Gigi Saliva Komp
Gigi Saliva Komp
[Rec]
Jaringan Gigi:
Bagian2 pulpa
a. Tanduk pulpa
b. Rongga pulpa (isi: saraf, pembuluh darah, Penh. Limfa)
c. Root canal (saluran akar)
d. Accessory canal (variasi anatomi; kadang ada kadang engga) engga
e. Foramen apikal (tempat masuknya saraf, PD)
a. Induktif
b. Formatif
c. Nutritif
d. Defensif
e. Sensatif
Gigi:
1. Tes Sulfat
Tujuan: mengetahui adanya kandungan sulfat dalam gigi
Hasil +: endapan putih (BaSO4)
Reaksi:
Fungsi Reagen:
-HCl: katalisator Membantu BaCl2 agar bersama ion sulfat membentuk BaSo4 yg hasilnya
solid (mengendap). Hasil sampingnya adalah HCl
Ion sulfat didapat dari: Gigi direndam dalam HNO3 selama semalam
2. Tes Fosfat
Tujuan: memeriksa kandungan fosfat pada gigi
Hasil +: endapan kuning jeruk (amonium fosfomolibdat ) (endapannya di atas)
Ion fosfat didapat dari: Gigi direndam dalam HNO3 selama semalam
Larutan gigi Larutan yang telah direndam dalam HNO3 pekat semalam/lebih
Amonium Molibdat -Indikator warna
((NH4)6Mo7O24.4H2O) -Pemberi suasana basa untuk pengendapan PO4
Pemanasan -Katalisator
-Sumber energi tambahan untuk pengendapan
Saliva
a. Gd Saliva Mayor
b. Gd Saliva minor
c. Cairan krevikular gingiva
Kandungan:
a. Air (99,3%)
b. Protein dan elektrolit (0,7%)
Perhari: 1-1,5L
Gangguan:
Amilum
Enzim merupaka protein. Protein terdenaturasi karena Suhu eksktrim, pH esktrim, zat2 kimia
(mercapto etanol). Jadi, enzim di tabung pertama sama kedua terdenaturasi sehingga tidak bisa
menghidrolisis amilum.
Tambahan:
Benedict: kandungan karbohidrat (monosakarida dan disakarida). Jadi, kalo tabung pertama
(amilum) direaksikan dengan benedict, hasilnya negatif (warna biru)
Cahyati, W. H. 2013. KONSUMSI PEPAYA (CARICA PAPAYA) DALAM MENURUNKAN DEBRIS INDEX.
Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol 8 (2) : 127-136.
Chawla, R. 2014. Practical Clinical Biochemistry. Edisi 14. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher. Hal
71
Kumar, G. S. 2011. Orban's Oral Histology & Embryology. New Delhi: Elsevier. Hal 303-305, 308-310
Norton, N. S. 2012. Netter's head and neck anatomy for dentistry. Philadelphia : Elsevier. Hal 341-343
Paulsen, F. dan Waschke, J. 2011. Sobotta Atlas of Human Anatomy. Vol 3. Munich : Elesevier
Scheid, R.C. dan Weiss, G. 2012. Woelfel's Dental Anatomy. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins. Hal
11, 12
Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC., Hal
Syafriadi, M. dan Noh, T. C. 2014. Pengukuran kadar kalsium saliva terlarut pada gigi yang dilakukan
eksternal bleaching dan dipapar dengan Streptococcus mutans. Jurnal PDGI. Vol 63 (2) : 63-65
Tamin, S. dan Yassi, D. 2011. Penyakit kelenjar saliva dan peran sialoendoskopi untuk diagnostik dan
terapi. ORLI. Vol 41 (2) : 95-104