Keterbukaan adalah tindakan yang memungkinkan suatu persoalan menjadi jelas mudah dipahami dan tidak disangsikan lagi kebenarannya. Dalam berbangsa dan bernegara, keterbukaan berarti kesediaan pemerintah untuk senantiasa memberikan informasi faktual mengenai berbagai hal yang menyangkut dengan proses penyelenggaraan pemerintahan. Sebagai contoh adalah keterbukaan arus informasi di bidang hukum. Keterbukaan arus informasi di bidang hukum penting, agar setiap warga negara mendapatkan suatu jaminan keadilan. Keadilan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia berasal dari kata adil yang berarti kejujuran, kelursan dan keikhlasan dan tidak berat sebelah, tidak memihak, tidak sewenang-wenang. Menurut Ensiklopedi Indonesia kata Adil berarti: - Tidak berat sebelah atau tidak memihak kesalah satu pihak. - Memberikan sesuatu kepada setiap orang sesuai dengan hak yang harus diperolehnya. - Mengetahui hak dan kewajiban, mana yang benar dan yang salah, jujur, tepat menurut aturan yang berlaku - Tidak pilih kasih dan pandang siapapun, setiap orang diperlakukan sesuai hak dan kewajibannya.
Sesungguhnya keadilan bermula dari adanya pertentangan antara
kepentingan individu dan kepentingan kelompok. Pertentangan kepentingan akan menyebabkan pertikaian, bahkan peperangan antara sesama manusia. Oleh sebeb itu, keberadaan keadilan adalah untuk mempertimbangkan pertentangan secara teliti melalui perangkat peraturan-peraturan (hukum) untuk mewujudkan suatu perdamaian. Dengan kata lain, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara masalah keadilan menjadi masalah penting dalam rangka memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam konteks berbangsa dan bernegara, keadilan merupakan hak mutlak bagi setiap warga negara. Pemerintah harus mampu menegakkan keadilan bagi setiap warga negaranya. Keadilan tersebut harus menyangkut semua aspek kehidupan, baik keadilan hukum, politik, maupun kesejahteraan ekonomi. Dalam mewujudkan suatu pemerintahan atau kepemerintahan yang demokr
2) Ciri dan Sikap Terbuka dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara 3) Dampak Penyelenggaraan Yang Tidak Terbuka