Anda di halaman 1dari 25

Manajemen Keperawatan “QBL 4 Mnajemen Perencanaan Asuhan Keperawatan dan

Membuat Rencana Kerja, Katim, Karu dan Perawat Pelakana”

Dosen Pengampu : Ns. Rista Apriana, S. Kep., M. Kep

Disusun guna untuk memenuhi tugas Manajemen Keperawatan

Disusun oleh :

Vera Septiana : 1610711115

Yustika Damayanti : 1610711119

Santi Sri Hartini : 1610711120

Jualiant Immanuel : 1610711121

Naziah Prihandini : 1610711122

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAKARTA
2018
A. Pengertian manajemen perencanaan asuhan keperawatan
1. Definisi Manajemen Perencanaan Asuhan Keperawatan Manajemen adalah
koordinasi dan integrasi sumber-sumber melalui perencanaan, pengorganisasian,
koordinasi, pengarahan dan pengawasan dalam mencapai tujuan Menurut Huber
(1996). Sedangkan manajemen keperawatan dapat diartikan sebagai pelaksanaan
pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan, pengobatan dan rasa aman, kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat (Gillies, 1998).
2. Manajemen keperawatan mempunyai lingkup manajemen operasional yang
merencanakan, mengatur, dan menggerakkan para staf untuk memberikan pelayanan
keperawatan yang sebaik-baiknya kepada pasien melalui manajemen asuhan
keperawatan. Supaya dapat memberikan pelayanan keperawatan dengan sebaik-
baiknya, maka diperlukan suatu Standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang akan
digunakan sebagai target maupun alat kontrol pelayanan keperawatan. Dalam
manajemen, diperlukan peran tiap orang yang terlibat di dalamnya untuk menyikapi
posisi masing-masing. Oleh sebab itu, diperlukan adanya fungsi-fungsi yang jelas
mengenai manajemen. Ada empat fungsi manajemen yang harus diperhatikan, yaitu
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Dalam manajemen
keperawatan ada beberapa elemen utama berdasarkan fungsinya, salah satunya
adalah perencanaan ( planning).
3. Perencanaan adalah satu proses berkelanjutan yang diawali dengan merumuskan
tujuan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan, menentukan personal,
merancang proses dan kriteria hasil, memberikan umpan balik pada perencanaan
yang sebelumnya & memodifikasi rencana yang diperlukan Swansburg (1999).
Perencanaan formal menekankan pada apa yang akan dikerjakan dan bagaimana cara
mengerjakannya yang didasarkan pada komitmen bersama (Robbin,1997).
4. Perencanaan adalah fungsi terpenting dalam manajemen karena perencanaan
merupakan tuntutan terhadap proses pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional (Nursalam,
2007).
5. Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui
upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa
aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat. (Gilies,1998).
B. Pengertian Manajemen Perencanaan Dalam Keperawatan
Perencanaan merupakan fungsi dasar manajemen. Perencanaan adalah pandangan
ke depan dan merupakan fungsi yang paling penting tentang suatu rencana kegiatan yang
berisi tujuan apa yang harus di capai, bagaimana cara mencapainya, tempat kegiatan
tersebut dilaksanakan, bagaimana indikator/tolak ukur untuk mencapai tujuan, serta
kegiatan apa yang dilakukan selanjutnya atau berkelanjutan.
Perencanaan dalam keperawatan merupakan upaya dalam meningkatkan
profesionalisme pelayanan keperawatan sehingga mutu pelayanan keperawatan dapat di
pertahankan, bahkan di tingkatkan.Dengan mrelihat pentingnya fungsi perencanaan,
dibutuhkan perencanaan yang baik dan orofesional. Perencanaan yang baik harus
berdasarkan sasaran, bersifat sederhana, mempunyai standar, fleksibel,simbang dang
menggunakan sumber-sumber yang tersedia terlebih dahulu secara efektif dan efisien
(Swansburg,1993).
Perencanaan merupakan usaha sadar dan pembuatan keputusan yang telah
diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakaan di masa depan
dalam dan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah di tetapkan
(Siagian,2007). Perencanaan adalah sejumlah keputusan yang menjadi pedoman untuk
mencapai suatu tujuan tertentu (Hasibuan,2005).
C. Proses Manajemen
1. Keterampilan Teknik
Merupakan kemampuan untuk menggunakan pengetahuan, metode, teknik, dan peralatan
yang diperlukan dalam menjalankan suatu tugas tertentu.Keterampilan teknik bisa diperoleh
dari pengalaman, pendidikan dan pelatihan.
2. Keterampilan Hubungan Antarmanusia
Merupakan kemampuan bekerja sama dengan orang lain, termasuk dalam hal ini memahami
masalah motivasi dan menerapkan kepemimpinan.
3. Keterampilan konseptual
Merupakan kemampuan untuk mamahami secara kompleks tentang organisasi yang
ada.Selain itu juga berarti, kemampuan berpikir secara konseptual mengenai tujuan
organisasi sebagai landasan untuk bertindak, bukan hanya memahami tujuan dari satu unit
saja.
Dari ketiga keterampilan diatas, yang sangat penting adalah keterampilan antarmanusia karena
keterampilan ini paling sering digunakan dalam proses manajemen dan sangat vital.
D. Konsep Dasar Fungsi Perencanaan
1. Unsur perencanaan
Unsur-unsur yang terlibat dalam perencanaan adalah:
 Meramalkan (forecasting), misalnya memperkirakan kecenderungan masa depan
(peluang dan menetapkan tantangan).
 Menetapkan tujuan (establishing objectives), misalnya menyusun acara yang
urutan kegiataannya berdasarkan skala prioritas.
 Menyusun jadwal pelaksanaan (scheduling), misalnya menetapkan atau
memperhitungkan waktu dengan tepat.
 Menyusun anggaran (budgeting), misalnya mengalokasikan sumber yang tersedia
(alat, uang, manusia) dengan memperhitungkan waktu dengan tepat.
 Mengembangkan prosedur, misalnya menentukan tata caara yang paling tepat.
 Menafsirkan dan menetapkan kebijakan (interpreting and establishing policy),
misalnya menafsirkan kebijakan atasan dan menetapkan kebijakan operasional.
2. Sifat perencanaan
Ada beberapa sifat perencanaan yang harus diperhatikan agar dapat dihasilkan
rencana yang baik, yaitu:
 Melihat jauh ke depan.
 Sederhana dan jelas atau lugas.
 Fleksibel.
 Stabil.
 Ada dalam keseimbangan.
 Tersedianya sumber-sumber untuk pelaksanaan.
3. Tipe perencanaan
a. Sasaran (gold)
Setiap pimpinan harus mempunyai sasaran yang jelas, dan bawahannya juga
harus mengetahuinya. Sasaran ini akan memberikan arah kegiatan. Perencanaan
berdasarkan sasaran pada intinya terdiri atas tujuan (objective), anggaran dan
batas waktu, serta sasaran kegiatan (operating goal).
b. Rencana tunggal (single use plan)
Rencana tunggal digunakan untuk menentukan langkah-langkah suatu
kegiatan.Lalu, apabila tujuan sudah tercapai, selesailah rencana itu. Rencana
tunggal pada intinya terdiri atas empat bagian, yaitu:
 Program utama, yaitu tugas utama organisasi.
 Proyek, yaitu bagian dari program tersusun yang dilaksanakan secara berdiri
sendiri da nada titik akhirnya.
 Program khusus, yaitu rencana yang mendapat perhatian secara khususkarena
sifat masalahnya yang juga khusus.
 Rencana inci, yaitu penjabaran secara rinci dari suatu program agar
penggunaan sumber dan lain-lainnya menjadi jelasdaan terarah.
c. Rencana induk (standing plan, master plan)
Rencana induk ialah rencana yang bersifat luas dan menyeluruh serta digunakan
terus-menerus. Selain itu, rencana lain dalam hal ini harus sinkron dan sesuai
dengan rencana induk. Hal yang dapat membedakan rencana induk dengan
rencana lain yaitu:
 Kebijakan, yaitu pedoman organisasi dalam menjalankan tugas pekerjaan
yang berupa pola organisasi.
 Prosedur, yaitu proses yang harus diketahui mengenai apa dan bagaimana
melaksanakan kegiatan yang disusun agar efisien dan efektif.
 Metode, yaitu cara terbaik untuk melaksanakan kegiatan. Umumnya,
prosedur yang digunaakan berganti-ganti.
4. Teknik perencanaan
 PPBS, yaitu sistem perencanaan, pembuatan program, dan pembuatan anggaran
(planning, programming, and budgeting system)
 NwP, yaitu perencanaan jaringan kerja (network planning).
 Perencanaan tradisional berdasarkan jenis pengeluaran.
 Perencanaan hasil kerja yang berorientasi pada sasaran atau hasil yang ingin
dicapai.
E. Fungsi Perencanaan Dalam Manajemen Keperawatan
1. Perencanaan tenaga keperawatan di unit pelayanan keperawatan
Kebutuhan tenaga keperawatan (perawat dan bidan) harus memperhatikan unit kerja
yang ada di rumah sakit. Secara garis besar terdapat pengelompokan unit kerja di
rumah sakit sebagai berikut :
a. Rawat inap dewasa
b. Rawat inap anak atau perinatal
c. Rawat inap intensif
d. Gawat darurat (IGD)
e. Kamar bersalin
f. Kamar operasi
g. Rawat jalan
2. Formula atau perhitungan gillies
Model pendekatan dalam penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan
Beberapa model pendekatan yang dapat dipergunakan dalam penghitungan
kebutuhan tenaga keperawatan (perawat atau bidan) di rumah sakit:
 Berdasarkan klasifikasi pasien
Cara perhitungan berdasarkan:
 Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus.
 Rata-rata pasien perhari.
 Jam perawatan yang diperlukan /hari/pasien.
 Jam perawatan yang diperlukan/ruangan/hari
 Jam kerja efektif setiap perawat/bidan 7 jam perhari.
Langkah-langkahperencanaan kebutuhan tenaga keperawatan (GILLIES,1994)
a. Identifikasi bentuk dan beban pelayanan keperawatan.
b. Tentukan jumlah tenaga setiap katagori.
c. Seleksi dan tentukan tenaga yang dibutuhkan.
d. Tentukan tenaga keperawatan sesuai kebutuhan unit (penempatan).
e. Tentukan metoda pemberian asuhan keperawatan yang akan diterapkan
Formula Perhitungan Gillies (1992)
Keperawatan Tidak Langsung :
 1 jam/pasien/24 jam
 mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik
 mempersiapkan pasien untuk tindakan keperawatan
 merapikan meja suntik, dll.
 Pendidikan Kesehatan : 15 menit/pasien/24 jam
3. Berdasar rasio
Metode rasio (SK Menkes No. 262/Menkes/Per/VIU79)
TM/TT TPP/TT TNP/TT TnonP/TT
Tipe RS

A dan B 1 (4-7) (3-4)/2 1/3 1/1


C 1/9 1/1 1/5 ¾

D 1/15 1/2 1/6 2/3

E Disesuaikan

No. Klasifikasi Pasien ∑ Jam Kep. BOR ∑ Jam Kep.

1 Self Care ,< 2 Jam ? ?

2 Minimal l Care 2 Jam ? ?

3 Moderat Care 3-5 jam ?

4 High Care 5-6 Jam ? ?

4 Intensive Care 7 Jam ? ?

Jumlah Kep. Langsung ?

TM : Tenaga medis, TPP : tenaga paramedis perawatan, TNP : Tenaga non paramedis, TNonP :
Tenaga non paramedis perawatan, TT : Tempat tidur

4. Berdasar tingkat ketergantungan pasien


Berdasarkan tingkat ketergantungan pasien

Tingkat ketergantungan pasien :

Pasien diklasifikasikan dalam beberapa kategori yang didasarkan pada kebutujan


terhadap asuhan keperawatan kebidanan meliputi:

a. Asuhan keperawatan minimal (minimal care).


b. Asuhan keperawatan sedang.
c. Asuhan keperawatan agak berat.
d. Asuhan keperawatan maksimal.

No Kategori # Rata-rata jumlah •Jml jam Jml jam


pasien/hari perawatan/hari perawatan/hari (c X d)

a b c d e

1 Askep Minimal (minimal


7 2 14
care)
2 Askep sedang 7 3,08 21,56

3 Askep agak berat 11 4,15 45,65

4 Askep Maksimal 1 6,16 6,16

26 87,37

Keterangan :

# : uraian penjelasan terlampir

● : berdasarkan penelitian di luar negeri

Jumlah perawat yang dibutuhkan adalah :

87,37 = 12,5

Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (faktor koreksi) dengan :

1.2.1. Hari libur/cuti/hari besar (loss day)

Jml hari Minggu dalam 1 thn + cuti + hari besar X jml perawat tersedia

Jml hari kerja efektif


 52+ 12 + 14 = 78 hari X 12,5 = 3,4 orang

286

Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non keperawatan (non nursing
jobs) seperti contohnya: Membuat perincian pasien pulang, kebersihan ruangan, kebersihan
alat-alat makan pasien, dll diperkirakan 25% dari jam pelayanan keperawatan

Jumlah tenaga perawat + loss day X 25

100

12,5 + 3,4 X 25 = 3,9

100

Jumlah tenaga = tenaga yg tersedia + faktor koreksi

15,9 + 3,9 = `19,8 (dibulatkan 20 perawat/bidan)


Jadi tenaga keperawatan yang dibutuhkan untuk contoh kasus di atas adalah sebanyak 21
orang.

5. Formula Depkes RI
Rata-rata Rata-rata jam Jumlah jam
No. Jenis/kategori
Pasien/hari Perawatan/Pasien/hari Perawatan/hari
a b c d e

1 Pasien penyakit dalam 10 3,5 35


2 Pasien bedah 8 4 32
3 Pasien gawat 1 10 10
4 Pasien anak 3 4,5 13,5

5 Pasien kebidanan 1 2,5 2,5


23 93,0

Keterangan :
Berdasarkan penelitian dari luar
Jadi jumlah tenaga keperawatan yang diperlukan adalah :

Jumlah jam perawatan___ 93


Jumlah kerja efektif per sheet = 13 perawat
7
6. Formula IGD
Dasar perhitungan di unit gawat darurat adalah:
 Rata-rata jumlah pasien/hari.
 Jumlah jam perawatan/hari.
 Jumlah efektif Perawat/hari.
Contoh :
-. Rata-rata jumlah pasien/hari = 50
-. Jumlah jam perawatan = 4 jam
-. Jam efektif/hari = 7 jam
Jadi kebutuhan tenaga perawat di IGD :
50 X 4 78
-------- = 28,5 = 29 orang + loss day ( ----- X 29 ) =7,9
7 286
= 29 orang + 7,9……. orang =36,9 =37
7. Formula kamar operasi
Dasar perhitungan tenaga di kamar operasi:
 Jumlah dan jenis operasi.
 Jumlah kamar operasi.
 Pemakaian kamar operasi (diprediksi 6 jam per hari) pada hari kerja
 Tugas perawat di kamar operasi; intrumentator, perawat sirkulasi (2 orang/tim)
 Ketergantungan pasien:
- Operasi besar : 5 jam/ 1 operasi.
- Operasi sedang : 2 jam/ 1 operasi.
- Operasi kecil : 1 jam/ 1 operasi.

[Jml. Jam perawatan/hari


- x Jml. Operasi ] X jml pwt dlm tim
Jam kerja efektif/hari
-

Dalam satu RS terdapat 30 operasi per hari, dengan perincian:


-. Operasi besar 6 orang
-. Operasi sedang 15 orang
-. Operasi kecil 9 orang
Perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan sbb :
[(6x5 jam)+(15x2 jam)+(9x1 jam)] X 2 = 19,71 + 1 (perawat cadangan inti)
7 jam
Jadi jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan di kamar operasi untuk contoh kasus di atas
adalah 20 orang.

Di ruang penerimaan dan RR


Ketergantungan pasien di ruang penerimaan : 15 menit
Ketergantungan pasien di RR : 1 jam
1,25 X 30 = 5,3 orang (dibulatkan 5 orang)
7
Jadi jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan di ruangan penerimaan dan RR adalah 5
orang.
8. Formula kamar bersalin
a. Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I s/d IV = 4
jam/pasien.
b. Jam efektif kerja bidan 7 jam/hari.
c. Rata-rata jumlah pasien setiap hari = 10 pasien
Contoh :
Jumlah bidan yang diperlukan
10 ps X 4 jam/ps 40
----------------------- = ----- = 5,7 = ± 6 orang + loss day
7 jam/hr 7

F. Pendekatan manajemen
Perencanaan dalam manajemen keperawatan berdasarkan jangka waktunya dibagi
menjadi 3 jenis, yaitu perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang:
a. Perencanaan jangka pendek atau yang disebut sebagai perencanaan operasional
adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan dengan kurun waktu satu jam sampai
dengan satu tahun.
b. Perencanaan jangka menengah adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan
dengan kurun waktu antara satu tahun sampai lima tahun (Marquis & Huston, 1998),
c. Perencanaan jangka panjang atau sering disebut perencanaan strategis adalah
perencanaan yang dibuat untuk kegiatan tigasampai 20 tahun (Swanburg, 1999).
Dalam perencanaan di ruang perawatan biasanya yang digunakan adalah perencanaan
jangka pendek yaitu rencana harian, bulanan dan rencana tahunan.
a. Rencana Harian adalah rencana yang berisikegiatanmasing-masingperawat yang
dibuatsetiapharisesuaiperannya. Rencanadibuatolehkepalaruang, ketuatim/perawat
primer danperawatpelaksana.
b. Rencana Bulanan adalah rencana yang berisi kegiatan dalam satu bulan. Rencana
ini harus disinkronkan dengan rencana harian. Rencana ini biasanya dibuat oleh
kepala ruang dan ketua tim/perawat primer.
c. Rencana Tahunan adalah rencana yang dibuat setiap tahun sekali, yang dibuat
berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya, rencana ini biasanya dibuat
oleh kepala ruang.
Menurut waktu pembuatan perencanaan dapat diklasifikasikan dalam:
 Perencanaan reaktif yaitu perencanaan yang disusun ketika adanya masalah aktual
yang dihadapi saat ini.
 Perencanaan proaktif yaitu perencanaan yang disusun sebelum masalah timbul,
antisipasi terhadap perubahan kebutuhan dan meningkatkan kemampuan organisasi,
sedangkan menurut proses penyusunan perencanaan diklasifikasikan menjadi:
 Pendekatan Perkembangan yang menguntungkan (Profitabel Growth Approach)
yaituPerencanaan yang dilakukandenganmenganalisasaranaproduksi yang
dimilikidan dihubungkan dengan kebutuhan yang muncul dari lingkungan.
Mengusahakan terjadinya keseimbangan antara sarana yang dimiliki dengan
kebutuhan lingkungan. SALING BANGUN: SA (Sarana Produksi) LING
(Lingkungan masyarakat), BANGUN ( Perkembangan yang menguntungkan).

Untukmemudahkanpemahamanperhatikangambar 2.2berikutini:

Sarana Lingkungan

Perkembangan
yang
menguntungkan

Gambar2.2 : Proses Perencanaandenganpendekatan yang menguntungkan


 Pendekatan SWOT ( Strenght, Wakness, OpportunitydanThreat)
Rencana disusundengan proses perencanaan, dimulaidenganmenganalisafaktor
internal yang berhubungandengankekuatan (Strenght) dankelemahan (Weaknes),
selanjutnyamelakukananalisafaktoreksternal yang berhubungan dengan peluang
(opportunity) dan tekanan/ancaman (Threat). Setelah diketahui kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman selanjutnya disusun rencana strategis untuk
mencapai tujuan organisasi. Rencana strategis harus diterjemahkan ke dalam rencana
operasional yang mencantumkan target yang harus dicapai.

Perhatikanilustrasigambar 2.3berikutini:
Misi/tujuan

Faktor Faktor
internal ekternal

Strenght,
Weakness.
Opportunity,
Threat

Sasaran/RencanaStrategis

Target

Anggaran

Gambar2.3. Proses Perencanaan dengan analisis SWOT

G. Planning
1. Tugas dan tanggung jawab rencana harian Karu
a. Kepala Ruangan
1. Management Approach:
a) Perencanaan
 Menyusun visi
 Menyusun misi
 Menyusun filosofi
 Menyusun Rencana Jangka Pendek: Harian, Bulanan, Tahunan
b) Pengorganisasian
 Menyusun struktur organisasi
 Menyusun jadwal dinas
 Membuat daftar alokasi pasien
c) Pengarahan
 Memimpin operan
 Menciptakan iklim motivasi
 Mengatur pendelegasian
 Melakukan supervisi
d) Pengendalian
 Mengevaluasi indikator mutu
 Melakukan audit dokumentasi
 Melakukan survey kepuasan pasien, keluarga, perawat, dan tenaga
kesehatan lainnya
 Melakukan survey masalah kesehatan/keperawatan
2) Compensatory reward
 Melakukan penilaian kinerja ketua Tim dan Perawat Pelaksana
 Merencanakan dan melaksanakan pengembangan staf
3) Professional relationship
 Memimpin rapat keperawatan
 Memimpin konferensi kasus
 Melakukan rapat timkesehatan
 Melakukan kolaborasi dengan dokter
4) Pasien care delivery
 Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan
konsep diri ; harga diri rendah
 Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien risiko perilaku
kekerasan
 Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien Isolasi sosial
 Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan persepsi
sensori: halusinasi
 Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan proses
piker: waham
 Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien risiko bunuh diri
 Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien defisit perawatan
diri
2. Tugas dan tanggung jawab rencana harian Katim
1) Management Approach
a) Perencanaan
 Menyusun rencana jangka pendek (Rencana Harian, Rencana Bulanan)
b) Pengorganisasian
 Menyusun jadwal dinas bersama Kepala Ruangan.
 Membagi alokasi pasien kepada Perawat Pelaksana
c) Pengarahan
 Memimpin pre conference.
 Memimpin post conference.
 Menciptakan iklim motivasi di timnya.
 Mengatur pendelegasian dalam timnya.
 Melaksanakan supervisi kepada anggota timnya.
d) Pengendalian
 Mengobservasi pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien yang
dilakukan oleh Perawat Pelaksana.
 Memberikan umpan balik pada Perawat Pelaksana.
2) Compensatory reward
 Menilai kinerja perawat pelaksana
3) Professional Relationship
 Melaksanakan konfrensi kasus.
 Melakukan kolaborasi dengan dokter.
4) Patient Care Delivery
 Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan konsep diri
harga diri rendah
 Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien risiko perilaku
kekerasan
 Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien Isolasi sosial
 Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan persepsi
sensori: halusinasi
 Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan proses
piker: waham
 Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien risiko bunuh diri
 Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien defisit perawatan diri
3. Tugas dan tanggung jawab rencana haariaan perawat pelaksana
1) Perencanaan
 Menyusun rencana jangka pendek (Rencana Harian,)
2) Patient Care Delivery
 Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan konsep diri
harga diri rendah.
 Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien risiko perilaku
kekerasan.
 Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien Isolasi social.
 Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan persepsi
sensori: halusinasi.
 Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan proses pikir:
waham.
 Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien risiko bunuh diri.
 Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien defisit perawatan diri.
4. Cara membuat rencana harian dan bulanan Karu
a) Rencana harian
Rencana harian adalah kegiatan yang akan dilaksanakan oleh perawat sesuai
dengan perannya masing-masing, yang dibuat pada setiap shift. Isi kegiatan
disesuaikan dengan peran dan fungsi perawat.Rencana harian dibuat sebelum
operan dilakukan dan dilengkapi pada saat operan dan pre conference.
1. Rencana harian kepala ruangan
Isi rencana harian Kepala Ruangan meliputi:
 Asuhan keperawatan,
 Supervisi Katim dan Perawat pelaksana
 Supervisi tenaga selain perawat dan kerja sama dengan unit lain yang
terkait.
Contoh Rencana Harian Kepala Ruangan dapat dilihat pada Tabel I.1.
Tabel I.1. Rencana Harian Kepala Ruangan
Nama : Ruangan: Tanggal:
Jumlah perawat: Jumlah pasien:
Waktu Kegiatan Keterangan
07.00 Operan
Pre conference (jika jumlah tim lebih dari 1),
mengecek SDM dan sarana prasarana.
08.00 Mengecek kebutuhan pasien (pemeriksaan, kondisi
dll)
09.00 Melakukan interaksi dengan pasien baru atau pasien
yang memerlukan perhatian khusus
10.00 Melakukan supervisi pada ketua tim/perawat
pelaksana
Perawat 1 :………………………..(nama)
……………………………………(tindakan)
Perawat 2 :………………………..(nama)
……………………………………(tindakan)
Perawat 3 :………………………..(nama)
……………………………………(tindakan)
11.00 Hubungan dengan bagian lain terkait rapat-rapat
terstruktur/insidentil
12.00 Mengecek ulang keadaan pasien, perawat,
lingkungan yang belum teratasi
Ishoma
13.00 Mempersiapkan dan merencanakan kegiatan asuhan
keperawatan untuk sore, malam dan esok hari sesuai
tingkat ketergantungan pasien
Mengobservasi post conference
14.00 Operan

b) Rencana bulanan
Rencana bulanan karu
Setiap akhir bulan Kepala Ruangan melakukan evaluasi hasil keempat pilar atau
nilai MPKP dan berdasarkan hasil evaluasi tersebut kepala ruangan akan
membuat rrencana tindak lanjut dalan rangka peningkatan kualitas hasil.
Kegiatan yang mencakup rencana bulanan karu adalah:
 Membuat jadual dan memimpin case conference
 Membuat jadual dan memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga
 Membuat jadual dinas
 Membuat jadual petugas TAK
 Membuat jadual dan memimpin rapat bulanan perawat
 Melakukan jadwal dan memimpin rapat tim kesehatan
 Membuat jadwal supervisi dan penilaian kinerja ketua tim dan perawat
pelaksana
 Melakukan audit dokumentasi
 Membuat laporan bulanan
Contoh Rencana Bulanan Kepala Ruangan dapat dilihat pada Tabel I.5.
Tabel I.5. Rencana Bulanan Kepala Ruangan

RENCANA KEGIATAN BULANAN KEPALA RUANGAN MPKP


Bulan : ______________________

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu


1 2 3 4 5 6 7
Rapat Rgn Supervisi Audit Supervisi Audit dok Penkes
LapBul Katim dok PA Klp Klg

8 9 10 11 12 13 14
Rapat koord Supervisi Audit Supervisi Audit dok Case Conf
Katim dok PA

15 16 17 18 19 20 21
Supervisi Audit Supervisi Audit dok Penkes
Katim dok PA Klp Klg

22 23 24 25 26 27 28
Menyusun Supervisi Audit Supervisi Audit dok Case Conf
jadwal Dinas Katim dok PA

29 30 31
Rapat Koord Supervisi Audit
Katim dok

Mengetahui
Kepala Ruangan

( ……………………..)

5. Cara membuat rencana harian dan bulanan Katim


a. Rencana Harian Ketua Tim
Isi rencana harian ketua tim adalah:
 Penyelenggaraan asuhan keperawatan pasien pada tim yang menjadi
tanggung jawabnya
 Melakukan supervisi perawat pelaksana
 Kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lain.
 Alokasi pasien sesuai perawat yang dinas
Contoh Rencana Harian Ketua Tim dapat dilihat pada Tabel I.2.
Tabel I.2. Rencana Harian Ketua Tim
Nama Perawat: Ruangan: Tanggal:
Nama pasien:
1. ________________ 4. ______________
2. ________________ 5. ______________
3. ________________ 6. ______________

Waktu Kegiatan Keterangan


07.00 Operan
Pre conference (jika jumlah anggota tim lebih dari 1
orang)
Membimbing makan dan memberi obat pasien
08.00 Pasien 1…………………………(tindakan)
Pasien 2…………………………(tindakan)
Pasien 3…………………………..(tindakan)
09.00 Supervisi perawat (dapat diatur sesuai kondisi dan
kebutuhan)
Perawat 1.......................................(nama)
…………………………………..(tindakan)
Perawat 2.......................................(nama)
.......................................................(tindakan)
10.00 Memimpin Terapi Aktivitas Kelompok
11.00 Pasien 1…………………………(tindakan)
Pasien 2…………………………(tindakan)
Pasin 3…………………………..(tindakan)
12.00 Membimbing makan dan memberi obat pasien
Ishoma
13.00 Post conference dan menulis dokumentasi
Memeriksa kelengkapan dokumentasi askep
Alokasi pasien sesuai dengan perawat yang dinas
14.00 Operan

b. Rencana bulanan ketua tim


Setiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi tentang keberhasilan kegiatan
yang dilakukan ditimnya. Kegiatan-kegiatan yang mencakup rencana bulanan
katim adalah:
 Mempresentasikan kasus dalam case conference
 Memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga
 Melakukan supervisi perawat pelaksana
Contoh Rencana Bulanan Ketua Tim dapat dilihat pada Tabel I.6.
Tabel I.6. Rencana Bulanan Ketua Tim

RENCANA KEGIATAN BULANAN KETUA TIM MPKP


Bulan : ______________________
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
1 2 3 4 5 6 7
Rapat Supervisi Supervisi Supervisi Supervisi Case
Ruangan PA PA PA PA Conf
Penkes
Klg
8 9 10 11 12 13 14
Alokasi Supervisi Supervisi Supervisi Supervisi Case
pasien PA PA PA PA Conf
Penkes
Klg
15 16 17 18 19 20 21
Alokasi Supervisi Supervisi Supervisi Supervisi Case
pasien PA PA PA PA Conf
Penkes
Klg
22 23 24 25 26 27 28
Menyusun Supervisi Supervisi Supervisi Supervisi Case
jadwal dinas PA PA PA PA Conf
Tim Penkes
Klg
29 30 31
Menyusun Koordinasi Menyusun
Laporan dg Katim Laporan
Tim menyusun Bulanan
Lap Bln
Ketua Tim Kepala Ruangan

( ……………………..) ( ………………………)

6. Cara membuat rencana harian daan bulanan perawat pelaksana


a. Rencana Harian Perawat Pelaksana
Isi rencana harian perawat pelaksana adalah tindakan keperawatan untuk
sejumlah pasien yang dirawat pada shift dinasnya. Rencana harian perawat
pelaksana shif sore dan malam agak berbeda jika hanya satu orang dalam satu tim
maka perawat tersebut berperan sebagai ketua tim dan perawat pelaksana
sehingga tidak ada kegiatan pre dan post conference.
Contoh Rencana Harian Perawat Pelaksana dapat dilihat pada Tabel I.3.
Tabel I.3. Rencana Harian Perawat Pelaksana
Nama perawat : Ruangan : Tanggal:
Nama pasien :
1. _____________ 4. ___________________
2. _____________ 5. ___________________
3. _____________ 6. ___________________
Waktu Kegiatan Ket
07.00 14.00 21.00 Operan
Pre conference (jika 1 tim lebih dari 1 orang)
Membimbing makan dan memberikan obat (dinas
pagi)
08.00 15.00 22.00 Pasien 1……………………………(tindakan)
Pasien 2……………………………(tindakan)
Pasien 3……………………………(tindakan)
09.00 16.00 23.00 Pasien 4……………………………(tindakan)
Pasien 5……………………………(tindakan)
Pasien 6……………………………(tindakan)
10.00 17.00 24.00 Pasien 1……………………………(tindakan)
Pasien 2……………………………(tindakan)
Pasien 3……………………………(tindakan)
11.00 18.00 05.00 Pasien 4……………………………(tindakan)
Pasien 5……………………………(tindakan)
Pasien 6……………………………(tindakan)
12.00 19.00 Membimbing makan dan memberi obat pasien
Istirahat
13.00 20.00 06.00 Post Conference (jika tim lebih dari satu orang) dan
dokumentasi askep
14.00 21.00 07.00 Operan

Tabel I.4. Dokumentasi Pembuatan Rencana Harian (RH) Perawat


Bulan :

No Nama Perawat 1 2 3 4 5 6 7 30 Jml %

1 Ali    0     0   9 100

2 Adi -     0      9 90

3 Ani   0     0    9 100

4 Ami 0    0     0  8 100

5 Aki -    0       9 90

6 Bona 0    -     0  8 88,9

7 Buni   0     0    9 100

8 Buri    0     0   9 100

Keterangan : ( ) Perawat membuat rencana harian

(-) Perawat tidak membuat rencana harian

(0) Perawat libur

Presentasi RH = Jumlah RH yg dibuat x 100%

Jumlah hari dinas pd bulan tersebut


Daftar Pustaka

- Depkes RI, (2001). Standart Manajemen Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana
Kesehatan, Jakarta Direktorat Pelayanan Keperawatan Depkes RI
- Depkes RI, (2002). Standart Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Jakarta Direktorat
Pelayanan Keperawatan Depkes RI
- Asmuji,(2013). Manajemen keperawatan: konsep dan aplikasi. Jogjakarta : Arruzz media
- Mugiarti. S, (2016). Manajemen Dan Kepemimpinan Dalam Praktek Keperawatan, Jakarta
: Pusdik SDM Kesehatan
- S. Suarli, Yanyan Bahtiar. Manajemen Keperawatan (dengan pendekatan praktis). Jakarta:
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai