Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
berkat dan penyertaan Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah tentang “BBLR”
kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam
menyusun makalah ini. Penulisan makalah ini bertujuan sebagai salah satu dalam
Penulisan menyadari bahwa makalah ini dari kata sempurna, oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan pembaca dengan senang
hati memberikan saran, kritik dan sumbangan pemikiran yang membangun dari semua
pihak, demi perbaikan dimas yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
Yaznida Yazid,Amd.Keb
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.............................................................. 2
1.2 Rumusan Masalah......................................................... 2
1.3 Tujuan.......................................................................... 2
1.4 Manfaat........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
2.1 Definisi.......................................................................... 3
2.2 Penyebab...................................................................... 4
2.3 Tanda-Tanda Klinis....................................................... 5
2.4 Komplikasi Pada BBLR.................................................. 6
2.5 Pemeriksaan Dianostik.................................................. 7
2.6 Penatalaksanaan........................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Bayi lahir dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu factor resiko yang
mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal. Selain itu bayi
berat lahir rendah dapat mengalami gangguan mental dan fisik pada usia tumbuh kembang
selanjutnya, sehingga membutahkan biaya perawatan yang tinggi.
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah salah satu hasil dari ibu hamil yang menderita
energy kronis dan akan mempunyai status gizi buruk. BBLR berkaitan dengan tingginya angka
kematian bayi dan balita, juga dapat berdampak serius pada kualitas generasi mendatang, yaitu
akan memperlambat pertumbuhan dan perkambangan anak, serta berpengaruh pada penurunan
kecerdasan.
Salah satu indicator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat adalah angka
kematian bayi (AKB). Angka kematian bayi di Indonesia saat ini masih tergolong tinggi, maka
kematian bayi di Indonesia tercatat 510 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2003. Ini memang
bukan gambaran yang indah karena masih tergolong tinggi bila di bandingkan dengan Negara-
negara di ASEAN. Penyebab kematian bayi terbanyak karena kelahiran bayi berat lahir rendah
(BBLR), sementara itu prevalensi BBLR pada saat ini diperkirakan 7-14% yaitu sekitar 459.200-
900.000 bayi ( depkes RI 2005)
Menurut perkiraan WHO, pada tahun 1995 hampir semua 98% dari 5 juta kematian
neonatal di Negara berkembang atau berpenghasilan rendah. Lebih dari 2/3 kematian adalah
BBLR yaitu berat badan kurang dari 2500 gram. Secara global diperkirakan terdapat 25 juta
persalinan per tahun dimana 17% diantaranya adalah BBLR dan hampir semua terjadi di Negara
berkembang.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan BBLR ?
2. Apa penyebab BBLR ?
3. Bagaimana tanda – tanda klinis BBLR ?
4. Apa saja komplikasi pada BBLR ?
5. Bagaimana pemeriksaan diagnostik pada BBLR ?
6. Bagaimana penatalaksanaan pada BBLR ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan BBLR
2. Untuk mengetahui etiologi BBLR
3. Untuk mengetahui tanda – tanda klinis BBLR
4. Untuk mengetahui komplikasi pada BBLR
5. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik pada BBLR
6. Untuk megetahui pentalaksanaan pada BBLR
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa mengerti apa yang dimaksud dengan BBLR
2. Mahasiswa mengerti etiologi BBLR
3. Mahasiswa mengerti tanda – tanda klinis BBLR
4. Mahasiswa mengerti komplikasi pada BBLR
5. Mahasiswa mengetahui pemeriksaan diagnostik pada BBLR
6. Mahasiswa mengetahui pentalaksanaan pada BBLR
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Bayi berat lahir rendah ( BBLR ) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari
2500 gram ( berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah
lahir ).
Klasifikasi BBLR
a. Berdasarkan BB lahir
2.BBLSR : BB 1000-1500gr
3.BBLESR : BB <1000 gr
1. Prematur
Adalah bayi lahir dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan
mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan atau
disebut Neonatus Kurang Bulan – Sesuai Masa Kehamilan ( NKB- SMK).
2.Dismaturitas.
Adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya
untuk masa kehamilan, dismatur dapat terjadi dalam preterm, term, dan post
term.
2.2 Penyebab
1) Faktor Ibu
2) Faktor kehamilan
– Kehamilan hidramnion
– Hamil ganda
– Perdarahan antepartum
– Cacat bawaan
13. Genetalia belum sempurna, labia minora belum tertutup oleh labia mayora
(pada wanita), dan testis belum turun (pada laki laki).
Hyperbilirubinemia
Bayi prematur lebih sering mengalami hyperbilirubinemia dibandingkan
dengan bayi cukup bulan. Hal ini disebabkan faktor kematangan hepar
sehingga konjungtiva bilirubium indirek menjadi bilirubium direk belum
sempurna.
– Pemantauan elektrolit
2.6 Penatalaksanaan
1.Prematuritas murni
Bayi prematuritas dengan cepat akan kehilangan panas badan dan menjadi
hipotermia, karena pusat pengaturan panas badan belum berfungsi dengan
baik, metabolismenya rendah dan permukaan badan relatif luas oleh karena itu
bayi prematuritas harus dirawat di dalam inkubator sehingga panas badannya
mendekati dalam rahim. Bila bayi dirawat dalam inkubator maka suhu bayi
dengan berat badan , 2 kg adalah 35 derajat celcius dan untuk bayi dengan
berat badan 2-2,5 kg adalah 33-34 derajat celcius. Bila inkubator tidak ada bayi
dapat dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang berisi air
panas, sehingga panan badannya dapat dipertahankan.
Alat pencernaan bayi prematur masih belum sempurna, lambung kecil, enzim
pencernaan belum matang, sedangkan kebutuhan protein 3-5 gr/kg BB dan
kalori 110 kal/kg BB sehingga pertumbuhannya dapat meningkat.
Pemberian minum bayi sekitar 3 jam setelah lahir dan didahului dengan
menghisap cairan lambung. Refleks menghisap masih lemah,sehingga
pemberian minum sebaiknya sedikit demi sedikit, tetapi frekwensi yang lebih
sering. ASI merupakan makanan yang paling utama,sehingga ASI lah yang
paling dahulu diberikan. Bila faktor menghisapnya kurang maka ASI dapat
diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan atau dengan
memasang sonde menuju lambung. Permulaan cairan diberikan sekitar 50-60
cc/kg BB/ hari dan terus dinaikkan sampai mencapai sekitar 200 cc/kg BB/ hari.
c. Menghindari infeksi
Bayi prematuritas mudah sekali terkena infeksi, karena daya tahan tubuh
yang masih lemah,kemampuan leukosit masih kurang dan pembentukan anti
bodi belum sempurna. Oleh karena itu, upaya preventif sudah dilakukan sejak
pengawasan antenatal sehingga tidak terjadi persalinan prematuritas ( BBLR).
Dengan demikian perawatan dan pengawasan bayi prematuritas secara khusus
dan terisolasi dengan baik.
2. Dismaturitas (KMK)
3.1 Kesimpulan
Masa neonatus dan beberapa minggu sesudahnya masih merupakan masa
yang rawan karena disamping kekebalan yang masih kurang juga gejala
penyakit spesifik. Pada periode-periode tersebut tidak dapat dibedakan/sulit
dibedakan dengan penyakit lain sehingga sulit dideteksi pada usia minggu-
minggu pertama kelainanyang timbul banyak yang berkaitan dengan masa
kehamilan/proses persalinan sehingga perlu penanganan segera dan khusus.
Bayi lahir dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu
factor resiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya
pada masa perinatal. Selain itu bayi berat lahir rendah dapat mengalami
gangguan mental dan fisik pada usia tumbuh kembang selanjutnya, sehingga
membutahkan biaya perawatan yang tinggi.
3.2 Saran
1. Meningkatkan pengawasan pada bayi baru lahir dengan BBLR.
2. Menambah informasi dan pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada
bayi baru
lahir dengan BBLR.