Anda di halaman 1dari 11

MENGATASI MASALAH EKONOMI MIKRO

DAN MASALAH EKONOMI MAKRO


MAKALAH EKONOMI

OLEH

KELAS X MIA 1

KELOMPOK 3

1. AYU VERA NIKA (03)


2. IMRON BAGASKARA (16)
3. MAYA ANISSA NABILA (18)
4. YULI ISWANTI (32)

SMA 2 PURWOREJO 2014

1|Ekonomi Mikro
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat karunia-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam
makalah ini kami membahas “Mengatasi Masalah Ekonomi Mikro”, suatu permasalahan
yang selama ini dialami oleh negara-negara di dunia begitu pula Indonesia. Dengan membaca
makalah ini semoga pembaca semakin mengerti dengan beberapa tata cara mengatasi
masalah ekonomi Mikro.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengatasi masalah
ekonomi Mikro yang sangat diperlukan dalam suatu harapan mengatasi masalah ekonomi
Mikro bagi suatu negara dan untuk memajukan ekonomi Indonesia.
Dalam proses pendalaman materi mengatasi masalah ekonomi Mikro ini, tentunya
kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang
dalam-dalamnya kami sampaikan kepada Siti Daliah,S.Pd. selaku guru mata pelajaran
“Akuntansi” beserta Bapak Nurwanto selaku mahasiswa PPL yang ikut serta membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini.

Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat dan memberikan faedah.

Purworejo, 26 September 2014

Penyusun

1. Ayu Vera Nika ............


2. Imron Bagaskara ............
3. Maya Anissa Nabila ............
4. Yuli Iswanti ............

2|Ekonomi Mikro
LATAR BELAKANG

Masalah ekonomi mikro sebetulnya sudah menjadi masalah yang cukup ama usianya dengan
kehidupan manusia, mengapa demikian karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan
sehari-harinya tidak bisa terlepas dari kegiatan ekonomi jula beli, baik langsung maupun
tidak langsung, baik di sadarai ataupun tidak disadari. Teori masalah ekonomi mikro timbul
pada sekitar awal abad ke 18-19 di benua Eropa dan Amerika. Dimana di negara-negara
tersebut sedang dilanda revolusi yang dikenal dengan nama revolusi industri. Yaitu
perubahan-berubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efisien. Hal ini
dikarenakan masyarakat sudah semakin maju dan kebutuhan manusia sudah semakin banyak
dan beragama sejenisnya.

Sekarang timbul suatu pertanyaan “siapa bagaimana cara mengatasi masalah ekonomi mikro?
“ apakah hanya diselesaikan oleh pemerintah saja. Kegiatan ekonomi mikro tidak akan bisa
lepas dari kehidupan sehari-hari, maka dari itu orang-orang saling bekerja sama termasuk
peranan pemerintah dalam mengatasi masalah ekonomi mikro.

3|Ekonomi Mikro
DAFTAR ISI

Halaman judul ......................................................................................................... 01

Kata pengantar ......................................................................................................... 02

Latar belakang ......................................................................................................... 03

Daftar isi ......................................................................................................... 04

Mengatasi masalah ekonomi mikro ................................................................................. 05

Kebijakan ekonomi mikro ................................................................................. 06

Asumsi ekonomi mikro, mengatasi masalah ekonomi makro ................................. 07

Indikator prestasi kegiatan ekonomi makro ..................................................................... 08

Kebijakan ekonomi makro ................................................................................. 09

Kristalisasi kebijakan ekonomi makro ..................................................................... 10

4|Ekonomi Mikro
D. MENGATASI MASALAH EKONOMI MIKRO

1. Arah Ekonomi Mikro


Ekonomi mikro merupakan salah satu cabang iilmu ekonomi. Ekonomi mikro
mempelajari perilaku individu dan rumah tangga perusahaan dalam membuat
keputusan tentang alokasi sumber daya yang terbatas. Ekonomi mikro meneliti
tentang bagaimana berbagai keputusan dan perilaku individu serta rumah tangga
perusahaan dalam mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang serta
jasa,penentuan harga,dan bagaimana harga,pada gilirannya,menentukan jumlah
barang atau jasa yang disediakan atau yang diminta.
Ekonomi mikro mengarahkan analisisnya pada satuan-satuan ekonomi yang
mencakup konsumen,produsen,para investor,pekerja,pemilik,faktor produksi, dan
setiap orang yang turut berperan dalam kegiatan roda perekonomian. Teori ekonomi
mikro dikembangkan oleh para ahli ekonomi klasik, seperti Adam Smith dan David
Ricardo sekitar abad ke-18 dan pada abad ke-19. Dalam menyusun teorinya, mereka
beranggapan bahwa setiap subjek ekonomi pada umumnya melakukan tindakan
ekonomi secara rasional dan memiliki informasi yang lengkap atas berbagai peristiwa
yang terjadi di pasar. Selain itu, mereka juga beranggapan bahwa para subjek
ekonomi dapat segera beradaptasi atau mengadakan penyesuaian terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi di pasar. Tentu saja perubahan-perubahan ini dipengaruhi oleh
kelangakaan-kelangkaan sumber daya ekonomi. Platform pemikiran ekonomi mikro
terletak pada jantung pemikiran ekonomi, yakni bagaimana pengambilan keputusan
menentukan pilihan atas sumber daya yang terbatas yang memiliki kegunaan
alternatif.
Suatu keluarga yang memilih untuk membeli mobil,mungkin saja harus
melupakan niat mereka untuk berwisata pada saat liburan. Biaya untuk wisata tersebut
akan mereka pergunakan untuk membeli mobil. Dalam hal ini, wisata selama liburan
adalah biaya peluang pembelian mobil. Sama seperti individu dan rumah tangga yang
membuat keputusan atas biaya peluang dari yang mereka konsumsi, perusahaan juga
mengambil keputusan tentang apa yang akan diproduksi. Dengan berbuat demikian,
mereka membatasi diri dari memproduksi barang dan jasa alternatif.
Masalah ekonomi muncul karena sumber daya yang terbatas. Keterbatasan
atau kelangkaan membuat individu atau masyarakat harus membuat pilihan untuk
mendapatkan alternatif yang terbaik. Pilihan alternatif yang terbaik dilihat dari segi
konsumen adalah bagaimana mereka mendapat kepuasan maksimum penggunaan
sejumlah barang dan jasa. Pilihan alternatif yang terbaik dilihat dari segi produsen
adalah bagaimana menggunakan sumber daya yang ada sehingga produksi berjalan
dengan efisien dan dapat menghasilkan laba maksimum.

5|Ekonomi Mikro
2. Kebijakan Ekonomi Mikro
Dalam melaksanakan kegiatannya, individu dan rumah tangga perusahaan
tentu perlu menetapkan kebijakan yang tepat. Hal tersebutlah yang dibahas dalam
ekonomi mikro. Beberapa kebijakan yang dibahas dalam ekonomi mikro antara lain
sebagai berikut:
a. Menentukan pilihan yang paling tepat untuk mengatasi masalah
kelangkaan. Dalam membuat keputusan ekonomi ketika menghadapi
kelangkaan, individu atau perusahaan harus mengambil kebijakan pilihan
mana yang paling tepat untuk mengatasi masalah. Sebelum memilih
alternatif tindakan, mereka harus mempunyai data yang akurat. Untuk
membelanjakan uangnya misalnya, konsumen harus memilih kombinasi
penggunaan barang yang tepat. Tujuannya agar mereka memperoleh nilai
guna maksimum. Demikian juga halnya dengan produsen, mereka juga
harus membuat keputusan ekonomi dalam penggunaan faktor-faktor
produksi. Tujuannya agar mereka dapat menghasilkan hasil produksi yang
paling murah dan bermutu.
b. Bersinergi antara sesama pelaku pasar dan industri untuk satuan yang lebih
besar. Secara umum, satuan yang lebih besar akan lebih kuat dan
menghemat biaya serta memudahkan mencapai tujuan ekonomi.
c. Membentuk kesepakatan dikalangan produsen dan konsumen. Perlu
disadari bahwa kesepakatan-kesepakatan perlu diwujudkan oleh produsen
dan konsumen. Contohnya, produsen dapat menghindari persaingan yang
tidak perlu melalui kesepakatan-kesepakatan pembagian daerah
pemasaran. Dengan ini, perang harga dapat dihindari dan penggunaan
biaya iklan dapat dihemat. Konsumen juga dapat mengambil langkah-
langkah yang dapat menghemat biaya. Contohmnya, konsumen sepakat
mengadakan pembelian barang dalam partai besar yang akan dibagi-bagi
antara sesama anggota dengan harga yang lebih murah.
d. Menggunakan teknik analisis ekonomi mikro. Teknik analisis atas suatu
kasus sangat berguna untuk menetapkan langkah penyelesaian yang paling
efisien. Tentu untuk menganalisis kasus tersebut, diperlukan data yang
lengkap dan cara menganalisis yang benar.
e. Pemanfaatan analisis biaya peluang dalam rangka menentukan pilihan.
Dalam menetapkan pilihan, kita perlu membuat analisis biaya peluang.
Biaya peluang merujuk pada suatu pilihan yang tepat dengan
mempertimbangkan biaya yang terlihat dan tak terlihat.

Dalam ekonomi mikro, pemerintah juga ikut campur tangan. Contohnya,


antara lain penetapan harga minimum untuk melindungi produsen dan penetapan
harga maksimum untuk melindungi konsumen

6|Ekonomi Mikro
3. Asumsi-asumsi Ekonomi Mikro
Ada beberapa asumsi dalam ekonomi mikro yang dapat digunakan sebagai
landasan membuat kebijakan menyangkut keterlibatan dalam pasar. Asumsi-asumsi
itu antara laih sebagai berikut:
a. Berusaha memaksimalkan hasil yang dicapai.
Konsumen berusaha mendapat hasil yang maksimum dalam menggunakan
barang dan jasa. Demikian pula produsen.
b. Melakukan kegiatan atas dasar kelangkaan.
Dalam kegiatan ekonomi, para pelaku pasar harus tetap memperhitngkan
kelangkaan.
c. Konsumen dan produsen melakukan kegiatan ekonomi secara rasional
(rational behavior)
Bertindak secara rasional artinya selalu memperhitungkan untung ruginya.

Ekonomi mikro hanya sebagian kecil dari disiplin ilmu ekonomi.

E. MENGATASI MASALAH EKONOMI MAKRO

1. Pengertian Ekonomi Makro


Teori ekonomi makro lahir dari upaya untuk menerangkan Depresi Besar yang
terjadi di tahun 1930-an. Teori ini mulai berkembang ketika J.M. Keynes, seorang ahli
ekonomi dari Universitas Cambridge, Inggris, meluncurkan buku The General Theory
of Employment, Interest and Money pada tahun 1937. Ekonomi mempelajari
bagaimana mekanisme perekonomian secara keseluruhan bekerja. Ekonomi makro
mempelajari kekuatan-kekuatan kecenderungan yang mempengaruhi perekonomian
secara keseluruhan. Mencakup struktur,kinerja,perilaku, dan pengambilan keputusan
ekonomi secara keseluruhan dalam perekonomian nasional,regional, serta global.
Variable yang dipelajari seperti tingkat pendapatan nasional, kesempatan
kerja,pengeluaran konsumsi rumah tangga,saving,investasi nasional,suku
bunga,jumlah uang yang beredar,neraca pembayaran,perdagangan internasional, dan
keuangan internasional.
Ekonomi makro mengembangkan model yang menjelaskan hubungan
antarvariable yang dapat bersifat fungsional. Contoh, hubungan antara pendapatan dan
pengeluaran konsumsi investasi. Hubungan tersebut juga dapat bersifat kasual (sebab
akibat), seperti hubungan antara meningkatnya pengeluaran konsumsi pemerintah
dengan menurunnya tingkat pengangguran.

Perbedaan Analisis Teori Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro

Bahan Ekonomi Mikro Ekonomi Makro


Analisis
Analisis harga tentang suatu barang Analisis harga tentang harga
Harga tertentu keseluruhan

7|Ekonomi Mikro
Analisis tentang tingkah laku pelaku Analisis tentang permasalahan
ekonomi tertentu seperti produsen dan ekonomi secara keseluruhan seperti
Unit analisi
konsumen produksi nasional,pengangguran, dan
pertumbuhan ekonomi
Memahami bagaimana mengalokasikan Menganalisis pengaruh kegiatan
Tujuan faktor produksi agar dicapai kombinasi ekonomi tertentu terhadap kinerja
analisis yang tepat perekonomian secara nasional

2. Indikator Prestasi Kegiatan Ekonomi Makro


Beberapa data ekonomi makro yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
penilaian kemajuan kegiatan ekonomi antara lain adalah neraca perdagangan dan
neraca pembayaran,pendapatan nasional,pertumbuhan ekonomi dan pendapatan
perkapita,pengangguran,inflasi dan deflasi,kurs mata uang dalam negri.
a. Neraca perdagangan dan neraca pembayaran
Kestabilan neraca perdagangan dan pembayaran dapat dijadikan indikator
pencapaian kegiatan ekonomi. Neraca perdagangan surplus berarti nilai
ekspor lebih besar dari impor. Neraca perdangan aktif berarti bahwa aliran
dana masuk dan hak suatu negara lebih besar dari aliran dana keluar.
b. Pendapatan nasional,pertumbuhan ekonomi,dan pendapatan per kapita
Pendapatan nasional merupakan indikator yang menunjukan kemajuan
suatu negara. Pendapatan nasional yang semakin meningkat akan
mendorong pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang
presentasenya melebihi jumlah penduduk mengakibatkan pertumbuhan per
kapita.
c. Pengangguran tenaga kerja dan pengangguran
Pengangguran dalam suatu negara ditunjukkan dengan angka perbedaan
entara angkatan kerja dan penggunaan tenaga kerja yang sesungguhnya.
Angkatan kerja adalah jumlah tenaga kerja dalam suatu perekonomian
selama kurun waktu tertentu. Suatu negara dianggap sudah mencapai
tingkat penggunaan tenaga kerja penuh jika tingkat penganggurannya
kurang dari 4%.
d. Keadaan perubahan harga-harga atau inflasi
Inflasi adalah suatu gejala ekonomi yang dapat mengakibatkan
perekonomian menjadi tidak stabil. Dampak inflasi secara umum adalah
berkurangnya investasi di suatu negara,kenaikan suku bunga,penanaman
modal yang bersifat spekulatif,pelaksanaan pembangunan yang
gagal,ketidakstabilan ekonomi,neraca pembayaran mengalami defisit, dan
kesejahteraan masyarakat merosot. Jika inflasi terkendali merupakan salah
satu indikator keberhasilan kinerja ekonomi.
e. Kestabilan mata uang kurs dalam negri
Kestabilan kurs mata uang merupakan pertanda keberhasilan ekonomi.
Namun, jika kurs tidak menentu, itu merupakan kinerja ekonomi yang
tidak berhasil.

8|Ekonomi Mikro
3. Kebijakan ekonomi makro
Langkah-langkah kebijakan ekonomi makro yang dilakukan suatu negara
sangat ditentukan oleh tujuan yang ingin dicapai.
a. Tujuan Kebijakan Ekonomi Makro
Sasaran setiap kebijakan ekonomi adalah untuk mengatasi masalah ekonomi
yang sedang terjadi. Tujuan kebijakan ekonomi makro antara lain:

1. Menstabilkan neraca pembayaran dan kurs valuta asing


Neraca pembayaran merupakan suatu pembukuan yang menggambarkan
aliran pembayaran yang dilakukan dari dalam negeri ke negara lain dan
dari negara lain ke dalam negeri. Informasi yang dapat kita ketahui dari
neraca pembayaran yaitu Neraca defisit yang mengakibatkan naiknya kurs
valuta asing sehingga kondisi ekonomi akan sulit diprediksi,tingkat
pengembalian investasi juga akan menurun,perkembangan dunia usaha
menurun,ketidak stabilan kondisi ekonomi negara. Maka dari itu
kestabilan ekonomi negara perlu dijaga.
2. Mengusahakan pertumbuhan ekonomi
Komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah
akumulasi modal,pertumbuhan penduduk,tenaga kerja,serta perkembangan
teknologi. Akumulasi modal terjadi apabila sebagaian dari pendapatan
akan ditabung dan diinvestasikan untuk memperbesar output serta
pendapatan di masa mendatang. Pertumbuhan penduduk dan tenaga kerja
dapat merangsang pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih
besar akan menambah jumlah tenaga produktif. Jumlah penduduk yang
lebih besar akan memperluas pasar domestik. Perkembangan teknologi
dapat meningkatkan nilai tambah produksi. Dengan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat akan meningkat.
3. Mencapai penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi
Hal ini merupakan dambaan yang paling diharapkan dibandingkan dengan
tujuan lainnya. Apabila perekonomian dapat mencapai penggunaan tenaga
kerja penuh tanpa pengaruh inflasi yang besar, dengan sendirinya tujuan-
tujuan lainnya akan tercapai.
4. Meminimalisir inflasi
Inflasi dapat menyebabkan kerugian perekonomian. Penyebab inflasi
yaitu, permintaan barang dan jasa yang berlebihan, jumlah uang yang
beredar,kenaikan biaya produksi dll. Pemerintah harus menerapkan
kebijakan untuk mengendalikan laju inflasi agar kestabilan ekonomi tetap
terjaga.
5. Menstabilkan kegiatan ekonomi
Kestabilan kegiatan ekonomi antara lain dicirikan oleh kestabilan
harga,penggunaan tenaga kerja penuh, dan keseimbangan antara kegiatan
ekspor dan impor.

9|Ekonomi Mikro
b. Kristalisasi Kebijakan Ekonomi Makro
Kristalisasi kebijakan ekonomi bertumpu pada tiga kebijakan yang diharapkan
dapat mengatasi ketimpaan yang ada. Ketiga kebijakan itu adalah kebijakan
moneter,kebijakan fiskal,kebijakan segi penawaran.
1. Kebijakan moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dirancang oleh pemerintah
dalam rangka mempengaruhi jumlah uang yang beredar untuk
memperbaiki kinerja perekonomian.

2. Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang bertujuan mempengaruhi jumlah
pengeluaran dan penerimaan pemerintah. Salah satu tindakan yang dapat
secara langsung mempengaruhi pengeluaran dan penerimaan pemerintah
adalah sektor perpajakan. Menurut Keynes, kebijakan fiskal sangat perlu
untuk mengatasi pengangguran yang sudah parah. Melalui kebijakan fiskal
inilah pengeluaran agregat dapat ditambah. Langkah ini akan
meningkatkan pendapatan nasional dan mendorong penggunaan tenaga
kerja. Di bidang perpajakan, pengurangan pajak penghasilan dapat
dilakukan sehingga kemampuan masyarakat untuk membeli barang dan
jasa dapat bertambah. Pengeluaran agregat pun ikut meningkat.
Peningkatan permintaan barang mendorong perusahaan menambah
kapasitas produksi yang akan menciptakan tenaga kerja penuh. Sementara
itu pada masa inflasi, langkah yang harus dilakukan adalah menaikkan
pajak dan mengurangi pengeluaran pemerintah.
3. Kebijakan dengan arah harga barang murah dan bermutu
Kebijakan yang bersifat moneter dan fiskal merupakan kebijakan yang
dilihat dari segi peminatan. Dari sudut penawaran, kebijakan yang dapat
diterapkan adalah kebijakan dengan arah harga barang murah dan bermutu.
Hal ini dapat dilakukan dengan hal-hal berikut.
a.) Pengendalian keadaan sedemikian rupa sehingga pekerja tidak
meminta kenaikan upah yang berlebihan yang melebihi kenaikan
produktivitas. Arah kebijakan seperti ini dapat menekan biaya
produksi.
b.) Mendorong pengusaha untuk meciptakan efisiensi dalam penggunaan
biaya. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah dapat mengurangi
pemungutan pajak dari perusahaan yang berhasil mencetak laba atau
perusahaan yang melakukan inovasi produk, atau bagi perusahaan
yang sedang mengadakan pendidikan. Selain itu pemerintah juga dapat
menekan harga barang dan jasa antara lain dengan menyediakan
infrastruktur yang baik, seperti jalan,jembatan,pelabuhan,bandara dll.
Tujuannya agar distribusi barang dapat berjalan lancar.

10 | E k o n o m i M i k r o
DAFTAR PUSTAKA

Bagaskara, Imron 2013. Ekonomi Untuk SMA dan MA jilid 1. Jakarta : Erlangga.

11 | E k o n o m i M i k r o

Anda mungkin juga menyukai