymond L. Goldsteen, Karen Goldsteen,
2010).Selanjutnya, apabila suster atau dokter yang sama merawat
pasien lainnya, maka ada kemungkinan pasien lain dapat tertular
infeksi dari pasien sebelumnya
Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau
cairan tubuh yang disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun
sistemik. Infeksi yang muncul selama seseorang tersebut dirawat di
rumah sakit dan mulai menunjukkan suatu gejala selama seseorang
itu dirawat atau setelah selesai dirawat disebut infeksi nosokomial.
Secara umum, pasien yang masuk rumah sakit dan menunjukkan
tanda infeksi yang kurang dari 72 jam menunjukkan bahwa masa
inkubasi penyakit telah terjadi sebelum pasien masuk rumah sakit, dan
infeksi yang baru menunjukkan gejala setelah 72 jam pasien berada
dirumah sakit baru disebut infeksi nosokomial (Harrison, 2011).
Infeksi nosokomial ini dapat berasal dari dalam tubuh penderita
maupun luar tubuh. Infeksi endogen disebabkan oleh mikroorganisme
yang semula memang sudah ada didalam tubuh dan berpindah ke
tempat baru yang kita sebut dengan self infection atau auto infection,
sementara infeksi eksogen (cross infection) disebabkan oleh
mikroorganisme yang berasal dari rumah sakit dan dari satu pasien ke
pasien lainnya (Soeparman, 2007).
B. Epidemiologi
Infeksi nosokomial banyak terjadi di seluruh dunia dengan kejadian
terbanyak di negaramiskin dan negara yang sedang berkembang karena
penyakit-penyakit infeksi masih menjadi penyebab utama. Suatu penelitian
yang dilakukan oleh WHO menunjukkan bahwa sekitar 8,7%dari 55 rumah
sakit dari 14 negara yang berasal dari Eropa, Timur Tengah, Asia
Tenggara danPasifik tetap menunjukkan adanya infeksi nosokomial
dengan Asia Tenggara sebanyak 10,0%.
Walaupun ilmu pengetahuan dan penelitian tentang mikrobiologi
meningkat pesat pada 3dekade terakhir dan sedikit demi sedikit resiko
infeksi dapat dicegah, tetapi semakinmeningkatnya pasien-pasien dengan
penyakit immunocompromised, bakteri yang resistenantibiotik, infeksi virus
dan jamur, dan prosedur invasif masih menyebabkan infeksi
nosokomialmenimbulkan kematian sebanyak 88.000 kasus setiap tahunnya
(Utama, 2006). Selain itu, jika kita bandingkan kuman yang ada di
masyarakat, mikroorganisme yang beradadi rumah sakit lebih berbahaya
dan lebih resisten terhadap obat. Oleh karena itu, diperlukanantibiotik yang
lebih poten atau suatu kombinasi antibiotik. Semua kondisi ini
dapatmeningkatkan resiko infeksi kepada pasien (Utama, 2006).
8. Instrumen Tajam
1) Hindari memasang kembali penutup jarum bekas
2) Hindari melepas jarum bekas dari semprit habis pakai
3) Hindari membengkokkan, mematahkan atau memanipulasi
jarum bekas dengan tangan
4) Masukkan instrument tajam ke dalam tempat yang tidak tembus
tusukan
9. Resusitasi Pasien
Usahakan gunakan kantong resusitasi atau alat ventilasi yang lain
untuk menghindari kontak langsung mulut dalam resusitasi mulut ke
mulut
10. Penempatan Pasien
Tempatkan pasien yang mengontaminasi lingkungan dalam ruang
pribadi / isolasi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang timbul ketika pasien di rawat
di rumah sakit infeksi ini dapat menular dari satu pasien ke pasien lainya serta
petugas medis,selain itu alat kesehatan yang di gunakan biasanya sebagai
media transmisi dalam segi penularan sebab biasanya kurang sterilnya alat
kesehatan tersebut.Infeksi ini disebabkan dari mikroorganisme yang ada
dalam tubuh manusia dan juga bakteri dari lingkungan rumah sakit.oleh karna
itu dengan pencegahan dan pengendalian terhadap infeksi ini dengan berbagai
cara mulai sterilisasi alat kesehatan,pemusnahan mikroorganisme yang
menjadi penyebabnya serta sanitasi lingkungan.
Saran
1. Sterilisasi alat kesehatan agar mengurangi dampak dari penularan infeksi
nosokomial.
2. Melakukan sanitasi lingkungan sekitar dengan baik dan benar,
3. Serta penanganan pasien infeksi sesuai dengan prosedur.
B. DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/61816-ID-none.pdf
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/jkk/article/view/196/0
https://www.academia.edu/6380424/MAKALAH_INFEKSI_NOSOKOMIAL