Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK GELOMBANG MIKRO

PERCOBAAN 6
PEREDAM TETAP PADA GELOMBANG MIKRO

Disusun Oleh :

VERINA MEGA PUSPITA

4.31.16.1.23

TE – 4B

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI STR. TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2019
LAPORAN PRAKTIKUM

NO. PERCOBAAN : 06
JUDUL : PEREDAM TETAP PADA GEL. MIKRO
NAMA PRAKTIKAN : VERINA MEGA PUSPITA
KELAS : TE – 4B
NIM : 4.31.16.1.23
TANGGAL PRAKTIK : 14 OKTOBER 2019
TANGGAL PENGUMPULAN : 21 OKTOBER 2019
PENGAMPU : EDDY TRIYONO, Drs., S. T., M. T.
PERCOBAAN 6

PEREDAM TETAP PADA GELOMBANG MIKRO

I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang redaman pada gelombang mikro
2. Mahasiswa dapat mensimulasikan tentang redaman pada gelombang mikro
dengan alat yang disediakan

II. DASAR TEORI


Dalam sebuah sistem komunikasi radio ada banyak hal yang memungkinkan
terjadinya redaman pada kekuatan sinyal. Beberapa diantaranya adalah kabel
saluran kabel, konektor, anti-petir, udara (free space), maupun berbagai halangan
lain seperti gedung, pohon, bukit. Semua ini akan menyebabkan turunnya
kemampuan jika pemasangan tidak dengan baik.
Ada tiga tipe perambatan yang dikenal pada saluran transmisi maupun
bumbuung gelombang, yaitu tipe TEM (Tranverse Electric Magnetic), TE
(Tranverse Electric), dan TM (Transverse Magnetic), biasanya tipe TEM yang
terjadi pada saluran transmisi, sedangkan tipe TE dan TM umumnya terjadi pada
bumbung gelombang (waveguide).
Rugi-rugi induksi atau radiasi ini terjadi akibat adanya medan-medan
elektromagnetik yang ada di sekitar kawat penghantar. Rugi-rugi induksi terjadi
ketika medan elektromagnetik disekeliling penghantar terkena langsung dengan
suatu penghantar tersebut, akibatnya daya hilang pada penghantar tersebut. Rugi-
rugi radiasi merupakan rugi-rugi yang disebabkan hilangnya sebagian garis-garis
gaya magnet karena memancar keluar dari saluran transmisi. Redaman muncul
akibat adanya rugi-rugi pada saluran transmisi yang dinyatakan dalam satuan
decibel per satuan ataupun neper per satuan panjang.
III. ALAT YANG DIGUNAKAN
1. GUN Oscilator 9 VDC 9 GHz, ( 1 unit )
2. PIN dioda modulator ( 1 unit )
3. Generator 1 KHz diatur tegangan 2 Vpp ( 1 unit )
4. Chrystal detector ( 1 unit )
5. Atenuator tetap ( 1 unit )
6. Osciloscope ( 1 unit )
7. Multimeter ( 1 unit )
8. Power Supply ( 1 unit )
9. Kabel BNC to BNC ( 4 unit )
10. T – Konektor ( 1 unit )
11. Kabel Power ( 2 unit )
12. Mur dan Baut Penghubung ( secukupnya )

IV. GAMBAR RANGKAIAN

Gambar 6.1.Rangkaian Percobaan I Peredam Tetap Gelombang Mikro (Tanpa


Attenuator)

Gambar 6.2.Rangkaian Percobaan II Peredam Tetap Gelombang Mikro


Menggunakan Attenuator
V. LANGKAH KERJA
1. Buatlah rangkaian seperti blok diagram yang pertama
2. Atur Frekuensi pada Gun Oscilator 9 GHz, tegangan 9 VDC
3. Pembangkit gelombang frekuensi generator 1 KHz tegangan 2 Vpp
4. Amati dan catat hasilnya
5. Buatlah rangkaian seperti blok diagram yang kedua
6. Amati gelombang yang ditampilkan pada osiloscope dan catat hasilnya.

VI. PERTANYAAN
1. Bahan apakah yang digunakan untuk meredam gelombang mikro ?
2. Mengapa bahan tersebut dapat meredam gelombang mikro

VII. DATA HASIL PERCOBAAN


 Tabel 6.1 Hasil pengukuran sifat-sifat Gelombang Mikro

No Frekuensi Vpp Gambar

Rangkaian Percobaan 1 tanpa attenuator

1 1.016 KHz 108 mV

Rangkaian Percobaan 2 Dengan attenuator tetap

2 - Hz 1 mV
VIII. ANALISA
Pada percobaan ini digunakan dua metode untuk membuktikan adanya redaman
pada gelombang mikro yaitu pengukuran langsung tanpa attenuator dan
pengukuran menggunakan attenuator.
Berikut adalah gambar rangkaian pertama yaitu pengukuran langsung tanpa
attenuator:

Berikut adalah gambar rangkaian kedua yaitu pengukuran menggunakan


attenuator :

Frekuensi pada Gun Osilator ini diatur 9 GHz, kemudian untuk membangkitkan
gelombang mikro, gun osilator dihubungkan pada sumber tegangan 8-10VDC.
Namun pada percobaan ini tegangan diatur 9VDC. Untuk frekuensi generator
diatur 1 KHz dengan tegangan 2 Vp-p. Untuk pengukuran langsung, pin diode
modulator langsung dihubungkan dengan crystal detector yang dihubungkan
dengan osiloskop untuk mengetahui bentuk sinyal yang dihasilkan. Sedangkan
saat pengukuran menggunakan attenuator, pin diode modulator dan crystal
detektor dipisahkan oleh attenuator untuk mengetahui respon gelombang mikro
saat adanya attenuator atau redaman.
Pada pengukuran langsung didapatkan hasil gelombang kotak dengan tegangan
108 mV, ketika rangkaian di tambah dengan attenuator tegangannya menurun
menjadi 1 mV. Sehingga dapat dianalisa bahwa dalam sebuah komunikasi
gelombang mikro dimungkinkan adanya redaman pada kekuatan sinyal
diantaranya adalah kabel saluran kabel, konektor, anti-petir, udara (free space),
maupun berbagai halangan lain seperti gedung, pohon, bukit. Semua ini akan
menyebabkan turunnya kualitas sinyal.

IX. JAWABAN PERTANYAAN


Pertanyaan :
1. Bahan apakah yang digunakan untuk meredam gelombang mikro ?
2. Mengapa bahan tersebut dapat meredam gelombang mikro?

Jawaban :
1. Bahan yang digunakan untuk meredam gelombang mikro yaitu metal/logam, air,
pohon dan kayu, manusia dan hewan.
2. Metal/Logam dapat meredam gelombang mikro karena elektron mampu
menyerap energi gelombang elektromagnetik. Air dapat meredam gelombang
mikro molekul air akan bergetar akibat gelombang mikro sehingga sebagian
daya gelombang akan diserap. Pohon dan kayu tergantung kandungan air di
dalamnya. Plastik dan bahan sejenis pada umumnya tidak menyerap gelombang
mikro namun ada sebagian yang menyerap. Pengujian dapat dilakukan dengan
memasukkan bahan plastik di microwave jika panas maka plastik tersebut
menyerap energi gelombang mikro. Manusia dan hewan. Sebagian besar
manusia dan hewan tubuhnya berupa air sehingga mengarahkan gelombang
mikro ke banyak orang dapat mengurangi daya pancar.

X. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Dalam sebuah sistem komunikasi radio ada banyak hal yang memungkinkan
terjadinya redaman pada kekuatan sinyal.
2. Pemasangan attenuator pada rangkaian menyebabkan tegangan output menurun.
3. Perangkat attenuator mempunyai fungsi sebagai pelemah/penurun level sinyal
dari suatu output rangkaian.
4. Semakin besar nilai redaman, maka semakin kecil nilai Vp yang dihasilkan

Anda mungkin juga menyukai